"Isi surat ini? Untuk aku?""Tapi, itu wajar saja terjadi karena dia menganggap aku sebagai teman dan sama sekali tidak tau jika aku dan orang itu adalah orang yang sama hanya saja," Gumam Richard yang melihat isi dari surat yang diberikan Ruby untuk di kirimkan Richard yang telah mengetahui tentang isi di dalam surat itu, sama sekali tidak memiliki niat untuk memberi tau Ruby. Sebab dia berpikir cara itu adalah hal yang paling baik untuknya lebih dekat dengan Ruby. Walaupun dia sendiri tau resiko dari kebohongan yang dia lakukan nantinya.Keesokan harinya, Ruby kedatangan sesosok laki-laki dengan rambut abu-abu bertudung ke dalam ruangannya. Ruby sangat senang setelah sekian lama, dia bisa berbincang-bincang lagi dengan pemimpin guild informasi yang dia ajak berteman. Ruby awal berniat untuk mengajak Richard ke dalam pembicaraan mereka, tapi Richard tiba-tiba ada urusan dengan kerajaan yang membuat Ruby merasa tidak ada hak untuk melarangnya pergi, sebab pernikahan kontrak yang sali
Semua pelayan yang lewat dan kesatria yang berjaga di depan pintu masuk ke dalam ruangan dan melihat keadaan Ruby terbaring di tempat tidur, tidak sadarkan diri cukup membuat mereka menjadi panik ketakutan. Mereka ingat telah mendapatkan peringatan dingin dari sang Duke di awal, jika sampai istrinya keracunan atau terluka tidak akan ada pengampunan. Ditengah-tengah kepanikan dan perasaan takut itu, seorang pelayan berambut emas masuk ke dalam ruangan dengan membelalakkan mata tidak percaya dengan yang sedang terjadi di depannya, sebab dia yang tadinya mengantarkan teh ke kamar milik Ruby."Apa yang sedang terjadi di sini? Bukankah itu nyonya? Apakah nyonya keracunan lagi?" Tanya gadis berambut pirang dengan mengerutkan kening khawatir ke arah Ruby "Iya, dia keracunan lagi dan racun itu berasal dari teh yang kamu bawakan," "Apakah kamu sendiri bisa memberikan penjelasan tentang yang terjadi kepada Ruby saat ini?" ucap Rich yang memegangi erat tangan Ruby dengan tatapan khawatir dan c
"Benda ini ditemukan di kamar milik gadis pelayan baru yang masih kecil itu,""Walaupun hanya botol yang berisi sedikit racun, tapi ini racun yang sama digunakan untuk meracuni nyonya,""Jadi tidak salah lagi bahwa gadis kecil itu pelakunya," ucap seorang kesatria yang kembali beberapa menit kemudian setelah dia selesai mengencek setiap kamar asrama pelayan dan kesatriaSemua mata orang-orang setelah mendengarkan nama dalang dibalik semua ini, langsung tertuju kepada gadis kecil dengan tatapan dingin dan tajam membuat gadis kecil itu membelalakkan mata dan tertunduk. Gadis itu tidak memiliki bukti yang kuat untuk menghindari tuduhan yang diberikan, sebab memang dia sendiri yang izin untuk istirahat di kamar, setelah memberikan nampan yang berisi teh dan kue kepada Lily. Gadis pelayan kecil itu jadinya hanya bisa menundukkan kepala dan memegang erat gaunnya dengan gemetaran ketakutan. "Nona kecil, jika seandainya memang kamu adalah pelaku di balik semua yang terjadi kepada nyonya,""T
