แชร์

120. Tidak Peduli Awalnya

ผู้เขียน: ReyNotes
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-13 13:09:45

Semua menunggu jawaban Kelly. Padahal yang ditanya malah asyik makan. Hingga Kelly sadar tiga pasang mata menatapnya penasaran.

"Mmm... lihat nanti saat aku pertama kali melahirkan. Kalau sakit, aku tidak mau hamil lagi."

"Yang kudengar tidak ada melahirkan itu enak, Babe." Brandon terkekeh.

Kelly menatap Mommy Florence. "Sakit nggak, Mom?"

Mommy Florence tersenyum dan menjawab bijaksana. "Brandon benar. Melahirkan itu sakit. Tapi, setiap wanita memiliki ketahanan pada rasa sakit yang berbeda-beda."

"Kalau begitu, sekali saja melahirkan tapi kembar dua atau tiga sekaligus. Aku pernah dengar metode kedokteran untuk program bayi kembar. Ada kan, Mom, Dad?"

"Oh, tidak." Brandon menggeleng tegas. "Aku ingin cara alami saja."

Kini Daddy Donald ikut menimpali. "Karena kalian berdua sehat, pilihan Brandon paling tepat."

Kelly banyak bertanya tentang kehamilan, melahirkan dan menyusui. Mommy Florence dan Daddy Donald berganti memberi edukasi kesehatan.

Setelah makan, Mommy Florence dan Daddy
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (4)
goodnovel comment avatar
ReyNotes
Terima kasih banyak, Kakak. Sehat2 juga untuk Kakak, yaa.
goodnovel comment avatar
ReyNotes
Terima kasih, Kak. Salam kenal. Hari ini up 2 bab, yaa.
goodnovel comment avatar
vanya Parengkuan
seneng banget sama pasangan satu ini double up thor
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   121. Tidak Ada Jatah Malam Ini!

    “Demi siapa coba?” Brandon balas berbisik.“Demi putranya yang tidak suka keramaian.”“Salah! Demi menantu cantiknya yang pengen nonton teater. Mana ada mereka perhatian padaku. Sejak tadi kamu terus yang dipuji, kan?”Oh ternyata, meskipun acuh pada orang tuanya, Brandon tetap ingin diperhatikan. Kelly jadi ingat dulu saat mereka tinggal di mansion dan Kelly merawat luka di tangan Brandon. Lelaki itu tetap datar namun sikapnya mulai melunak.Lampu ruangan telah diredupkan. Pertunjukan akan dimulai. Kelly mengamati panggung sambil menggenggam tangan Brandon.Alur cerita dimulai dengan seorang wanita cantik namun kumal mencuri bunga-bunga di sebuah taman milik lelaki misterius. Lelaki itu marah namun tidak mau menunjukkan wajahnya karena merasa malu memiliki wajah yang tidak tampan. Ia mengikuti si wanita yang ternyata menjual bunga-bunga ke pasar agar bisa makan.Setiap hari Rabu, lelaki itu selalu mengintip dari kamarnya untuk melihat sang wanita mengambil bunga-bunga. Hingga akhirny

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   122. Penjara Mewah

    Sejak Kelly benar-benar ngambek, Brandon jadi lebih hati-hati. Meski ekspresinya tetap datar, ia mulai berusaha mengucapkan satu dua kata pada oranng tuanya.Seperti pagi ini saat sarapan bersama, Brandon mengucapkan terima kasih saat Mommy Florence memberinya salad sayuran segar dan telor rebus. Mommy Florence dan Daddy Donald sampai saling melirik mendengar ucapan putra mereka.“Syukurlah besok kalian masih di sini. Mommy dan Daddy mau mengajak kalian ke satu tempat sebelum kalian menlanjutkan perjalanan.” Mommy Florence lalu berkata pada Brandon dan Kelly.“Lho, bukannya Mommy dan Daddy juga bekerja di akhir minggu?” Kelly bertanya karena tau kedua mertuanya tidak pernah libur.“Sebenarnya akhir minggu kami bisa libur bergantian dengan ilmuwan lain, tetapi karena tidak ada yang dikerjakan di rumah, jadi kami memilih tetap bekerja.” Daddy Donald menjelaskan.Kelly mengangguk-angguk dengan ekspresi senang. Untung saja ia bisa merayu Brandon untuk berangkat malam hari ke kota tujuan m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   123. Membuat Kenangan

