Share

114. Silahkan Kalau Mau Pakai

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-02-10 16:21:50

William dan Keyna kagum dengan apa yang dilakukan Brandon di aviary. Sore setelah menjemput Keyna di rumah sakit mereka langsung ke sangkar burung raksasa. Udara di sana sangat segar dengan aroma wood.

“Tidak ada bau kotoran sama sekali.” Keyna menatap William yang mengangguk setuju.

Brandon menjelaskan bagaimana timnya memperbaiki saluran penyaringan udara di aviary dan memberikan biang pewangi alami hutan. William mengangguk-angguk lalu menikmati suasana aviary bersama Keyna.

Kelly dan Brandon memisahkan diri untuk memberi orang tuanya berduaan. Mereka duduk-duduk di depan kolam ikan yang terdapat air terjun buatan.

“Terima kasih, ya. Daddy terlihat senang sekali.” Kelly tersenyum pada sang suami.

“Ini bukan apa-apa.” Brandon balas tersenyum. “Bagiku ini urusan kecil.”

Kelly terkekeh. “Jika orang lain mendengar perkataanmu, mereka pasti akan mengatakan kamu sombong.”

Lelaki itu berkata tak pedulli dengan omongan orang. Yang jelas, ia bisa membuat mertuanya senang dengan keahliannya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
enak nya jdi istri brandon super duper tajir melintir......
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Saragih
Gak perlu menyewa, langsung di beli Brandon, ah... apakah itu keberuntungan bagi Kelly, punya suami kayak Brandon ...Didunia nyata malah laki-laki kaya kepincut Ani-ani...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   115. Beli Kapal

    Semua terdiam mendengar ucapan Brandon. Bahkan yang tadinya makan seketika berhenti dan menatap lelaki tampan itu. Kelly yang lebih merespon dengan menyeringai pada keluarganya.“Ka – Kamu beli kapal Wave yang terkenal itu?” ulang Louis.“Iya. Kelly bilang ia suka, jadi aku langsung mendekati pemiliknya.”“Astaga... lelaki ini.” Louis bergumam pelan sambil menggeleng.“Beneran kami boleh pakai?” Lily bertanya dengan wajah serius.Brandon mengangguk. Meski banyak pertanyaan bagaimana Brandon bisa membeli kapal itu dengan waktu cepat, lelaki itu hanya menjawab singkat. “Aku memberi pemiliknya penawaran tinggi.”Kelly sudah berpesan pada Brandon agar tidak membeberkan secara rinci tentang negosiasi pembelian kapal. Meski keluarga Dalton pun kaya raya, mereka tidak pernah secara spontan membeli sebuah kapal hanya untuk berlayar setengah hari.“Kalian akan pergi dan mungkin akan tinggal di negara Brandon. Lalu, untuk apa kapal itu?”Menjawab pertanyaan Louis, Brandon berkata kapal itu bisa

    Last Updated : 2025-02-10
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   116. Pelayanan Khusus

    Brandon berdecak kesal saat tidak ada satu pun penjaga yang menjawab pertanyaannya. Mereka pun tetap menggeleng saat ia mengatakan bahwa mereka sudah ditunggu Profesor Donald dan Profesor Florence.Rahang lelaki tampan itu semakin mengetat kala ia tidak bisa menghubungi nomer orang tuanya. Brandon menggeleng lalu berpikir sejenak.“Pak, putar balik.” Brandon memerintah supir. “Kita ke hotel St. Regist.”Kelly teringat pesan Dokter Choi. Jika Brandon sedang dalam kondisi tegang, sebaiknya biarkan Brandon selama beberapa saat. Perlahan Kelly hanya bisa mengembuskan napas panjang.Mobil mereka berbalik arah. Kelly mellirik Brandon yang sibuk dengan tabletnya. Mungkin Brandon sedang berusaha mendapatkan kamar di hotel terkenal itu.Seharusnya, mereka menginap ke rumah dinas orang tua Brandon. Entah kenapa siang menjelang sore ini mereka malah tidak diizinkan masuk. Hingga akhirnya mobil mereka sampai di hotel.“Sementara kita tinggal di sini dulu, ya.” Brandon berkata pada Kelly yang lang

    Last Updated : 2025-02-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   117. Tidak Sepolos yang Dikira

