Share

49. Perang

“Dasar brengsek!” Darius seketika menggeberak meja. “Tutup mulutmu, Eric!”

Caroline memutar bola mata, tersenyum sinis. “Lucu sekali. Kau menghina orang lain dan marah ketika orang itu membalas hinaanmu. Jika hatimu serapuh tisu, kau sebaiknya bisa menjaga lisan dan tingkahmu pada orang lain.”

“Tutup mulutmu, wanita gila!” Darius memelotot tajam. “Kau memang pasangan cocok untuk si pria cacat itu! Kehadiran kalian membuat kami semua muak!”

“Amarah yang meledak-meledak adalah tanda jika seseorang jarang tersentuh oleh kasih sayang dan perhatian. Menggelikan sekali.” Caroline tersenyum lebar.

“Diam!” bentak Daniel seraya menggebrak meja.

Caroline mengembus napas panjang. “Aku berbicara pada seseorang, tetapi nyatanya perkataanku menyinggung banyak orang.”

“Jaga sopan santunmu, Wanita Gila! Kau hanya orang asing di rumah ini! Jika si cacat Eric saja yang merupakan keponakanku saja tidak mendapat tempat di keluarga ini, apalagi wanita sepertimu!” ketus Daniel dengan tatapan menyalang taja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status