'Apa yang dimaksud oleh ucapan Richard barusan?''Apakah dia hanya menganggap jika pernikahan kontrak ini hanyalah sebuah permainan untuknya?' ucap Ruby di dalam hatinya dengan kening berkerut dan menggigit bibirnya hingga darah menetesRuby tidak percaya selama ini perhatian dan cara Richard memperlakukan dirinya dengan baik adalah untuk mempermainkan dirinya. Selama ini Ruby selalu dengan serius menantikan kebebasannya, setelah pernikahan kontrak ini selesai, hanya demi dirinya bisa hidup dengan umur yang panjang. Perlahan-lahan Ruby meninggalkan pintu ruangan kerjanya Richard setelah merasa cukup kecewa dengan sikap Richard yang tidak ingin memenuhi isi dari kontrak yang telah mereka buat. Bagi Ruby hidup di umur yang panjang adalah sebuah kebahagiaan, karena dia mati di usia yang sangat muda di kehidupannya yang sebelumnya hingga dia merasa di kehidupan ini dia beruntung bisa mengetahui nasibnya dulu.'Aku harus mencari kesempatan untuk kabur dari mansion ini dan membawa semua uang
Hari demi hari biasa berlalu di jalankan oleh Ruby dengan bekerja sebagai Duchess, menghadiri pesta dansa, dan berduaan bersama Richard sang suami kontraknya, walaupun dia telah mengetahui jika Richard tidak akan pernah berniat untuk melepaskan dirinya. Ruby yang mengetahui itu tentu berusaha sedikit demi sedikit melepaskan Richard, sebab terkadang dia tidak sengaja melihat Richard menghabiskan waktu dengan pemeran utama wanita, keduanya terlihat sangatlah cocok dari sudut pandangannya membuatnya semakin yakin untuk tidak terlalu berlebihan dalam menerima perasaan. Bagi Ruby jika dia pergi dan digantikan oleh pemeran utama wanita, Richard akan lebih bahagia tanpa dirinya karena itulah posisi yang harusnya. Sampai tiba saatnya kini hanya tersisa satu bulan lagi Ruby berada di dalam mansion."Ruby, besok adalah sidang ketiga dari kasus keracunan yang dilakukan kepadamu,""Jika kita memenangkan sidang ini maka Lily akan di anggap bersalah, tetapi jika dia memenangkan sidang ini maka dia
"Sidang ketiga kasus Ruby Cereus diracuni oleh Lily Aldridge dimulai,""Persidangan ini akan menentukan jika nona Aldridge bersalah atau tidak? Dan hukum apa yang akan diterima olehnya akan disidangkan hari ini," ucap seorang hakim dengan lantang kemudian mengetuk palu Ketika sidang sudah di mulai kedua belah pihak saling beradu argumen di dalam sidang. Bantahan dan serangan dari ucapan para saksi membuat ruangan itu menjadi panas, karena bagaimanapun juga ini adalah persidangan terakhir yang membuktikan kesalahan dilakukan oleh gadis berambut emas itu. Ruby sendiri di dalam hatinya membela sang pemeran utama karena dia adalah gadis yang baik di jelaskan dalam novel, jadi bagaimana mungkin gadis itu melakukan hal yang kejam kepadanya dengan menggunakan racun."Hanya dengan bukti botol racun dan pendapatnya yang menebak dimana letak botol racun dengan benar bukan berarti dia adalah pelaku,""Apakah Anda tau itu hanyalah ucapan tidak berdasar? Jadi jelas saya membantahnya,""Dipersidan
