Share

162. Belajar di Luar Negeri

Author: ReyNotes
last update Huling Na-update: 2025-03-09 16:19:53

Setelah satu bulan melakukan terapi untuk menangani ketakutannya, Kelly mulai dapat lebih tenang. Ia mengaku masih bermimpi sesekali, namun tidak setakut sebelumnya. Bahkan terkadang, ketika terjaga tengah malam, ia bisa tidur kembali.

Seperti pagi ini, Kelly dengan bangga bercerita bahwa semalam ia bermimpi tentang wanita berpakaian hitam itu memandangnya tajam kembali. Tapi ia tidak sampai membangunkan Brandon.

“Aku nggak keberatan kamu bangunkan, Babe.” Brandon berkata sambil menyuapi dirinya sandwich.

“Aku tau. Tetapi, aku hanya ingin bisa mengendalikan rasa takut ini.”

“Pokoknya, kalau ada apa-apa, kamu harus kasih tau aku.”

Kelly tidak membalas. Netranya menatap sekeliling. Mansion baru ini tidak sama dengan mansion lama Brandon. Tempat ini lebih besar dan terang karena sebagian besar berjendela lebar hingga sinar matahari masuk ke dalam mansion.

Tetapi, kenapa rasanya Kelly masih sangat asing di tempat ini. Apa karena ia jadi kepikiran kata-kata Marc bahwa tempat ini mungkin du
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   163. Tolong Temani

    Kak Dheena mengibaskan tangan. “Sudah. Tak perlu dipikirkan.”“Yakin? Kak Dheena sampai menangis begitu, lho.”Dheena tidak menjawab. Ia bercermin dan melakukan touch up pada wajahnya sedikit lalu berdiri. “Ayo, kita temui Kelly dan keluarganya.”Brandon mengekori Kak Dheena. MelihatKakak iparnya dari jauh, Kelly segera berdiri dan menghampiri.“Kak Dheena.” Kelly memeluk akrab Dheena yang langsung membalas.“Hai, adik cantik.” Dheena membalas dengan kecupan di pipi kiri dan kanan.Setelah itu Kak Dheena, Kak Fred dan Marc berbalas kabar. Seperti biasa, Brandon lebih banyak mendengarkan daripada ikut terlibat perbincangan.“Kamu kenapa, Sayang?” Kelly berbisik di telinga Brandon.“Kenapa memangnya?” Brandon membalas dengan berbisik pula.“Wajahmu menyeramkan meski tak mengurangi ketampanan.”Brandon mendengus pelan. “Yang penting tetap tampan.”Kelly hanya terkekeh. Dalam hati, nanti saat di kamar, ia harus mengorek keterangan tentang kenapa Brandon berwajah tegang setelah dari ruang

    Huling Na-update : 2025-03-09
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   164. Si Tikus Kejepit

    “Kak Clark.” Kelly menyapa kakak iparnya yang sedang makan di kafe rumah sakit.Lelaki berwajah cerdas itu mengangkat wajah dan tersenyum. “Hai, Kelly. Kok jadi sering melihatmu di sini? Kamu baik-baik saja, kan?”“Baik, dong. Aku ke sini memang ingin bicara sama Kak Clark.” Lalu, Kelly pura-pura tertegun melihat wanita yang duduk di depan Clark. “Eh, maaf. Aku pikir Kak Clark dengan sesama dokter.”“Tak apa.” Wanita cantik itu berkata dengan suara yang aneh. “Tampak belakang aku mirip dokter karena memakai jas putih, ya.”Kelly mengangguk. Lalu berkata pada Clark, bahwa ia akan kembali nanti saja. Tapi, Clark justru menahan Kelly.“Tak apa, Kel.” Clark berdiri. “Ini Agnes, pasienku. Kami sudah selesai bicara, kok.”Agnes ikut berdiri. Kelly mendongak kagum. Wanita itu sudah cantik, tinggi pula. Bahkan lebih tinggi dari Kak Clark.“Wow kakak cantik sekali,” puji Kelly.“Akh, pujian itu lebih cocok untuk Dokter Clark. Perawatan yang dilakukannya sangat cocok untukku.” Tanpa malu wanita

