โAku pulangg.โ Kelly langsung masuk ke dalam dekapan Brandon saat tiba di mansion.Brandon diam saja saat Kelly bercerita bahwa Marc tiba-tiba merasa pusing dan ingin istirahat. Kak Fred juga setuju mereka langsung pulang ke mansion karena besok Marc masih ada ujian.โKamu kenapa pulang cepat?โ Kelly mendongak menatap wajah tampan suaminya.โKangen kamu.โโMasa? Baru juga bertemu.โLelaki itu mengabaikan pertanyaan istrinya. Ia juga bingung kenapa resah sekali jika tidak melihat istrinya. Berpisah sebentar saja membuat ia seperti tersiksa.โBesok jadi ke mansion Kak Dheena?โโJadi, dong. Aku sudah janjian.โโKak Dheena tidak curiga?โโAku bilangnya minta ajarin masak. Jadi, besok kita akan masak makanan kesukaanmu.โBrandon menggeleng samar. โNgapain sih, Babe. Kita kan ada koki. Kamu nggak perlu repot masak.โโAku masak buat kamu!โPernyataan tegas ini membuat Brandon menutup mulut. Alamat besok ia bad mood lagi di kantor karena tidak ada Kelly.โJangan lama-lama, Babe. Nanti aku tan
"Ingat. Angkat telepon!" Brandon berkata tegas pada istrinya saat ia memgantar Kelly ke mansion Kak Dheena.Kelly menyeringai dan mengangguk berbarengan. Ia mengangkat ponselnya yang dipegang sejak mereka berangkat."Jangan lama-lama." Brandon kembali memgingatkan Kelly."Tidak. Setelah selesai masak, aku akan ke kantormu dan mempresentasikan masakanku.""Ya, sudah." Brandon mengelus sayang kepala sang istri.Keduanya masuk ke mansion Kak Dheena. Kediaman cantik itu berhiasa banyak bunga di berbagai sudut. Harum aroma jasmine memanjakan pemciuman mereka."Hai, Kel, Brad." Kak Dheena menyapa adik-adiknya dengan senyum manis.Kelly langsung memghampiri dan memeluk Dheena."Siap masak hari ini?"Kelly terkekeh lalu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan kakak iparnya."Kamu mau ikut masak, Brad?" Dheena lalu beralih pada adik bungsunya."Tidak. Aku mau meeting." Brandon menggeleng pelan. "Titip Kelly, ya, Kak."Setelah mencium kedua pipi Kelly, Brandon pamit ke kantor. Kelly menganta
Clark tidak menjawab. Ia mengambil kotak itu dari tangan Dheena lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam tas.Setelah itu, keadaan lebih canggung lagi. Dheena tampak sesekali mengembuskan napas panjang."Kelly, sebaiknya kita ke kantor Brad sekarang." Dheena mengambil tasnya dan berdiri.Tanpa berpamitan, Dheena keluar. Kakinya melangkah cepat. Kelly buru-buru menyusul."Kak. Tungguin." Kelly berusaha mengejar Dheena.Begitu dekat, Kelly melihat Dheena menghapus air mata. Pasti sedih karena melihat Kak Clark mendapat hadiah yang ia tebak adalah dari Agnes.Di dalam mobil, Dheena membuang pandangan ke luar jendela. Kelly tau kakak iparnya sedang berusaha tidak melakukan kontak mata dengannya.โKak, maaf, ya. Sebenarnya, aku tau apa yang terjadi pada Kak Dheena dan Kak Clark.โ Kelly menyentuh tangan Dheena dan berkata dengan nada menyesal.โDan sekarang kamu tau, bahwa itu bukan sekedar rumor saja.โ Dheena membalas tanpa menatap Kelly.โAgnes hanya pasien saja, Kak.โโMana ada pasien be