Ruby meluncurkan serangan panah yang dilapisi racun ke arah mulut sang naga. Seketika naga besar merasakan ada yang salah dengan mulutnya langsung mengibaskan ekornya sangat cepat dan menginjak-injak yang ada di sekitarnya hingga membuat para Duke terhempas dan terluka. Naga yang merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya tiba-tiba pergi terbang menjauh dari tempat itu. Walaupun yang terjadi berbeda dengan ekspektasi Ruby, tapi ini sudah lebih baik menurut Ruby dibandingkan semua pemimpin keluarga Duke berjuang mati-matian untuk melawan sang naga sendirian hingga titik darah penghabisan mereka hanya demi melindungi kerajaan. "AYAH!!" teriak Ruby dari kejauhan sambil berlari ke arah sang Duke yang terlihat mengalami luka dengan kening yang berkerut khawatir Ruby tanpa berpikir panjang dengan sangat langsung menggunakan sihir untuk mengobati luka sang Duke Middlemist untuk yang pertama. Bagi Ruby tidak peduli semua orang disekitarnya juga terluka, sebab bagi Ruby sang ayah adalah sosok y
Satu minggu berlalu, tetapi pencarian Lily Aldridge tidak ditemukan dan dianggap bersalah atas kasus keracunan yang terjadi oleh hakim. Orang-orang di dalam persidangan jadi ikut menduga orang yang bersalah memang takut dengan hukum jadi wajar saja dia kabur takut dengan hukuman yang diberikan. Ruby masih tidak percaya jika alur novel berubah menjadi sangat kacau seperti itu, ditambah dengan kini sang pemeran utama menjadi buronan.'Apakah karena aku alurnya berantakan? Selanjutnya jika pemeran utama tidak ada siapa orang yang bisa membuat Richard bahagia? Dan Bagaimana denganku?''Ayah telah pulang beberapa hari yang lalu ke mansion Middlemist, aku rasa memang sudah harus kabur malam ini dari mansion,' ucap Ruby di dalam hatinya dengan mengigit bibir dan kening berkerutRuby yang telah menetapkan diri untuk kabur malam itu juga sepulangnya dari persidangan langsung masuk ke dalam kamar dan menulis surat terakhir untuk Richard. Bagi Ruby hanya tersisa waktu yang sedikit untuk mereka b
"Sebentar lagi harusnya aku sampai di desa kecil yang cukup damai di dalam novel itu,""Walaupun aku sedikit kesulitan karena harus melewati hutan yang banyak monster tapi desa kecil itu adalah tempat yang ramah dan damai katanya di dalam novel,""Semoga saja sesuai dengan yang aku harapkan," gumam Ruby sambil menatap peta yang ada di tangannya dan menatap ke arah depannyaRuby menggunakan kudanya, melewati berbagai kota dan desa selama semalam tanpa beristirahat, takut jika nantinya Richard akan dengan mudah mengejar dirinya. Walaupun Ruby sejujurnya tidak yakin jika laki-laki yang tidak ingin melepaskan dirinya ingin mengejar dirinya. Pertunangan karena cinta sepihak dan pernikahan tanpa adanya cinta sama sekali siapa yang akan percaya jika tiba-tiba cinta itu muncul. Bagi Ruby hanya pemeran utama yang layak mendapatkan cinta dari Duke, karena antagonis seperti dirinya mana mungkin bisa mendapatkan hal semacam itu.Di sisi lain Richard memberikan perintah tegas kepada keluargakeraja
"Woah... Bagaimana ada desa yang seindah dan seramai ini,""Padahal di peta tertulis ini adalah desa kecil, tapi keramaian dan bangunan yang lumayan cukup megah beberapa di antara itu bukankah lebih layak di katakan kota kecil?" "Tapi mungkin, itu cara mereka menunjukkan kesederhanaan sebuah kota hingga disebut desa, apapun itu aku akan memulai hidup dari tempat itu dengan bekal ilmu yang aku miliki dari kehidupan sebelumnya," Gumam Ruby yang menatap pemandangan kota kecil dari atas bukit yang jaraknya tidak lagi jauh dari desa ituHari-hari Ruby setelah berhasil kabur dari mansion Cereus membuatnya merasa bebas, karena dia banyak melihat hal-hal yang indah tentang luasnya dunia ini. Sejak kecil Ruby bercita-cita ingin berpetualang, karena dia selalu mendengarkan cerita-cerita dari orang-orang sekitarnya tentang banyaknya hal yang unik dan hanya dimiliki di tempat itu hingga tidak mungkin seseorang untuk bisa menemukan itu di tempat lain. Akan tetapi semua impiannya pupus ketika dia m
