Share

Bab 337

Penulis: Helena Ayu
"Hmm?" Henry mengernyit.

"Berita yang masuk tren tagar itu sudah diurus, aku akan mengirimkan videonya ke surelmu," ujar Wiley dengan suara pelan.

"Ya," jawab Henry dengan suara datar.

Sikapnya terlihat seperti apa yang dibicarakan Wiley bukanlah masalah besar, melainkan hanya masalah kecil.

"Kalau begitu aku akan kembali bekerja." Wiley benar-benar tidak bisa menebak pikiran Henry.

'Pak Henry hanya nggak senang atau marah?'

'Susah untuk menebak apa yang dipikirkannya, lebih baik fokus bekerja saja.'

"Alamat IP-nya sudah ditemukan?" tanya Henry yang tiba-tiba teringat sesuatu.

Ada yang memberi tahu Miana bahwa dia tinggal dengan Janice semalam, lalu pagi ini muncul berita seperti itu, ini hanya kebetulan atau disengaja?

"Alamat IP-nya dari luar negeri." Wiley berhenti sejenak, tiba-tiba teringat sesuatu yang penting dan berkata, "Pak Henry, pagi ini juga ada tren tagar tentang sebuah komik berjudul 'CEO Berengsek dan Para Wanita-nya', baru diunggah kemarin dan sudah viral, penggarangny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 338

    Henry mengatupkan bibirnya sebelum berkata, "Oke, nanti aku cek!"Ada begitu banyak surel yang masuk, dan dia belum sempat melihat semuanya."Apakah ada hal lain yang perlu diurus?" tanya Wiley."Kamu boleh keluar dulu, aku akan panggil kamu kalau ada keperluan lain," ujar Henry sambil mencari-cari surel yang dikatakan Wiley.Anehnya, entah mengapa dia membuka surel dari pengirim yang bernama "Candu".Mungkin menurutnya nama itu cukup menarik.Namun, yang sama sekali tidak disangka Henry adalah, surel tersebut berisi semua tuduhan terhadap kejahatan Janice.Setelah melihat isinya, dia menghapus surel itu dan keluar dari kotak masuk.'Siapa sebenarnya "Candu" ini?''Bagaimana dia bisa tahu begitu banyak tentang Janice?'Kalau ....'Kalau apa yang dikatakan orang ini benar ....'Berarti apa yang kukatakan dan kulakukan pada Miana selama tiga tahun ini ....'Henry tidak berani berpikir lebih jauh.Dia mengambil napas panjang untuk menenangkan hatinya yang terasa tidak nyaman.Pada saat in

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 339

    Eddy terdiam sejenak sebelum berkata dengan suara rendah, "Itu bukan hal yang bisa kubantu!"Sekalipun dia membantu Henry untuk memohon kepada Miana, Miana belum tentu bersedia untuk kembali!Yang terpenting adalah, jika Henry tidak benar-benar mencintai Miana, lebih baik biarkan Miana menjalani hidupnya sendiri.Karena itu adalah hal yang paling adil bagi Miana."Bukankah dia selalu mendengarkan Kakek? Kalau Kakek yang bicara, dia pasti akan menurut! Sama seperti tiga tahun lalu, ketika Kakek memaksaku menikahinya, Kakek sekarang juga bisa memaksanya untuk kembali denganku!" Henry berbicara seperti anak kecil yang bermain rumah-rumahan, seolah-olah pernikahannya akan kembali ke semula hanya dengan satu kata dari Kakek."Mia sudah tiga tahun bersamamu, kalau nggak benar-benar kecewa, bagaimana mungkin dia ingin bercerai denganmu!" Eddy mendengus dingin. "Susah payah bercerai denganmu, dia pasti nggak akan kembali!"Henry awalnya ingin mendapatkan dukungan dari Kakek, tetapi malah diper

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 340

    "Nggak perlu, aku berencana menjalankan studio bersama sahabatku." Karena Kakek mengkhawatirkan pekerjaannya, dia hanya bisa menggunakan ini sebagai alasan.Namun, itu bukan sekadar alasan, dia memang benar-benar ingin bekerja sama dengan Sherry membuka studio."Apa nama studionya?" Eddy ingin membantu Miana."Kek, aku ingin mengandalkan usaha sendiri untuk menjalankan studio. Kakek sudah tua, nggak perlu selalu mengkhawatirkanku." Miana benar-benar tidak ingin membuat Kakek khawatir dengan urusannya.Secara kasar, sekalipun dia tidak bekerja, dengan saham Grup Eskaria yang dimilikinya sekarang, pembagian dividen tahunan sudah cukup besar untuk memenuhi kebutuhannya.Belum lagi uang yang diberikan Henry saat bercerai, jumlahnya lebih banyak dari pendapatan orang biasa seumur hidup.Sekarang dia tidak perlu khawatir biaya hidupnya, dia hanya ingin menjaga kehamilannya dengan baik, dan melahirkan sepasang bayi yang sehat."Jangan menolak!" Eddy jelas tidak senang. "Cepat beri tahu Kakek!

