Share

21. Good Mood

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-16 12:29:11

"Seger banget tampang lo, habis dapet jatah?"

Celetukan asal tepat sasaran milik Mario membuat Sagara semakin berpikir bahwa lelaki itu adalah cenayang. Dia seorang pengamat yang baik selama ini, setiap detil perubahan mood Sagara dapat ditangkapnya dengan baik. Syukurnya, Mario sendiri pun hanya asal terka, dia bahkan tidak akan menganggap serius omongannya sendiri.

Sagara sadar, sejak tadi pagi memang suasana hatinya sangat amat terlampau bagus. Lelaki itu datang ke kantor lima belas menit lebih awal dibarengi senyum yang tidak luntur sedetik pun. Dia juga membalas setiap sapaan dengan baik dan ceria. Wajahnya berseri seperti habis memenangkan undian berhadiah bernilai miliaran. Yap, Sagara terlihat sebahagia itu.

Bagaimana tidak? Meskipun bukan menjadi kekasih, dia baru saja memenangkan jackpot! Bekerjasama dengan Natalia Xaviera—wanita cantik idaman semua pria, siapa yang menolak? Sagara beruntung, bukan?

Kali ini dia berusaha untuk mengontrol ekspresinya agar tidak terlalu kent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   22. Game (18+)

    “Sial!” Lelaki usia awal dua puluhan itu merutuk—mengabsen pengisi kebun binatang dengan luwes. Bibirnya komat-kamit berbarengan dengan emosinya yang kian memuncak. Sepolos apapun Sagara, nyatanya dia masih bisa mengumpat di depan ponselnya ketika sedang bermain game.Dua alisnya mengerut sementara matanya sibuk menganalisis pergerakan karakter dalam layar. Jemari- jemarinya super sibuk dengan debaran kencang karena aroma kekalahan yang semakin tercium jelas. Di tengah masa- masa kritisnya, Sagara justru semakin tidak fokus kala merasakan sesuatu merayap dari belakang lehernya hingga benda kenyal menempel di punggungnya. Belum lagi helaan nafas yang menggelitik telinganya. Astaga, siapa yang bisa fokus? “Sedang main game?” Sagara makin panik kala jemari- jemari panjang itu dengan semakin berani meraba kulit dadanya. Selain itu, ada satu tangan nakal yang berusaha bergerak turun dan jelas saja membuatnya was- was. “S-sebentar,” cegahnya saat menyadari wanita dibelakangnya justru s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   23. Kali Pertama Sagara(18+)

    Natalia menahan desahannya kala benda asing menggoda inti tubuhnya. Hanya menyentuh permukaan luar, namun sepertinya sudah membuatnya menjelma menjadi cacing kepanasan. Tubuhnya menggelinjang sementara tangannya kini menahan lengan kokoh dibelakangnya agar tidak terus menerus mengusilinya. “Do it or nah?” Sagara mengirimkan senyuman miring yang menjadi ciri khas barunya. Lelaki muda itu merekam dengan jelas bagaimana wajah needy seorang Natalia Xaviera saat berada dibawah kukungannya. Tak langsung memberikan keputusan, dia justru memilih untuk memberikan godaan sedikit lagi. Tubuh Natalia memunggunginya karena Sagara menyudutkan wanita itu ke sandaran sofa. Sagara mengecup punggung telanjang itu sembari menghirup dalam- dalam aroma memabukkan Natalia Xaviera. “Say please…” bisikan rendah itu lagi-lagi mengirimkan sensasi menyenangkan bagi Natalia. Wanita itu menggigit bibirnya dalam kabut gairah. Tubuhnya sudah benar- benar tidak tahan. “Do it, please…”Sesuai request, Natalia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   24. Tipu Muslihat Sagara

    Sekitar pukul tujuh pagi ketika Natalia menggeliat kecil dari tidurnya. Wanita yang memaksa diri untuk bangkit untuk mengaduh sesaat kala menyadari tubuhnya masih perih dan pegal. Gelenyar aneh kembali hinggap dalam dirinya, pipinya tanpa sadar merona karena pertempuran gila semalam yang tak pernah ia duga akan jadi sepanas itu. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini mereka benar- benar melakukannya dan sama- sama sadar seratus persen. Natalia memang sudah gila karena pulang dari rapat melelahkan kemarin dia justru dengan nekat memancing hasrat Sagara yang baru sehari setuju untuk menjadi housemate with benefit-nya. Tapi serius, Natalia masih tidak bisa percaya bahwa ia benar- benar telah dicumbu oleh brondong polos namun ternyata liar itu. Lelaki muda yang dia kira polos dan cupu ternyata berhasil membuatnya merintih hingga menggila semalaman. Pengalaman bersama Sagara tentu harus dia nobatkan menjadi pengalaman ranjang terbaiknya. Bahkan dengan mantan- mantannya sebelumnya Natalia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   25. Tante Viona Tantrum

