Share

Bab 301

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 12:24:53
"Sayang, ada apa denganmu? Kenapa aku merasa kamu agak aneh hari ini? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanya Dimas dengan cemas.

Amel menggelengkan kepala, lalu berkata, "Nggak apa-apa. Aku sudah selesai makan. Aku mau istirahat dulu, dua hari ini agak capek."

Setelah mengatakan itu, Amel meletakkan sendoknya. Dia hendak pergi, tapi Dimas meraih lengannya dan berkata, "Sayang, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku. Kalau ada apa-apa, katakan saja padaku, kita bisa mengatasinya bersama. Menyimpannya sendiri seperti ini akan membuatmu nggak nyaman."

"Aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja, jadi jangan tanya lagi." Ketika Amel teringat adegan Dimas bersama dengan wanita asing tadi, dia langsung merasa tidak sabaran dan langsung menepis tangan Dimas.

Dimas berdiri di tempatnya dengan bingung, lalu berkata, "Pagi tadi masih baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba begini?"

Dimas berpikir mungkin saja ada hal yang tidak berjalan dengan baik di toko hari ini, jadi dia pun pergi ke ruang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 302

    "Baiklah, kalau begitu aku akan merepotkanmu hari ini." Amel tidak lagi sungkan. Dia duduk di dalam mobil dengan sup jamur yang dibeli oleh Dimas.Dimas diam-diam mengamati ekspresi Amel sambil mengemudi. Dimas ingin berbicara beberapa kali, tapi dia selalu melihat Amel menghindar. Wanita itu terus melihat ke luar jendela, jadi Dimas hanya bisa menelan kembali kata-katanya.Keduanya terdiam di sepanjang perjalanan. Setelah tiba di toko makanan penutup, Amel membuka pintu, lalu langsung berjalan keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dimas duduk di dalam mobil sambil mengawasi Amel berjalan ke toko tanpa menoleh ke belakang dengan perasaan sedih."Astaga, aku benar-benar nggak tahu kesalahan apa yang kulakukan. Amel sepertinya membenciku sekarang," gumam Dimas dengan suara rendah sambil menghela napas."Clara, kamu datang pagi sekali. Kamu pasti belum sarapan, 'kan? Ini untukmu." Amel memberikan sup jamur yang dibelikan Dimas untuknya kepada Clara."Kak Amel, kamu juga pasti belum m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 303

    Setelah mengatakan itu, Amel menundukkan kepalanya. Meski dia mengucapkan kata-kata ini dengan nada tenang, hatinya sangatlah kacau.Saat mereka menikah, mereka tidak memiliki perasaan terhadap satu sama lain. Namun, seiring dengan kebersamaan mereka setelah menikah, Amel mulai tertarik pada Dimas."Amel, apakah kamu akan melepaskannya begitu saja? Ini namanya perselingkuhan dalam pernikahan," kata Lidya sebagai pihak ketiga dengan menggebu-gebu."Sejujurnya, aku nggak ingin membuat segalanya menjadi terlalu buruk. Lagi pula, aku nggak punya konflik apa pun dengannya sejak kami menikah. Aku juga mengingat semua kebaikan yang dia lakukan padaku di dalam hatiku." Amel mengingat semua kebaikan Dimas padanya.Mendengar itu, Lidya menggertakkan giginya sambil berkata, "Amel, kamu nggak bisa bersikap terlalu lembut. Dia sudah melakukan ini padamu. Dia mengkhianati pernikahan kalian, tapi kamu masih bersikap lunak padanya.""Lidya, kamu sudah melihat bagaimana dia biasanya memperlakukanku. Si

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 304

    Lidya menatap Amel dengan ekspresi sedih. Dia tidak tahu harus berkata apa untuk menghibur Amel."Lidya, aku sudah selesai makan. Aku akan kembali bekerja." Amel hanya makan beberapa suap sebelum kembali lagi ke toko."Kak Amel, kamu sudah kembali. Kak Dimas baru saja datang ke sini untuk membawakanmu makan siang. Dia pergi duluan karena kamu nggak ada di sini." Clara memberi tahu Amel tentang kedatangan Dimas."Hmm." Amel hanya menjawab dengan gumaman ringan.Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berdering. Amel mengeluarkan ponsel, lalu melihatnya. Ternyata itu adalah panggilan dari neneknya. Dia pun menyesuaikan suasana hatinya sebelum menjawab panggilan."Halo, Nek!" panggil Amel dengan manis."Cucuku sayang, apakah akhir-akhir ini kamu sibuk dengan pekerjaanmu?" tanya neneknya Amel, Tuty, sambil tersenyum."Lumayan. Nek, bagaimana kabar Kakek dan Nenek?""Aku dan kakekmu sehat-sehat saja. Amel, aku dengar dari orang tuamu kalau kamu membuka toko makanan penutup sekarang?""Ya. Nek, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 305

    Dimas belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Jadi, dia seperti selembar kertas kosong ketika harus menebak pikiran seorang wanita."Pak Dimas, apakah kamu yakin nggak melakukan kesalahan apa pun? Menurutku, Bu Amel adalah orang yang sangat pengertian. Dia nggak akan tiba-tiba mengabaikanmu hanya karena masalah sepele. Kamu pasti sudah melakukan sesuatu yang membuatnya sangat sedih.""Masalahnya adalah aku nggak melakukan apa pun." Dimas tiba-tiba merasa bahwa dia sangat sial."Kalau begitu, aku juga nggak tahu. Pak Dimas, jangan lupa kalau aku belum pernah pacaran sampai sekarang. Seperti kata pepatah, hati seorang wanita sedalam lautan, kita nggak akan bisa memahaminya," kata Irfan sambil menggelengkan kepalanya tak berdaya."Nggak berguna, percuma saja bertanya padamu. Usiamu nggak jauh beda denganku, tapi kamu belum menemukan pasangan. Apakah kamu ingin hidup sendiri selamanya?" tanya Dimas sambil melirik Irfan dengan tatapan mengejek."Nggak apa juga kalau hidup sendiri selamanya. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 306

