Abraham mengganti bajunya di dalam kamar miliknya dan Luna. Semalam , dia tidak pulang ya karena dia bermalam penuh gairah dengan kekasihnya, Krystal. Sebelum menghabiskan malam dengan Krystal, tentu saja Abraham meminta ijin kepada Luna. Alasannya, dia akan lembur dan kemungkinan tidak pulang karena pekerjaan yang sedang menumpuk. Luna percaya saja, lagi pula suaminya itu selalu lembur juga ketika memiliki banyak kerjaan. Luna memaklumi itu.
"Udah sarapan mas? " tanya Luna disertai senyum manisnya.
Abraham membalas senyuman Luna, dan memeluk pinggang wanita nya. "Sudah tadi di kantor, mas beli bubur ayam. "
"Dibeliin siapa mas? " tanya Luna sambil memeluk pinggang suaminya lagi.
"Office boy sayang. "
Bohong.
Office boy apaan, sarapan dengan kekasih sih iya. Saling menyuapi satu sama lain, dan jangan lupakan saling meraba tubuh kekasihnya juga tentunya. Entahlah, tubuh Krystal bagaikan candu untuk Abraham.
Luna mengangguk, selanjutnya dia menyandarkan kepalanya di dada bidang milik suaminya.
"Kenapa hm? " tanya Abraham.
Luna menggelengkan kepalanya, seolah tidak ada apa-apa. Namun, Abraham tahu bahwa Luna sedang tidak baik-baik saja. Mereka hidup bukan hanya setahun dua tahun. Tapi, puluhan tahun. Hal sekecil ini tentu saja bisa Abraham rasakan.
"Cerita semua. "
Luna mau tak mau harus menceritakan apa yang menjadi kekhawatiran dan beban dalam hidupnya yang dia sembunyikan heberapa hati ini pada Abraham.
Abraham menarik pelan tangan Luna untuk duduk di sofa kamar mereka.
"Ada apa? Ceritakan semua kepadaku sayang.. "
Luna menghela nafasnya pelan, lalu matanya menatap mata Abraham dengan dalam.
"Aku harus menjalankan operasi, "
Abraham mengernyitkan dahinya. "Operasi apa? "
"Pengangkatan rahim,"
"Beberapa hari ini haid ku sangat menyakitkan dan aku kira aku akan menopause untuk itu aku tidak memeriksanya. Namun, akhir-akhir ini gejala dan nyerinya semakin parah dan aku memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. Ternyata, aku menderita Fibroid, " lanjut Luna.
Abraham dengan seksama mendengarkan penjelasan istrinya. Dia sama sekali tidak tahu bahwa Luna akan menderita penyakit serius seperti ini.
"Fibroid atau tumor rahim maksud kamu? " tanya Abraham.
Luna mengangguk seraya mengusap air mata nya tiba-tiba turun. Abraham diam mematung. Dulu, memang butuh perjuangan keras untuk mereka memiliki anak karena rahim Luna yang lemah. Namun, itu hanya berjalan satu tahun. Abraham tak tahu masalah itu akan se-serius sekarang.
"Jangan menangis. " Abraham memeluk istrinya sambil mengelus punggung Luna.
Jujur, di usia senja Abraham sekarang dia masih mengharapkan kehadiran anak. Namun, keinginan itu belum pernah terwujud sejak 15 tahun lalu. Dulu, alasan Luna karena dia takut kasih sayang dirinya terbagi antara Samudra dan anaknya nanti. Namun, ternyata berbelas-belas tahun keinginan Abraham tidak terpenuhi, harus ditutup oleh masalah pada rahim istrinya. Tidak apa-apa, Abraham ikhlas.
"Tidak apa-apa. Kapan kamu menjalankan operasi nya? "
"Mungkin bulan depan. "
Abraham mengangguk dan memeluk Luna dan mencium keningnya berkali-kali. Meski tubuhnya berada di dekapan Luna. Tapi, pikiran dan hatinya ada di kekasih mudanya. Krystal.
Ah, memikirkan Krystal membuat Abraham nafsu. Baru berpisah selama beberapa jam saja dirinya sudah rindu. Rindu dengan dekapan, decapan, dan himpitan inti Krystal.
