Beranda / Romansa / Terjerat Obsesi Mantan Suami / 23. Jangan Mengganggu Milikku!

Share

23. Jangan Mengganggu Milikku!

Penulis: Merspenstory
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 09:52:15
Manda duduk dengan ekspresi tertegun sementara matanya tak lepas dari sosok Rosetta yang saat ini duduk di samping Kikan. Di dalam kepalanya ada beribu pertanyaan yang entah kenapa ia bingung bagaimana harus mengutarakannya.

“Jadi dia yang namanya Rosetta?” Manda bertanya tanpa menatap Kikan, pandangannya masih sibuk memindai Rosetta yang duduk dengan sopan.

“Iya. Kamu bisa memanggilnya Tata,” sahut Kikan lalu tersenyum menatap Rosetta yang juga tersenyum menatapnya.

Manda mengangguk paham. Namun bukan hal itu yang sangat ingin diketahuinya. Ada hal penting lain yang ingin ia ketahui dengan langsung melontarkan pertanyaannya pada bocah kecil bernama Rosetta itu.

“Tata, apa benar kamu ke sini karena keinginan sendiri dan bukan karena Papa?”

Kikan langsung berdecak pelan saat mendengar pertanyaan Manda. Menurutnya sangat tidak sopan bertanya seperti itu meski Rosetta masih anak kecil. Namun Manda sama sekali tak menggubris Kikan, ia bertanya seperti tadi untuk memastikan daripada ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   24. Debaran Cinta?

    “Boleh aku bertanya siapa Pria yang mengganggu kalian tadi? Sepertinya kalian saling kenal.” Dewandra bertanya setelah memastikan kondisi Kikan sudah jauh lebih tenang. Ia merasa harus tahu siapa Pria yang mengganggu mantan istrinya itu—apa harus dibereskan atau bisa dibiarkan begitu saja. Kikan mengerjap beberapa saat sebelum akhirnya membuka suara. Kikan hanya merasa bingung. Apakah ia harus menjawab pertanyaan itu atau tidak, tetapi pada akhirnya ia menjawab juga. “Namanya Rafi, aku mengenalnya beberapa bulan lalu saat bekerja dengan Bu Reana. Pria tadi juga bekerja di sana dan hubungan kami sangat bagus untuk sesama rekan kerja. Dia memperlakukanku dengan baik dan juga sangat perhatian. Kupikir hal itu dia lakukan karena kami adalah rekan kerja, tanpa aku sadari ternyata dia punya niat yang lain.” Kikan menjelaskan dengan lugas. “Lalu kenapa dia bersikap seagresif itu? Kamu bahkan sampai ketakutan,” tanya Dewandra lagi. Kikan menundukkan kepalanya ke bawah. Sekujur tubuhnya m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   25. Mantan Suami Protektif

    Dewandra dibuat terpana saat melihat Kikan dengan balutan midi dress berwarna putih berdiri tepat di depannya. Saking cantiknya Dewandra sampai tak berkedip untuk beberapa detik lamanya. Pria itu berdiri mematung sementara pikirannya hampir teralihkan. “Di mana Rosetta?” tanya Kikan. Kedua matanya lantas mengedar untuk mencari keberadaan bocah kecil itu. Barangkali ia tertinggal di belakang namun lorong di sana benar-benar sunyi senyap dan ia tidak bisa menemukan keberadaan Rosetta. “Uhm, dia menunggu di mobil bersama Chiko,” sahut Dewandra dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah tak bersahabat pada detik berikutnya. “Bukankah kemarin sudah kuperingatkan untuk jangan berdandan terlalu cantik. Kenapa kamu tidak menurut? Kamu sengaja melakukan hal ini untuk membuatku merasa tidak tenang?” Dewandra akui ia sangat senang melihat Kikan yang begitu cantik siang ini. Namun di sisi lain ia merasa tidak rela jika pria lain juga harus melihat kecantikan Kikan yang menurutnya begitu sempurna

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   26. Pesta Ulang Tahun

    Kikan tersenyum lebar melihat sambutan antusias dari bocah kecil yang ia sukai itu. Lalu membalas pelukan yang Rosetta berikan seraya mengusap punggungnya yang mungil. “Tata seneng banget! Tante, gimana setelah pesta nanti kita makan ice cream lagi?” tanyanya dengan seulas senyum lebar yang menampilkan deretan giginya. “Boleh. Tapi, Tata perlu izin dulu sama Papa.” Rosetta mengangguk antusias. Bocah kecil itu kemudian menatap ke arah ayahnya yang duduk di passenger seat depan lalu meminta izin. Sebenarnya Dewandra sudah menyimak obrolan mereka sedari tadi. Tentu saja ia akan memberikan izin. Rasanya ia tak sampai hati jika harus melarang padahal Rosetta sudah begitu bersemangat. “Papa akan mengizinkan meski kemarin kamu sudah makan ice cream. Anggap hari ini adalah pengecualian.” Rosetta langsung bersorak dan tak bisa menyembunyikan perasaan senangnya sama sekali. Ia pun kembali menghamburkan diri memeluk Kikan yang juga tersenyum senang bersamanya. Melihat hal itu membuat