    "Nggak apa-apa, aku tahu kamu sibuk." Amel tidak bisa menyembunyikan kekecewaan di matanya.Ketika Dimas mendekatinya, Amel bisa mencium bau parfum yang samar. Hingga saat ini, dia belum pernah melihat Dimas menggunakan parfum. Tiba-tiba tercium aroma parfum dari seorang pria yang tidak pernah menggunakan parfum, siapa pun bisa mengetahui apa yang sedang terjadi."Kamu wangi sekali." Amel berpura-pura santai, lalu membungkuk untuk mencium aroma tubuh Dimas."Mandor membeli sebotol parfum untuk istrinya, lalu dia meminta kami untuk menciumnya. Mungkin tanpa sengaja terkena," kata Dimas. Dia mengatakan alasannya dengan sangat cepat.Amel tersenyum tak berdaya, tidak melanjutkan pertanyaannya lebih jauh. Mungkin bukan hal yang baik baginya untuk membuka masalah ini dengan terlalu jelas."Kamu pasti belum makan. Aku akan memanaskan makanannya." Amel berdiri dari sofa, lalu langsung berjalan ke dapur.Dimas mengikuti Amel ke dapur. Kemudian, dia melihat bahwa semua hidangan yang dimasak Ame

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 307

    "Huh, sepertinya Amel masih marah padaku," ucap Dimas sambil menyentuh dompet barunya dengan penuh kasih sayang, kemudian memasukkan dompet itu ke dalam tasnya seperti menyimpan harta karun.Saat ini, Dimas duduk sendirian di meja makan. Tidak peduli betapa lezat makanannya, Dimas tetap merasa bahwa makanannya hambar. Dimas memutar otaknya untuk membuat Amel kembali senang.Di sisi lain, Amel berbaring di tempat tidur sambil menangis. Dia sudah memikirkan masalah perceraiannya secara menyeluruh saat menunggu Dimas pulang. Mereka berdua tidak memiliki banyak harta bersama, jadi lebih mudah untuk membaginya. Amel tahu bahwa dia tidak cukup baik dan tidak layak untuk Dimas, jadi meskipun mereka cerai, Amel juga tidak akan menyalahkan Dimas.Dimas membuka pintu kamar tidur, kemudian segera masuk. Amel menyeka air matanya dengan punggung tangannya, lalu menutup matanya dan berpura-pura tertidur.Dimas duduk di tepi tempat tidur sambil memperhatikan sisi wajah Amel yang tajam. Dia tak kuasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 308

    Namun, makin Amel berusaha menyeka air matanya, makin deras pula air matanya jatuh.Setelah Amel menutup panggilan telepon, Dimas buru-buru menelepon Amel kembali untuk meminta penjelasan. Namun, semua panggilan teleponnya dimatikan. Ketika Dimas menelepon lagi, Amel sudah mematikan ponselnya.Dimas pun segera pergi ke toko Amel. Dia ingin bertanya secara langsung kepada Amel tentang apa yang sudah dia lakukan sehingga Amel tidak bisa memaafkannya dan bersikeras untuk bercerai.Setelah Dimas pergi ke toko, Clara melihat ekspresi Dimas yang tampak mengancam dan bertanya dengan bingung, "Pak Dimas, kamu kelihatan sangat cemas. Apakah terjadi sesuatu?""Di mana Amel?" tanya Dimas dengan cemas dan kening yang berkerut.Clara menggelengkan kepalanya, lalu menjawab, "Aku juga nggak tahu. Dia nggak datang ke toko pagi ini.""Apakah dia mengatakan sesuatu padamu?""Ya, tadi malam saat aku bersiap-siap untuk tidur, Kak Amel tiba-tiba mengirimiku pesan dan berkata kalau beberapa hari terakhir in

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 309

    Amel selalu memilih untuk menahan amarahnya, tetapi sebagai sahabat terbaik Amel, Lidya tidak akan pernah membiarkan Amel menderita kerugian apa pun.Setelah dimarahi tanpa alasan yang jelas, Dimas menjadi semakin bingung dan bertanya, "Sebenarnya apa yang sudah aku lakukan?"Dimas benar-benar kebingungan dan terus berpikir dalam hati.Saat Dimas sedang duduk di dalam mobil dengan bingung dan tidak tahu harus mencari Amel ke mana, tiba-tiba Andi mengirimkan pesan WhatsApp."Kamu di mana? Ayo ketemu.""Aku sedang mencari kakakmu.""Aku tahu di mana kakakku. Temui aku dulu." Andi mengirimkan lokasinya pada Dimas. Dimas pun bergegas pergi ke tempat itu.Setelah Dimas sampai, Andi menatap Dimas dengan mata penuh permusuhan, kemudian berkata, "Kami sekeluarga sangat memercayaimu dan menyerahkan kakakku padamu. Aku benar-benar nggak menyangka kamu akan melakukan hal seperti itu."Bahkan Andi menuduh dirinya seperti ini, Dimas tiba-tiba kehilangan kesabaran dan menyahut, "Sebenarnya apa salah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status