    Huling Na-update : 2025-03-10
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   165. Duta Persahabatan dan Perdamaian

    “Ani-ani?” Clark mengerutkan kening tak mengerti.“Pelakor.” Kelly membalas ketus.Clark memandang Kelly tanpa berkedip. Kenapa tiba-tiba, adik iparnya yang biasanya santun dan ramah ini, berwajah judes?“Kamu... menuduhku berselingkuh?” Pelan, Clark menebak isi pikiran Kelly.Bahu Kelly naik turun menanggapi pertanyaan tersebut. Ia lalu berdiri dan membenahi pakaian.“Terima kasih atas bincang-bincangnya. Aku ada janji dengan Kak Gio untuk mengantar Kak Fred dan Marc ke Universitas Teknologi.”Belum sampai tangan Kelly membuka handle pintu, Clark sudah menahan pintu. Lelaki itu berdiri di depan Kelly dengan wajah serius.“Apa yang kamu ketahui? Katakan padaku.” Clark mendesak Kelly.“Justru aku tidak tau apa-apa. Jadi, bingung dan hanya bisa menduga-duga.”“Ayo lah. Jujur padaku.” Kini, Clark terlihat frustasi.Kelly terdiam sejenak. Lalu, ia menatap mata Clark seolah berusaha memahami apa yang terjadi dengan lelaki di depannya ini. Kelly menunduk sedih.“Aku hanya tau kalau Kak Clar

    Huling Na-update : 2025-03-10
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   166. Tiba-Tiba Melow

    “Ani-ani? Si tikus kejepit? Siapa, sih?” Brandon mengerutkan keningnya mendengar cerita Kelly.Saat Kelly, Frederix dan Marc pulang ke mansion, ternyata Brandon juga ada di sana. Kelly langsung menarik suaminya ke ruang kerja dan bercerita tanpa jeda.“Pokoknya Agnes itu memang cantiikk banget. Kulitnya mulus, wajahnya tanpa pori-pori. Tubuhnya tinggi, langsing.” Sambil bicara, tangan Kelly membentuk tubuh wanita yang seksi.Brandon masih mengerutkan kening. Bagaimana ia bisa berkomentar jika sang istri terus bicara tanpa jeda?“Kamu kalau bertemu pasti setuju kalau Agnes itu cantik banget.”“Oke. Lalu?”Kelly terdiam. “Lalu apa?”“Yaa... kamu menemukan bukti kalau dia ani-ani-nya Kak Clark?”“Tidak. Memangnya aku bilang begitu?”“Astagaa, Babe! Tadi, kamu marah-marah, aku pikir memang ketangkap basah mereka bermesraan.” Brandon menggeleng, menyesali pikiran buruknya.Kelly menyeringai menyadari bahwa ia menggiring pendapat Brandon ke arah sana. Tapi, Kelly mengungkapkan bahwa ia memi

    Huling Na-update : 2025-03-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   167. Aneh Tanpamu

    Clark mendengus pelan melihat Kelly yang keras kepala. Namun entah mengapa ia tidak bisa marah pada wanita di depannya ini. Clark melirik jas dokter yang disampirkan di lengan kursi.“Kalau kamu diminta untuk berganti profesi setelah menikah, apa kamu mau?” Clark melempar pertanyaan pada Kelly.Kelly diam sejenak lalu, menjawab, “Mungkin... tergantung profesinya. Jika mash sejalan dan bisa kulakukan, kenapa tidak?”“Bagaimana jika profesinya jauh dari apa yang kamu lakukan sekarang? Misalnya sekarang, kamu model dan pebisnis, lalu keluarga memintamu berganti profesi menjadi dokter. Apa kamu bersedia?”Dahi Kelly langsung berkerut dalam. “Waah itu jauh sekali. Untuk menjadi dokter, aku harus mulai dari awal... dan belum tentu juga aku bisa.”“Tepat!” Clark mengangguk tegas. “Itu yang terjadi padaku. Keluarga Richmont memintaku beralih profesi menjadi pengusaha dan meninggalkan dunia kedokteran.”Dari dokter menjadi pengusaha? Sebenarnya tidak mustahil. Daddy William dulu juga mengawali

