Share

167. Aneh Tanpamu

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-03-11 19:03:22

Clark mendengus pelan melihat Kelly yang keras kepala. Namun entah mengapa ia tidak bisa marah pada wanita di depannya ini. Clark melirik jas dokter yang disampirkan di lengan kursi.

“Kalau kamu diminta untuk berganti profesi setelah menikah, apa kamu mau?” Clark melempar pertanyaan pada Kelly.

Kelly diam sejenak lalu, menjawab, “Mungkin... tergantung profesinya. Jika mash sejalan dan bisa kulakukan, kenapa tidak?”

“Bagaimana jika profesinya jauh dari apa yang kamu lakukan sekarang? Misalnya sekarang, kamu model dan pebisnis, lalu keluarga memintamu berganti profesi menjadi dokter. Apa kamu bersedia?”

Dahi Kelly langsung berkerut dalam. “Waah itu jauh sekali. Untuk menjadi dokter, aku harus mulai dari awal... dan belum tentu juga aku bisa.”

“Tepat!” Clark mengangguk tegas. “Itu yang terjadi padaku. Keluarga Richmont memintaku beralih profesi menjadi pengusaha dan meninggalkan dunia kedokteran.”

Dari dokter menjadi pengusaha? Sebenarnya tidak mustahil. Daddy William dulu juga mengawali
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
happyface
setiap sudut kudu ada nemori ya bradd
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
brandon bner" bucin hhhhhhaaaa,,,
goodnovel comment avatar
Yiming
baca sambil nunggu magrib. hehehe. met buka puasa kak thor (bentar lagi)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   168. Si Bucin

    Selesai berkeliling kantor baru, Kelly mengajak Kakak dan keponakannya pergi. Brandon menatap punggung istrinya sambil menghela napas panjang.Bukannya tidak senang sang istri dikunjungi keluarganya. Namun, ia merasa waktu dan perhatian Kelly jadi terbagi. Dan ia jadi orang yang tersisih.“Kamu kenapa? Kelihatannya lemas banget?” Ian mengamati sahabatnya yang terlihat termenung sambil memainkan pulpen di tangan.“Nggak papa.” Brandon tersadar dari lamunan.“Oh ya. Bagaimana pendapatmu tentang ruangan ini? Apa ada yang kurang?”Brandon merespon pertanyaan Ian dengan menatap sekeliling. Terus terang saja, tadi saat masuk, ia sama sekali tidak memperhatikan ruangan ini karena langsung bermesraan dengan Kelly.“Ok.” Brandon menjawab singkat, membuat Ian mengerutkan kening.“Ok? Yakin? Biasanya selalu ada saja yang tidak berkenan atau membuatmu tak nyaman.” Ian berdiri dan mendekati sofa. “Contohnya sofa ini. Aku pikir kamu tidak akan setuju dengan model ini.”Brandon menatap sofa. Tetapi,

    Last Updated : 2025-03-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   169. Kebetulan yang Menyebalkan

    “Aku pulangg.” Kelly langsung masuk ke dalam dekapan Brandon saat tiba di mansion.Brandon diam saja saat Kelly bercerita bahwa Marc tiba-tiba merasa pusing dan ingin istirahat. Kak Fred juga setuju mereka langsung pulang ke mansion karena besok Marc masih ada ujian.“Kamu kenapa pulang cepat?” Kelly mendongak menatap wajah tampan suaminya.“Kangen kamu.”“Masa? Baru juga bertemu.”Lelaki itu mengabaikan pertanyaan istrinya. Ia juga bingung kenapa resah sekali jika tidak melihat istrinya. Berpisah sebentar saja membuat ia seperti tersiksa.“Besok jadi ke mansion Kak Dheena?”“Jadi, dong. Aku sudah janjian.”“Kak Dheena tidak curiga?”“Aku bilangnya minta ajarin masak. Jadi, besok kita akan masak makanan kesukaanmu.”Brandon menggeleng samar. “Ngapain sih, Babe. Kita kan ada koki. Kamu nggak perlu repot masak.”“Aku masak buat kamu!”Pernyataan tegas ini membuat Brandon menutup mulut. Alamat besok ia bad mood lagi di kantor karena tidak ada Kelly.“Jangan lama-lama, Babe. Nanti aku tan