    Brandon menoleh dan menatap wajah Kelly. Meski sangat pelan, namun ia masih bisa mendengar apa yang baru saja diucapkan sang istri."Maksudmu seperti Mommy Flo dan Daddy Don?"Kelly mengangguk. "Boleh sih jadi ilmuwan, tapi jangan yang pekerjaannya non stop seperti Mommy Flo dan Daddy Don."Brandon terkekeh. "Lalu, kamu mau anak-anak kita jadi apa?""Apa saja selain ilmuwan, pembalap, model, dokter, apalagi, ya? Kelly tampak berpikir keras.Brandon menggeleng. Ia bertanya kenapa Kelly menyebutkan profesi di atas sebagai pekerjaan yang ia tolak untuk anak-anak mereka."Yaa karena resiko pekerjaannya."Brandon tidak menanggapi lagi. Ia tau Kelly pernah berprofesi sebagai pengusaha, model dan pembalap hanya untuk membantu keluarganya. Hingga saat ini pun, Kelly masih bingung profesi apa yang ingin ia geluti."Tidak perlu kita pikirkan sekarang. Aku pribadi saat ini hanya ingin menikmati setiap moment denganmu." Brandon mengusak kepala Kelly."Iya, aku setuju."Mereka kembali ke rumah din

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   124. Kamu Pemenangnya

    “Selimut ini hangat sekali.” Kelly berbaring di dada Brandon.Keduanya tanpa busana dan mengobrol setelah bercumbu. Brandon menghela napas panjang dan mengusap lembut punggung sang istri.“Selimut ini dari bahan kasmir. Tentu saja hangat.”“Hah? Kasmir?”Brandon mengangguk. “Di musim dingin, keluarga Richmont akan mengeluarkan selimut dan perlengkapan pakaian berbahan kasmir.”“Aku juga punya selendang kasmir. Tapi selimut? Kalian menggunakan selimut kasmir?” Kelly tergelak.Untuk syal saja, harganya bsa berjuta-juta. Bagaimana selimut yang sangat lebar ini. Kelly yang berasal dari keluarga bilioner saja tak habis pikir dengan gaya hidup keluarga Richmont.“Memangnya kenapa? Kenapa kamu terdengar kaget?”“Tidak, sih. Aku tau keluargamu banyak uang. Hanya selimut kasmir saja mungkin tidak akan membuat kalian bangkrut.”“Memang tidak. Grandpa Albert memiliki peternakan kambing kasmir yang digunakan untuk pembuatan bahan. Jadi, tentu saja kami tidak akan bangkrut.”Kelly mendongak menata

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   125. Hanya Sangat Khawatir

    Kelly menggeleng. Setelah menghabiskan satu mangkuk sup, ia kembali meringkuk di dalam pelukan Brandon. Tirai otomatis terbuka di depan mereka.“Kamu ingin melihat ini, Kelly?” Daddy Donald menunjuk ke jendela.Pemandangan luar biasa terpampang di depan mereka. Kelly kembali duduk tegak namun dengan punggung bersandar pada dada Brandon. Matanya menatap takjub pada jendela.“Baguss bangett.”Kristal-kristal es bergelantungan di cabang-cabang pohon. Mereka berkilauan ditimpa sinar matahari. Baik Kelly maupun Brandon tak mampu berkata-kata selain mengamati pemandangan tersebut.“Nanti menjelang jam sebelas, angin dingin biasanya sudah berhenti.” Mommy Florence berkata.“Saat itu lah kita bisa keluar menikmati suasana.” Daddy Donald menambahkan.“Bukan keluar saat angin dingin dengan hanya menggunakan piyama tipis.” Brandon berbisik di telinga Kelly yang langsung memberengut.Mommy Florence dan Daddy Brandon yang mendengar saling berpandangan dan tersenyum tipis.“Tak apa. Kelly belum tau

