Share

Dipermainkan

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 15:25:20

Pria dengan setelan kemeja warna putih dengan celana berwarna hitam tersebut kembali menghampiri Elisha sebelum berucap, "Mungkin kata-kata yang aku ucapkan, terdengar sangat sadis dan akan membuat kamu sakit hati. Tapi kamu harus sadar Elisha— bahwa seorang Pradikta, nggak akan mungkin menikahi seorang janda beranak satu seperti kamu."

Hati Elisha berdenyut sakit ketika mendengar ucapan Dikta. Batinnya terasa sesak dan perih dengan fakta yang dilontarkan oleh sang atasan.

"Jelas dari status aja, kita udah jauh beda. Jadi aku mohon, mending kamu kubur dalam-dalam aja keinginan kamu untuk menjadi istriku. Paham?"

Elisha memejamkan matanya. Semakin dibiarkan, Dikta justru semakin melukai perasaannya. "Kamu keterlaluan!"

"Bukan aku yang keterlaluan, tapi kamu yang gampang banget ditipu," pungkas Dikta sambil menyentuh pipi Elisha yang memerah. " Coba kamu sedikit jual mahal seperti Nilam, pasti rumah tangga kamu akan baik-baik saja."

"Tapi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rey Val
lanjut dong thuor tambah babnya ....
goodnovel comment avatar
Yanti Cihuy
pinisirin lanjutannya kak selalu baper kl udah nilam sm jean
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Di Hotel Berdua

    "Cari hotel aja gimana?"Tuk!"Awww..." Nilam memegangi keningnya yang baru saja jadi korban sentilan Jean. "Sakit kak!" protesnya."Ya lagian, kamu ini. Kirain bakal nolak pas aku godain, malah ngajak check-in!"Nilam menyipitkan matanya sambil berbisik, "Salah sendiri nantangin. Ditantang balik kamu yang panik kan?"Jean menjilat bibirnya sambil berkata, "Ya udah. Kamu mau ke hotel mana?"Nilam menelan ludah. Panik sedikit tapi masih berusaha tenang seolah tidak terjadi apa-apa. "Hotel ya? Emm... Terserah kamu aja.""Oke. Masuk mobil dulu! Nanti aku pikirkan kita mau check-in di hotel mana," gumam Jean sambil menahan diri agar tetap cool. Walaupun dia setengah mati ingin tertawa karena melihat ekspresi panik Nilam di depannya.Gadis itu hanya menurut dan duduk di samping kursi kemudi. Dia sudah seperti anak ABG yang mau diculik Om-om. Ekspresi wajahnya super duper lucu menurut Jean.*"Kita s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Si Polos

    "Nih...""Em?!""Aku nyariin ini dari tadi."Gadis cantik itu semakin bingung ketika Jean menyerahkan sebuah brosur ke arahnya. "I- ini apa?""Itu brosur yang aku dapat saat meeting kemarin. Isinya menu baru di hotel ini. Aku tanya ke beberapa teman, katanya makananya enak dan rekomended. Makanya aku ngajak kamu ke sini."Nilam melongo. Ia menatap Jean yang tersenyum tanpa dosa ke arahnya. Bentar-bentar, mereka miss-com lagi kah?"Kamu mau pesen yang mana? Aku udah lapar nih?"Nilam menerima brosur itu dari pria yang masih berdiri di depannya. Sumpah, wajahnya sudah sangat merah. Gerak-gerik nya juga begitu canggung saat menyadari Jean hanya menggodanya."Kurang ajar!" Nilam memukulkan kertas tipis itu ke arah sang pacar. "Jadi daritadi kamu cuma ngerjain aku doang?""Lah? Kamu baru ngeh?""Akhhh! Sialan!" Nilam berdiri sambil berusaha memukul-mukul pelan lengan Jean. "Kurang ajar! Daritadi aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mama Kenapa?

    Qila berdiri di depan pintu kamar Mamanya dengan wajah panik. Jantungnya berdebar, air matanya terus mengalir bersamaan dengan keringat dingin di tubuhnya. Anak mana yang tidak khawatir saat mendengar suara teriakan sang mama. Yang diiringi dengan jatuhnya beberapa barang pecah bela."Mama... Mama kenapa Ma? Mama..." Usia Qila memang masih 8 tahun. Tapi dia cukup peka dengan kondisi sekitarnya, termasuk sang Mama."Mama! Mama kenapa?!" Ia terus mencoba untuk memanggil Elisha agar segera keluar dari kamarnya. Tapi, sang Mama sama sekali tidak menggubris ucapannya."Mbak Qila..."Mendengar suara sang bibi ART, Qila pun langsung menghampiri wanita paruh baya itu dan memeluknya erat."Bi, Qila takut bi... Daritadi Mama teriak-teriak terus." Sambil menangis, Qila menceritakan apa yang sedang terjadi pada sang Bibi."Mbak qila tenang dulu ya!" pinta sang bibi."Apa kita telfon Papa aja ya Bi? Biar Papa ke sini buat ngeliat Mama? Qila beneran takut Bi," saran bocah itu dengan mata berkaca-ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Terpantau Caper

