Share

79. Badai

Auteur: ReyNotes
last update Dernière mise à jour: 2025-01-23 23:03:52

Kelly berlari ke kamarnya. Air mata mengalir ke pipi. Sesungguhnya ia menyesali apa yang ia ucapkan pada Brandon.

Lelaki itu tampak syok mendengar Kelly memintanya pergi. Kelly tetap menggeleng meski Brandon berkata ia akan berusaha menjadi lelaki yang diidamkan Kelly.

"Hiks, hiks." Kelly menangis sendirian di kamar.

Ia butuh seseorang untuk menenangkannya. Tapi saat ini semua penghuni mansion sibuk. Terngiang ucapan Mommy Keyna.

Bagaimanapun, kamu harus bisa menyelesaikan masalah tanpa bantuan. Masalah itu mendewasakan pemikiran.

Dengan kasar, Kelly mengusap pipi. Ia membayangkan keburukan Brandon agar hatinya tidak sakit mengingat kepergiannya.

"Dia bertato, memakai anting, merokok, minum alkohol, dingin, aneh, tidak perhatian, semena-mena .... " Kelly meracau sendiri.

Lalu setelah beberapa kali menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Kelly menyetel musik dengan lagu galau keras-keras, lalu memejamkan mata.

Rasanya belum lama Kelly tidur, ia terbangun karena suara petir
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (3)
goodnovel comment avatar
Yiming
thanks up byk kaka rey
goodnovel comment avatar
mommy
senangnyaa dikasih asupan bnyak...makasiii lanjutkan yaaa..
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
semangat kak,ceritanya seru
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   80. Korban Luka Bakar

    Agar semua percaya, Marc menunjukkan rekaman saat drone-nya menangkap motor sport Brandon. Meski memakai helm, Kelly mengenali bentuk tubuh pengendara motor itu adalah Brandon."Selain mobil sport, mobil rumah, Brandon juga membawa motor sport ke sini?" William bertanya pada Bastian yang langsung mengangguk."Kalau dilihat dari arahnya, Brandon melewati jalur tepi tebing." Louis mengamati layar drone. "Dasar manusia sok berani.""Huss! Jangan begitu," protes Kryna mendengar ledekan Louis. "Brandon bukan dari daerah sini. Mungkin ia tidak tau tepi tebing sangat bahaya dilewati saat hujan deras.""Cieee ... Mommy Key mulai membela Brandon." Louis langsung diam melihat Keyna mendelik padanya.Sementara keluarganya berdebat, Kelly mondar-mandir dengan ponsel di telinga. Ia mencoba menghubungi Brandon.Gagal berkomunikasi dengan Brandon, Kelly menghubungi Edzard dan Jasmine. Kedua sahabat Kelly itu pun sedang membantu korban-korban kecelakaan karena badai di rumah sakit."Tolong cari infor

    Dernière mise à jour : 2025-01-24
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   81. Aku di Sini

    “Aku mencintaimu, Brandon. Cepat .... ““A – Apa kamu bilang?”Sambil mengerutkan kening, Kelly menatap mumi di depannya. Apa iya, Brandon bisa bicara dalam keadaan ini?“Brad? Kamu bisa bicara?”“Dia bukan Brandon. Aku di sini.”Perlahan, Kelly menoleh. Brandon menatapnya dengan penampilan berantakan. Wajahnya berdarah dan kotor. Tapi, selebihnya ia sehat dan dapat berdiri dengan kakinya sendiri.“Brad?” Kelly jadi bingung. Ia menatap manusia mumi di ranjang. “I – Ini siapa?”“Tidak tau. Yang jelas bukan Brandon.” Brandon bersungut.“Ya Tuhan.” Kelly menghampiri Brandon. “Kamu baik-baik saja? Tidak. Kamu berdarah. Mana lagi yang terluka?”Brandon tak menjawab dan hanya menatap wanita yang tampak khawatir di depannya. Lalu kedua tangannya menangkup wajah Kelly.“Katakan lagi apa yang barusan kamu bilang pada dia,” pinta Brandon dengan mata menatap penuh permohonan.“Ini bukan waktu yang tepat. Kamu harus segera mendapat .... ““Tidak. Katakan sekarang. Aku bersumpah akan melukai diriku