'Walaupun aku memberikan semangat kepada diriku sendiri, tetapi parasit ini biasanya adalah ulah sejenis tanaman iblis dan tidak ada yang pernah bisa mengeluarkan parasit ini,''Jika aku mengatakan kebenarannya, dia pasti tidak akan menerima kenyataan ini,' ucap Ruby di dalam hatinya dengan kening berkerut Ruby yang masih tengah-tengah tenggelam ke dalam pikirannya tiba-tiba merasakan sesuatu yang menggenggam tangannya. Ruby yang melihat tangan yang keriput itu, langsung menoleh ke sosok wanita yang tidak lagi muda terbaring dan kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya. Ruby menggenggam erat tangan yang menyentuhnya dengan tatapan pengharapan dan khawatir, sedangkan wanita itu menggelengkan kepalanya dengan pelan dengan tatapan merelakan."Terima kasih telah memeriksa kondisiku, tapi aku tidak apa-apa nona manis,""Aku sudah menerima semuanya bahkan jika hidupku hanya tersisa waktu yang pendek, melihat putraku tumbuh menjadi besar seperti itu dan bahagia seperti itu sudah cukup untukku,"
"Hah... Kasihan sekali kepada putriku karena terlalu polos dan selalu berpikir positif sejak telah menikah dengan laki-laki sialan itu,""Dia sekarang dengan polosnya menerima semua ucapan yang aku katakan tanpa mengetahui itu benar-benar sebuah kebenaran atau kebohongan," gumam sang Duke menatap putrinya yang sedang duduk di depannya begitu santai menyantap makanan yang ada di atas meja makanSang Duke Middlemist walaupun dia tidak suka dengan menantunya ini, akan tetapi sikap tulusnya untuk mencintai putrinya patut untuk diapresiasi oleh dirinya. Sebab tidaklah mudah untuk orang-orang yang bertindak setelah berucap kata-kata manis bagaikan sebuah mimpi. Ruby sendiri masih berpikiran positif, jika Richard mungkin memang hanya tidak ingin Ruby sendirian ditinggalkan lama oleh karena itu dia diantar ke rumah tempat sang ayahnya berada, ditambah lagi dengan Richard yang tidak menginginkan perceraian diantara mereka berdua terjadi membuatnya semakin percaya. Walaupun hubungan mereka berd
"Bukankah kamu juga sama? Tapi baiklah aku akan berbicara lebih dulu,""Ini hanyalah tentang pernikahan kita, sejak kamu kembali dari perang dengan selamat bersama dengan seorang gadis berambut ungu sampai hari ini,""Aku merasa hubungan kita semakin jauh, Richard sebenarnya kamu serius atau tidak dari dalam hatimu denganku? Aku bertanya karena kontrak pernikahan kita telah lama berakhir dan kamu juga rasanya perlahan-lahan menaruh hati kepada gadis lain," ucap Ruby dengan tangan yang terkepal dan terburu-buru dalam berbicaraRuby merasa sangat tidak tenang dengan situasi yang terjadi di depannya saat ini. Tentang masa depan yang entah akan menjadi apa dan mimpi yang begitu jelas mengenai kematian seseorang membuat hatinya tidak tenang, dia takut jika itu benar-benar akan terjadi. Tapi di sisi lain dia juga tidak mengerti, tentang kejelasan sikap yang ditunjukkan oleh Richard kepada dirinya. Richard yang melihat tatapan yang ditunjukkan oleh Ruby begitu menginginkan sebuah penjelasan,
