Share

28. Trik

Penulis: Tya Priya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alvaro menggertakkan gigi, lalu berbalik dan naik ke kamarnya meninggalkan Andry.

Ting!

Ada chat masuk. Andry membuka aplikasi pesan, sebuah nomor asing masuk.

[Hai Andry. Aku Vedrya, masih ingat kan? Kita bertemu di bandara]

Andry mengingat-ingat, dari mana wanita itu mendapatkan nomernya? Andry merasa tidak memberikannya. Vedrya hanya meminjam ponselnya ... ah, rupanya itu trik Vedrya untuk mendapatkan nomor kontak nya. Vedrya pasti melakukan panggilan telepon ke nomornya sendiri menggunakan ponsel Andry.

Andry tersenyum. Vedrya sudah berusaha mengenalnya, tak ada salahnya jika dia pun membuka diri. Toh sekarang Andry mempunyai kekayaan yang luar biasa. Semua wanita akan mudah takluk di genggamannya.

Andry [Halo Ve. Tentu saja aku masih ingat. Mana mungkin aku lupa pada gadis secantik kamu. Ngomong-ngomong, dari mana kamu dapat nomorku?]

Vedrya [Aku tak sengaja menelepon nomorku sendiri kemarin. Apa aku mengganggu?]
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   29. Menjadi Ani-Ani

    " Pa, apa maksud kalimat Papa pada Kakek Orlando tadi?" Saskia memberanikan diri bertanya saat dia dan Alvaro sudah berada di dalam kamar mereka. Alvaro berbaring tengkurap di ranjang sementara Saskia memijit punggung kokoh dan tegap suaminya.Alvaro mendengus. " Kita akan membuatkan cicit untuk Kakek Orlando. Mulai besok jangan minum pil KB," sahut sang pria tampan tegas.Gerakan tangan Saskia seketika terhenti. Alvaro yang merasakannya segera duduk menghadap kepada wanita cantik itu." Lalu ... lalu bagaimana nasib anak itu saat kita selesai menjalani kontrak?" tanya Saskia terbata-bata. Alvaro merasa dadanya bagai dihantam palu mendengar pertanyaan Saskia. Saskia tidak mencintainya, Saskia ingin mereka menyelesaikan kontrak lalu berpisah. Saskia bingung dengan anak mereka, apa mungkin Andry mau menerimanya? Ternyata semua servis dan fasilitas yang diberikan Alvaro, tidak membuat Saskia luluh dan bisa mencintainya. Demikian pikiran-pikiran yang berkelebat di benak Alvaro.Alvaro

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   30. Pertanyaan dan Pernyataan

    Saskia melirik jam dinding, jarum berada di angka 12 dan Alvaro belum pulang. Bang Ucup sudah mengembalikan mobil sedari tadi dan pulang ke rumahnya sendiri. Kata Bang Ucup, Alvaro ada rapat dan akan pulang menggunakan taksi online.Saskia menunduk, menatap ponselnya. Jemarinya berputar di atas layar. Wanita cantik itu ingin mengirim pesan kepada suaminya, akan tetapi ragu melanda. Selama ini Saskia tak pernah melakukan itu karena Alvaro selalu mengabarinya jika terlambat pulang."Al belum pulang?" Satu suara bariton terdengar di belakangnya, membuat Saskia tersadar dari lamunannya.Saskia menoleh. Dilihatnya Andry berdiri tak jauh darinya. Nampaknya lelaki tampan itu sedang dalam perjalanan mencari cemilan di kulkas. Rambutnya acak-acakan seperti habis bangun tidur."Belum," sahut Saskia lalu kembali menunduk. Didengarnya Andry membuka pintu kulkas dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya."Nih, minum dulu." Andry menyodorkan sebotol yoghurt ke pangkuan Saskia."Terimakasih," sahut Sask

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   31. Kerja Sama

    Andry mengeluarkan mobil yang terdekat dengan pintu keluar, yaitu sebuah Pakjero putih.Dengan senang hati Ashley masuk ke kursi penumpang. Khayalannya kembali melambung. Jika dia bisa memikat pria tampan di sebelahnya ini, dia tak perlu menjadi ani-ani melainkan bisa menjadi nyonya besar seperti Saskia. Pikiran yang sangat membahagiakan."Kamu tinggal di mana?" tanya Andry saat mobil keluar dari gerbang. Ashley pun menyebutkan alamatnya, yaitu sebuah kos elit yang bebas. Andry yang baru saja pulang ke kota itu tentu tidak paham kos seperti apa yang akan didatanginya."Maaf Tuan? Apa bisa saya mampir beli makan? Karena di kos sedang tidak ada makanan dan saya belum sempat makan," ucap Ashley dengan suara yang dilembutkan."Oke. Kamu mau makan apa?" Andry menyanggupi. Andry berpikir kalau Ashley belum sempat makan karena mengurus Alvaro yang mabuk.Ashley pun menunjukkan Cafe yang Buka sampai pagi. Cafe itu cukup mewah. Ashley ka

