Share

Bab 87 Percakapan Dalam Pesawat

“Maafkan Bibi, Laila..” Sesal Bi Mina.

Laila hanya mengusap lengan Bi Mina lalu bergegas pergi menuju bandara. Isakan Laila masih sesekali terdengar sebelum ia menghela nafas dalamnya berulang kali.

Sahutan kebingungan sejenak lalu dari abang iparnya ternyata semakin membuat Laila yakin akan tindakannya.

Mahardika bahkan belum tiba di bandara saat Laila menelponnya dan menyuruhnya menunggu. Ia hanya menatap bingung pada ponselnya ketika Laila selesai berbicara dengan nada terburu dan mendikte. Tak menyahuti apapun untuk titah wanita hamil itu.

Namun, ia tetap akan menunggu Laila. Dari nada tegasnya, Dika sudah bisa menebak kalau Laila sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya. Mau ditahan pun sepertinya sia-sia. maka yang bisa ia lakukan adalah membantu adik iparnya bertemu dengan suaminya.

Serta pikiran konyolnya berharap seperti dalam cerita-cerita fiktif itu, Malik akan bangun saat mendengar suara istrinya. Atau saat Laila mencium tangan suaminya, Malik akan membuka matanya. Mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status