    Dernière mise à jour : 2025-01-24
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   82. Masih Aman

    "Brandon baik-baik saja?" William tiba-tiba melongok dari balik tirai pembatas.Lalu Louis dan Marc juga datang. Terakhir Cedric yang langsung berdiskusi dengan Keyna.Sesungguhnya, Brandon terharu. Ia mendapat banyak perhatian dari keluarga Dalton. Padahal sebenarnya ia belum diterima oleh keluarga tersebut.Sementara keluarganya, selama ia selalu didampingi pelayan kepercayaan keluarga, mereka akan merasa Brandon baik-baik saja."Aku baik-baik sa .... ""Tidak begitu baik, " potong Keyna. "Kita akan observasi kakinya."William menatap kaki Brandon. Luka panjang itu membuatnya mengernyit."Kenapa tidak langsung ditindak hari ini?""Ruang operasi penuh." Cedric yang menjawab sambil ikut mengamati kaki Brandon."Umm ... kalian membicarakan kakiku tanpa memberitahu ada apa dengan luka ini." Brandon menatap Keyna dan Cedric bergantian."Tulang kakimu ada yang patah." Cedric berkata terus-terang.Brandon menggeleng. "Aku tidak merasakannya.""Kami para dokter yang melihatnya.""Tidak apa-

    Dernière mise à jour : 2025-01-25
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   83. Berduaan

    Jika Brandon tidur nyenyak, Kelly terjaga sepanjang malam. Selain karena Mommy Keyna menyuruhnya untuk mengawasi suhu tubuh Brandon, ia juga tidak dapat tidur.Matanya menatap Brandon sambil tersenyum. Sesekali, tangannya mengusap wajah dan rambut lelaki di depannya.Rambut itu mulai memanjang. Bagian depannya bahkan sudah menutupi mata. Tetapi, tidak mengurangi ketampanan Brandon.Kelly meraih ponsel saat mendengar benda itu berbunyi. Perlahan, ia turun dari ranjang dan keluar kamar untuk menerima telepon dari Jasmine."Pas Brandon hilang nelpon-nelpon. Sekarang udah ketemu, diem-diem aja." Jasmine langsung menyemprot sahabatnya.Kelly terkekeh. Ia duduk santai di sofa dan menggunakan earpiece untuk bicara dengan Jasmine."Maaf, ya. Aku terlalu senang akhirnya Brandon ketemu dan dalam keadaan baik-baik saja.""Cie ... senengnyaa. Tunggu, Auntie Key bilang, Brandon patah tulang. Kenapa kamu bilang baik-baik saja?""Tapi ... keadaannya baik. Brandon bahkan masih bisa berjalan. Aku juga

    Dernière mise à jour : 2025-01-25
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   84. Harus Denganmu

    Brandon merasa menjadi lelaki tolol yang tidak berperasaan. Bagaimana ia bisa lupa kalau Kelly baru saja dikuret.Akhirnya, Brandon duduk dan memeluk Kelly. "Maafkan, aku. Sepertinya, aku terlalu bahagia kembali lagi bersamamu, jadi tak sabar menahan hasrat."Kelly tersenyum dan mengangguk bersamaan. "Iya, nggak papa."Tangan Kelly meraba kening Brandon. Demamnya sudah turun setelah efek obatnya bekerja."Ganti baju, ya. Saat demam tadi kamu berkeringat banyak."Brandon mengangguk. Ia melepas pakaian sementara Kelly mengambil handuk dan air hangat untuk mengelap tubuh Brandon."Beberapa hari ini kamu belum bisa mandi." Kelly berkata sambil membersihkan tubuh Brandon yang mengangguk mengerti.Baru kali ini, Brandon merasa dirinya sangat berarti. Dulu, ia tak perduli hidup atau mati. Sekarang, Kelly lah yang membuatnya ingin bertahan di dunia."Terima kasih, ya.""Tidak perlu. Kamu pasti juga akan melakukan hal yang sama pada orang sakit."Brandon menggeleng. "Bukan karena itu. Aku bert