    "Qila, Mama mana Nak?" tanyanya dengan nada cemas."Mama di atas Pa," jawab Qila masih sambil menangis.Setelah mendengar jawaban putrinya, Jean pun naik ke lantai 2 di susul Nilam di belakangnya. Gadis itu sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi pada Elisha. Tapi dia harus ada di sana untuk jaga-jaga kalau seandainya Elisha sok caper di hadapan Jean."Elisha! Elisha!" Jean mengetuk pintu dengan tidak sabaran. Ia juga tidak lupa memanggil nama mantan istrinya beberapa kali supaya Elisha mau keluar. "Elisha! Kamu ngapain di dalam? Ayo keluar Sha! Ini aku, Jean!"Tidak ada jawaban. Suasana di dalam kamar yang hening membuat wajah Jean tampak pasi. Ia menatap Nilam dengan pandangan yang sulit diartikan."Elisha! Buka pintunya, Sha! Kamu kenapa Sha? Ayo cerita sama aku! Jangan diem kayak gini?"Masih hening."Sha! Kalau kamu nggak keluar, aku bakal dobrak pintunya!" ancam Jean. Tapi lagi-lagi janda cantik itu tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kamu Takut Kan?

    "Gimana? Udah tenang?" Itulah yang Jean tanyakan pada Elisha, tepat ketika mantan istrinya menyodorkan cangkir teh yang baru saja diminum olehnya.Elisha menganggukkan kepalanya. Dibanding beberapa saat lalu, perempuan itu memang lebih rileks sepertinya. "Makasih ya Mas.""Sebenarnya kamu ini kenapa? Kok bisa kamu marah-marah kayak tadi?" tanya Jean lagi. Ia sempat meletakkan cangkir yang dia terima dari Elisha dan menaruhnya ke atas meja."Kenapa kamu heran, kak? Bu Elisha itu udah sering kok marah-marah nggak jelas kalau di kantor." Nilam tadinya tidak mau terlalu ambil pusing, tapi melihat Elisha bersikap dramatis seperti beberapa waktu yang lalu, dia jadi dongkol setengah mati.Elisha melirik tajam ke arah Nilam. Yang tentu saja dibalas acuh oleh putri tunggal Bu Mala tersebut."Aku cuma sedikit kesal sama diriku sendiri Mas," jawab Elisha lirih. Mimik wajahnya dibuat sesedih mungkin agar orang lain— atau lebih tepatnya Jean, menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bocah Kemarin Sore

    "Kamu ini masih bocah. Anak kemarin sore. Tau apa soal hati dan perasaan orang lain?""Aku emang masih noob soal percintaan Bu Elisha," balas Nilam dengan nada penekanan. "Tapi aku tau betul gimana cara mempertahankan apa yang aku punya.""Maksud kamu apa ngomong gitu? Kamu pikir aku bakal rebut Mas Jean dari kamu?" sahut Elisha ketus.Nilam melipat kedua tangannya di depan dada. "Iya. Aku emang ngerasa gitu, Bu. Apalagi sejak Dikta nolak ibu.""Sok tau kamu.""Bukan sok tau. Tapi emang tau.""Kamu nguping?""Iya. Maklumin ya bu, kepo soalnya.""Nggak tau malu kamu!" amuk Elisha. Rasanya dia sudah benar-benar muak pada Nilam."Dikira ibu enggak?" Nilam mengangkat dagunya. Ia mendekati Elisha tanpa rasa takut sama sekali. "Sekarang apa niat ibu kayak tadi? Mau caper di depan kak Jean ya?"Elisha sudah mengangkat tangannya. Bersiap untuk menampar gadis itu."Elisha!!!" Tapi sayangnya Jea

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Cinta Berat

    "Jangan bilang kamu lagi topless?"["Kok tau."]"Nebak aja sih."["Mau liat nggak?"]Nilam melotot kaget. "Liat apa?"Bukannya menjawab, Jean malah menjauhkan kamera depan ponselnya hingga memperlihatkan bahu lebarnya yang sempurna. Mundur sedikit lagi— dan Nilam bisa melihat dada bidang Jean yang cocok buat dijadikan bantal buat rebahan."Emm...." Nilam menarik bed covernya hingga menutupi separuh wajahnya. Ia sedang menyembunyikan pipinya yang memerah karena ulah Jean. ["Gerah banget di sini, Nilam."]"Masa sih? Emang kakak nggak nyalain AC?"["Udah. Tapi tetep aja panas."]"Aku malah sebaliknya kak. Di sini dingin banget."["Oh ya?"]"Uhm. Nih, aku sampai selimutan."["Hah..."]Helaan nafas Jean membuat Nilam bingung. "Kenapa kak?"["Aku jadi pengen ke sana deh. Supaya bisa gantiin posisi selimut kamu."]"Seandainya Mama keluar kota, uda

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Ngilang?

