Share

Bab 438

Saat Leo sedang bernyanyi, dia tiba-tiba berhenti di depan Amel. Dia berlutut, lalu memberikan properti bunga di tangannya pada Amel.

Mata Amel membelalak tak percaya. Dia mengambil bunga yang diserahkan padanya dengan terkejut, rasanya seperti sedang bermimpi. Ketika Dimas melihat ini, dia menatap Leo dengan tatapan tajam. Namun, pemuda itu malah mengedipkan mata ke arah Dimas sebelum mengambil mikrofon, lalu melarikan diri.

"Astaga! Amel! Aahhh! Kamu benar-benar menerima bunga dari Leo. Aku iri sekali!" Lidya melihat buket mawar di tangan Amel, hampir saja meneteskan air mata iri.

"Senang sekali. Leo benar-benar memberiku bunga!" Amel masih tenggelam dalam kegembiraannya, seperti telah benar-benar melupakan keberadaan Dimas.

Dimas pun mengerucutkan bibirnya. Bahkan saat dia memberikan kalung pada Amel semalam, Amel juga tidak sesenang ini.

"Lidya, kalau kamu sangat menyukainya, aku akan memberikannya padamu." Amel dengan murah hati meletakkan bunga itu ke tangan Lidya. Lidya sangat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status