Krystal membuat dirinya candu terhadap tubuhnya.
•••
Sudah dua hari Samudra berada di luar negeri untuk urusan bisnisnya. Tepatnya, di Jepang. Sudah dua hari juga hubungan Krystal dan Abraham semakin lengket bak perangko dan sebuah surat. Kemana-mana mereka harus berdua. Walau takut ada yang memperhatikan mereka atau mengenali mereka, mereka tetap menjalin hubungan seperti pasangan kekasih pada umumnya. Makan berdua, menonton bioskop berdua, sampai karaoke berdua.
Perihal alat kontrasepsi, Krystal sudah meminum pil kontrasepsi tentu dengan pengawasan dan saran dari seorang dokter. Sekarang, Abraham sudah bebas jika dia mengeluarkan 'cairan cinta' nya di dalam rahim milik Krystal. Mereka tidak perlu takut lagi.
Walaupun Abraham ingin seorang anak lagi, rasanya kalau sekarang mereka belum siap. Apalagi kalau bukan masalah hubungan mereka.
Krystal sedang menunggu kedatangan sang kekasih di apartement mereka. Tentunya apartemen yang dibeli oleh Abraham untuk tempat 'bercinta' mereka. Ya, tepatnya hanya untuk membuang milik Abraham pada milik Krystal.
Krystal sudah siap menyambut kedatangan sang kekasih menggunakan baju haram yang selalu dia pakai ketika Abraham mengunjunginya. Bahkan, Abraham sendiri yang membelikan berpuluh-puluh baju haram itu untuknya. Tentu saja dengan senang hati Krystal memakainya.
Krystal melihat tubuhnya yang terbalut lingerie merah yang tembus pandang itu. Benar-benar sexy, batinnya.
Namun, tiba-tiba pikirannya beralih kepada Samudra. Dia telah menghianati Samudra. Namun, ini membuat dirinya bahagia dan merasa dengan Samudra dia tidak sebahagia ini. Kenapa bahagia nya harus datang dari ayah kekasihnya?
Tapi, tak apa. Hubungan dosa ini sangat menyenangkan, pikir Krystal.
Tak lama, Abraham datang dengan tiba-tiba membuat Krystal kaget rasanya. Abaraham memeluk Krystal dari belakang dan terus mencium leher jenjang milik Krystal. Nampaknya, tanda-tanda pertempuran panas akan dimulai.
"Daddyyyy, " rengek Krystal manja.
"Daddy? "
"Ya, daddy. Aku lebih suka panggilan daddy dari pada papi. "
Abraham terkekeh, lalu dengan kuat meremas dada milik Krystal.
"Shhh, pelan dad. "
"Apa pun panggilanmu untukku, selagi kau memanggilnya dengan suara sexy akan aku terima saja honey. "
Krystal tersenyum, lalu mendekatkan dirinya pada Abraham. Diambilnya tangan kanan Abraham untuk memegang miliknya yang sedari tadi sudah menunggu disentuh oleh Abraham. Tangan kiri Abraham, Krystal ambil dan di arahkan ke dada nya yang sintal.
Tentu saja dengan semangat Abraham mulai meremas gundukan kenyal yang disukai dirinya. Mereka mulai larut dalam nafsu masing-masing. Saling bertautan bibir dan tangan yang sudah menggerayangi satu sama lain membuat mereka tersenyum puas.
Abraham mulai menatap mata Krystal dan Krystal menatap mata Abraham. Terlihat dalam mata masing-masing ada cinta di sana.
Krystal pikir, dia akan berjuang dan susah payah menggapai dan mengambil hati Abraham. Namun, ternyata semudah ini untuk membuat Abraham berada di bawahnya dan mendesahkan namanya. Sangat mudah.
Bahkan, dia tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan waktu untuk membuat Abraham mencintainya. Ya, walau belum ada pengakuan cinta dari Abraham. Tapi, Krystal yakin bahwa Abraham mencintai dirinya.
"Kenapa dada mu menjadi lebih besar? " tanya Abraham polos.
"Ya itu karena mu dad. "
Abraham tidak membalas perkataan Krystal. Dia tersenyum, dan selanjutnya melumat dada Krystal seperti seorang bayi yang kehausan. Krystal tidak bisa tinggal diam. Desahannya terus terdengar dari bibir merah miliknya. Intinya pun sudah sangat basah. Dia tidak tahu harus berkata apa selain mendesah.
