Share

Bab 44

Penulis: Helena Ayu
Angela, yang dipermalukan oleh Miana, sangat marah dan mencoba mencakar wajah Miana. "Diam! Kamu berbohong!" teriaknya.

'Miana sudah lama mengetahui hal ini, tapi dia tidak pernah mengatakannya padaku, dia sengaja menunggu saat yang tepat untuk mempermalukanku.'

'Ternyata wanita ini begitu licik.'

Miana menghindarinya, lalu mendorong Angela dan berkata, "Aku berbohong atau nggak, tinggal periksa rekaman CCTV untuk membuktikannya, bukan?"

Jika dia tidak menundukkan Angela hari ini, orang-orang di firma hukum ini mungkin akan terus menginjak-injaknya!

Dia bukan orang bodoh!

"Bu Angela bilang Bu Miana berbohong, ayo periksa rekaman CCTV! Setelah itu, semuanya akan terbukti!" seru seseorang yang sengaja melihat keributan.

"Ayo, kita semua pergi buktikan!"

"Bu Angela, ayo pergi."

Sekelompok orang senang akan gosip mulai bersorak.

Seketika itu juga, Angela menjadi panik.

Jika orang-orang itu memeriksa rekaman CCTV, semuanya akan terbongkar!

Pada saat itu, tidak hanya dia, tetapi juga akhir T
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 45

    Tommy sebelumnya sangat lembut pada Angela, tidak pernah membentaknya sedikit pun.Tommy mengernyitkan, merasa kesal, dan berkata dengan ketus, "Sekarang keadaan sudah seperti ini, kalau bos baru ingin memecat salah satu dari kita, kamu harus mengatakan bahwa kamu yang menggoda aku dan apa yang terjadi hari itu di kantor adalah pertama kalinya!"Angela sangat terkejut hingga lupa menitikkan air mata, "Apa katamu?"Apakah Tommy di depannya masih pria bertanggung jawab yang dia kenal?Tidak mungkin!Dia tadi pasti sudah salah dengar!"Kamu hanya mediator, belum pernah menangani kasus di pengadilan. Meninggalkan Frima Hukum Astera nggak akan memengaruhi kariermu! Kalau aku dipecat karena masalah moral, aku akan sulit mencari pekerjaan! Kalau kamu kehilangan pekerjaan, aku bisa menghidupimu. Kalau sebaliknya, apa kamu bisa menghidupku?" Mata Tommy menunjukkan tatapan yang mendesak.'Angela selalu mudah diperdaya.''Dia akan percaya pada apa pun yang kukatakan.'Air mata Angela seketika men

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 46

    Miana meletakkan sendoknya dan menatap wanita di depannya, Yirana Zowy.Saat pertama kali datang ke firma hukum, mereka sering pergi bersama mencari kerja sama dengan perusahaan lain.Orang-orang sering mempersulit mereka, sering kali minum sampai muntah.Namun, Miana tidak pernah mengeluh dan berusaha keras untuk melewati masa-masa sulit itu.Sebenarnya, di dalam hatinya, Miana selalu sangat berterima kasih kepada Yirana yang menemaninya melewati masa-masa sulit itu.Selama dua tahun terakhir, mereka sesekali bekerja sama untuk mengungkap kebenaran suatu kasus.Kerja sama mereka selalu berjalan dengan baik.Miana bukan orang yang suka berbicara dengan kata-kata yang emosional dan tidak mudah terbuka kepada siapa pun, tetapi dia merasa berbeda terhadap Yirana.Akan tetapi, saat ini, dia tiba-tiba merasa agak sedih di dalam hatinya.Melihat ekspresi Miana tampak tidak baik, Amanda segera mengambil gelas arak yang ada di depan Miana dan menegak habis isinya. "Kak Miana lagi nggak enak ba

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 47

    Sebaliknya, Henry sangat pelit terhadap Miana!"Sudah, kalian jangan iri padaku. Aku mengenal banyak anak orang kaya dari kalangan atas, nanti minta Henry untuk mengatur pertemuannya, siapa tahu kalian bertemu yang cocok!" ujar Janice dengan suara centilnya dan terdengar agak menyombong.Miana menarik napas dalam-dalam, menekan rasa sakit di hatinya.Henry akan memenuhi setiap permintaan Janice, bahkan mungkin akan mengambilkan bintang-bintang di langit untuknya jika diminta!Orang-orang di luar yang memuji Janice baru pergi setelah beberapa saat.Miana memijat keningnya dan keluar dari bilik toilet, lalu mengirim pesan kepada Amanda untuk membantunya mengambil tas.Setelah mendapatkan tasnya, dia pun pergi.Malam itu, pertunjukan kembang api di Kota Jirya sangat menghebohkan.Semua orang tahu bahwa seorang wanita bernama Janice dimanjakan oleh tunangannya.Miana memeluk selimutnya, terjaga hingga hampir subuh baru tertidur.....Keesokan paginya, setelah persidangan selesai dan meraih