    Dernière mise à jour : 2025-01-26
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   85. Minta Restu

    Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Kelly merenungkan apa yang ia dan Brandon telah bicarakan. Meski keras kepala, Brandon tetap menunjukkan dirinya akan berubah seperti lelaki yang ia idamkan."Apa kamu bisa ikut masuk ke ruang operasi?" Pertanyaan Brandon membuat Kelly menoleh."Umm... tidak akan boleh, Brad.""Mommy Keyna boleh masuk, 'kan?"Kelly menggeleng. "Mommy kan dokter jantung, sementara kamu akan ditangani doktet ortopedi.""Maksudku, Mommy Keyna bisa mengawasi, 'kan?"Sebenarnya, Kelly tau jawabannya pasti tidak boleh. Tetapi, daripada Brandon mencecarnya dengan banyak pertanyaan, Kelly hanya tersenyum saja.Sampai di rumah sakit, mereka sudah ditunggu seorang suster. Brandon langsung dibawa ke ruang operasi setelah pemeriksaan kesehatan standard.Kelly menunggu di depan ruang operasi. Ia mengirim pesan pada orang tuanya. Mereka membalas sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."Princess."Kepala Kelly menoleh ke samping. Kedua orang tuanya bergandengan tangan menghampiri

    Dernière mise à jour : 2025-01-27
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   86. Bagaimana Caranya?

    Kelly merengungi cerita Brandon. Meski bergelimang harta, ternyata Brandon tidak bahagia. Ia tidak pernah merasa mendapat perhatian yang sebenarnya.Kerapkali, Kelly memperhatikan saat Brandon sakit, seluruh keluarga Dalton memberi perhatian dan Brandon tampak canggung. Namun begitu, Brandon berterus-terang ia sangat menyukai perhatian dari Kelly hingga rela sakit.“Nanti Mommy ke sini sehabis praktek. Apa ada yang kamu butuhkan? Kelly bertanya pada Brandon.“Kamu. Aku hanya butuh kamu di sisiku.” Brandon menggenggam erat tangan Kelly.Kelly menggeleng samar sambil menatap wajah Brandon. “Ke mana lelaki sedingin antartika itu pergi?”“Siapa?” Brandon mengerutkan kening tak mengerti.“Dulu, aku menamaimu lelaki dari antartika karena sikapmu yang dingin.” Kelly menyeringai.Kekehan pelan terdengar dari hidung Brandon. “Aku pasti sering sekali membuatmu sakit hati, ya?”“Sudah berlalu. Aku bukan tipe wanita pendendam. Tenang saja.” Kelly menepuk lengan Brandon.Brandon mengecup telapak t

    Dernière mise à jour : 2025-01-28
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   87. Number One

    Satu minggu berikutnya, Brandon datang ke mansion William. Kelly mengatakan bahwa sang Daddy bersedia bicara dengannya. Brandon cukup percaya diri, apalagi setelah Kelly berkata Mommy Keyna mendukung mereka.Kelly menyambut Brandon di foyer. Mereka berpelukan dan saling melepas rindu setelah beberapa hari belakangan hanya berkomunikasi melalui telepon."Keluargaku sudah menunggu." Kelly mendongakkan kepalanya menatap wajah Brandon."Keluargamu? Aku pikir aku hanya akan bertemu dengan Tuan William.""Mungkin nanti Daddy akan mengajakmu bicara di ruang kerja."Brandon mengangguk. Mereka berjalan menuju ruang keluarga. Begitu masuk, Brandon tertegun sesaat melihat keluarga Dalton berkumpul lengkap."Selamat datang, Brandon. Bagaimana kakimu?" Keyna lah yang pertama menyambut."Terima kasih, Nyonya. Kakiku baik-baik saja.""Silahkan duduk."Kelly mengarahkan Brandon duduk di dekat kursi orang tuanya. Brandon menunduk santun pada William."Aku khusus datang untuk bicara dengan Anda, Tuan W

    Dernière mise à jour : 2025-01-29

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status