"Guru, bisakah guru tidak membawa-bawa namaku setiap kali ingin melakukan pembelaan kepada sebuah jiwa?""Setidaknya turunkan gengsi itu sedikit saja," ucap sesosok laki-laki berambut hitam panjang berpakaian khas pendekar timur dengan kening berkerut tidak terima namanya selalu dijadikan sebagai alasan Ucapan dari laki-laki berambut hitam yang lantang langsung menggema di seluruh ruangan yang luas dan besar. Di dalam ruangan yang luas itu terdapat buku dan rak yang tidak terhitung jumlahnya sesuai dengan jumlah manusia atau makhluk yang hidup, di sana juga terdapat jam besar yang mewah dengan roda gigi jam yang berputar setiap kali digerakkan di tengah-tengah ruangan dari pintu masuk. Walaupun terlihat indah, tapi semua roda-roda jam yang bergerak semua yang berada di dalam ruangan itu bukanlah sekedar sebuah ornamen hiasan karena itu adalah benda yang membuat dimensi yang mereka tempati bergerak sesuai dengan yang tertulis di dalam buku takdir."Hah... Kamu benar-benar tidak menger
'Apakah seorang dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi hukum selalu dibayar ketika mereka ingin mengajukan kasus?''Kalau begitu jika rakyat menuntut keadilan tapi tidak memiliki uang bukankah artinya dia tidak bisa menjunjung keadilan?' ucap Ruby di dalam hatinya dengan tatapan menyipit ke arah sosok laki-laki berambut ungu yang ada di depannyaLaki-laki berambut ungu di depan merasakan tatapan tajam dari Ruby langsung menundukkan kepala tidak berani menatap sosok laki-laki berambut hitam disebelah Ruby. Dia tau jika dia melakukan kesalahan satu kali saja maka dia mungkin akan langsung berumur pendek. Faktanya penyihir tidak akan bisa bertahan hidup, jika lawannya adalah ahli pedang. Sebelum selesai merampalkan mantra mereka yang akan mati duluan."Aku bukan seorang penjahat atau orang yang suka mencari keuntungan dibalik kesulitan orang lain,""Jadi nyonya Cereus dan Richard tolong berhenti menatap aku seperti itu," ucap laki-laki berambut ungu itu dengan nada yang pelan tanpa
"Ruby, apa yang akan kamu lakukan setelah pernikahan kontrak kita ini selesai?""Karena bagaimanapun hanya tinggal beberapa bulan lagi kita bersama sebagai pasangan suami istri," ucap Richard dengan tatapan dinginRuby terkejut dan mengedipkan mata beberapa kali ketika dia mendengarkan pertanyaan tak terduga keluar dari mulut Richard. Dia tidak menyangka laki-laki di depannya akan menanyakan mengenai masa depan yang dia rencanakan, tapi Ruby yakin pastinya ini hanyalah basa-basi saja. Walaupun begitu hal ini membuat Ruby cukup senang dan yakin hubungan dia semakin baik sebagai teman, sebab baik tertulis di dalam novel ataupun di hadapannya saat ini Richard sama sekali tidak pernah peduli dengan orang lain."Tentu saja aku sudah merencanakannya, tapi mungkin akan terdengar konyol dan mustahil,""Tapi, aku akan tinggal jauh dari ibukota kerajaan hidup dengan harta yang telah aku kumpulkan di sana," ucap Ruby dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya begitu bangga dengan pencapa
"Ditambah lagi kenapa harus keluarga Marques ini adalah keluarga yang sangat berpengaruh dalam pergaulan atas ini? karena kedermawanannya kepada rakyat kecil melalui kegiatan sosial langsung tidak ada henti-hentinya membuat mereka sangat di posisi kuat,""Dia juga paling sering mengadakan acara amal sebulan dua kali dengan sengaja memperlihatkan anak-anak kecil yang berpakaian compang-camping hingga membuat hati para bangsawan lain merasa tidak ingin kalah kedermawanan dan menyumbangkan beberapa koin emas demi kesejahteraan anak-anak kecil ini," "Padahal sebenarnya mereka menatap merendahkan dan merasa jijik tidak rela, tapi karena ada banyak orang dia jadinya berpura-pura dermawan," gumam Ruby yang menatap isi surat yang tertulis dengan perasaan raguSemenjak Ruby kecil, dia tau jelas perilaku busuk setiap bangsawan dari wajah mereka yang ramah dan ucapan manisnya. Sebab dia pernah mendapatkan beberapa pujian, tapi setelahnya tidak sengaja olehnya mendengarkan ucapan hinaan tentang d