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   126. Kalau Sayang, Bilang Sayang

    “Apa yang lebih hebat dariku? Kamu kenapa? Brandon datang dan mengamati tubuh istrinya.Pantas saja Daddy Donald tidak langsung membalas. Ternyata mereka sudah selesai berdiskusi dan Brandon mencari istrinya. Mommy Florence mendesah dalam hati.“Nggak papa. Tubuhku pegal sedikit.” Kelly mengaku.Tanpa bicara, Brandon menyelimuti seluruh tubuh Kelly. Lelaki berotot itu mengangkat tubuh istrinya keluar kamar tamu. Mommy Florence hanya tersenyum melihat prilaku Brandon.Brandon membawa sang istri ke kamar. Ia membaringkan Kelly, lalu mengambil minyak aromaterapi peppermint dari dalam koper.“Mana yang pegal?”Kelly berkata bagian bokong hingga kakinya terasa berat dan agak sakit. Brandon langsung memijat bagian yang disebutkan.“Ini pasti karena beberapa kali kamu terjatuh saat main ski tadi.” Brandon berucap sambil membalurkan tubuh Kelly dengan minyak aromaterapi.“Iya.”“Dan kamu semena-mena mengatakan bahwa Margo lebih hebat dariku?”“Maaf.” Kelly terkekeh. “Maksudku kan tentang pija

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   127. Kesempatan Langka

    Mata Brandon menatap pada layar televisi di depan mereka. Perjalanan kali ini hanya sekitar dua jam. Kelly menghabiskan waktu dengan menonton drama romantis pilihannya.Meski mata mengamati drama di depannya, sebenarnya pikiran Brandon melayang pada apa yang diucapkan Kelly. Otaknya jadi bertanya-tanya apa ia mencintai dan menyayangi kedua orang tuanya?Brandon sendiri bahkan tidak memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri. Berbeda dengan Kelly yang mudah mengucapkan kata sayang dan cinta pada siapa pun yang dekat dengannya, Brandon sangat sulit mengungkapkan isi hatinya.Rekor kehidupan pribadinya hanya saat ia menyadari ia telah jatuh cinta pada Kelly. Bersedia berkorban dan merubah kebiasaannya hanya untuk wanita tersebut. Tapi, dengan yang lain... ia tetap Brandon yang dingin dan datar.“Babe,” panggil Brandon.Kelly mengalihkan pandangannya dari layar di depannya ke samping. Ia menatap sang suami. “Ya? Kenapa?”“Kenapa kamu sayang dan cinta pada orang tuamu?”Tau apa yang dimak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-16
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   128. Wanita Kuat yang Rapuh

    “Lain kali, kalau Kelly memaksa, jangan dituruti.” Daddy William berkata pada Brandon.Saat ini, Kelly dan Brandon sudah kembali dari libur bulan madu singkat mereka. Keduanya langsung pulang ke mansion William. Dengan antusias, Kelly bercerita tentang kejadian saat mereka akhirnya bisa melihat aurora besar.“Untungnya kalian pas masuk ke pondok sebelum beruang kutub itu datang.” Louis menggeleng mendengar cerita Kelly.Kelly malah terkekeh. “Iya. Saat sampai di pondok, aku teriak kencang karena beruang itu ada di depan jendela, seperti sedang ingin menerkam kami.”Mommy Keyna menggeleng dan langsung menasehati Kelly. Terkadang, Kelly memang tidak bisa meredam keinginannya karena sejak kecil selalu dimanja dan dituruti kemauannya. Tetapi, menurut Mommy Keyna sudah saatnya sekarang Kelly bisa meredam sendiri keinginan yang bisa membahayakan.“Sebenarnya cukup aman, Mom. Karena area pondok dijaga. Saat beruang itu datang juga diawasi beberapa penjaga.” Brandon menjelaskan.Baru lah sete

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17

บทล่าสุด

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status