Share

Bab 172

"Kamu nggak melakukan kesalahan apa pun. Kita tidur saja seperti ini." Amel tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Jadi, dia menutupi dirinya dengan selimut, berbalik ke samping, lalu mencoba untuk tidur.

Namun, tampak tidak ada gerakan untuk waktu yang lama dari tempat tidur di sebelahnya.

Amel mengerutkan kening, lalu menjulurkan kepalanya dengan cemas. Dia melihat Dimas duduk di samping dengan ekspresi kecewa dan kesepian. Pria itu mengenakan piama lengan pendek, menatapnya dengan tatapan menyedihkan dan hampa.

Melihat ini, Amel merasa agak kasihan.

"Ah, kenapa kamu belum tidur juga?"

Amel duduk, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh lengan Dimas. Dia menyadari bahwa lengan pria itu terasa sangat dingin.

Dimas tersenyum pahit. Dia berkata sambil mengedipkan matanya, "Nggak apa-apa, kamu bisa tidur duluan."

Dimas terlihat jelas sedang sedih dari ekspresinya. Hal ini membuat hati Amel menegang. Dia mengerutkan bibirnya, merasa sedikit bersalah, sebelum akhirnya berkata, "Nggak perlu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status