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   32. Bingung

    Saskia membeku. Apa Alvaro berselingkuh dengan Ashley? Wanita tadi sangat cantik dan seksi. Pakde Gito datang dengan membawa handuk basah untuk menyeka Alvaro. Saskia membantu kepala pelayan itu melakukan pekerjaannya sambil mengamati apakah ada jejak wanita lain lagi di tubuh suaminya, akan tetapi Saskia tak menemukannya. Keduanya mengganti pakaian Alvaro dengan piyama, lalu Pakde Gito keluar kamar. Alvaro langsung tertidur pulas.Saskia berdiri di balkon kamarnya yang menghadap ke jalanan. Wajahnya mendongak menatap bulan yang bulat. Saskia berpikir kalau dirinya kurang baik dalam melayani suaminya. Apa Alvaro suka digigit? Namun bagaimana Saskia bisa mengimbangi permainan Alvaro jika Alvaro selalu menyakiti tubuhnya dengan benda-benda aneh itu?Saskia meraba ruam di lehernya yang sempat tertangkap mata Andry. Dia harus lebih rapat lagi dalam berpakaian agar tak ada yang tahu apa yang dilakukan Alvaro kepadanya. Ibunya berpesan untuk menutup aib suami di hadapan siapa pun. Kita ha

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   33. Sakit Perut

    Alvaro keluar dari kamar mandi dengan wajah kuyu dan tubuh lemas. Saskia yang duduk menunggu di tepi tempat tidur segera menghampiri Alvaro. Digenggamnya tangan Alvaro. Dingin."Aku tak bisa berangkat. Perutku masih mulas sekali. Tolong bilang Pakde Gito untuk menelepon Dok Hairi. Kamu juga segera berangkat." Alvaro menghembuskan napas ketika sudah merebahkan tubuhnya di ranjang. Bibirnya pun nampak pucat."Aku tak mau pergi. Aku mau menemani Papa," sanggah Saskia. Bagaimana dia bisa meninggalkan Alvaro yang gemetar dan pucat begitu?"Tidak. Kamu harus berangkat. Akan kusuruh Sega menyusulmu. Ini untuk perusahaan." Alvaro berkata lirih, wajahnya mengernyit menahan sakit.Saskia hendak membuka mulut lagi, akan tetapi Alvaro membuka mata dan menatapnya dengan hangat."Ma, jangan membantah. Acara amal ini penting bagi perusahaan kita. Dewan Komisaris akan ribut jika tidak ada yang datang," ucap pria tampan itu.Saskia pun luluh mend

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   34. Rencana Bulan Madu

    Andry dan Saskia kembali ke rumah ketika waktu menunjukkan jam satu malam. Andry menemani Saskia sampai depan pintu kamarnya. Lelaki itu menatap sang wanita dengan tatapan rindu."Sasi, terimakasih untuk malam ini," ucapnya lalu mencuri satu kecupan di punggung tangan Saskia sebelum Saskia sempat menarik tangannya.Tanpa menunggu jawaban, Andry berbalik dan berjalan menuju kamarnya di seberang tangga sambil bersiul-siul. Saskia terengah. Cepat-cepat masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu rapat-rapat. Saskia bersandar pada daun pintu selama beberapa saat, kemudian berjalan memasuki kamar dengan perlahan. Dia tak ingin mengganggu tidur Alvaro.Namun, Alvaro tidak tidur seperti yang disangkanya. Pria tampan itu duduk bersandar pada sandaran tempat tidur dengan laptop di pangkuannya. Dia mengangkat kepala saat Saskia masuk. Wajahnya nampak kuyu."Papa kenapa belum tidur?" Saskia bertanya heran."Ada pekerjaan," jawab Alvaro singkat.Saskia membersihkan diri, lalu naik ke sisi Alvaro. Di