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   27. Rosetta Dirundung

    “Hei, bagaimana dengan pesta nya?” Dewandra menghampiri putrinya yang berdiri di samping Kikan dengan wajah sendu. Sedetik kemudian pandangannya beralih menatap Kikan dan bertanya apa yang terjadi tanpa mengeluarkan suara. Kikan hanya menggelengkan kepala dan menjawab dengan sedikit berbisik saat Rosetta berjalan melalui mereka. “Nanti akan kuceritakan,” ujarnya kemudian menyusul Rosetta yang sudah berdiri di samping mobil sang Ayah. Dewandra tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi melihat bagaimana ekspresi putrinya sekarang, ia berasumsi jika sesuatu yang cukup serius baru saja menimpa anak itu. Ia pun ikut melangkah untuk menyusul Rosetta dan Kikan yang sudah menunggu kemudian masuk bersamaan ke dalam mobilnya yang terparkir. Dewandra melirik putrinya yang duduk sendirian di kursi belakang. Bocah kecil itu masih terlihat murung dengan pandangan yang menatap ke jendela. Ingin sekali Dewandra bertanya kepada Kikan namun tak ia lakukan sebab Kikan sudah memberikan kode untuk tidak memba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   28. Kebenaran yang Mengejutkan Kikan

    “Jadi dia menawari kamu pekerjaan untuk jadi pengasuh anaknya? Terus kamu terima ‘kan?” Manda meletakkan cangkir teh miliknya yang sudah kosong ke meja. Ia baru saja menikmati teh hangat dan muffin buatan Kikan yang sudah tak diragukan lagi kelezatannya oleh Manda. Kikan menggeleng pelan. Ia belum memutuskan apakah harus menerima tawaran itu atau tetap melanjutkan pekerjaannya di cafe milik Terry. Sebenarnya ia taramat ingin menerima pekerjaan itu, tetapi ia merasa tidak nyaman hati kepada Terry. “Aku belum memutuskannya. Aku merasa nggak nyaman sama Terry kalau tiba-tiba berhenti,” sahut Kikan terlihat begitu galau. Bagaimana ia tidak galau? Kikan sangat menyukai Rosetta dan entah bagaimana terjadi, Kikan menyadari bahwa ia menyayangi bocah kecil itu. Seolah Rosetta adalah orang paling spesial di hatinya, Kikan merasa ingin selalu berada di sekitar bocah itu. Manda menepuk jidatnya dengan frustasi. “Kusarankan kamu untuk menerimanya. Dia menawarkan gaji yang sangat tinggi. Bertahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   29. Hari Pertama Sebagai Pengasuh

    “Tante Kikan!” Rosetta berteriak histeris saat melihat presensi Kikan yang tengah berdiri sembari tersenyum di ambang pintu kamarnya. Bocah kecil itu sama sekali tidak mengira akan melihat Kikan di kediaman mereka. Dengan cepat ia turun dari atas ranjang dan berlari mendatangi Kikan kemudian menghamburkan pelukan. Kikan membalas pelukan Rosetta dengan tak kalah erat dari pelukan yang bocah kecil itu berikan. Keduanya sama-sama terlihat begitu senang dilihat dari tarikan senyum mereka yang begitu lebar. Rosetta bahkan meminta Kikan untuk berjongkok agar ia bisa mendaratkan kecupan hangatnya di kedua pipi Kikan. Sementara tak jauh dari mereka, Dewandra memperhatikan dalam diam. Pria jangkung itu berdiri sembari menyematkan senyuman. Dalam hatinya ingin sekali ikut bergabung dengan kedua orang itu untuk berpelukan. “Tata kangen banget sama Tante Kikan,” seru bocah itu lagi. Senyuman di bibirnya kian melebar dan satu detik kemudian ia kembali melingkarkan pelukan. “Tante juga kangen b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   30. Posisi Spesial Kikan di Hati Dewandra