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 48

    Mata Henry menatap tangan bos itu tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.Namun, si bos terkejut hingga ketakutan dan segera menarik kembali tangannya.'Tatapan Pak Henry sungguh menakutkan! Rasanya tanganku akan putus!'Pada saat ini, ada yang membuka pintu dan suara lembut seorang wanita terdengar, "Henry, kenapa kamu nggak menungguku dan naik duluan!"Mendengar suara Janice, Miana tertegun sejenak. Kemudian, gosip yang diceritakan Amanda kemarin terlintas di benaknya.Amanda bilang, Firma Hukum Astera dibeli oleh seseorang untuk diberikan kepada tunangannya.Sebelumnya, dia menduga mungkin Firma Hukum Astera mungkin diakuisisi oleh Giyan.Ternyata, yang mengakuisisi Firma Hukum Astera adalah Henry.Kemarin adalah ulang tahun Janice, berarti firma ini adalah hadiah ulang tahun untuknya.Seperti yang dia pikirkan, detik berikutnya, Henry berbicara dengan hangat dan tenang, "Aku serahkan Firma Hukum Astera untuk kamu kelola, kamu yang akan bertanggung jawab atas pengaturan dan penempatan k

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 49

    "Aku masih ada urusan di perusahaan, aku pergi dulu." Setelah mengatakan ini, Henry berbalik dan pergi.Janice mengangkat matanya untuk melihat punggung Henry, sudut bibirnya membentuk lengkungan yang indah, dan dengan cepat mengikutinya keluar.Mereka berdua keluar dari kantor satu per satu. Mantan pemilik Firma Hukum Astera menghampiri dengan hormat dan berkata, "Aku sudah memanggil semua orang di kantor ini dan meminta mereka untuk memperkenalkan diri, agar Pak Henry dan Nona Janice dapat mengenal semua orang dengan cepat."Dia menyesal menjual Firma Hukum Astera untuk sesaat, tetapi harga yang dia dapatkan sangat bagus, jadi dia harus bersikap profesional dan melakukan penyerahan pekerjaannya dengan benar.Henry mengangkat alisnya dan langkahnya berhenti.Janice secara naluriah bersembunyi di belakangnya.Di mata orang lain, perilakunya tampak ambigu dan seperti sedang dimanjakan.Miana berdiri di ujung, memandangi dua orang yang berdiri di depan itu, hatinya terasa sangat sakit, d

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 50

    "Bu Miana selalu terlihat dingin dan nggak ramah terhadap orang asing, sama siapa pun dia tetap seperti itu. Menurutku sikapnya hari ini cukup normal.""Sebenarnya, Bu Miana yang akan dipromosikan menjadi ketua tim, tapi sekarang posisinya diambil oleh orang muncul secara mendadak ini. Aku bisa mengerti sedikit perasaannya!""Apa aku satu-satunya yang memperhatikan kalau Pak Henry terus menatap wajah Bu Miana? Mungkinkah Pak Henry ingin memiliki suatu hubungan dengan Bu Miana?""Tanpa perlu menunggu Pak Henry turun tangan, Bu Miana pasti akan menggunakan cara apa pun untuk naik ke ranjangnya dulu! Lagi pula, selama empat tahun ini, dia nggak sedikit melakukan hal itu dengan pria! Pengalamannya pasti banyak!"Miana mendengkus dingin dan berkata dengan tenang, "Kupikir pelajaran yang aku berikan kepada Bu Angela kemarin sudah cukup untuk membuat semua orang diam! Aku nggak menyangka kalian begitu penasaran dengan kehidupan pribadiku! Bagaimana kalau salah satu dari kalian pergi membeli p

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 51

    Melihat Janice datang, Amanda terkejut hingga cepat-cepat berdiri dan memanggil dengan tergagap, "Nyonya ... Bos ...." Setelah ini mengatakan ini, dia ingin sekali menggigit lidahnya sampai putus!Aku sudah gila!Kenapa aku memanggilnya seperti itu!"Janice mengangguk kecil dengan suasana hati yang baik.Saat Miana mendengar panggilan itu, dokumen di tangannya terkoyak menjadi dua. Dia kemudian menarik napas panjang dan berkata kepada Amanda, "Kamu pergi temui klien ini, pahami situasinya lebih mendalam, aku akan bicara dulu dengan Bu Janice."Amanda melirik dokumen di tangan Miana itu sejenak, lalu beranjak pergi, dia tidak berani berlama-lama di sana sedikit pun.Kak Miana kelihatan marah sekali.'Tapi ada yang mengambil posisi ketua tim yang seharusnya milik Kak Miana, dia marah pun wajar-wajar saja."Pemikiran Amanda begitu polos, dia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan hubungan antara Miana dan Henry."Miana, apa maksudmu? Kenapa kamu nggak menjawab teleponku!" Begitu Amanda

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 52

    "Barusan, kudengar kalau Miana punya hubungan ambigu dengan bos sebelumnya. Mereka berdua sering pergi bersama. Biasanya, Miana datang ke kantor pasti akan berada di sini hampir seharian! Mereka juga bilang Miana bisa berada di posisi sekarang karena dia mendapatkannya dengan naik ke ranjang si bos! Ada yang juga bilang, dia memiliki banyak hubungan dengan pria-pria di Kota Jirya!" Setelah mengatakan ini, Janice berhenti sejenak, seakan-akan dia ragu-ragu untuk melanjutkan ucapannya."Kamu sekarang seorang pengacara, seharusnya kamu tahu kalau kamu perlu bukti untuk menghukum orang! Kamu malah menceritakan gosip dari firma hukum padaku, kamu nggak tahu aku sangat sibuk? Ke depannya, untuk hal-hal yang nggak berdasar seperti ini, pastikan kebenarannya dulu sebelum memberitahuku!" Nada suara Henry terdengar jelek, dia mencubit keningnya dan tampak kesal.Selama tiga tahun pernikahan, Miana selalu sibuk, tetapi dia tetap bangun pagi setiap hari untuk membuatkan sarapan untuk Henry. Setela

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status