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   35. Perubahan Tujuan

    Vedrya berkali-kali mencuri pandang kepada lelaki tampan yang duduk di seberang meja. Lelaki dengan setelan jas mahal itu semakin memukau dibanding saat pertama kalo mereka bertemu di bandara beberapa waktu yang lalu. "Posisi kamu sekarang jadi Asmen?" Vedrya bertanya, dalam hati menimbang-nimbang apakah ayahnya akan merestui jika dia memperkenalkan pria ini. Ayahnya memintanya segera memperkenalkan seseorang, tetapi Vedrya belum menemukan orang yang tepat. Entah mengapa ketika pertama kali bertemu Andry, Vedrya merasa tertarik untuk mengenal pria itu lebih dekat. Mungkin karena gestur pria itu yang acuh dan matanya juga tidak kemana-mana walaupun banyak wanita yang memperhatikannya di bandara."Iya, kenapa?" Andry balas bertanya. Andry belum menceritakan siapa dirinya kepada Vedrya. Menurutnya itu belum perlu."Tidak apa-apa. Itu posisi yang bagus untuk mengembangkan karir." Vedrya tersenyum lembut.Andry membalas senyumnya. Dia cukup

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   36. Keberangkatan

    Setelah mandi dan shalat Subuh, Alvaro dan Saskia berpamitan kepada Orlando untuk berangkat ke bandara.Andry tak terlihat, mungkin masih tidur. Alvaro mengabaikannya. Dia berbincang sebentar dengan Orlando, berpesan kepada Wiji untuk selalu memperhatikan kakeknya dan jangan meninggalkannya sendirian. Alvaro juga memberi tugas kepada Hanifah untuk bergantian dengan Wiji menemani Orlando selama Saskia bepergian dengannya.Saskia memperhatikan gerak gerik Alvaro dalam diam. Diperhatikannya wajah tampan yang menemani tidurnya selama beberapa bulan ini. Hidung mancung, rahang tegas, manik kebiruan, semua itu adalah lelaki impian bagi banyak wanita. Sayangnya, Saskia hanya mendapatkan tubuhnya dan bukan hatinya. Saskia sadar, dia tak.cukup baik untuk pria sesempurna Alvaro karena tak bisa mempersembahkan kesucian kepadanya.Saskia menarik napas dalam. Dalam hati Saskia mengagumi Alvaro yang begitu perhatian pada kakeknya, apalagi dia adalah anak lelaki. Biasanya anak lelaki yang sudah meni

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   111. Bukan Akhir

    Alvaro berdehem sambil menarik kursi di seberang Andry, lalu duduk."Apa yang kamu lakukan?" tanya Alvaro."Aku menu*uk perut ba*ingan yang mencelakai Saskia. Aku akan bertanggungjawab.""Apa kamu sudah mempertimbangkannya dengan baik? Aku akan mengirim pengacara terhebat di negara ini untuk membebaskanmu.""Aku tak memerlukannya. Pengacaraku akan membereskan semuanya. Kamu tak perlu ikut campur," tolak Andry tanpa ekspresi."Kamu keras kepala," kata Alvaro."Pergi. Jaga Saskia dan keponakanku baik-baik." Kali ini Andry berkata sambil memandang lurus pada manik biru Alvaro.Di bawah lampu ruangan yang tidak terlalu Terang, Alvaro melihat kalau mata Andry memerah dan kedua sudutnya basah. Andry membuang muka, menghindari tatapan Alvaro.Terdengar ketukan di pintu, menadakan waktunya telah habis. Alvaro berdiri, memindai sekali lagi adiknya yang akan mendekam lama di penjara. Andry masih membuang muka ke arah lain."Jaga dirimu baik-baik. Kami akan mengunjungimu," ucap Alvaro.Andry Tak

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   110. Pengakuan

    Alvaro berpikir keras setelah menerima laporan dari Sega. Pria yang mengaku bernama Bramantyo luka parah, apakah karena tertembak olehnya atau anak buahnya? Namun Alvaro tak melihat ceceran darah saat mengejar dua sosok yang melarikan diri ke belakang pondok. Jika Bramantyo tertembak, maka pasti ada jejak darahnya. Hmm ... aneh."Pil, apa kamu melihat orang lain selain kita di sekitar pondok? Drone Sega fokus pada kedatangan polisi dan mencari jalan keluar bagi kita. Dia tidak melihat ada yang lain." Alvaro menegur Pil yang sedang mengemudi."Hanya Tuan dan kedua orang itu yang saya lihat keluar dari pintu belakang. Saya dan anak buah lainnya keluar dari pintu depan. Saya tidak melihat orang lain, Tuan," sahut Pil yakin.Alvaro dan para pengawalnya sampai di rumah menjelang Subuh. Anak buah Pil sudah dilatih untuk tidak membuka mulut jika tertangkap. Mereka akan bilang kalau mereka diajak oleh Ketua geng yang berhasil melarikan diri. Mereka juga tidak membawa identitas diri. Kecuali a

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   109. Bramantyo?