"Jadi, apakah kamu tidak peduli sama sekali dengan kesehatanmu?""Kamu tidak tau betapa rapuhnya dirimu, tapi kamu malah berjalan ke tempat ini tidak menggunakan alas kaki sama sekali," ucap Richard yang menyipitkan mata memperhatikan Ruby dari atas kebawah Ruby yang di berikan ceramah panjang oleh Richard hanya bisa diam tidak banyak berbicara. Akan tetapi, tiba-tiba saja Richard mengangkat tubuh Ruby untuk duduk ke atas meja. Ruby yang diangkat secara tiba-tiba membelalakkan mata terkejut ke arah Richard, dia berpikir dia akan mati saat itu karena tidak memberikan penjelasan yang jelas kepada Richard. Tapi secara tidak terduga Richard melepaskan sandalnya kemudian berlutut dan memasangkannya ke kaki Ruby walaupun itu kebesaran untuk kaki Ruby."Terima kasih," ucap Ruby dengan pelan ketika dia menyadari sikap lembut Richard"Tidak perlu berterima kasih, karena tugasku adalah melindungi dan menjaga dirimu," "Tapi, Ruby kamu begitu ringan seperti itu tidak heran jika sangat mudah unt
"Hah... Kasihan sekali kepada putriku karena terlalu polos dan selalu berpikir positif sejak telah menikah dengan laki-laki sialan itu,""Dia sekarang dengan polosnya menerima semua ucapan yang aku katakan tanpa mengetahui itu benar-benar sebuah kebenaran atau kebohongan," gumam sang Duke menatap putrinya yang sedang duduk di depannya begitu santai menyantap makanan yang ada di atas meja makanSang Duke Middlemist walaupun dia tidak suka dengan menantunya ini, akan tetapi sikap tulusnya untuk mencintai putrinya patut untuk diapresiasi oleh dirinya. Sebab tidaklah mudah untuk orang-orang yang bertindak setelah berucap kata-kata manis bagaikan sebuah mimpi. Ruby sendiri masih berpikiran positif, jika Richard mungkin memang hanya tidak ingin Ruby sendirian ditinggalkan lama oleh karena itu dia diantar ke rumah tempat sang ayahnya berada, ditambah lagi dengan Richard yang tidak menginginkan perceraian diantara mereka berdua terjadi membuatnya semakin percaya. Walaupun hubungan mereka berd
"Bukankah kamu juga sama? Tapi baiklah aku akan berbicara lebih dulu,""Ini hanyalah tentang pernikahan kita, sejak kamu kembali dari perang dengan selamat bersama dengan seorang gadis berambut ungu sampai hari ini,""Aku merasa hubungan kita semakin jauh, Richard sebenarnya kamu serius atau tidak dari dalam hatimu denganku? Aku bertanya karena kontrak pernikahan kita telah lama berakhir dan kamu juga rasanya perlahan-lahan menaruh hati kepada gadis lain," ucap Ruby dengan tangan yang terkepal dan terburu-buru dalam berbicaraRuby merasa sangat tidak tenang dengan situasi yang terjadi di depannya saat ini. Tentang masa depan yang entah akan menjadi apa dan mimpi yang begitu jelas mengenai kematian seseorang membuat hatinya tidak tenang, dia takut jika itu benar-benar akan terjadi. Tapi di sisi lain dia juga tidak mengerti, tentang kejelasan sikap yang ditunjukkan oleh Richard kepada dirinya. Richard yang melihat tatapan yang ditunjukkan oleh Ruby begitu menginginkan sebuah penjelasan,
