"Dengan segala hormat tuan. Terima kasih untuk makanannya, aku sadar saat melihatmu, kau mirip orang yang memotong rantai dari kakiku. Aku yakin sekali, kaulah orang itu. Karena itulah, terimalah rasa terima kasihku, dan—aku bersumpah akan membalas hutang nyawa ini dengan cara apapun selain mencabut nyawaku sendiri." Elise tersenyum lembut pada Kirishima.
Damn, dia cantik sekali. Kirishima terus memuji keindahan makhluk ciptaan tuhan satu yang satu itu. Segera Elise menemui Erik.Di ruang tamu rumah Kirishima, belasan kursi berjajar mengelilingi meja kayu besar berbentuk bundar yang diletakkan di tengah ruangan. Benarkah ini ruang tamu? Bentuknya lebih seperti ruang rapat. Di sebelah kiri dan kanan terdapat jendela-jendela besar, tertutup gorden berwarna hijau muda, dinding ruangan di cat emas, orang yang tidak terbiasa dengan warna emas tidak akan menyukai ruangan itu."Ruangan yang unik. Dimana orang yang harus kutemui?" Tanya Elise tidak sabaran."Siapa itu?" Erik berseru kesal pada siapapun di balik pintu."Ini saya, izinkan saya masuk tuan."Suara mereka tidak bisa melewati pintu besi yang tertutup.Kirishima berjalan menghampiri pintu besi, samar samar terdengar suara Elise. Tanpa pikir panjang dirusaknya lubang kunci pintu baja tersebut, lanjut menarik pintu hingga terpisah dari dinding.Erik langsung memeluk Kirishima, tidak peduli dilihat oleh yang lain, emosinya meluap luap mengingat sikap kurang ajar Erik sebelumnya.Kirishima nampak terkejut, jantungnya berdebar sangat kencang, membuatnya ragu akan dirinya sendiri. Elise pun turut merasakan detak jantung Kirishima di dekapannya. Android ini memiliki jantung yang berdetak kencang saat dipeluk oleh manusia. Elise semakin yakin kalau Kirishima adalah manusia."Elise, sebaiknya kau keluar sebelum kupaksa." Erik meninggikan suaranya, seraya mengusap keringat di wajah. Keringatnya mengalir deras setiap melihat anak bua
Elise menonton pertandingan dari luar arena. Di belakang dinding kawat besi yang dingin, tangannya meremas satu sama lain, keringat tidak henti membasahi pipinya.Kirishima keluar dari mobil, bergerak cepat mencari tempat persembunyian baru namun gagal.Gelombang kedua pasukan dilengkapi kamera X-Ray di scoop senjata mereka. Jaraknya mencapai 40 meter, Kirishima tidak bisa menyembunyikan diri lagi. Hujan peluru menghampirinya, beberapa timah panas menembus tubuhnya yang tidak terlindungi."Yang benar saja!" Kirishima mengeluh kesakitan. Mencari cara meniadakan rasa sakit karena android seharusnya tidak bisa merasakan sakit.Kirishima mempelajari tubuhnya selama pertempuran berlangsung. Beberapa fungsi tubuhnya mulai terungkap, setelah menemukan teknologi rekonstruksi molekul tingkat tinggi, sekarang ada bom suara di dalam pahanya.Saat bom itu dilempar, muncul gelombang suara yang menyakiti gendang telinga. 12 tentara langsung terkapar se
"Sudah jelas itu android. Kita akan menyerang mereka setelah mengumpulkan pasukan dengan militer Thailand. Reputasi kita sedang buruk karena penyerangan waktu itu, membuat kita tidak bisa bergerak sendiri. Di satu sisi, kita lebih leluasa bergerak di antara banyak pasukan. Kita masih bisa bergerak dengan leluasa. Dan pasukan ini akan dipimpin oleh Elise."Elise bersulang dalam diam, menggenggam tangan tanda senang."Kirishima akan ikut ke medan perang, sebagai 'The Destroyer' kita. Jadwalnya sudah ditetapkan, baru saja, kita akan berangkat ke Iceland tanggal 30 april, seminggu dari sekarang."Kirishima mengangguk senang. Seminggu cukup untuk berlatih.Erik, Christa, dan Linda menyiapkan formasi tempur. Kirishima dan Elise berlatih di arena tembak, Rudra dan Ram tidak terima dengan kekalahan mereka."Hei Kirishima!""Ayo tanding ulang!" Teriak Rudra dengan badan yang masih diperban.Kirishima menggeleng. "Jangan
Erik menarik gorden emas jendela depan yang menutupi masuknya cahaya, terlihat halaman rumah mereka yang kosong. Erik menggeleng lalu menunjuk ke depan gerbang rumah. Berdiri 100 tentara muda Jepang, ditambah 2000 tentara gabungan dari bermacam kesatuan yang ada di Thailand."Masih belum cukup. Pasukan pribadi keluarga Bayroad yang berjumlah 500 orang juga akan bergabung, mereka tengah dalam perjalanan udara. Lalu, masih ada tambahan 20,000 tentara gabungan dari negara-negara ASEAN, 12,000 tentara dari negara-negara eropa, puluhan juta amunisi, jutaan amunisi anti baja, ribuan artileri, ratusan tank, 20 kapal perang, 50 kapal selam penyerang, 800 pesawat tempur, 30 pesawat pengebom, semuanya memiliki kru masing-masing."Linda menelan ludah. Setidaknya ada 37,000 tentara yang akan bergerak ke medan perang. Linda ragu pada analisis Erik yang terlalu terburu-buru tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain, sementara Erik terus menatap ke depan."Mas Erik—apa ini tidsk terburu-buru? Belum ten