    "Apa ada berita baik, bu?"Natalia itu cantik, super cantik dan menarik bahkan. Tapi sebagai asisten yang telah menemani bosnya itu cukup lama, Deana tidak bisa mengabaikan fakta bahwa rona kemerahan dan binar di netra Natalia menyorotkan kegembiraan yang tidak biasa. Wanita dengan potongan rambut pendek itu meletakkan kopi wajib milik Natalia diatas meja. Sementara si bos yang sedari tadi senyum-senyum sendiri setelah keluar dari ruangan rapat hanya membalas dengan senyuman kecil kearahnya.Natalia melepaskan kacamata kerja miliknya, menyeruput kopinya sedikit sebelum kembali meletakkan cangkir kesayangan diatas meja. Pandangannya kini teralih pada Deana yang masih menatapnya dengan penuh rasa penasaran. Senyum miringnya terukir tipis, "bukankah menurutmu pembahasan di ruang rapat tadi cukup menarik?"Deana balas tersenyum kecil. Memang hasil rapat tadi jelas sangat menguntungkan posisi perusahaan dan juga Natalia. Namun ratusan kali pun dia mengekori Natalia rapat sebelumnya, ek

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   26. Salah Duga

    "Gar, habis makan lo ikut gue ke Calla, ya!"Sagara menghentikan suapannya setelah tepukan dari David menyapa bahunya. Sagara hanya balas mengangguk saja. Sementara seniornya itu langsung menyambar esteh milik Mario yang ikut bengong terhadap perlakuan semena- mena-nya itu. Wajah David agak memerah, nafasnya juga masih setengah tersengal—mirip orang habis lari marathon. Bedanya, baik Sagara maupun Mario yakin bahwa David bukan tipe yang akan secara suka ria ikut lari begitu. "Habis ngapain, bang?" Mario awalnya hendak protes karena minumnya diserobot oleh sang senior. Tapi pada akhirnya dia tidak jadi protes. Terlanjur kasihan melihat seniornya yang paling sering diandalkan satu divisi itu. Dari tampangnya saja sudah kelihatan kalau David habis mengemban tugas negara. David menyandarkan tubuhnya di tembok. Kebetulan Sagara dan Mario memang paling sering duduk di kantin bagian pojok belakang. Selain karena mendapat tembok sebagai senderan, juga karena dekat jendela. "Biasa, ngurusi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   27. Ketemu Lagi

    "Sagara, kan?"Mata bulat itu berkedip lucu menatapnya. Dia masih bersiap menyiapkan reflektor tepat ketika suara halus itu menyapa gendang pendengarannnya. Saat menoleh, didapatinya wanita dengan tubuh mungil dan kunciran tinggi yang nampak imut mendongak kearahnya.Sagara terdiam beberapa saat, berusaha mengingat siapa wanita dihadapannya itu. Dari emotikon smiley, perlahan si gadis bertransisi menjadi setengah cemberut. "Nggak ingat, ya?" cicitnya kecewa.Dimana Sagara pernah melihatnya? Dia nampak tak asing namun disaat yang bersamaan, Sagara tak dapat mengingat dengan jelas, Hingga ingatannya meskipun sedikit ngelag, akhirnya berhasil membawa lelaki itu kembali pada beberapa waktu lalu. Benar! Dia gadis komplek yang bertemu dengannya saat jogging, kan?"Yang jogging waktu itu, kan?" Terka Sagara. Si gadis kembali tersenyum sembari menganggukkan kepalanya antusias hingga rambutnya yang diikat ponytail ikut bergoyang. Tubuh kecilnya makin mendekat pada Sagara, binar di netra ga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   28. Cemburu? Bilang, Bos!