Kekasihnya benar-benar membuat dirinya melayang. Bersama Abraham, dia merasa menjadi seorang yang haus akan kenikmatan.
Namun, sedang larut dalam desahan akibat Abraham, ponsel milik Krystal berbunyi. Dan sialnya, itu adalah Samudra!!
Setelah puas dengan ayah dari sang kekasih, Krystal segera pulang ke rumahnya diantarkan oleh Abraham. Krystal tinggal sendiri, orang tuanya tinggal berbeda kota dengannya. Dan itu lumayan jauh. Mungkin mereka akan bertemu paling cepat satu bulan sekali untuk mengobati rindu mereka. Tadi, sebelum percintaan antara Abraham dan dirinya dimulai, Samudra menghubungi Krystal dan mengabari bahwa dia akan pulang besok, dia bertanya kepada Krystal apa yang diinginkan dirinya dari Jepang. Dengan menahan desahan akibat Abraham yang sedang memainkan dirinya, Krystal berbicara kepada Samudra apa saja. Untungnya, sang kekasihnya itu tidak curiga sama sekali. Jadi, ini tetap aman. "Daddy pulang ya sayang. " Setelah mengatakan itu, Abraham mengecup dahi dan bibir Krystal singkat kemudian berlalu mengendarai mobilnya meninggalkan halaman rumah milik Krystal. Krystal tersenyum dibuatnya. Padahal, baru kemarin dia berpikir bahwa Abraham adalah lelaki yang dingin dan irit berbicara. Namun, ternyata
Luna terkekeh pelan ketika melihat pemandangan di depan sana. Pemandangan yang seharusnya membuat dia marah. Tetapi, rasanya biasa saja. Bahkan dia senang sekali melihat kedua orang yang sedang kasmaran itu gelagapan karena pertemuan mereka diketahui oleh kekasih salah satu dari mereka. Mereka adalah Abraham, Krystal dan Samudra. Luna adalah pelaku yang membuat Samudra sampai ada di hadapan Abaham dan Krystal. Perihal kelakuan Krystal dan Abraham di belakangnya, tentu saja Luna tahu. Namun, dia masih diam. Karena sesungguhnya, Luna pun sama seperti Abraham. Sama-sama memiliki kekasih lain di dalam pernikahan mereka. Anehnya, walaupun Abraham adalah suaminya dan berstatus masih sebagai suaminya sahnya, dia sama sekali tidak ada gairah dan cinta kembali kepada Abraham. Padahal, mereka tidak satu atau dua tahun menikah. Tapi, berpuluh-puluh tahun. Entahlah, dia merasa pernikahannya semakin ke sini semakin membosankan. Tapi dengan David, Luna merasa spesial kembali. Perselingkuhan it
Krystal dalam diam berpikir mengenai ajakan menikah yang dilontarkan Samudra tempo lalu. Sudah tiga hari, dia dan Samudra tidak saling berkomunikasi. Baik dirinya dan Samudra sama-sama enggan memulai pembicaraan yang mungkin akan membahas mengenai ajakan Samudra. Krystal benar-benar belum siap dengan yang namanya pernikahan. Dia takut jika dalam pernikahannya nanti, kemungkinan buruk akan terus datang kepada pernikahannya. Termasuk perselingkuhan. Krystal tahu dan sadar bahwa dirinya pun dengan sengaja menjadi duri pada rumah tangga orang tua dari sang kekasih. Justru itu, Krystal tidak mau menikah terlebih dahulu. Karena, dia takut karma itu menimpa pada hubungan pernikahannya nanti bersama dengan Samudra. "Apa hubunganku dan Samudra akan berakhir seperti ini? " gumam Krystal. Tiga hari ini dia termenung memikirkan itu, dan tiga hari ini juga dia ditinggalkan oleh sang kekasih, Abraham yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Bali. Abraham belum tahu tentang ajakan Samudra. Ren
