Android Lunar menunda pekerjaan saat melihat Bahuta atau yang kita kenal sebagai Nameless berkunjung ke rumahnya.
"Kau—benar-benar kembali. 9 tahun berlalu dengan sangat cepat," Ucap Android Lunar mengangkat bahunya."Aku tidak akan mengingkari janji, selain itu, dimana android merah yang mengampuni nyawa keluargaku? Aku ingin memberinya hadiah."Nameless duduk bersila di lantai. Dengan jentikan jari Android Lunar, lantai yang seharusnya terbuat dari marmer berubah sifatnya jadi selembut kapas. Lantai meninggi, membentuk sofa empuk yang nyaman diduduki."Mau minum apa, Bahuta?"Nameless diam sebelum menembak Android Lunar dengan kata-kata."Aku tidak suka marmer.""Aku tidak peduli. Kau masuk wilayahku, berarti mengikuti peraturanku. Jika tidak silahkan pergi. Sekarang. Mau minum apa?" Mata Android Lunar bersinar cerah. Terpancar cahaya bak pelangi dari mata robotiknya yang indah.Nameless mengalah. Lebih baik m"Prosesnya memerlukan waktu berminggu-minggu. Air laut pasti akan naik setelahnya. KAU BODOH! Aku meminta saran untuk mencegah bencana alam, bukan sebaliknya! Kalau hanya membiarkan bencana alam, kami juga bisa!" Mata Android Lunar menyala, menatap tajam, tegak lurus ke bola mata Nameless."Ahh—aku lupa kau android baik hati. Lalu kenapa kau membunuh ratu Victoria? menyerang gedung perdana menteri, berusaha mencuri weapon X agensi Bayroad, meledakkan kuil, membantai tentara, dan mengintimidasi keluargaku?"Nameless berdiri, menegakkan badan di depan, menatap tajam tidak bergerak, menunggu jawaban mesin di depannya. Belum sempat Android Lunar memberikan jawaban, seseorang menginterupsi perbincangan mereka.Orang itu adalah Nikola Tesla.- Biodata Nikola Tesla -Seorang pereka cipta, fisikawan, teknisi mekanik, dan teknisi listrik berkebangsaan Serbia-Amerika. Ia terkenal berkat kontribusinya dalam mendesain sistem kelistrikan arus bolak-ba
Kirishima merebahkan diri di kamar tamu rumah keluarga Bayroad. Kirishima membentangkan tangannya, kedua tangannya nyaris mati rasa, tubuhnya pegal luar biasa, berjalan saja perlu dibantu."Ada apa dengan tubuhku? Sejak kapan aku kuat bekerja selama 2 minggu penuh?"Kirishima bangun dari tempat tidur saat Erik sudah meninggalkan ruangan."Bagaimana keadaan Kirishima?""Buruk. Dia kelihatan sangat lelah."Linda tidak sengaja melihat Erik menggotong Kirishima ke kamar. Perhatiannya langsung tertuju pada Erik yang tiba-tiba baik ke bawahan.Kirishima menatap cermin besar di tepi kamar, wajahnya sangat lelah, dia tidak bisa menemui Elise dalam kondisi itu, satu hal lagi, tubuhnya kelelahan, tapi entah mengapa, staminanya masih sangat banyak.Kirishima menyadari hal ini saat tubuhnya masih memiliki banyak semangat. Stamina tidak berbeda dari saat memulai banyak proyek 15 hari yang lalu.Hal ini justru membuatnya sena
Tidak berselang lama, air mata jatuh ke pipinya.Kirishima tidak mampu lagi mengontrol tubuh androidnya setelah bertahun-tahun hidup layaknya manusia normal. Kirishima tidak ingat lagi cara mengaktifkan fitur robotiknya.Kirishima menangis tersedu-sedu, tanpa suara, hanya deras air mata yang menunjukkan kesedihannya."Pantas saja kau kuat,"Linda menepuk pundak Kirishima, berjalan ke depannya dengan mantap, tersenyum lembut pada pria yang baru mengetahui jati dirinya."Jangan menangis, Erik hanya bercanda." Ucap Linda seraya mengusap air mata Kirishima, seperti seorang ibu mengusap air mata anaknya."LINDA! Kamu—"Erik berhasil membebaskan tangannya lalu mendorong Ram yang kaget, lanjut memukul tengkorak Rudra di bawahnya, selanjutnya melayangkan pukulan ke arah Kirishima dengan tinju tangan kanan yang terbungkus Knuckle.Tinju itu ditangkis oleh Linda. Semua orang terkejut kecuali Kirishima yang dapat membaca g
Linda bicara dengan Elise yang mabuk. Bagaimana bisa dia menelantarkan Kirishima setelah melalui banyak masa-masa indah? Elise tidak mau memiliki pacar seorang penipu. "Setidaknya dia bisa memberitahuku lebih dulu. Aku tidak menelantarkannya, aku hanya sedikit syok,""Kau minum alkohol karena syok? Kebiasaan yang aneh. Kirishima sangat sedih, kau harus menghiburnya, dia masih kekasihmu yang jenius."Seketika Elise teringat pertemuan pertamanya dengan Kirishima. Awan hitam memeluk langit ibukota Amsterdam, seorang gadis muda berambut pirang bersembunyi di semak-semak. Tiada yang menyangka, gadis muda secantik dia adalah seorang pencuri.Suatu hari gadis muda berambut pirang terjebak dalam situasi yang mengharuskannya bergabung ke militer. Selama di militer, dia mengalami banyak siksaan, baik fisik maupun mental. Bahkan pelecehan seksual kerap kali dia alami, senior-senior bejat terus mengganggunya, setidaknya hingga Elise muda naik pangkat ke Letnan satu.
