Share

Bab 310

"Sejujurnya, aku nggak tahu ke mana dia pergi. Aku cuma ingin membohongimu dan memberimu pelajaran. Aku nggak tahu kalau ini semua adalah kesalahpahaman," kata Andi dengan malu-malu. Saat bertemu dengan Dimas tadi, Andi selalu menunjukkan sikap garang di wajahnya. Sekarang dia lemas seperti sayur yang sudah layu.

"Kamu .... Sudahlah, lupakan saja. Sekarang aku nggak punya waktu untuk berdebat denganmu," ujar Dimas seraya memelototi Andi. Jika Dimas tidak menganggap Andi adalah adik kandung Amel, dia pasti sudah melayangkan kepalan tinjunya.

Sementara itu, Irfan tiba-tiba menelepon pada waktu yang tidak tepat, "Pak Dimas, Dio sudah bersiap untuk kembali ke perusahaan. Masalahnya belum terselesaikan sepenuhnya. Beberapa waktu ini, kamu harus berhati-hati dan jangan sampai ketahuan oleh dia. Kalau nggak, semua rencana kita hancur."

"Abaikan dulu masalah ini, bantu aku cari tahu di mana Amel sekarang. Kamu harus memberitahuku dalam waktu lima menit," sahut Dimas sebelum menutup teleponnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status