Share

Bab 514

'Gawat sudah, sepertinya bonus bulan ini nggak akan keluar!' gumam Irfan. Dia diam-diam berspekulasi di dalam hatinya, karena dia sudah mengenal temperamen Dimas dengan sangat baik.

Tidak jauh di luar toko makanan penutup Amel, terparkir sebuah mobil hitam.

"Nyonya, apakah kita masih perlu tinggal di sini?" tanya sang sopir dengan ragu.

"Ayo pergi saja," ucap wanita itu sambil mengalihkan pandangannya. Dia sudah merasa cukup puas dengan menantunya ini.

Begitu Dimas masuk ke dalam mobil, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menemukan nomor yang dikenalnya. Tidak lama kemudian, panggilannya segera tersambung.

"Bu, kenapa Ibu nggak bicara dulu kalau datang ke Kota Nataya?" tanya Dimas dengan nada mengeluh.

"Kenapa aku harus mendapat persetujuanmu dulu kalau mau melakukan sesuatu?" tanya Bela sambil mendengus dingin.

"Apa Ibu pergi mencari Amel?" tanya Dimas langsung pada intinya.

"Ya benar. Dasar bocah nakal, kamu benar-benar hebat, ya. Kamu bahkan nggak datang berkunjung setelah menerim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status