    Dewandra masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai sementara tangan kirinya sibuk melucuti dasi serta beberapa kancing kemejanya. Hari ini sungguh melelahkan bagi pria itu. Namun saat kakinya menapak di lorong yang akan membawanya ke ruang tengah, sebuah aroma yang begitu lezat menguar menggelitik hidungnya. Kedua matanya yang sempat lesu mendadak terbuka sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Aroma ini. Bukankah aroma ini adalah aroma dari makanan kesukaannya? Dewandra pun memilih untuk bergegas ke dapur dan pria itu langsung tersadarkan dengan keberadaan Kikan yang mengenakan apron merah muda di tubuhnya. Benar juga. Dewandra lupa kalau wanita itu kini bekerja menjadi pengasuh putrinya—uhm, sebenarnya putri mereka berdua. “Hey, baru datang? Maaf kalau aku lancang memasak di dapur kamu. Tapi Rosetta merengek minta dibuatkan makanan.” Kikan membuka suara saat melihat Dewandra berdiri tak jauh darinya. Sementara dirinya sibuk menghidangkan makanan ke atas meja makan. Dewandra segera

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   31. Kencan Buta

    “Apa sih yang kamu lakukan, Manda? Kenapa kamu bohong soal pesta ulang tahun Citra?” Tahu apa yang paling menjengkelkan bagi Kikan? Yup! Saat Manda membohonginya untuk hal-hal tidak masuk akal. Dan yang paling membuat Kikan jengkel setengah mati sekarang adalah karena Manda mengatur kencan buta untuk dirinya. Sumpah demi semesta, Kikan tidak mau kencan buta. “Sorry, aku akan memohon pengampunan kamu setelah kita pulang nanti. Tapi untuk sekarang kamu harus segera duduk ke sana karena aku sama Erik sudah bersusah payah mengatur ini.” “Apa? Kamu sama Erik?” Kedua mata Kikan hampir membulat saat Manda menyeret nama Erik ke dalam acara kencan buta ini. Bagaimana bisa pria itu juga ikut terlibat? Kikan benar-benar dibuat meradang. “Pelankan suara kamu. Jadi, pria yang duduk di sana itu temennya Erik. Sekarang kamu ke sana dan samperin dia dengan senyuman. Oke?” Manda mengacungkan kedua telunjuknya lalu mendorong kedua sudut bibir Kikan ke atas hingga membentuk senyuman. Kemudian membali

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26

Bab terbaru

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   43. Hari yang Baru, Cinta yang Sama

    Kikan berdiri di dapur, masih mengenakan piyamanya, sibuk menyiapkan sarapan. Aroma kopi yang baru diseduh bercampur dengan wangi roti panggang memenuhi ruangan. Ia tersenyum puas melihat meja yang kini sudah tertata rapi—segelas kopi untuk Dewandra, segelas susu untuk Rosetta, dan piring berisi omelet serta roti panggang.Langkah kaki terdengar mendekat, dan tak lama kemudian, sepasang lengan melingkari pinggangnya dari belakang."Rajin sekali," bisik Dewandra di dekat telinganya, suaranya masih berat karena baru bangun tidur.Kikan tersenyum kecil, meski pipinya merona. "Kalau bukan aku, siapa lagi yang mau menyiapkan sarapan buat suami sendiri?" godanya.Dewandra tertawa pelan, mengecup pipi Kikan sekilas sebelum akhirnya melepaskan pelukan dan mengambil secangkir kopi.Kikan melirik sekilas ke arahnya dan tersenyum. "Ayo sarapan sebelum Rosetta bangun," ajaknya.Mereka duduk berdua menikmati sarapan dalam suasana tenang dan intim. Sekali-sekali, Dewandra mencuri pandang ke arah Ki

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   42. Malam Pertama Setelah Sekian Lama

    Setelah resepsi yang penuh kebahagiaan dan tawa, Dewandra membawa Kikan ke rumah mereka—rumah yang kini benar-benar menjadi milik mereka berdua, tanpa bayang-bayang masa lalu yang menyakitkan.Begitu memasuki kamar, Kikan terdiam. Kamar itu telah dihias dengan sangat indah—kelopak mawar putih tersebar di atas ranjang, lilin-lilin kecil menyala lembut di sudut ruangan, menciptakan suasana yang begitu hangat dan romantis.Dewandra berdiri di belakangnya, memerhatikan ekspresi Kikan yang terlihat gugup, namun matanya bersinar lembut."Kamu suka?" tanyanya pelan.Kikan berbalik, menatap pria yang kini sah menjadi suaminya kembali. Ia mengangguk. "Sangat indah..." suaranya nyaris seperti bisikan.Dewandra tersenyum tipis, lalu mendekat. "Aku ingin malam ini menjadi malam yang spesial untuk kita."Kikan menahan napas ketika Dewandra mengangkat tangannya, menyentuh pipinya dengan kelembutan yang begitu menenangkan. "Aku masih tidak percaya kalau akhirnya kita sampai di titik ini," bisiknya.