    Suasana kantor mulai agak sepi, mungkin karena jam kerja sudah berakhir. Menyisakan beberapa karyawan yang terpaksa harus lembur demi mengejar target capaian kerja bulanan. Maklum, ini hampir akhir bulan. Sagara naik membawa tas besar berisi inventaris kantor. Dia tiba dengan selamat setelah wanita mungil yang ditemuinya tadi menurunkannya tepat di pintu masuk The Cassiluxe. "Mana ponsel kamu?" Sagara mengernyit heran namun tetap saja memberikan ponselnya pada Gisela. Nampak gadis itu serius mengetik disana setelah Sagara membukakan kunci. Tak lama berselang, ponsel Gisela berbunyi. Senyum di wajah Gisela mengembang saat dia mengembalikan ponsel Sagara kepada pemiliknya. "Udah aku save! Pokoknya gak terima penolakan kalau kuajak jogging pagi di komplek!" Ujarnya dengan senyum jenaka. Sagara hanya balik tertawa saat melihat penamaan yang Gisela tuliskan untuk kontaknya. 'My Jogging Bestie' Sagara mengucap terimakasih lalu segera keluar dari mobil Gisela dan lanjut masuk ke da

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   29. Inventory Room (+)

    Cemburu? Natalia mungkin harus kembali memeriksa definisi dari kata terlarang yang sepertinya tidak ingat pernah terjadi padanya itu. Cemburu—sebuah emosi yang muncul ketika seseorang merasa tidak aman akan hubungannya. Atau reaksi yang muncul akibat deteksi ancaman. Bahkan selama masa pacarannya dulu, cemburu adalah hal yang terjadi padanya dalam beberapa hitungan jari. Cemburu berbeda dengan rasa sakit hati akibat dikhianati, kan? Dirinya dan sagara. Memangnya mereka ada dalam hubungan yang pantas untuk saling cemburu? Natalia terengah, dua kakinya yang diangkat Sagara terasa melayang. Dia tak bisa merasakan kakinya sendiri karena kenikmatan yang timbul di sela pahanya telah mendominasi memenuhi indra perasanya. Kedua matanya melotot ketika merasakan kulit terasa dingin yang tiba- tiba menyentuh secara langsung. Hampir tak sadar bahwa Sagara bahkan sudah berhasil menyibak celana dalam miliknya. Natalia hampir menjerit kalau saja Sagara tidak segera membungkamnya dengan ciuma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   122. Satu Hari Penuh Kejutan

    Natalia melongo saat menemukan sang kekasih sudah berdiri di depan lobby kantornya dengan santai. Dia memeriksa kembali penanda waktu yang melingkar di tangannya, benar kok ini jam 5 sore waktu setempat. Wanita itu berjalan pelan mendekati pria yang sibuk dengan ponselnya itu, bersandar di tembok pilar. Memastikan lebih dekat bahwa benar dia tidak salah lihat si tampan yang berada dihadapannya itu. “Kenapa kamu disini?” Pertanyaan Natalia membuyarkan kegabutan Sagara. Laki-laki itu tersenyum dengan sumringah saat menemukan Natalia sudah berada dihadapannya dengan tampang kebingungan.Alih-alih langsung menjawab, Sagara lebih memilih untuk langsung merebut tas file yg Natalia bawa. Juga mengamit lengan wanita itu untuk membawanya ke parkiran. Tentu saja pemandangan manis itu tidak luput dari perhatian pegawai lainnya yang juga berada di lobby.Natalia menahan Sagara dengan menarik sisi belakang jasnya.“Tunggu! Kamu belum menjawab pertanyaanku!”Tentu saja, siapa yang mau mengekor b

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   121. Memberi Pelajaran Penguntit

    Kendaraan roda empat berwarna hitam semi glossy itu berhenti tepat di depan pintu masuk utama Xavier Group. Sagara yang berada di kursi kemudi menghentikannya dengan stabil. Menoleh kearah kekasihnya yang kini duduk disampingnya sudah lengkap dengan tampilan kerjanya yang menawan.Natalia meliriknya dengan senyum masam, "Kamu tidak perlu repot-repot mengantarku begini padahal," ujarnya sebal setelah kalah adu argumen saat di parkiran rumah tadi. Sagara ngotot minta mengantarnya ke kantor sebelum dia kembali ke kotanya. Suatu tindakan yang menurut Natalia sangat buang-buang waktu mengingat arah kantor dan juga arah bandara sangat berbanding terbalik. Jelas Sagara harus putar arah lagi nantinya.Mendengar keluhan dari sang kekasih, Sagara hanya bisa tersenyum tipis. Dia mendaratkan tangan lebarnya untuk menyentuh puncak kepala Natalia, memberinya sebuah belaian sayang penuh perhatian."Kamu yakin bisa bekerja hari ini?"Pertanyaan yang sia-sia karena mereka sudah berada di depan pintu