    Sega menerbangkan dronenya di ketinggian, di atas mobil yang hampir sampai di pondok.Seorang pria keluar dari dalam mobil. Sega memperbesar dan mengambil foto wajah pria itu. Seperti yang telah diduga Alvaro, wajah pria bernama Bramantyo lah yang muncul. Jadi benar, Bernard dan Bramantyo adalah orang yang sama. Sega segera mengirimkan hasil fotonya kepada Alvaro.Dua orang lelaki menyambut Bernard. Sega mengenalinya salah satunya. Dia Monte, karyawan yang pergi saat terjadi kebakaran di rumah Alvaro yang lama. Rupanya Monte lah pengkhianat yang membiarkan Bernard masuk ke dalam rumah!Sega kembali mengambil foto dan mengirimkannya pada Alvaro. Sega melihat lelaki yang bersama Bernard dan Monte menatap ke arah dronenya yang terbang di kegelapan malam. Sega segera meninggikan dronenya dan menyembunyikannnya di balik pepohonan sambil berharap agar lelaki yang tampak waspada itu tidak curiga. Jika musuh tahu kedatangan mereka, akan semakin sulit bagi Alvaro untuk meraih kemenangan karena

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   108. Pondok

    Atas permintaan Saskia, Alvaro mengantar Saskia melihat bayi-bayi mereka yang masih berada di inkubator. Alvaro mendorong kursi roda Saskia sampai di depan jendela besar ruang PICU, lalu berdiri di samping sang istri sambil berulang kali meliriknya. Alvaro sangat penasaran dengan reaksi Saskia.Saskia menatap kedua bayinya dengan mimik yang berubah-ubah. Kadang dia mengerutkan kening, kadang wajahnya kosong, kadang pula menggelengkan kepala, di waktu lain dia menggigit bibirnya sendiri.Melihat itu, diam-diam Alvaro menghembuskan napas panjang. Sepertinya Saskia belum mengingat Mimi dan Mimo."Ma, kita kembali ke kamar, yuk. Sebentar lagi jadwal visit dokter." Alvaro mengingatkan."Pa ... aku ... aku ... tak bisa mengingat anak-anak. Kurasa aku gila." Saskia mendongak kepada Alvaro. Air mata menganak sungai di pipinya yang pucat.Alvaro berjongkok di hadapan Saskia, lalu menggenggam kedua tangan istrinya."Mama hanya perlu istirahat. Jangan memaksakan diri, oke?" kata Alvaro lembut. S

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   107. Mengingat

    "Sasi ... Sayang, kembalilah. Aku ingin membesarkan anak-anak kita bersama," ucap Alvaro sambil membelai rambut tebal Saskia. Suaranya serak dan air matanya tak bisa ditahannya lagi. Alvaro membiarkan air mata itu mengalir. Dia sudah tak peduli lagi pada rasa malu karena menangis. Dia tak pernah membiarkan orang lain melihatnya menangis, tetapi saat ini dia tak peduli. Bahkan kehadiran keluarga Saskia di belakangnya pun tak membuatnya berhenti menangisi sang istri.Ibunya Saskia dan Hendra berdiri diam, keduanya juga sibuk dengan air mata masing-masing. Sega dan Miranda sudah pulang karena Sega harus melakukan banyak pekerjaan.Alvaro mengangkat jemari Saskia yang ada dalam genggamannya lalu mengecupnya lama. Mata Alvaro terpejam rapat dan bulir bening terus mengalir di wajah tampannya."Jangan pergi, Sasi. Masih banyak yang ingin aku lakukan bersamamu. Hanya bersamamu aku bisa melakukan banyak hal yang tadinya tidak terpikir olehku. Kamulah Bintang paling terang yang pernah hadir di