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 341

    Suara Sherry di luar pintu membuyarkan lamunan Miana, "Mia, kamu sudah bangun?""Aku baru bangun, dan kamu sudah datang. Masuklah,'" ujar Miana yang baru selesai membuka tirai, lalu Sherry membuka pintu dan masuk.Sherry segera menghampiri Miana yang sedang duduk di tempat tidur dan bertanya, "Mia, semalam, setelah aku mabuk, aku nggak melukai perutmu, 'kan?"Miana merangkul Sherry, tertawa, dan menjawab, "Aku sempat tanya kamu mau mandi atau nggak, tapi kamu malah langsung pergi ke kamar tamu dan tidur. Kamu bilang takut melukai perutku. Saat mabuk pun, kamu masih sangat khawatir dengan kondisiku!"Sherry benar-benar tidak membuat keributan yang dapat merepotkan Miana semalam, sangat tenang. Namun, dia pasti akan bertingkah sangat gila jika yang bersamanya adalah Farel.Dia masih ingat Miana sedang hamil, walaupun sedang mabuk.Sherry mengacak-acak rambut kusutnya, lalu menyandarkan kepala ke bahu Miana, dengan suara kecil berkata, "Maaf ya, Mia, membuatmu khawatir. Aku nggak akan mab

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 342

    Sherry cepat-cepat mengeluarkan ponselnya untuk memotret.Menyadari hal itu, Miana pun bertanya dengan bingung, "Apa yang kamu potret?""Tentu saja kamu, mau kuposting di WhatsApp Story!" jawab Sherry sambil menunduk memilih foto-foto di ponselnya. Dia kemudian menghela napas. 'Memang benar-benar cantik!'Melihat Sherry tersenyum, Miana tidak menghentikannya untuk memposting fotonya.Sedetik setelah foto itu diposting, Farel kebetulan melihatnya.Karena tahu suasana hati Henry sedang buruk, dia meneruskan foto yang diposting Sherry ke Henry.Setelah menunggu beberapa saat dan tidak mendapatkan balasan, dia langsung menelepon Henry."Ada urusan apa?" tanya Henry dengan suara yang sedingin ruang es, bisa membuat tubuh orang menggigil."Sudah lihat foto yang kukirim barusan?" tanya langsung Farel dengan nada bercanda, mengabaikan sikap dingin Henry.Henry ingin berpura-pura tidak peduli, tidak memberi Farel kesempatan untuk menggodanya."Farel, kamu sangat nggak punya kerjaan, ya?" Henry

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 343

    Setelah keheningan sesaat, Miana baru bertanya, "Tahu siapa mereka?"Meskipun suaranya kecil, nada bicara penuh dengan ketegasan yang sukar diabaikan.Kepala pelayan menggeleng sambil mengernyit dan berkata, "Masih belum tahu siapa mereka. Melihat ada begitu banyak orang, aku khawatir dengan keselamatan orang-orang di rumah ini ...." Sampai di sini, dia tiba-tiba menyadari sesuatu dan tampak menjadi canggung, "Maaf, Nyonya, aku ... lupa Nyonya dan Tuan Muda Henry sudah ...."Seketika hanya keheningan yang terdengar.Saat kepala pelayan mengira telepon akan ditutup, suara Miana yang tegas terdengar, "Segera gunakan persiapan darurat, pastikan semua orang di rumah aman, cari tahu siapa yang mengepung kalian. Ingat lakukan semuanya tanpa menarik perhatian mereka, dan jangan biarkan Kakek Eddy menyadari kejadian ini."Miana memberikan instruksi secara jelas, menunjukkan otoritas yang tidak bisa dibantah.Mendengar ini, kening kepala pelayan sudah tidak mengerut lagi. Dia mendesah panjang s

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 344

    Setelah melakukan banyak kejahatan, Janice masih bisa hidup dengan baik berkata Henry!Terlalu baik hanya akan diinjak-injak orang lain, jadi harus jahat sedikit.Melihat air di panci sudah mendidih, Miana memasukkan mi yang sudah diuleni, lalu membuka keran untuk mencuci sayuran.Selesai mencuci dan mematikan keran, dia pun berkata dengan suara lembut, "Wajar saja kalau Kakek Eddy memprioritaskan Henry. Meskipun demikian, aku tetap nggak bisa mengabaikan kebaikan Kakek padaku selama ini! Selain itu, dia masih memberiku saham Grup Eskaria padaku meski sudah tahu aku akan bercerai dengan Henry. Hanya dengan alasan ini, sudah cukup untuk aku harus mengkhawatirkan Kakek!"Mungkin orang lain akan menganggapnya bodoh.Sebenarnya, dia hanya ingin membalas budi.Sherry terdiam.Apa yang dikatakan Miana ada benarnya.Air susu dibalas dengan air tuba.Tidak boleh menjadi orang yang seperti itu!"Yang bersalah padaku adalah Henry, jadi nggak ada hubungannya dengan Kakek Eddy!" Miana mulai memoto

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 345

    "Bu Sherry, ibu itu ada di ruang rapat," ujar Olivia sambil menunjuk ke arah ruang rapat.Sherry merapatkan bibirnya sebelum berkata, "Oke, kamu lanjut kerjaanmu.""Oh ya, Bu Sherry, ada rumor," bisik Olivia. "Dengar-dengar, ada proyek baru milik Grup Eskaria yang baru selesai dibangun, dan sedang melakukan tender terbuka untuk desain lanskap, mau coba ikut?""Persyaratan untuk ikut tender perusahaan Grup Eskaria sangat tinggi, jadi nggak ada peluang untuk studio kita yang masih berskala kecil. Sudahlah, nggak perlu dipikirkan hal itu, lanjutkan kerjaanmu saja," balas Sherry sambil tersenyum, tidak menganggap tender itu serius.Mereka bisa membuat proposal desain, tetapi studio mereka terlalu kecil, tidak memenuhi syarat."Sayang sekali!" Oliva mendesah pelan.Jika bisa mendapatkan proyek desain lanskap itu, reputasi studio mereka akan meningkat.Sherry hanya tersenyum, lalu berjalan ke arah ruang rapat.Sinar lembut yang masuk melalui jendela menciptakan bayangan yang indah dan berkil

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status