Samudra kini sedang memandang foto yang memperlihatkan dua orang yang sedang tersenyum ke arah kamera. Itu dirinya dan Krystal. Foto itu, diambil pada saat mereka belum menjadi sepasang kekasih. Berfotonya pun secara formal, karena mereka sedang mengikuti pelatihan waktu itu. Dalam foto itu pun, tidak hanya Krystal dan dirinya. Ada Kevin dan teman-teman Krystal dan Samudra yang lainnya. Samudra terkekeh kecil ketika mengingat perjuangan dia untuk mendapatkan Krystal. Benar-benar membutuhkan waktu lama untuk meyakinkan Krystal bahwa dia memang benar-benar tulus mencintai Krystal. Mungkin, Krystal memang ingin seseorang yang serius kepadanya dan tidak ingin main-main dalam suatu hubungan. Nyatanya, Samudra pun sama. "Kok, aku kangen kita yang dulu ya, " gumam Samudra. Samudra menghela nafasnya pelan. Dia sekarang berada di apartemen miliknya. Sedari tadi pikirannya tidak tenang. Mau menghubungi Krystal pun, sang kekasih tidak pernah menjawab telpon nya maupun membalas pesan yang dik
Samudra merapihkan jas hitam yang melekat pada tubuh kekarnya. Dia meregangkan otot-ototnya yang kaku akibat terlalu lama duduk. Mata indah yang terpasang kaca mata minus itu pun melihat ke arah pemandangan hingar bingar kota. Otaknya kembali berpikir tentang sang kekasih, Krystal. Sudah hampir dua minggu dia dan Krystal tidak bertemu dan tidak saling berhubungan. Samudra sudah berusaha mencari keberadaan Krystal yang seperti hilang tanpa jejak dari Samudra. Mengirimkan pesan pada Krystal, menelpon Krystal semua sudah Samudra lakukan. Namun, hasilnya nihil. Bertahan terluka, sepertinya lagu itu cocok untuk keadaan Samudra sekarang. Tok.. Tok.. Tiba-tiba pintu ruangan Samudra diketuk dari luar. Dengan tegas, Samudra memerintahkan seorang itu untuk masuk ke dalam ruangannya. Ruangan kantor bernuansa hitam putih dan coklat itu benar-benar nyaman. "Maaf pak, ada yang ingin bertemu dengan bapak, " ucap Siska yang tak lain adalah sekretaris dari Samudra. "Bukankah sudah kuperintahkan
"Samudra dengan senyum yang menghiasi bibirnya berjalan bersama Matahari di sampingnya. Dulu, mereka adalah dua orang yang saling menyayangi. Sebenarnya, sampai hari ini semuanya pun masih sama. Rasa Matahari kepada Samudra masih ada. Namun, tidak dengan Samudra. Rasa Samudra kepada Matahari hanya sebatas teman kecil, lebih spesifiknya adalah sahabat kecil. Tidak lebih. "Kita mau kemana ni? " tanya Matahari. Tangannya menggandeng tangan Samudra dengan erat. Tidak ada penolakan dari Samudra. Samudra hanya tersenyum dan memperlihatkan raut wajah seperti berpikir. "Gimana kalau makan siang. Sekalian kamu cerita-cerita. "Matahari mengangguk antusias. Dengan senyum yang menghiasi keduanya, sepasang sahabat itu memasuki mobil Samudra dan selanjutnya meninggalkan pelataran kantor Samudra untuk makan siang berdua. Di dalam mobil, keduanya terlibat pembicaraan masa lalu yang menyenangksn. Kisah yang terlewat oleh keduanya pada masa lalu, mereka bicarakan hari ini. Rasanya, hari ini sepert
Krystal memandang lelaki yang hampir dua minggu tidak bertemu dengannya. Kekasihnya, Samudra berada di depannya sekarang. Bukan sengaja mereka bertemu hari ini. Melainkan, Krystal yang melihat kekasihnya sedang berjalan dengan seorang perempuan yang tidak dikenalnya. "Jadi, siapa dia? " tanya Krystal terkekeh kecil. Samudra yang duduk di samping Krystal, mengenggam tangan Krystal. "Dia cuman sahabat kecil aku sayang. " Krystal melepaskan genggaman tangan Samudra pada tangan dirinya. Matanya menatap sinis Samudra. "Sahabat? Yakin sahabat? " Krystal terkekeh kecil dalam hatinya. Entah kenapa hatinya merasa panas melihat kedekatan antara Samudra dan perempuan centik di depannya ini. Padahal, jika dipikir logika, perlakuan Krystal di belakang Samudra sangat parah dan melampaui batas. Matahari dengan senyum manisnya pun mengulurkan tangannya kepada Krystal. Namun, tidak ada sambutan atau senyum balasan dari Krystal untuk Matahari. Wajah Krystal tetap datar dan menyiratkan ketidaksuk