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   106. Ayah

    Langkah tiga orang pria berderap ramai, menuju ke sebuah kamar yang pintunya tertutup rapat. Dua dari mereka berhenti di depan pintu yang menghalangi, sedangkan satu orang yang paling tampan bergegas masuk ke ruang rawat inap."Sasi!" Teriakan pria itu membangunkan Alvaro yang tertidur kelelahan sambil menggenggam tangan istrinya. Belum sempat Alvaro bangkit, Andry sudah berdiri di sebelahnya. Kedua tangan Andry bertumpu pada sisi ranjang Saskia. Dia memperhatikan Saskia dengan seksama, lalu menoleh pada Alvaro. Wajahnya berang."Apa ini? Kenapa kamu tidak bisa melindunginya?!" maki Andry pada sang kakak yang sudah berdiri dari kursinya.Biasanya Alvaro tidak akan menanggapi nada tinggi seperti itu, namun kali ini kelelahan hatinya sudah sampai pada puncaknya."Kamu yang menyebabkan semua ini terjadi! Berkacalah sebelum menyalahkan orang lain!" bentak Alvaro dingin."Aku?! Aku ada di luar negeri, ribuan kilometer jauhnya! Bagaimana bisa semua ini kesalahanku?" sangkal Andry."Jangan b

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   105. Taman Masa Kecil

    "Nak Al? Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Kemana cucu-cucuku?!" Teriakan histeris ibunya Saskia menyambut Alvaro yang baru saja memasuki ruang rawat inap Saskia. Wanita paruh baya itu datang bersama Hendra. Dea tidak bisa ikut karena masih punya anak kecil yang tidak boleh masuk ke rumah sakit.Ibunya Saskia berlari menghampiri Alvaro dan mengguncang lengan menantunya dengan kuat. Wajah tuanya shock dengan air mata bercucuran. Hendra segera mendekap ibunya dari belakang, agar tidak terus menyerang Alvaro."Sega, bawa ibu ke ruang sebelah dan ceritakan apa yang terjadi. Aku ingin di sisi Saskia. Nanti kalau Ibu sudah tenang, Ibu boleh kembali kemari." Alvaro menatap ibu mertuanya, memohon pengertian. Alvaro juga sangat lelah, tak ada tenaga untuk menangani mertuanya yang sedang tantrum."Silakan ikut saya dulu," ajak Sega sambil mempersilakan ibunya Saskia dan Hendra ke arah ruangan bersofa. "Anakku ... cucuku ...." Ibunya Saskia berucap lemah sementara Hendra menarik ibunya

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   104. Prematur

    Mang Deden memacu mobil secepat mungkin ke rumah sakit. Sega dan Miranda mengekor di belakang.Sesampainya di depan lobby rumah sakit, Alvaro langsung melompat turun dan berlari menuju kamar rawat inap Saskia. Dibukanya pintu kamar dengan tergesa. Pil yang berdiri di dekat pintu menoleh kaget.Kamar Saskia adalah kamar VVIP yang mempunyai ranjang tambahan dan sofa panjang di depan televisi. Warna coklat muda mendominasi ruangan itu. Tempat tidur pasien ada di ruang yang berbeda dengan ruang televisi.Alvaro berbicara dengan Pil sebelum masuk ke ruangan yang berisikan tempat tidur Saskia. Alvaro perlu memberi instruksi."Tuan," sapa Pil sopan. "Bagaimana keadaan Nyonya?" Alvaro bertanya dengan napas memburu. Pil pun menyampaikan yang dikatakan oleh dokter kepadanya."Oke. Kamu boleh pulang dan istirahat. Suruh Pakde Gito dan Bude Darsi kemari, bawakan aku dan Nyonya baju ganti untuk beberapa hari ke depan," perintah Alvaro."Apa Tuan baik-baik saja tanpa pengawal?" Piliang nampak bera

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   103. Sampai Jumpa Lagi, Orlando

    Alvaro mematung. Otaknya mencerna dan menghubungkan semua petunjuk yang berserakan di sekitarnya. Vedrya mencari Andry. Vedrya adalah keturunan dari keluarga terhormat, kecil kemungkinan kalau wanita itu mencari Andry karena masalah uang. Pasti lebih dari itu. Apakah mereka ... sepasang kekasih?"Kita harus menuntaskan semua ini segera. Hidupku tak tenang kalau ini belum selesai, " kata Alvaro kemudian."Ya, aku setuju denganmu," timpal Sega. "Aku akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari dalang semalam dan China.""Aku punya firasat, lelaki yang mengobrol dengan Saskia semalam adalah Bernard Tumaritis. Dia sudah pulang dari oplas di Korea, 'kan? Kita tak akan mengenalinya jika dia muncul. Ini benar-benar berbahaya. Dia bisa berada di mana saja. Kita harus segera menangkapnya dan meminta pertanggungjawaban," kata Alvaro tegas."Jika itu Bernard, ada satu hal yang tak kumengerti. Kenapa dia mengincar keluargamu? Kenapa dia tidak membuat perhitungan dengan Andry saja?" Sega meng

DMCA.com Protection Status