Kelly seringkali melihat Marc tersenyum-senyum sendiri pada ponselnya. Ia sampai curiga keponakannya telah memiliki kekasih. Mungkin salah satu mahasiswi yang ia temui di kampus.Malam itu saat Brandon dan Kelly sedang bersantai di ruanng keluarga, Marc menghampiri mereka dengan pakaian rapi. Kelly bahkan dapat mencium aroma parfum mahal yang jarang sekali dikenakan Marc.โMau ke mana?โ Kelly langsung menginterogasi.โAku mau ke gedung tinggi. Mau foto-foto.โ Marc memperlihatkan tas kameranya.Namun, Kelly tidak percaya begitu saja. Masalahnya, penampilan Marc lebih rapi dan wangi dari biasanya.โDengan siapa?โโMmm.... โMarc melirik Brandon yang ternyata juga sedang menunggu jawabannya.โDengan objek foto.โโWanita?โโIya.โKarena Marc jujur, Brandon mengangguk mengizinkan. Mata Marc bersinar cerah, apalagi setelah Brandon juga memperbolehkan Marc membawa salah satu mobil sport miliknya.โJangan sembarangan sama wanita. Harus pulang, tidak boleh menginap.โ Kelly berkacak pinggang pad
Kelly benar-benar berniat menjamu keluarga Richmont dengan hasil masakannya. Setelah memutuskan menu yang bisa menjadi hidangan bersama, Kelly mulai belajar memasak.Brandon mengamati sang istri yang sedang mendengarkan penjelasan seorang chef. Ia heran kenapa istrinya sangat effort sekali untuk mengundang keluarganya.Lalu, Brandon teringat bagaimana Kelly dididik oleh keluarganya yang mengutamakan kebersamaan. Dan sekarang ia harus menerima jika sang istri pun akan menerapkan hal yang sama dengan keluarga Richmont.โSayang... ini sudah selesai.โ Kelly memberikan satu sendok sup kental pada Brandon. โCobain.โBrandon membuka mulut dan menerima suapan dari istrinya. Sesaat mengunyah dan mencicipi tekstur serta rasa makanan tersebut. Kepalanya mengangguk-angguk.โEnak? Kurang apa?โ Kelly pun menyuapi dirinya.โEnak. Sudah pas semua.โโOke.โSetelahnya, Kelly memulai eksperiment lain. Brandon akhirnya menemani di dapur sambil bekerja.Untungnya, Kelly hanya memasak. Ia tidak perlu menyi
Semua anggota keluarga menatap Kelly. Dengan santai, Kelly berkata bahwa cerita Kak Clark saat berusia lima tahun itu menbuatnya terkesan.โAyo, Kak, cerita lagi.โ Kelly mendesak.โHmm... sepertinya kurang menarik dibahas.โ Clark tersenyum bijaksana. โKita makan saja lagi, ya.โBrandon melihat raut kecewa di wajah istrinya. Lalu, ia menatap Kak Clark yang kembali makan.โAku mau dengar, Kak Clark.โ Brandon berkata tegas. โJika istriku terkesan, pasti ada sesuatu yang luar biasa pada masa kecil, Kakak.โClark mengangkat wajah dan menatapn Brandon. Lalu, matanya menatap Kelly yang langsung mengangguk.โApa aku tau cerita ini?โ Dheena bertanya pada Clark.โIya. Pernah kuceritakan, kok.โโOh, tentang burung?โKepala Clark mengangguk. Dheena tersenyum lalu bicara pada keluarganya. โSaat berusia lima tahun, Clark membantu seorang burung yang patah tulang sampai sembuh dan bisa terbang lagi.โโOh ya?โ Grandpa Albert langsung kagum. โLima tahun?โโBagaimana kamu bisa tau cara menyembuhkannya?