"Dulu, daddy dan Luna memang sepakat untuk menjodohkan Matahari dan Samudra. Bahkan ketika mereka baru berusia 5 tahun. Ya, salah satu alasannya adalah Luna ingin menjalin pertemanan yang lebih baik dan dekat dengan sahabatnya, yang tak lain adalah ibu dari Matahari. Alasan yang memperkuat kesepakatan perjodohan ini ya, adalah karena kita bertetangga. melihat Samudra bermain bersama dengan Matahari saat kecil, para ibu membayangkan kisah cinta anaknya jauh ke masa depan. ""Daddy belum selesai bicara. " Ucap Abraham ketika Krystal akan memotong perkataannya."Tapi, saat itu pernikahan Rain dengan suaminya sedang berada diujung tanduk. Dan puncaknya pada saat Rain bercerai. Rain membawa serta Matahari meninggalkan rumah mereka. Waktu itu, daddy dengar mereka pindah ke Amerika. Kebetulan, nenek dari Matahari ada di sana. Ya, mungkin ketika mereka di sana mereka melanjutkan hidupnya kembali. " Ucap Abraham. "Jadi, tidak ada kata putus perjodohan sebelumnya antara Matahari dan Samudra? "
Krystal tertawa mendengar celotehan Zara, sahabatnya yang baru-baru ini pulang dari studynya di salah satu negara eropa. Zara adalah sahabat dari sekolah menengah pertama, mereka bertemu kembali setelah berbulan-bulan lamanya tidak bertemu. Zara juga adalah orang yang pertama mengetahui hubungan antara Krystal dan Samudra. Singkatnya, Zara jugalah yang mendukung hubungan keduanya."Gila, ngakak banget sumpah. Bisa-bisanya bule itu nantangin Zara si ratu whiskey." Ucap Krystal dambil tertawa."Iya, gue juga ngakak banget waktu dia nawarin sebotol Whiskey sambil senyum terus bilang ke gue kalau gue tepar duluan, dia akan bawa gue ke apartemennya, gila kan? ""Gila banget sumpah, dia belom tau yang dia tantangin itu ahli dalam alkohol. " Ucap Krystal.Zara dan Krystal benar-benar menikmati waktunya berdua. Sudah lama mereka tidak bertemu, jadi sekalinya bertemu semua yang terlewati harus mereka bicarakan saat itu juga. Tak peduli waktu dan tidak tahu waktu juga."Oh ya, gimana hubungan l
Matahari benar-benar tidak habis pikir dengan keluarga Samudra. Bagaimana bisa kedua orang tuanya saling berselingkuh. Benar-benar gila. Tapi, ini lebih gila. Matahari memiliki hasrat untuk membuat Abraham jatuh kepelukkan dirinya. Dan membuat Abraham menjadi miliknya. Dia ingin menggantikan posisi Krystal. Dia ingin Abraham, obsesi Matahari sangat kuat. "Apakah aku harus benar-benar mengabulkan obsesiku ini? " gugum Matahari. "Matahari! " Tiba-tiba Matahari tersadar dari lamunannya. Segera, dia menetralkan wajah gugupnya, digantikan dengan senyum yang menyambut kedatangan Samudra. Ya, hari ini Matahari membuat janji untuk makan siang bersama Samudra di cafe yang berada tidak jauh dari kantor Samudra. Tidak. Matahari tidak akan membicarakan masalah perselingkuhan Abraham ataupun perselingkuhan Luna. Dia hanya ingin memastikan Samudra baik-baik saja dan berbagi cerita yang tak Matahari ketahui tentang Samudra akhir-akhir ini. Itu saja. "Hey," sapa Matahari ketika baru saja Samudr