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   120. Selamat Pagi (+)

    Suara ketik yang mengalun lembut merayap memasuki pendengaran Natalia. Wanita itu perlahan membuka matanya—rasa kantuk sudah mulai sirna berkat cahaya tipis yang turut menembus jendela. Natalia melirik bagian sisi kanannya, menemukan lelaki dengan kaos polos bersandar sembari serius memandangi laptop di pangkuannya. Jari jemari laki-laki itu menari lincah diatas keyboard. Rambut acak-acakan dan tampilan paginya yang super fokus itu nampak sangat seksi di mata Natalia sekarang.Semalam saat Natalia menyarankan sebuah tidur yang berkualitas, wanita itu benar-benar berupaya mewujudkannya dengan serius. Benar-benar tidur yang nyaman dengan sebuah pelukan sepanjang malam yang dia harap bisa merecharge kembali energi mereka berdua setelah bekerja keras seharian.Natalia melirik jam dinding, pukul enam lebih tiga puluh menit di pagi hari. Sebenarnya sudah cukup siang namun mereka masih punya cukup waktu untuk tidur sebelum mulai bersiap beraktivitas hari ini. Tapi lihat? Bahkan sepagi ini sa

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   119. Istirahat Berkualitas

    Saat cincin itu melingkar di jari manisnya, Natalia merasakan sensasi hangat yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Matanya membelalak sejenak, tercengang oleh kejutan yang tak terduga. Dalam keheningan penuh emosi itu, Sagara menatapnya dalam-dalam, bibirnya tersenyum penuh arti."Aku tahu orang tua kita bahkan sudah curi start lebih dulu. Tapi tentu tidak adil jika kita yang katanya sudah terlalu matang ini hanya mengikuti arahan. Aku rasa aku tetap perlu melamarmu secara langsung," bubuh Sagara sembari menatapnya lembut. Tubuh Natalia kaku di pangkuan Sagara. Wanita itu masih menatap cincin dan Sagara secara bergantian. Apalagi sentuhan lembut Sagara pada jemarinya turut membuat wanita itu menghangat dalam hati. “Natalia,” kata Sagara dengan suara lembut namun penuh keyakinan, “aku sudah memikirkan ini sejak lama. Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kamu menikah denganku?”Natalia dipenuhi oleh campur aduk perasaan—kebah

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   118. Melingkari Jari Manis

    Natalia membuka matanya dengan paksa saat mendengar nada dering yang mengganggu pertapaannya di bath tub. Wanita itu hanya bisa melirik ponsel yang teronggok di meja wastafel tersebut tanpa berniat mengambilnya. Dia menghela nafasnya malas. Daripada harus buru-buru mengangkat panggilan, Natalia lebih memilih untuk menghentikan aktivitas berendamnya yang sudah berjalan selama kurang lebih lima belas menit.Sebenarnya, dia pun merutuk pada diri sendiri. Kalau tahu tak akan menerima panggilan atau memegang ponsel, kenapa juga dia harus membawanya ke kamar mandi?Secara bertahap dan perlahan, Natalia menarik handuk mandinya lalu keluar dari bath tub. Aroma flowery menyeruak sebab malam ini dia memilih wewangian itu untuk menenangkan pikirannya setelah lelah bergelut dengan pekerjaan.Usai memanjakan diri, barulah Natalia mengambil ponselnya. Sedikit terkejut dengan mata setengah melotot saat melihat nama pemanggil dan membaca pesan yang pemilik nomor itu kirimkan padanya. 'Aku ada di dep