    Last Updated : 2025-03-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   170. Pasangan Canggung

    "Ingat. Angkat telepon!" Brandon berkata tegas pada istrinya saat ia memgantar Kelly ke mansion Kak Dheena.Kelly menyeringai dan mengangguk berbarengan. Ia mengangkat ponselnya yang dipegang sejak mereka berangkat."Jangan lama-lama." Brandon kembali memgingatkan Kelly."Tidak. Setelah selesai masak, aku akan ke kantormu dan mempresentasikan masakanku.""Ya, sudah." Brandon mengelus sayang kepala sang istri.Keduanya masuk ke mansion Kak Dheena. Kediaman cantik itu berhiasa banyak bunga di berbagai sudut. Harum aroma jasmine memanjakan pemciuman mereka."Hai, Kel, Brad." Kak Dheena menyapa adik-adiknya dengan senyum manis.Kelly langsung memghampiri dan memeluk Dheena."Siap masak hari ini?"Kelly terkekeh lalu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan kakak iparnya."Kamu mau ikut masak, Brad?" Dheena lalu beralih pada adik bungsunya."Tidak. Aku mau meeting." Brandon menggeleng pelan. "Titip Kelly, ya, Kak."Setelah mencium kedua pipi Kelly, Brandon pamit ke kantor. Kelly menganta

    Last Updated : 2025-03-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   171. Pesan Pribadi

    Clark tidak menjawab. Ia mengambil kotak itu dari tangan Dheena lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam tas.Setelah itu, keadaan lebih canggung lagi. Dheena tampak sesekali mengembuskan napas panjang."Kelly, sebaiknya kita ke kantor Brad sekarang." Dheena mengambil tasnya dan berdiri.Tanpa berpamitan, Dheena keluar. Kakinya melangkah cepat. Kelly buru-buru menyusul."Kak. Tungguin." Kelly berusaha mengejar Dheena.Begitu dekat, Kelly melihat Dheena menghapus air mata. Pasti sedih karena melihat Kak Clark mendapat hadiah yang ia tebak adalah dari Agnes.Di dalam mobil, Dheena membuang pandangan ke luar jendela. Kelly tau kakak iparnya sedang berusaha tidak melakukan kontak mata dengannya.“Kak, maaf, ya. Sebenarnya, aku tau apa yang terjadi pada Kak Dheena dan Kak Clark.” Kelly menyentuh tangan Dheena dan berkata dengan nada menyesal.“Dan sekarang kamu tau, bahwa itu bukan sekedar rumor saja.” Dheena membalas tanpa menatap Kelly.“Agnes hanya pasien saja, Kak.”“Mana ada pasien be

    Last Updated : 2025-03-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   172. Mau Mengundang Semua

    Kelly seringkali melihat Marc tersenyum-senyum sendiri pada ponselnya. Ia sampai curiga keponakannya telah memiliki kekasih. Mungkin salah satu mahasiswi yang ia temui di kampus.Malam itu saat Brandon dan Kelly sedang bersantai di ruanng keluarga, Marc menghampiri mereka dengan pakaian rapi. Kelly bahkan dapat mencium aroma parfum mahal yang jarang sekali dikenakan Marc.“Mau ke mana?” Kelly langsung menginterogasi.“Aku mau ke gedung tinggi. Mau foto-foto.” Marc memperlihatkan tas kameranya.Namun, Kelly tidak percaya begitu saja. Masalahnya, penampilan Marc lebih rapi dan wangi dari biasanya.“Dengan siapa?”“Mmm.... “Marc melirik Brandon yang ternyata juga sedang menunggu jawabannya.“Dengan objek foto.”“Wanita?”“Iya.”Karena Marc jujur, Brandon mengangguk mengizinkan. Mata Marc bersinar cerah, apalagi setelah Brandon juga memperbolehkan Marc membawa salah satu mobil sport miliknya.“Jangan sembarangan sama wanita. Harus pulang, tidak boleh menginap.” Kelly berkacak pinggang pad