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   41. Hari Bahagia

    Setelah malam yang penuh kehangatan itu, hubungan antara Kikan dan Dewandra semakin erat. Kikan masih sering terbangun dengan perasaan tidak percaya bahwa ia benar-benar telah menerima lamaran pria itu lagi. Ada kegugupan, ada ketakutan, tetapi yang paling mendominasi adalah perasaan bahagia yang perlahan-lahan memenuhi hatinya.Di rumah, Rosetta menjadi orang yang paling gembira mendengar kabar itu."Jadi Tante Kikan bakal jadi Mama beneran lagi?" seru Rosetta dengan mata berbinar.Kikan tertawa sambil mengusap kepala gadis kecil itu. "Mama dari dulu tetap mamamu, Tata.""Tapi kali ini aku bisa bilang ke semua orang! Mama dan Papa bakal menikah lagi! Aku bakal punya keluarga lengkap!" Rosetta melompat-lompat kegirangan, membuat Dewandra dan Kikan tak bisa menahan tawa."Kita harus buat pesta, Pa!" lanjut Rosetta dengan penuh semangat.Dewandra mengangkat alis. "Pesta?""Iya! Aku mau jadi flower girl!"Kikan dan Dewandra saling berpandangan sebelum akhirnya tersenyum."Baiklah," kata

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   41. Dinner

    Waktu berlalu dengan cepat sejak Rosetta mengetahui kebenaran tentang Kikan. Hubungan mereka semakin erat, dan tanpa Kikan sadari, hari-harinya kini selalu diwarnai dengan canda tawa bocah kecil itu. Namun, di sisi lain, ada sesuatu yang lain—sesuatu yang perlahan mulai berubah dalam dirinya terhadap Dewandra.Pria itu tidak lagi mendesaknya untuk segera memberi jawaban tentang rujuk, tapi Kikan tahu Dewandra masih menyimpan harapan. Dan kini, setelah berminggu-minggu, ia mengajak Kikan makan malam di luar. Bukan sekadar makan malam biasa, tapi sesuatu yang dirancang dengan sangat sempurna.***Malam itu, Kikan berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya dengan ragu. Gaun berwarna merah marun yang membalut tubuhnya terlihat begitu anggun, sederhana namun tetap elegan. Ia bahkan merasa sedikit gugup, sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan.Saat ia membuka pintu apartemen, Dewandra sudah menunggunya di depan sana. Pria itu mengenakan setelan jas berwarna hitam, tampak lebih berk

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   40. Aku Punya Mama

    Beberapa hari kemudian, Kikan dan Dewandra akhirnya sepakat. Sudah terlalu lama mereka menyembunyikan kebenaran ini, dan Rosetta berhak tahu siapa ibunya sebenarnya.Siang itu, mereka duduk di ruang tamu, menunggu Rosetta yang masih asyik bermain dengan bonekanya di lantai. Kikan menggigit bibirnya gugup, sementara Dewandra meremas tangannya sendiri, mencoba menyusun kata-kata yang tepat."Apa menurutmu dia akan marah?" bisik Kikan pelan.Dewandra menoleh padanya, lalu tersenyum kecil. "Aku rasa tidak. Tapi dia mungkin akan terkejut."Kikan menghela napas, lalu menatap Rosetta yang masih belum sadar akan percakapan serius yang menunggunya."Tata," panggil Dewandra lembut.Bocah itu menoleh cepat. "Iya, Papa?""Kemari sebentar, Sayang. Papa dan Tante Kikan punya sesuatu yang penting untuk dibicarakan," ujar Dewandra, menepuk sofa di sampingnya.Rosetta berdiri dan berjalan mendekat. Wajahnya penuh rasa ingin tahu. "Apa itu?" tanyanya polos.Kikan menarik napas dalam-dalam, lalu meraih