    Kelly menoleh ke belakang. Dengan wajah datar, Brandon menatap layar ponselnya. Kelly lalu bangkit dan berdiri di hadapan Brandon.“Mereka kan sudah menjelaskan mengapa kita tidak bisa masuk tadi siang.”Brandon tidak menjawab. Bukannya marah pada Kelly, ia hanya masih kesal pada orang tuanya.“Lagipula, kita di sini karena akan melakukan pemeriksaan laboratorium penelitian. Jika kamu menunda terus bertemu orang tuamu, kapan pemeriksaannya? Itu sama saja menunda semua liburan yang kita rencanakan.”Brandon terkesiap mendengar kata-kata Kelly. Yang diucapkan istrinya benar. Seharusnya mereka cepat menyelesaikan pemeriksaan.Tangan Brandon merengkuh pinggang Kelly merapat pada tubuhnya. Istrinya itu masih memasang wajah datar, lebih tepatnya cemberut. Brandon segera mengecup bibir yang maju dan membuatnya gemas.“Baiklah. Jangan ngambek padaku.” Brandon merayu Kelly.Rayuan pun akhirnya berlanjut ke ranjang mereka. Brandon menanggalkan pakaiannya. Kelly mengikutinya dan menjatuhkan paka

    Last Updated : 2025-02-11
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   118. Suka Perjanjian Ini

    "Brad! Mommy tidak suka kamu berkata begitu." Mommy Florence protes dengan nada tertahan."Asal kalian tau, aku merasakannya begitu."Daddy Donald menggeleng samar. "Kamu masih marah karena petugas tidak mengizinkan kalian masuk kemarin?""Kalau kalian sibuk, kenapa menjadwalkan kami ke sini?""Itu inspeksi mendadak, Brad! Mana kami sempat mengabarimu."Masalahnya, Brandon terlanjur kesal. Ia juga malu pada Kelly. Padahal selama ini Brandon adalah lelaki yang sangat terorganisir kegiatannya."Kamu masih membenci kami?"Brandon menghela napas mendengar pertanyaan Daddy Dalton. "Bukan benci. Tapi, bertahun-tahun aku menjalani terapi, aku memilih mensugesti diri sendiri bahwa aku tidak memiliki orang tua."Spontan, Florence menutup wajahnya dengan kedua tangan. Selama berada di negara Kelly, ia berpikir Brandon mulai bisa dekat. Tapi, ternyata ia salah.Sementara Brandon sebenarnya juga berpikiran sama. Tetapi sedikit saja sesuatu yang salah dari orang tuanya bisa membuat Brandon kembali

    Last Updated : 2025-02-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   119. Mau Banyak Anak?

    Kelly melirik jam tangannya. Ia menunjukkan pada Brandon. Sudah menjelang jam sebelas. Mommy Flo bilang, Kelly akan mulai pemeriksaan di jam tersebut.Dengan wajah agak merah, Kelly membuka pintu. “Sebentar, Mom. Kami siap-siap dulu.”“Mommy tunggu di depan, ya.” Mommy Florence mengangguk dan tersenyum berbarengan.Brandon keluar dari kamar mandi dengan wajah datar. Kelly tergelak melihat sang suami yang harus menahan hasrat. Ia memeluk Brandon dan mencium pipinya.“Sabar, ya.”“Hem.”Mereka berempat keluar dari rumah. Ternyata perjalanan menuju kamp penelitian hanya dengan berjalan kaki. Kelly berjalan di belakang bersama Mommy Florence.“Apa yang tinggal di sini semua adalah ilmuwan?” tanya Kelly.“Iya, itu sebabnya mereka tinggal di dekat kamp agar lebih cepat sampai.”Kelly mengangguk mengerti. Lingkungan itu cukup luas. Rumah-rumahnya berjejer rapi dengan pemandangan gunung di bagian belakang.“Apa Mommy dan Daddy tidak boleh jalan-jalan keluar?”Mommy Florence terkekeh. Ia melin

    Last Updated : 2025-02-12
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   120. Tidak Peduli Awalnya

    Semua menunggu jawaban Kelly. Padahal yang ditanya malah asyik makan. Hingga Kelly sadar tiga pasang mata menatapnya penasaran."Mmm... lihat nanti saat aku pertama kali melahirkan. Kalau sakit, aku tidak mau hamil lagi.""Yang kudengar tidak ada melahirkan itu enak, Babe." Brandon terkekeh.Kelly menatap Mommy Florence. "Sakit nggak, Mom?"Mommy Florence tersenyum dan menjawab bijaksana. "Brandon benar. Melahirkan itu sakit. Tapi, setiap wanita memiliki ketahanan pada rasa sakit yang berbeda-beda.""Kalau begitu, sekali saja melahirkan tapi kembar dua atau tiga sekaligus. Aku pernah dengar metode kedokteran untuk program bayi kembar. Ada kan, Mom, Dad?""Oh, tidak." Brandon menggeleng tegas. "Aku ingin cara alami saja."Kini Daddy Donald ikut menimpali. "Karena kalian berdua sehat, pilihan Brandon paling tepat."Kelly banyak bertanya tentang kehamilan, melahirkan dan menyusui. Mommy Florence dan Daddy Donald berganti memberi edukasi kesehatan.Setelah makan, Mommy Florence dan Daddy