    Last Updated : 2025-03-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   173. Terlambat Masak

    Kelly benar-benar berniat menjamu keluarga Richmont dengan hasil masakannya. Setelah memutuskan menu yang bisa menjadi hidangan bersama, Kelly mulai belajar memasak.Brandon mengamati sang istri yang sedang mendengarkan penjelasan seorang chef. Ia heran kenapa istrinya sangat effort sekali untuk mengundang keluarganya.Lalu, Brandon teringat bagaimana Kelly dididik oleh keluarganya yang mengutamakan kebersamaan. Dan sekarang ia harus menerima jika sang istri pun akan menerapkan hal yang sama dengan keluarga Richmont.“Sayang... ini sudah selesai.” Kelly memberikan satu sendok sup kental pada Brandon. “Cobain.”Brandon membuka mulut dan menerima suapan dari istrinya. Sesaat mengunyah dan mencicipi tekstur serta rasa makanan tersebut. Kepalanya mengangguk-angguk.“Enak? Kurang apa?” Kelly pun menyuapi dirinya.“Enak. Sudah pas semua.”“Oke.”Setelahnya, Kelly memulai eksperiment lain. Brandon akhirnya menemani di dapur sambil bekerja.Untungnya, Kelly hanya memasak. Ia tidak perlu menyi

    Last Updated : 2025-03-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   174. Salah Paham Selesai

    Semua anggota keluarga menatap Kelly. Dengan santai, Kelly berkata bahwa cerita Kak Clark saat berusia lima tahun itu menbuatnya terkesan.“Ayo, Kak, cerita lagi.” Kelly mendesak.“Hmm... sepertinya kurang menarik dibahas.” Clark tersenyum bijaksana. “Kita makan saja lagi, ya.”Brandon melihat raut kecewa di wajah istrinya. Lalu, ia menatap Kak Clark yang kembali makan.“Aku mau dengar, Kak Clark.” Brandon berkata tegas. “Jika istriku terkesan, pasti ada sesuatu yang luar biasa pada masa kecil, Kakak.”Clark mengangkat wajah dan menatapn Brandon. Lalu, matanya menatap Kelly yang langsung mengangguk.“Apa aku tau cerita ini?” Dheena bertanya pada Clark.“Iya. Pernah kuceritakan, kok.”“Oh, tentang burung?”Kepala Clark mengangguk. Dheena tersenyum lalu bicara pada keluarganya. “Saat berusia lima tahun, Clark membantu seorang burung yang patah tulang sampai sembuh dan bisa terbang lagi.”“Oh ya?” Grandpa Albert langsung kagum. “Lima tahun?”“Bagaimana kamu bisa tau cara menyembuhkannya?

    Last Updated : 2025-03-15
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   175. Pengumuman Kelulusan

    “Eros!” Kelly berteriak kencang.Sesaat kemudian, kepala pelayan mansion baru Brandon datang. Lelaki bertubuh kurus yanng gesit itu menunduk santun pada Kelly.“Ya, Nyonya Kelly.”“Jam berapa Marc pulang semalam? Kenapa ia seperti tidak bisa bangun pagi ini?” Kelly mengendik pada keponakannya yang tidur pulas.“Jam tiga dini hari, Nyonya.”Kelly menggeleng. Tak lama setelah Eros keluar dari kamar Marc, Brandon masuk ke dalam.“Kenapa, Babe? Aku mendengar kamu berteriak.”Jari telunjuk Kelly mengarah pada Marc. “Dia baru pulang jam tiga. Pantas saja tidak bangun, padahal satu jam lagi pengumuman kelulusannya.”Brandon mendekati Marc. Ia menunduk menatap wajah lelaki muda itu dan mengernyit saat mencium aroma anggur dari napasnya. Suara dari ponsel di sisi ranjang membuat semua menoleh.Alarm. Brandon mengangkat ponsel itu dan memperlihatkan pada Kelly. Ternyata Marc sudah antisipasi untuk bangun sesuai jadwal.“Argh.... “ Marc bangun sambil memegangi kepalanya. “Kenapa kalian di sini?”

    Last Updated : 2025-03-15

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status