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   39. Piknik

    Akhir pekan pun tiba. Sejak pagi, Rosetta sudah bersemangat, berlarian ke sana kemari di dalam rumah untuk memastikan semua yang dibutuhkan telah siap. Ia mengenakan gaun berwarna kuning dengan topi kecil yang menghiasi kepalanya."Tante Kikan, Papa, ayo cepat! Tata sudah nggak sabar!" seru Rosetta, menarik tangan Kikan dan Dewandra bersamaan.Kikan terkekeh melihat antusiasme bocah itu, sementara Dewandra hanya menggelengkan kepala pelan. "Iya, iya, kita berangkat sekarang," ucapnya sebelum meraih keranjang piknik yang sudah dipersiapkan.Mereka pergi ke taman besar di pinggiran kota. Cuaca sangat cerah, angin berembus sepoi-sepoi, dan suara anak-anak lain yang bermain terdengar di kejauhan. Kikan menggelar tikar piknik di bawah pohon rindang, sementara Dewandra membantu Rosetta melepas sepatunya agar bisa berlari di atas rumput."Tata mau main dulu!" Rosetta berseru sebelum berlari ke taman bermain."Jangan jauh-jauh, ya!" pesan Dewandra, yang hanya dibalas anggukan cepat oleh putri

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   38. Mencoba Memulai

    Beberapa hari kemudian, meski perasaan canggung masih menyelimuti, Kikan tetap datang ke kediaman Dewandra untuk menjalankan pekerjaannya sebagai pengasuh Rosetta. Ia tetap bersikap profesional, menjaga jarak yang seharusnya antara dirinya dan sang anak. Namun, perhatiannya semakin bertambah setiap harinya. Ada momen-momen di mana ia tertegun, menatap Rosetta lebih lama dari biasanya, dan tak jarang ia menangis terharu ketika bocah itu menunjukkan kasih sayang kepadanya tanpa tahu bahwa ia sebenarnya adalah ibu kandungnya."Tante Kikan, lihat! Aku menggambar keluarga kita!" seru Rosetta dengan antusias, memperlihatkan gambar tiga sosok—seorang pria, seorang wanita, dan seorang anak kecil yang berpegangan tangan.Kikan menelan ludah. Dadanya sesak saat melihat dirinya tergambar di sana, berdiri di samping Dewandra dan Rosetta. Ia tersenyum, berusaha menahan air matanya. "Gambar Tata sangat bagus. Tante suka," ucapnya lembut, mengusap kepala bocah itu dengan penuh kasih.Baik Kikan maup

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   37. Ingatan yang Kembali

    “Kikan! Syukurlah kamu sadar!” Dewandra sampai berdiri dari duduk saat mendapati Kikan sudah siuman. Pria itu tampak bersyukur dan langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan mantan istrinya itu. Kikan berusaha duduk sambil merasakan nyeri di kepalanya. Potongan demi potongan ingatan mulai membayangi dan Kikan hampir menjerit karena kepalanya semakin sakit. “Tante Kikan!” Kikan sontak menoleh ke samping saat mendengar suara Rosetta menggema. Bocah kecil itu langsung berlari dan memeluk Kikan sambil menangis. Sementara di belakangnya—Handi—ayah Dewandra, datang menyusul dan langsung menyapa Kikan dengan ramah. Tak lama setelah itu, Dewandra kembali bersama seorang dokter dan Kikan langsung mendapat pemeriksaan. “Aku … mendapatkan ingatan saat kita menikah dulu,” ucap Kikan sambil memandangi Dewandra setelah dokter selesai memeriksa dan pergi dari ruangan. Dewandra tidak bisa menutupi rasa terkejutnya mendengar pengakuan dari Kikan. Dewandra tidak tahu harus mengatakan apa.

  • Terjerat Obsesi Mantan Suami   36. Rahasia yang Terbongkar

    Sekembalinya dari supermarket, Kikan langsung menyimpan stok belanjaan dan menyusunnya dengan rapi. Sebelum bergulat dengan peralatan memasak untuk makan siang, Kikan berniat membersihkan beberapa sudut ruangan di dalam rumah ini. Ruangan pertama yang Kikan datangi adalah kamar Rosetta. Kikan mengembangkan senyuman saat mengamati seluruh ruangan bocah kecil itu. Beberapa boneka dan buku tampak berhamburan di lantai.Kikan melangkah maju dan mulai membersihkan ruangan tersebut. Entah mengapa perasaannya begitu senang seolah sedang membersihkan kamar putrinya sendiri."Apa ini?" Kikan meraih selembar kertas yang terselip di antara buku-buku. Ternyata sebuah tulisan berisi tentang dirinya. Kikan membaca tulisan tersebut dengan mata berkaca-kaca. Sebuah tulisan yang tidak terlalu rapi yang ditulis sendiri oleh Rosetta. Di dalam tulisannya, Rosetta menyebutkan betapa dia sangat bahagia telah mengenal Kikan."Ya Tuhan, bocah ini sangat manis. Tante juga menyukaimu, Tata," gumamnya sambil

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status