    Huling Na-update : 2025-03-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   168. Si Bucin

    Selesai berkeliling kantor baru, Kelly mengajak Kakak dan keponakannya pergi. Brandon menatap punggung istrinya sambil menghela napas panjang.Bukannya tidak senang sang istri dikunjungi keluarganya. Namun, ia merasa waktu dan perhatian Kelly jadi terbagi. Dan ia jadi orang yang tersisih.“Kamu kenapa? Kelihatannya lemas banget?” Ian mengamati sahabatnya yang terlihat termenung sambil memainkan pulpen di tangan.“Nggak papa.” Brandon tersadar dari lamunan.“Oh ya. Bagaimana pendapatmu tentang ruangan ini? Apa ada yang kurang?”Brandon merespon pertanyaan Ian dengan menatap sekeliling. Terus terang saja, tadi saat masuk, ia sama sekali tidak memperhatikan ruangan ini karena langsung bermesraan dengan Kelly.“Ok.” Brandon menjawab singkat, membuat Ian mengerutkan kening.“Ok? Yakin? Biasanya selalu ada saja yang tidak berkenan atau membuatmu tak nyaman.” Ian berdiri dan mendekati sofa. “Contohnya sofa ini. Aku pikir kamu tidak akan setuju dengan model ini.”Brandon menatap sofa. Tetapi,

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   169. Kebetulan yang Menyebalkan

    “Aku pulangg.” Kelly langsung masuk ke dalam dekapan Brandon saat tiba di mansion.Brandon diam saja saat Kelly bercerita bahwa Marc tiba-tiba merasa pusing dan ingin istirahat. Kak Fred juga setuju mereka langsung pulang ke mansion karena besok Marc masih ada ujian.“Kamu kenapa pulang cepat?” Kelly mendongak menatap wajah tampan suaminya.“Kangen kamu.”“Masa? Baru juga bertemu.”Lelaki itu mengabaikan pertanyaan istrinya. Ia juga bingung kenapa resah sekali jika tidak melihat istrinya. Berpisah sebentar saja membuat ia seperti tersiksa.“Besok jadi ke mansion Kak Dheena?”“Jadi, dong. Aku sudah janjian.”“Kak Dheena tidak curiga?”“Aku bilangnya minta ajarin masak. Jadi, besok kita akan masak makanan kesukaanmu.”Brandon menggeleng samar. “Ngapain sih, Babe. Kita kan ada koki. Kamu nggak perlu repot masak.”“Aku masak buat kamu!”Pernyataan tegas ini membuat Brandon menutup mulut. Alamat besok ia bad mood lagi di kantor karena tidak ada Kelly.“Jangan lama-lama, Babe. Nanti aku tan

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   170. Pasangan Canggung

    "Ingat. Angkat telepon!" Brandon berkata tegas pada istrinya saat ia memgantar Kelly ke mansion Kak Dheena.Kelly menyeringai dan mengangguk berbarengan. Ia mengangkat ponselnya yang dipegang sejak mereka berangkat."Jangan lama-lama." Brandon kembali memgingatkan Kelly."Tidak. Setelah selesai masak, aku akan ke kantormu dan mempresentasikan masakanku.""Ya, sudah." Brandon mengelus sayang kepala sang istri.Keduanya masuk ke mansion Kak Dheena. Kediaman cantik itu berhiasa banyak bunga di berbagai sudut. Harum aroma jasmine memanjakan pemciuman mereka."Hai, Kel, Brad." Kak Dheena menyapa adik-adiknya dengan senyum manis.Kelly langsung memghampiri dan memeluk Dheena."Siap masak hari ini?"Kelly terkekeh lalu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan kakak iparnya."Kamu mau ikut masak, Brad?" Dheena lalu beralih pada adik bungsunya."Tidak. Aku mau meeting." Brandon menggeleng pelan. "Titip Kelly, ya, Kak."Setelah mencium kedua pipi Kelly, Brandon pamit ke kantor. Kelly menganta

    Huling Na-update : 2025-03-13

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status