"Tik... Tik... Tik...""Teng... Teng... Teng..."Tiba-tiba saja terdengar kembali suara jam berdetik tapi kali ini diikuti oleh bunyi lonceng menara jam berbunyi yang membuat pandangan Ruby menjadi gelap. Seketika itu dia tiba-tiba saja terbangun dan melihat sekitarnya telah ada, seorang pelayan yang tertidur di kursi dengan sebuah kain basah yang sepertinya digunakan untuk mengompres dirinya saat sakit. Ruby tidak menyangka jika dia sedang sakit saat tertidur dan dia juga tidak berharap banyak jika Richard akan ada disisinya saat dia sakit, walaupun laki-laki itu dulunya sangat mengkhawatirkan dirinya ketika sedang sakit. Tapi semuanya adalah masa lalu yang hanya berisikan ucapan-ucapan manis saja. Dia tau saat-saat Richard pergi berperang berbulan-bulan itu pastinya rasa cinta itu akan terkikis perlahan-lahan, saat ini jadinya Ruby hanya tinggal menunggu surat perceraian tiba di depannya. Tapi setelah perceraian mungkin dia akan menghadapi masalah baru yaitu seorang teman yang sama
Ruby terdiam dan membelalakkan mata tidak percaya dengan yang dia dengarkan dari seseorang laki-laki yang dianggap sebagai seorang sahabat. Ucapan yang diucapkan laki-laki di depannya itu seketika membuatnya seketika sadar juga, jika bagaimanapun anggapan Ruby tentang seseorang yang dia anggap sahabat ini juga seorang laki-laki. Pastinya terkadang hubungan antar lawan jenis akan ada sebuah cinta yang tidak terduga muncul ditengah-tengah hubungan."Kamu bisa melupakan yang aku ucapkan barusan Ruby,""Aku tau ini terlalu tiba-tiba, tapi aku benar-benar serius dengan yang aku ucapkan dan mulai sekarang tolong anggap aku sebagai seorang laki-laki yang benar-benar memiliki hati untuk dirimu," "Ah iya, sepertinya sekarang sudah sangat sore, jadi aku akan pulang ke rumah dan Ruby tolong mulai sekarang jangan anggap aku sebagai seorang teman,""Bahkan jika kamu sudah menikah tidak ada niat dariku untuk merelakan dirimu selagi laki-laki itu bahkan tidak bisa membahagiakan dirimu," ucap laki-l
Ucapan yang di ucapkan oleh para pelayan secara kompak itu hanya bisa di ucapkan di dalam hati. Karena mereka takut jika nantinya itu akan menyinggung sang atasan dan nyawa mereka dengan sangat mudah menghilang. Oleh karena itu mereka hanya diam tertunduk tidak berani berbicara buruk, akan tetapi tiba-tiba saja salah seorang pelayan yang tidak bisa membaca situasi langsung mengungkapkan isi hati yang sama di dalam hati para pelayan lainnya di ruangan tersebut."Kami sebenarnya bertanya-tanya mengenai hubungan Tuan dan Nyonya sepertinya tidak baik-baik saja?""Karena suasana rumah ini mendadak saja menjadi suram kembali akibat hubungan Anda berdua, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu?" ucap salah seorang pelayan dengan tatapan tanpa takut jika dia akan mati dengan usia yang muda sedangkan para pelayan menatap dengan tatapan ketakutan jika mereka juga akan kena karena salah seorang pelayan yang berbicara menggunakan kata "kami" yang berarti mereka semua secara tidak langsung tersere
"Jadi, mau sampai kapan kamu seperti itu?" "Kamu akan menyakitinya terus-menerus dan membuat hubunganmu malah semakin menjauh," ucap sesosok laki-laki berkacamata sambil meletakkan setumpuk kertas ke atas meja RichardRichard yang mendengarkan ceramah dari asistennya hanya bisa menghela nafas panjang. Dia tau resiko yang telah dia buat, tapi dia tidak ingin memberikan beban resiko kepada sosok gadis yang benar-benar dia cintai untuk ikut campur dalam yang dia lakukan. Walaupun buruk dia pasti akan melakukannya supaya gadis yang sangat dia cintai bisa tinggal tanpa rasa takut atau khawatir dengan orang-orang yang akan mengincar dirinya untuk dijadikan sebagai ratu iblis atau apalah yang berbahaya itu."Ah iya... Tadi saat aku berjalan ke sini,""Aku melihat Tuan Duke Vine datang berkunjung, sepertinya menemui nyonya, hati-hati kalau dia benar-benar membuat nyonya menjadi miliknya," "Keduanya adalah teman masa kecil jadi apapun bisa saja terjadi, sebab dia sangat mengenal nyonya lebih