Ada satu negara yang tidak menjawab panggilan aliansi Asia, negara itu adalah Jepang. Ronin tidak menjawab panggilan, keluarga profesor Sawatari Ichinose tidak dapat dihubungi. Sepertinya terjadi sesuatu pada mereka sebelum perang dimulai.Sementara itu di markas militer rahasia, di atas gunung Fuji, sebuah pesawat induk melayang di ketinggian 500 meter dari puncak gunung Fuji.Ronin 1 baru menyadari bencana yang menimpa mereka. Profesor Sawatari Ichinose tidak ada di rumahnya. Foundation X menculik beliau. Terbukti dari temuan lempengan baja aneh yang dijatuhkan oleh tentara penjaga.Mereka tidak melihat wujud si penyerang tapi sniper berhasil menemukan salah satu dari penyerang itu dan menembaknya, lalu lempengan baja itu ditemukan di posisi si penyerang.Ronin memutuskan membantu pasukan aliansi, bergerak dengan cara mereka sendiri setelah memastikan keberadaan para Android. Di antara para ronin, hanya Ronin nomor 1 yang mengetahui tentang Foun
Desing peluru bergema di Medan perang dingin. Mayor Jenderal Amerika Serikat terlalu sombong untuk meminta bantuan pada negara lain. Hanya satu android, kami tidak akan kalah. Kata mereka beberapa menit yang lalu. Mereka tidak tahu android jenis apa yang menyerang camp. Dia adalah salah satu dari 8 eksekutif Foundation X yang tersisa.Android oranye, si pembawa senjata berat, dialah, Atlas.Satu per satu tentara gugur, Mayor Jenderal tidak punya keberanian untuk berhadapan dengan android. Membuat rencana pengecut, dengan meninggalkan anak buahnya, sementara dia akan lari ke barisan belakang dan membombardir baris terdepan dengan roket.Sialnya, para Jenderal pengecut ini berhasil ke zona aman.Benda asing melintas di cakrawala, mendarat sempurna dengan menghancurkan es di bawah kakinya. Sosok itu hampir saja terpelosok ke danau es di bawahnya. Entah sejak kapan, matanya mulai memancarkan cahaya berwarna warni. Sedikit indah, lebih banyak
Kirishima bertanya, "Bagaimana caraku berkomunikasi dengannya? Tolonglah! ini pentihg untuk keselamatan kalian."Wanita mirip Aiko menyalakan benda mirip monitor pengawas jantung. Akan muncul kalimat yang dipikirkan kepala desa di alat itu, Kirishima hanya perlu bertanya normal.Setelah bicara selama kurang lebih 5 menit, Kirishima mendapat info kalau semua warga desa sudah mengungsi ke tempat yang aman, kecuali keluarga kepala desa. Mereka tidak bisa meninggalkan desa karena perjanjian dengan Android.Jika kepala desa dan kerabatnya nekat meninggalkan desa yang seharusnya berada di bawah pengawasan mereka, para Android akan melepaskan serigala salju untuk memburu mereka.Setelah mengetahui hal itu, Kirishima berbincang sebentar dengan wanita mirip Aiko di tangga depan rumah."Dimana ibumu? Apa hanya ada ayahmu?" Tanya Kirishima menatap dangkal ke wanita di sebelahnya."Ibu.... diculik oleh Foundation X. Alasannya, karena ibuku c
Pengintai dari pasukan Amerika lari terbirit-birit, kembali ke markas. Barikade terkuat dipasang di garis terdepan medan perang. Formasi terkokoh, senjata tercanggih, barikade lingkaran dibentuk untuk mengahadapi serangan dari segala arah.Hari itu, pasukan Amerika Serikat menjadi Legiun manusia pertama yang menghadapi Foundation X.Brigadir Jenderal memimpin pasukan di sayap timur, Letnan Jenderal di sayap barat. Sedangkan pimpinan tertinggi mereka, yakni Mayor Jenderal, mengambil alih komando utama dengan tetap di kemah.Mayor Jenderal menelepon wakilnya, "Sudah kau temukan dimana dia? Detektif Jepang dengan tubuh mesin itu?""Belum... Tunggu, AKU MELIHATNYA! Dia terbang kemari dengan jetpack!" Seru si wakil."Tu—tunggu.... Dia melewati kemah kita.... ""Dia pasti menuju kemah pasukan Inggris. Biarkan saja. Fokuslah pada musuh di depan. Satu hal lagi, kau sudah tahu mereka itu apa?""Belum pak. Mereka mengenakan jubah