"Tik... Tik... Tik...""Teng... Teng... Teng..."Tiba-tiba saja terdengar kembali suara jam berdetik tapi kali ini diikuti oleh bunyi lonceng menara jam berbunyi yang membuat pandangan Ruby menjadi gelap. Seketika itu dia tiba-tiba saja terbangun dan melihat sekitarnya telah ada, seorang pelayan yang tertidur di kursi dengan sebuah kain basah yang sepertinya digunakan untuk mengompres dirinya saat sakit. Ruby tidak menyangka jika dia sedang sakit saat tertidur dan dia juga tidak berharap banyak jika Richard akan ada disisinya saat dia sakit, walaupun laki-laki itu dulunya sangat mengkhawatirkan dirinya ketika sedang sakit. Tapi semuanya adalah masa lalu yang hanya berisikan ucapan-ucapan manis saja. Dia tau saat-saat Richard pergi berperang berbulan-bulan itu pastinya rasa cinta itu akan terkikis perlahan-lahan, saat ini jadinya Ruby hanya tinggal menunggu surat perceraian tiba di depannya. Tapi setelah perceraian mungkin dia akan menghadapi masalah baru yaitu seorang teman yang sama
Ruby terdiam dan membelalakkan mata tidak percaya dengan yang dia dengarkan dari seseorang laki-laki yang dianggap sebagai seorang sahabat. Ucapan yang diucapkan laki-laki di depannya itu seketika membuatnya seketika sadar juga, jika bagaimanapun anggapan Ruby tentang seseorang yang dia anggap sahabat ini juga seorang laki-laki. Pastinya terkadang hubungan antar lawan jenis akan ada sebuah cinta yang tidak terduga muncul ditengah-tengah hubungan."Kamu bisa melupakan yang aku ucapkan barusan Ruby,""Aku tau ini terlalu tiba-tiba, tapi aku benar-benar serius dengan yang aku ucapkan dan mulai sekarang tolong anggap aku sebagai seorang laki-laki yang benar-benar memiliki hati untuk dirimu," "Ah iya, sepertinya sekarang sudah sangat sore, jadi aku akan pulang ke rumah dan Ruby tolong mulai sekarang jangan anggap aku sebagai seorang teman,""Bahkan jika kamu sudah menikah tidak ada niat dariku untuk merelakan dirimu selagi laki-laki itu bahkan tidak bisa membahagiakan dirimu," ucap laki-l
Ucapan yang di ucapkan oleh para pelayan secara kompak itu hanya bisa di ucapkan di dalam hati. Karena mereka takut jika nantinya itu akan menyinggung sang atasan dan nyawa mereka dengan sangat mudah menghilang. Oleh karena itu mereka hanya diam tertunduk tidak berani berbicara buruk, akan tetapi tiba-tiba saja salah seorang pelayan yang tidak bisa membaca situasi langsung mengungkapkan isi hati yang sama di dalam hati para pelayan lainnya di ruangan tersebut."Kami sebenarnya bertanya-tanya mengenai hubungan Tuan dan Nyonya sepertinya tidak baik-baik saja?""Karena suasana rumah ini mendadak saja menjadi suram kembali akibat hubungan Anda berdua, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu?" ucap salah seorang pelayan dengan tatapan tanpa takut jika dia akan mati dengan usia yang muda sedangkan para pelayan menatap dengan tatapan ketakutan jika mereka juga akan kena karena salah seorang pelayan yang berbicara menggunakan kata "kami" yang berarti mereka semua secara tidak langsung tersere
"Jadi, mau sampai kapan kamu seperti itu?" "Kamu akan menyakitinya terus-menerus dan membuat hubunganmu malah semakin menjauh," ucap sesosok laki-laki berkacamata sambil meletakkan setumpuk kertas ke atas meja RichardRichard yang mendengarkan ceramah dari asistennya hanya bisa menghela nafas panjang. Dia tau resiko yang telah dia buat, tapi dia tidak ingin memberikan beban resiko kepada sosok gadis yang benar-benar dia cintai untuk ikut campur dalam yang dia lakukan. Walaupun buruk dia pasti akan melakukannya supaya gadis yang sangat dia cintai bisa tinggal tanpa rasa takut atau khawatir dengan orang-orang yang akan mengincar dirinya untuk dijadikan sebagai ratu iblis atau apalah yang berbahaya itu."Ah iya... Tadi saat aku berjalan ke sini,""Aku melihat Tuan Duke Vine datang berkunjung, sepertinya menemui nyonya, hati-hati kalau dia benar-benar membuat nyonya menjadi miliknya," "Keduanya adalah teman masa kecil jadi apapun bisa saja terjadi, sebab dia sangat mengenal nyonya lebih