"Nyonya, ada Duke dari keluarga Vine yang datang berkunjung untuk menemui Anda katanya telah mengirimkan janji temu kepada Anda sebelumnya," ucap seorang pelayan dengan kepala tertundukRuby yang mendengarkan ucapan yang diucapkan oleh pelayan sesaat terdiam dan berkedip kebingungan. Jelas dia ingat tidak pernah sahabatnya ini mengirimkan surat kepadanya akhir-akhir ini, tapi jika ada dia tidak mungkin lupa kalau ada surat yang berwarna khas dari tumpukan surat yang datang. Ruby dengan cepat menganggukkan kepala dengan artian benar kalau laki-laki itu ada janji temu dengan dirinya, walaupun pada kenyataannya tidak ada janji yang dikirimkan. Namun dia tau pastinya kedatangan dari Cedric ini ada sesuatu yang akan dia diskusikan kepadanya jadi Ruby setuju saja dengan yang di ucapkan pelayan. Ruby kemudian membereskan mejanya, setelah itu berjalan menuju ruang tamu tempat dimana dia harus menyambut tamu yang telah datang. Terlihat di dalam ruangan ada Cedric yang duduk dengan santai deng
"Ugh... Kenapa aku bisa tiba-tiba ketiduran di ruangan kerja?""Selimut? Mungkin para pelayan yang menyelimuti aku saat aku sedang tertidur," gumam Ruby dengan tatapan kebingungan dan masih dalam keadaan setengah sadar ke arah selimut yang menutupinyaSesaat Ruby terlintas di dalam pikirannya jika Richard yang menyelimuti dia saat tidur, tapi jika Ruby ingat-ingat lagi hubungannya dengan Richard kini telah renggang kembali. Mana mungkin Ruby percaya jika Richard yang melakukan hal yang romantis diam-diam dan tidak ada alasan untuk dia melakukan hal semacam ini diam-diam. Ruby berpikir dengan baik jika dia ingat-ingat kembali semua ucapan Kekhawatiran atau takut hilang itu hanyalah sebuah perasaan bersalah dan pertanggungjawaban saja, sebab dia adalah seorang pembuat onar yang sangat mudah terluka, dia jadinya yakin juga jika pernikahan kontrak itu juga sama tidak lebih bukan karena keinginan murni dari Richard. "Aku seharusnya tau batasanku dan tidak terbawa suasana dengan mudah dari
Hari demi hari, minggu demi minggu, sampai bulan demi bulan berlalu tidak ada kabar ataupun surat balasan sama sekali berasal dari perbatasan wilayah Cereus. Ruby hanya bisa berdoa dan sebaik mungkin menjaga wilayah yang dititipkan oleh suaminya itu, banyak tetua keluarga Cereus yang berspekulasi bahwa Richard telah mati diperbatasan dan ada juga yang mengatakan jika memang Richard tidak lagi kembali ke mansion Cereus, maka dia wajib akan digantikan oleh kerabat jauh keluarga Cereus posisinya. Ruby yang dititipkan sebuah kepercayaan untuk menjaga, menggunakan segala macam cara untuk menolak adanya pendapat pergantian kepala keluarga itu bahkan dia sampai mengancam dengan hal-hal yang mengerikan jika ada yang berani mengungkit-ungkit masalah Richard yang belum kembali dan harus segera digantikan. Akan tetapi mengingat kegilaan Ruby, ancaman yang diberikan oleh Ruby itu cukup efektif dan membuat semua orang yang awalnya menentang menjadi hanya bisa diam mendengarkan ucapan Ruby."Richar