Share

Bab 101

Lysia langsung mendorong tubuh Ivander yang berada di atasnya.

“Ivander? Apa yang kamu lakukan?” tanya Lysia terkejut.

Ivander langsung saja duduk sambil tersenyum, dia garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Kelakuannya memang sangat buas tadi.

“Sayang, aku sudah sangat merindukan kamu. Aku ingin melepaskan kerinduan itu, sampai kapan aku puasa? Ini sudah satu bulan lebih dan kamu juga sudah beres masa nifas kan?” balas Ivander dengan wajah yang genit. Bahkan sampai mengedipkan sebelah matanya ke arah Lysia beberapa kali. Dia ingin memadu kasih dengan istrinya itu, dia sudah sangat tidak tahan.

Lysia gelengkan kepalanya pelan, “walaupun masa nifasku sudah beres. Tapi luka kamu itu,” ucap Lysia sambil menunjuk ke arah pinggang.

“Sayang, luka aku sudah tidak terasa sakit lagi. Aku sudah sembuh total, oke. Jadi, please kita lakukan sekarang. Apalagi mempeng Fathan sedang tertidur lelap. Jadi, kita tidak akan mendapatkan gangguan,” goda Ivander.

Lysia langsung beranjak dari tempatnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status