    Last Updated : 2025-02-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   121. Tidak Ada Jatah Malam Ini!

    “Demi siapa coba?” Brandon balas berbisik.“Demi putranya yang tidak suka keramaian.”“Salah! Demi menantu cantiknya yang pengen nonton teater. Mana ada mereka perhatian padaku. Sejak tadi kamu terus yang dipuji, kan?”Oh ternyata, meskipun acuh pada orang tuanya, Brandon tetap ingin diperhatikan. Kelly jadi ingat dulu saat mereka tinggal di mansion dan Kelly merawat luka di tangan Brandon. Lelaki itu tetap datar namun sikapnya mulai melunak.Lampu ruangan telah diredupkan. Pertunjukan akan dimulai. Kelly mengamati panggung sambil menggenggam tangan Brandon.Alur cerita dimulai dengan seorang wanita cantik namun kumal mencuri bunga-bunga di sebuah taman milik lelaki misterius. Lelaki itu marah namun tidak mau menunjukkan wajahnya karena merasa malu memiliki wajah yang tidak tampan. Ia mengikuti si wanita yang ternyata menjual bunga-bunga ke pasar agar bisa makan.Setiap hari Rabu, lelaki itu selalu mengintip dari kamarnya untuk melihat sang wanita mengambil bunga-bunga. Hingga akhirny

    Last Updated : 2025-02-13
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   122. Penjara Mewah

    Sejak Kelly benar-benar ngambek, Brandon jadi lebih hati-hati. Meski ekspresinya tetap datar, ia mulai berusaha mengucapkan satu dua kata pada oranng tuanya.Seperti pagi ini saat sarapan bersama, Brandon mengucapkan terima kasih saat Mommy Florence memberinya salad sayuran segar dan telor rebus. Mommy Florence dan Daddy Donald sampai saling melirik mendengar ucapan putra mereka.“Syukurlah besok kalian masih di sini. Mommy dan Daddy mau mengajak kalian ke satu tempat sebelum kalian menlanjutkan perjalanan.” Mommy Florence lalu berkata pada Brandon dan Kelly.“Lho, bukannya Mommy dan Daddy juga bekerja di akhir minggu?” Kelly bertanya karena tau kedua mertuanya tidak pernah libur.“Sebenarnya akhir minggu kami bisa libur bergantian dengan ilmuwan lain, tetapi karena tidak ada yang dikerjakan di rumah, jadi kami memilih tetap bekerja.” Daddy Donald menjelaskan.Kelly mengangguk-angguk dengan ekspresi senang. Untung saja ia bisa merayu Brandon untuk berangkat malam hari ke kota tujuan m

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   224. Janji Bersama

    Arsen, Reno dan Mimi saat ini telah berusia tiga tahun. Orang-orang yang belum mengenal mereka selalu berpikir bahwa hanya Arsen dan Reno yang merupakan anak kembar, sementara Mimi adalah adik bungsu mereka. Perbedaan ketiganya memang semakin terlihat.“Aku mau punya anak perempuan lagi.” Kelly berkata sambil menatap Mimi yang sedang duduk di pangkuan Brandon sambil menggambar.“Aku tidak mau. Mimi saja sudah cukup.” Dengan keras kepala, Brandon menggeleng.Masalah ini belum selesai sampai bertahun-tahun. Kelly masih menginginkan memiliki anak lagi sementara Brandon yang merasa tak tega istrinya hamil dan melahirkan menolak mentah-mentah kemauan Kelly.“Aku akan bilang Mommy Florence untuk mencuri benihmu dan memasukkan ke rahimku.” Kelly berkata ketus.“Aku akan minta Mommy Keyna diam-diam memberimu suntikan KB.” Brandon menyahut tak kalah sengit.Mereka terdiam saat Mimi tiba-tiba menatap orang tuanya bergantian.“Mimi mau bilang grandpa, mommy dan daddy berantem lagi.” Mulut mungil

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status