    Sudah hampir satu minggu Elisha tidak masuk kantor. Dia ijin tidak masuk pada Dikta dengan alasan sakit. Walaupun sebenarnya itu hanya alibinya saja. Dan hari ini dia memilih untuk masuk kerja dan bersikap seolah tidak ada apa-apa.Elisha berniat untuk fokus saja pada pekerjaannya dan tidak mau banyak tingkah. Yah, ia ingin melewati hari-harinya seperti sebelum pertengkaran itu terjadi.Seperti yang sudah-sudah, hal yang pertama di lakukan oleh Elisha adalah membuatkan kopi untuk Pradikta. Ia masuk ke dalam ruangan sang Bos dan menyiapkan semua itu untuk sang atasan.Tepat setelah ia selesai membuat kopi, di waktu yang bersamaan, Dikta masuk ke dalam ruangan. Bos tampan itu sedikit terkejut saat melihat kehadiran Elisha setelah sekian lama."Wah, akhirnya kamu masuk kerja juga." Dikta mendekati Elisha lalu memeluknya dari belakang. Sayangnya, Elisha langsung menepis lengan pria itu dan menjauh beberapa langkah.Dikta mengerutkan alisnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Tidak Bersalah

    "Yakin kamu nggak salah, Sha?"Wanita itu seketika bungkam ketika Jean muncul di belakang para petugas kepolisian. "M-mas Jean?""Aku tau kamu terlibat atas kecelakaan itu, Sha. Jadi kamu jangan ngelak lagi!""M-mana buktinya kalau aku terlibat?"Jean menatap tajam ke arah Elisha, sementara tangannya bergerak untuk mengeluarkan ponselnya. "Dengerin ini baik-baik!"Elisha menelan ludah saat Jean mulai memutar rekaman di ponsel itu. Di mana ada suara Dita yang mengakui semua perbuatannya. Tidak cuma itu, di dalam rekaman tersebut Dita juga mengatakan jika semua yang dia lakukan atas paksaan Elisha."Kamu masih mau ngelak?" desis Jean setelah ia selesai memutar rekaman tersebut."Enggak! Itu nggak bener Mas! Itu fitnah!""Bu Elisha, tolong jangan melawan!" ucap salah satu pihak kepolisian. "Lebih baik ibu ikut kita ke kantor polisi dan jelasin semuanya di sana.""ENGGAK!" Elisha masih membantah. Ia bahkan berusaha melepaskan cengkraman pihak berwajib dari kedua lengannya. "Saya nggak sal

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berharap Bisa Kembali

    "Kamu pengen nggak papa balik lagi sama kita?" tanya Elisha."Balik gimana, Ma?""Maksud Mama, Papa bisa tinggal bareng lagi ama kita, sayang. Bertiga kayak dulu.""Uhm." Qila mengetuk-ngetuk ujung dagunya. Terlihat berpikir keras.Sementara Elisha menunggu jawaban putrinya dengan sabar."Gimana Qila? Kamu pengen kan Papa tinggal bareng sama kita?"Setelah berpikir beberapa saat, Qila pun menggeleng sebagai jawaban, "Enggak Ma.""Hah?" Jawaban putrinya itu membuat Elisha tak terbelalak. Tak menyangka Qila akan berkata seperti itu padanya. "K-kenapa Qila sayang? Padahal kalau Papa ada sama-sama dengan kita, bukannya hidup kita bakal lebih menyenangkan?""Qila lebih suka gini, Ma," jawab bocah polos itu lagi. "Sejak Papa dan Mama tinggalnya di rumah yang berbeda, Papa dan Mama jadi jarang berantem."Elisha membeku. Jawaban putrinya sangat tidak terduga sama sekali."Dulu, waktu Papa dan Mama masih tinggal sama-sama, hampir tiap malam Qila denger kalian bertengkar.dan itu bikin Qila taku

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ingin Bersama Kembali

    "Sialan!" umpat Dikta sambil memukul setir mobil. "Padahal sedikit lagi gue bisa nyium Nilam, tapi malah ada orang lain yang datang. Dasar sial!"Pria 24 tahun ini, mencoba untuk rileks. Dia tak mau ambil pusing gara-gara nyaris ketahuan. "Bodoh amat kalau itu perempuan laporan ke Bu Mala. Yang penting sekarang, gue bisa kabur."Dikta menarik nafas panjang, sebelum menyalakan mobilnya. Dia bersiap untuk pergi dari sana saat ponselnya mendadak berbunyi."Ck! Siapa sih yang nelfon!" umpatnya sedikit emosi."Duh— ngapain lagi ini perempuan?" Dikta memutar kedua bola matanya saat melihat nama Elisha tertera di layar hapenya."Halo Sha? Kenapa telpon?" tanya Dikta sesaat setelah menerima panggilan tersebut.["H- hallo Pak."]"Elisha? Kamu kenapa? Kok suara kamu kayak ketakutan gitu?" Dikta terlihat ikut panik ketika mendengar suara Elisha dari line seberang. Dia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada janda itu.["T-tolong aku Pak. A-aku takut sekali."]***Beberapa jam sebelumny

DMCA.com Protection Status