"Dengan segala hormat tuan. Terima kasih untuk makanannya, aku sadar saat melihatmu, kau mirip orang yang memotong rantai dari kakiku. Aku yakin sekali, kaulah orang itu. Karena itulah, terimalah rasa terima kasihku, dan—aku bersumpah akan membalas hutang nyawa ini dengan cara apapun selain mencabut nyawaku sendiri." Elise tersenyum lembut pada Kirishima.Damn, dia cantik sekali. Kirishima terus memuji keindahan makhluk ciptaan tuhan satu yang satu itu. Segera Elise menemui Erik.Di ruang tamu rumah Kirishima, belasan kursi berjajar mengelilingi meja kayu besar berbentuk bundar yang diletakkan di tengah ruangan. Benarkah ini ruang tamu? Bentuknya lebih seperti ruang rapat. Di sebelah kiri dan kanan terdapat jendela-jendela besar, tertutup gorden berwarna hijau muda, dinding ruangan di cat emas, orang yang tidak terbiasa dengan warna emas tidak akan menyukai ruangan itu."Ruangan yang unik. Dimana orang yang harus kutemui?" Tanya Elise tidak sabaran.
"Siapa itu?" Erik berseru kesal pada siapapun di balik pintu."Ini saya, izinkan saya masuk tuan."Suara mereka tidak bisa melewati pintu besi yang tertutup.Kirishima berjalan menghampiri pintu besi, samar samar terdengar suara Elise. Tanpa pikir panjang dirusaknya lubang kunci pintu baja tersebut, lanjut menarik pintu hingga terpisah dari dinding.Erik langsung memeluk Kirishima, tidak peduli dilihat oleh yang lain, emosinya meluap luap mengingat sikap kurang ajar Erik sebelumnya.Kirishima nampak terkejut, jantungnya berdebar sangat kencang, membuatnya ragu akan dirinya sendiri. Elise pun turut merasakan detak jantung Kirishima di dekapannya. Android ini memiliki jantung yang berdetak kencang saat dipeluk oleh manusia. Elise semakin yakin kalau Kirishima adalah manusia."Elise, sebaiknya kau keluar sebelum kupaksa." Erik meninggikan suaranya, seraya mengusap keringat di wajah. Keringatnya mengalir deras setiap melihat anak bua
Elise menonton pertandingan dari luar arena. Di belakang dinding kawat besi yang dingin, tangannya meremas satu sama lain, keringat tidak henti membasahi pipinya.Kirishima keluar dari mobil, bergerak cepat mencari tempat persembunyian baru namun gagal.Gelombang kedua pasukan dilengkapi kamera X-Ray di scoop senjata mereka. Jaraknya mencapai 40 meter, Kirishima tidak bisa menyembunyikan diri lagi. Hujan peluru menghampirinya, beberapa timah panas menembus tubuhnya yang tidak terlindungi."Yang benar saja!" Kirishima mengeluh kesakitan. Mencari cara meniadakan rasa sakit karena android seharusnya tidak bisa merasakan sakit.Kirishima mempelajari tubuhnya selama pertempuran berlangsung. Beberapa fungsi tubuhnya mulai terungkap, setelah menemukan teknologi rekonstruksi molekul tingkat tinggi, sekarang ada bom suara di dalam pahanya.Saat bom itu dilempar, muncul gelombang suara yang menyakiti gendang telinga. 12 tentara langsung terkapar se
"Sudah jelas itu android. Kita akan menyerang mereka setelah mengumpulkan pasukan dengan militer Thailand. Reputasi kita sedang buruk karena penyerangan waktu itu, membuat kita tidak bisa bergerak sendiri. Di satu sisi, kita lebih leluasa bergerak di antara banyak pasukan. Kita masih bisa bergerak dengan leluasa. Dan pasukan ini akan dipimpin oleh Elise."Elise bersulang dalam diam, menggenggam tangan tanda senang."Kirishima akan ikut ke medan perang, sebagai 'The Destroyer' kita. Jadwalnya sudah ditetapkan, baru saja, kita akan berangkat ke Iceland tanggal 30 april, seminggu dari sekarang."Kirishima mengangguk senang. Seminggu cukup untuk berlatih.Erik, Christa, dan Linda menyiapkan formasi tempur. Kirishima dan Elise berlatih di arena tembak, Rudra dan Ram tidak terima dengan kekalahan mereka."Hei Kirishima!""Ayo tanding ulang!" Teriak Rudra dengan badan yang masih diperban.Kirishima menggeleng. "Jangan