Matahari menelan air ludahnya gugup ketika membayangkan ciuman panas dengan Abraham beberapa hari yang lalu. Sesaat sesudah melihat adegan tersebut, Matahari selalu membayangkan Abraham dalam benaknya. Matahari jadi tertarik kepada Abraham. Em, Matahari merasa, dia ingin ada di posisi Krystal. Matahari akui, Abraham adalah pria paruh baya yang masih sangat tampan di usia senjanya. Usia yang bertambah tak serta merta membuat Abraham ikut menua. Abraham masih bertubuh kekar dan perkasa. Matahari, ingin menggantikan Krystal sekarang. Ya, Matahari sudah gila dengan selalu membayangkan bersetubuh dengan Abraham. Entah apa yang membuat dirinya seperti itu, yang jelas Matahari mulai tertarik kepada Abraham. "Aku harus mendapatkan om Abraham. Kalau bisa, aku siap menjadi yang kedua setelah tante Luna. Krystal? Bisa aku singkirkan nanti. " Gumam Matahari. Matahari tersenyum misterius, dia memandang foto di mana Abraham dan Krystal bercumbu beberapa hari lalu. Sangat menantang. Maaf Samudr
Matahari tersenyum sinis ketika dia melihat wajah panik Krystal. Memang benar dugaan Kevin. Krystal memang benar-benar selingkuh. Wanita tidak tahu diri. Dia sudah memiliki Samudra yang nyaris sempurna. Tapi, kenapa dia masih saja beroaling dari Samudra. Benar memang, Krystal tidak pernah puas dengan satu pria. "Bisa jelaskan? " tanya Matahari. "Atau, kamu mau aku salah paham sendiri? Dan menyimpulkan sendiri. Yang tentu kamu tahu apa isi pikiranku sekarang kan? " lanjut Matahari. Krystal benar-benar mati kutu saat ini. Dia tidak bisa melakukan apapun selsin diam dan otaknya berpikir alasan apa yang akan dia ucapkan. "See? Masih nggak bisa jawab kan?"Krystal menatap tajam ke arah Matahari. "Itu celana dalamku! " jawab Krystal tajam. Mendengar itu, Matahari tertawa kerasa saampai air matanya keluar dari ujung pelupuk matanya. "Celana dalam kamu? Nggak salah? Hey, itu celana dalam pria! ""Mau aku memakai celana dalan pria pun itu tidak ada urusan denganmu! Aku yang memakainya, me
Matahari membulatkan matanya ketika Kevin berbicara bahwa Krystal berselingkuh dengan ayah dari Samudra. Matahari benar-benar kaget, dan tidak percaya dengan fakta yang diucapkan oleh Kevin. "Nggak boleh ngomong sembarangan! Itu bisa jadi fitnah. " Ucap Matahari. Kevin berdecak kecil. Perempuan di depannya ini ternyata tidak percaya kepadanya. "Gue nggak ngomong sembarangan. Gue punya bukti. Sebelum kita melanjutkan rencana yang akan gue susun, lo perlu ngelihat bukti itu. " Matahari tergagap, dia benar-benar tek percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kevin. Maksudnya, yang benar saja Krystal dengan Abraham yang tak lain adalah kekasihnya? Itu adalah hal gila. "Bukti apa. "" Ayo kita ke apartemen gue! " ajak Kevin. Matahari mendelik tidak percaya dengan perkataan Kevin. Apa-apaan ini, ke apartemen Kevin? Berdua? Jangan harap. Kevin berdecak malas ketika melihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Matahari. "Nggak usah mikir macem-macem! Krystal sama om Abraham tinggal di apartem
Krystal memandang Matahari dengan aneh. Perempuan itu baru saja datang, mengapa sudah menangis berlinang air mata ketika melihat ayah dari Krystal. Pakah ayahnya sebegitu menyeramkan sampai Matahari bisa ketakutan melihat ayahnya? Samudra yang melihat Matahari menangis pun buru-buru menghampiri Matahari dan memeluk sahabat kecilnya itu. Semua perlakuan Samudra tidak lepas dari pandangan mata Krystal. Sebenarnya, ada apa ini? Mengapa perempuan itu menangia. Ayahnya juga, mengapa dia melihat Matahari dengan pandangan sendu? Luna dan Abraham hanga bisa terdiam melihat semua kejadian ini. Luna sebenarnya sudah tahu sejak pertama kali melihat Indra bahwa Indra ini adalah mantan suami dari Rain. Yang tak lain adalah ibu dari Matahari. Iya, Indra adalah ayah biologis dari Matahari. "Eh, ada apa? Kok ada yang nangis? " tanya Gea yang baru datang sambil membawa sepiring daging di tangannya. "Ma? aku juga nggak ngerti. " Jawab Krystal. Indra akhirnya menghela nafasnya pasrah. Tidak ada j