โEros!โ Kelly berteriak kencang.Sesaat kemudian, kepala pelayan mansion baru Brandon datang. Lelaki bertubuh kurus yanng gesit itu menunduk santun pada Kelly.โYa, Nyonya Kelly.โโJam berapa Marc pulang semalam? Kenapa ia seperti tidak bisa bangun pagi ini?โ Kelly mengendik pada keponakannya yang tidur pulas.โJam tiga dini hari, Nyonya.โKelly menggeleng. Tak lama setelah Eros keluar dari kamar Marc, Brandon masuk ke dalam.โKenapa, Babe? Aku mendengar kamu berteriak.โJari telunjuk Kelly mengarah pada Marc. โDia baru pulang jam tiga. Pantas saja tidak bangun, padahal satu jam lagi pengumuman kelulusannya.โBrandon mendekati Marc. Ia menunduk menatap wajah lelaki muda itu dan mengernyit saat mencium aroma anggur dari napasnya. Suara dari ponsel di sisi ranjang membuat semua menoleh.Alarm. Brandon mengangkat ponsel itu dan memperlihatkan pada Kelly. Ternyata Marc sudah antisipasi untuk bangun sesuai jadwal.โArgh.... โ Marc bangun sambil memegangi kepalanya. โKenapa kalian di sini?โ
Brandon tak habis pikir. Kenapa ia mau-maunya menuruti keinginan Kelly untuk mencari tau bagaimana keadaan Kak Dheena dan Kak Clark sekarang.Mereka berdua masih di dalam mobil. Di samping mereka rumah besar bertingkat tiga yang mewah terlihat sepi. Rumah kediaman Kak Dheena dan Kak Clark.โKamu masuk aja.โ Kelly mendorong pelan tubuh suaminya.โNggak mau. Nanti kalau ketemu Kak Dheena, aku bilang apa? Aku kan nggak pandai berbohong.โโIsh... bilang aja mau booking restoran.โโBiasanya lewat managernya.โโBilang mau minta tolong ajarin aku masak lagi.โโNgapain aku yang bilang? Kamu kan bisa bilang sendiri.โ Brandon gantian mendorong pelan sang istri. โKamu saja yang masuk. Bilang mau belajar masak.โKelly menggeleng. Saat makan malam bersama ia sudah bilang pada keluarga Richmont, untuk sementara ia tidak mau masak dulu karena setelah ia masak dengan porsi banyak rasanya sangat melelahkan.โYa, gimana, sih. Artinya nggak bisa dong kita pakai alasan itu.โ Brandon dengan gemas mengusak
Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.โAku mau punya anak perempuan lagi.โ Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.โAku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.โ Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.โAku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.โ Kelly berkata ketus.โAku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.โ Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.โMimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.โ Mulut mungil
Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.โMaafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.โ Kelly sesunggukan di dada Frederix.โHehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.โโTapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.โโSekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.โMendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka
Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.โApa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?โ tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. โJangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.โSenyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.โMimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.โ Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.โSudah m
Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.โBeneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?โ Marc memandang Brandon tak percaya.โNggak boleh?โ Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. โBoleh! Boleh banget!โUniversitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.โLho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?โ Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.โNggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.โ Kelly berjanji.โWaahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.โ Daddy Donald jadi ikut melow.โCuma satu minggu, Mom, Dad.โ Brandon menimpali. โSemoga Kak Dhe
Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.โGaris satu? Kamu tidak hamil?โโNggak.โ Kelly menggeleng.โHuuffftt.โ Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. โSeneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.โTubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.โBukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.โโAku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.โ Kelly tergelak.โJahat!โโHahahaha!โ Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. โSudah, Brad! Ampun!โBrandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.โKena
โIni ruangan untukmu.โ Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.โTerima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.โSetelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.โAku tidak keberatan, Babe.โ Brandon berkata pelan.โAku tau.โ Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. โTapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.โBrandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.โAku belajar dari ahlinya.โ Kelly berkata seolah menja
Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.โBelanja.โ Brandon menjawab singkat.โKamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.โ Ian terdengar mengeluh.โYa sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.โHening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.โYakin?โโApa ada yang aneh dengan foto-foto itu?โโTidak juga.โโFoto-foto si kembar?โโBuram. Tapi terlihat wajah.โโTidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.โBrandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.โKenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.โIan lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo
"Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany
Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.โSudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.โKelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.โSayang, pangku Reno sebentar.โ Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. โAku mau pipis dan ganti pembalut.โDengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.โHatchii!โ Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.โBabe!โ teriak Brandon kalut. โBabe, Reno bangun!"โSebentar, sayang. Aku belum selesai.โ