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   117. Perjodohan Ulang

    Sagara mengusap sudut bibirnya yang belepotan bekas pewarna merah milik Natalia. Tersenyum miring saat mengingat memori singkat keduanya yang baru saja terjadi lagi. Dia bersandar pada tembok di rooftop, entah apakah kejadian tadi diantara mereka bisa membuka jenis hubungan baru buat keduanya.Satu kali lagi Sagara membenahi tatanan dasinya yang sedikit berantakan sebab diacak Natalia tadi. Lelaki itu juga memasang kembali jasnya yang sudah dikembalikan oleh wanita yang dengan wajah memerah buru-buru turun meninggalkannya sendirian disini. Pada akhirnya, Sagara turun dengan perasaan yang lebih lega daripada sebelumnya. Bibirnya terus mengulas senyuman tipis sepanjang perjalanannya menuju ballroom pesta. Pesta yang mendadak dan secara terpaksa dia hindari ternyata memberinya sebuah kesempatan luar biasa. Seperti yang Natalia katakan tadi padanya, sangat tidak sopan kalau Sagara meninggalkan pesta tanpa memberikan selamat kepada sepasang mempelai yang menghelat acara ini. Maka Sagara

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   116. Make Up?

    "Mbak Lia dimana?" Gisela menggendong sang putri yang mulai mengantuk setelah hampir dua jam berada di pesta pernikahan. Putri kecil itu menggeliat hampir tantrum dan mulai merengek sehingga dia dan Samuel siaga untuk segera meninggalkan kursi mereka. Samuel menggeleng, laki-laki itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan berusaha menemukan keberadaan sang kakak yang tiba-tiba saja menghilang setelah tadi mengucapkan selamat pada mempelai. "Sam, udah mau balik?" Tanya Darius yang menyambanginya setelah tamu-tamu mulai sibuk sendiri. Samuel mengangguk, "Iya nih, Kasihan Cia udah mulai ngantuk. Saya pamit ya Pak Darius, sekali lagi semoga pernikahannya langgeng dan bahagia," ucap Samuel dengan hormat.Laki-laki itu mengangguk dengan sedikit senyumannya. Melihat Samuel yang nampak kebingungan, Samuel kembali menerbitkan senyuman tipisnya."Natalia? Dia bawa mobil sendiri, kan?" Terka Darius yang sepertinya langsung paham kekhawatiran Samuel.Mendengar nama kakaknya disebu

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   115. An Apology

    Cengkraman pada pinggang ramping Natalia mengerat. Wanita itu berkedip dua kali dalam paniknya. Tatapan laki-laki dihadapannya itu masih sama tajamnya seperti dahulu. Hanya saja, Natalia dapat merasakan aura yang lebih dingin meradiasi darinya. Sesuatu yang jarang sekali Sagara Adinata kuarkan dahulu.Dengan kesadaran penuh, Natalia kembali pada posisinya. Berdiri tegap membenahi helaian gaunnya yang sudah sedikit berubah tatanannya. Debaran jantungnya menggila entah karena hampir mencederai kepalanya sendiri atau karena bertemu lagi dengan laki-laki masa lalunya. Presensi yang sebenarnya tak pernah absen dari pikirannya."Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Natalia dingin. Wanita itu membuang tatapannya kearah lain. Dua tangannya secara refleks memeluk lengannya yang terekspos akibat potongan off shoulder tersebut.Sagara tak melepaskan pandangannya dari detail gesture kecil seperti itu. Tangannya secara otomatis membuka kancing jasnya dan melepas kain tebal tersebut."Mengha

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   114. Slow It Down

    Sagara berdiri di depan pintu megah yang dihiasi lampu-lampu berkilauan dan bunga-bunga segar. Lelaki dengan setelan rapi dan rambut ditata sedemikian rupa itu berjalan tegap memasuki area pesta sendirian setelah memarkirkan kendaraannya. Ia datang bersama kedua orang tuanya dan telah lebih dahulu dia turunkan di lobi utama. Lelaki itu seperti biasa memasang wajah dingin tak tersentuh miliknya. Mencoba mendeteksi keberadaan orang tuanya yang pasti sudah lebih dulu tenggelam dalam pesta. Pernikahan ini katanya adalah pesta pernikahan sepupu jauhnya. Saking jauhnya, Sagara sampai tidak benar-benar kenal siapa sepupunya ini. Namun dilihat dari skala pesta yang diadakan, Sagara rasa sepupunya menikahi pria yang benar-benar kaya. Area pesta memancarkan aura glamor dan kemewahan. Di dalam, suasana pesta ala konglomerat sangat terasa. Sempat dia dengar beberapa bisikan bahwa pernikahan kali ini memang merupakan pernikahan seorang konglomerat penting.Saking cueknya, Sagara bahkan tidak mem

DMCA.com Protection Status