Krystal tersenyum melihat kedua orang tuanya datang berkunjung ke rumahnya. Sudah tiga bulan mereka tidak bertemu, apalagi kalau bukan kesibukan yang menjadi alasan utama bagi mereka. "Mama, kok nggak telfon dulu mau ke sini? Aku kan bisa bersih-bersih sama masak dulu." Ucap Krystal. Indra yang merupakan ayah dari Krystal pun tersenyum kecil mendengar perkataan putri tunggalnya. Dulu, ketika Krystal meminta untuk berpisah rumah dengan orang tuanya, Indra dan Gea ibu dari Krystal meragukan putrinya itu. Bagaimana tidak, sang ibu selalu memanjakan Gea, baik dalam bentuk apapun. Krystal tidak diperbolehkan masak, mencuci piring, atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Ternyata, ketika berpisah anaknya bisa lebih mandiri. Khususnya dalam mengurus diri dan rumahnya sendiri. "Bagaimana hubunganmu dengan Samudra, sayang? " tanya Gea. Krystal tersenyum kecil, lalu menelan kue mochi yang sedang dimakannya. "Baik-baik aja ma.""Syukurlah. Mama udah terlanjut suka dan klop sama Samudra. Jangan
"Dulu, daddy dan Luna memang sepakat untuk menjodohkan Matahari dan Samudra. Bahkan ketika mereka baru berusia 5 tahun. Ya, salah satu alasannya adalah Luna ingin menjalin pertemanan yang lebih baik dan dekat dengan sahabatnya, yang tak lain adalah ibu dari Matahari. Alasan yang memperkuat kesepakatan perjodohan ini ya, adalah karena kita bertetangga. melihat Samudra bermain bersama dengan Matahari saat kecil, para ibu membayangkan kisah cinta anaknya jauh ke masa depan. ""Daddy belum selesai bicara. " Ucap Abraham ketika Krystal akan memotong perkataannya."Tapi, saat itu pernikahan Rain dengan suaminya sedang berada diujung tanduk. Dan puncaknya pada saat Rain bercerai. Rain membawa serta Matahari meninggalkan rumah mereka. Waktu itu, daddy dengar mereka pindah ke Amerika. Kebetulan, nenek dari Matahari ada di sana. Ya, mungkin ketika mereka di sana mereka melanjutkan hidupnya kembali. " Ucap Abraham. "Jadi, tidak ada kata putus perjodohan sebelumnya antara Matahari dan Samudra? "
Krystal memandang lelaki yang hampir dua minggu tidak bertemu dengannya. Kekasihnya, Samudra berada di depannya sekarang. Bukan sengaja mereka bertemu hari ini. Melainkan, Krystal yang melihat kekasihnya sedang berjalan dengan seorang perempuan yang tidak dikenalnya. "Jadi, siapa dia? " tanya Krystal terkekeh kecil. Samudra yang duduk di samping Krystal, mengenggam tangan Krystal. "Dia cuman sahabat kecil aku sayang. " Krystal melepaskan genggaman tangan Samudra pada tangan dirinya. Matanya menatap sinis Samudra. "Sahabat? Yakin sahabat? " Krystal terkekeh kecil dalam hatinya. Entah kenapa hatinya merasa panas melihat kedekatan antara Samudra dan perempuan centik di depannya ini. Padahal, jika dipikir logika, perlakuan Krystal di belakang Samudra sangat parah dan melampaui batas. Matahari dengan senyum manisnya pun mengulurkan tangannya kepada Krystal. Namun, tidak ada sambutan atau senyum balasan dari Krystal untuk Matahari. Wajah Krystal tetap datar dan menyiratkan ketidaksuk