"Nyonya, ada Duke dari keluarga Vine yang datang berkunjung untuk menemui Anda katanya telah mengirimkan janji temu kepada Anda sebelumnya," ucap seorang pelayan dengan kepala tertundukRuby yang mendengarkan ucapan yang diucapkan oleh pelayan sesaat terdiam dan berkedip kebingungan. Jelas dia ingat tidak pernah sahabatnya ini mengirimkan surat kepadanya akhir-akhir ini, tapi jika ada dia tidak mungkin lupa kalau ada surat yang berwarna khas dari tumpukan surat yang datang. Ruby dengan cepat menganggukkan kepala dengan artian benar kalau laki-laki itu ada janji temu dengan dirinya, walaupun pada kenyataannya tidak ada janji yang dikirimkan. Namun dia tau pastinya kedatangan dari Cedric ini ada sesuatu yang akan dia diskusikan kepadanya jadi Ruby setuju saja dengan yang di ucapkan pelayan. Ruby kemudian membereskan mejanya, setelah itu berjalan menuju ruang tamu tempat dimana dia harus menyambut tamu yang telah datang. Terlihat di dalam ruangan ada Cedric yang duduk dengan santai deng
"Ugh... Kenapa aku bisa tiba-tiba ketiduran di ruangan kerja?""Selimut? Mungkin para pelayan yang menyelimuti aku saat aku sedang tertidur," gumam Ruby dengan tatapan kebingungan dan masih dalam keadaan setengah sadar ke arah selimut yang menutupinyaSesaat Ruby terlintas di dalam pikirannya jika Richard yang menyelimuti dia saat tidur, tapi jika Ruby ingat-ingat lagi hubungannya dengan Richard kini telah renggang kembali. Mana mungkin Ruby percaya jika Richard yang melakukan hal yang romantis diam-diam dan tidak ada alasan untuk dia melakukan hal semacam ini diam-diam. Ruby berpikir dengan baik jika dia ingat-ingat kembali semua ucapan Kekhawatiran atau takut hilang itu hanyalah sebuah perasaan bersalah dan pertanggungjawaban saja, sebab dia adalah seorang pembuat onar yang sangat mudah terluka, dia jadinya yakin juga jika pernikahan kontrak itu juga sama tidak lebih bukan karena keinginan murni dari Richard. "Aku seharusnya tau batasanku dan tidak terbawa suasana dengan mudah dari
Hari demi hari, minggu demi minggu, sampai bulan demi bulan berlalu tidak ada kabar ataupun surat balasan sama sekali berasal dari perbatasan wilayah Cereus. Ruby hanya bisa berdoa dan sebaik mungkin menjaga wilayah yang dititipkan oleh suaminya itu, banyak tetua keluarga Cereus yang berspekulasi bahwa Richard telah mati diperbatasan dan ada juga yang mengatakan jika memang Richard tidak lagi kembali ke mansion Cereus, maka dia wajib akan digantikan oleh kerabat jauh keluarga Cereus posisinya. Ruby yang dititipkan sebuah kepercayaan untuk menjaga, menggunakan segala macam cara untuk menolak adanya pendapat pergantian kepala keluarga itu bahkan dia sampai mengancam dengan hal-hal yang mengerikan jika ada yang berani mengungkit-ungkit masalah Richard yang belum kembali dan harus segera digantikan. Akan tetapi mengingat kegilaan Ruby, ancaman yang diberikan oleh Ruby itu cukup efektif dan membuat semua orang yang awalnya menentang menjadi hanya bisa diam mendengarkan ucapan Ruby."Richar