"Diantara semua harta karun nasional, tidak adakah yang bisa merekonstruksi tubuh Ratu?" Tanya Linda mendahului Erik. Linda semakin pintar dengan peningkatan wawasannya perihal teknologi.
"Jika yang kamu maksud teknologi seperti dalam film Skynet, jawabannya tidak ada. Sebenarnya ada kabar angin Cryno berhasil membuat teknologi itu, tapi tidak ada kepastian sampai sekarang."Mengetahui kemungkinan itu ada, Erik segera menghubungi Kirishima. Kirishima yang sedang sibuk di kantor mengangkat telepon dengan malas. "Iya, halo, siapa nih ganggu aja.""Oi Kirishima.""Bos Erik ternyata. Ada apa bos.""Jangan sok santai! Sebanyak apa pekerjaanmu sampai kesal di telepon mentor sendiri?""Iya, iya, maafkan aku mentor. Cepat katakan ada apa! Aku sibuk!"Bentakan Kirishima membuat urat leher Erik menonjol.Kertas-kertas berserakan di atas meja-meja tanpa urutan. Peralatan kantor, seperti pensil, bolpoin, dan penghapus, tersElise memeluk Linda untuk memberinya kehangatan. Kebaikan Elise membuat Linda berpikir. Mungkinkah agensi detektif Bayroad sebenarnya berisikan orang-orang baik, bukan detektif kejam seperti yang dikatakan orang-orang.Bahkan Erik Bayroad yang dijuluki White Devil sebenarnya pria penyayang."Elise, maukah kau menjawab pertanyaanku dengan jujur?""Tentu saja bu.""Apakah Erik pernah melakukan kekejaman sebelum menikahiku?"Elise terdiam."Sudah lama aku memikirkan hal ini. Agensi Bayroad sangat ditakuti hingga kalian menangkap menghentikan penjahat di hadapan masyarakat. Sebenarnya kalian itu Evil atau Good?"Elise menjawab dengan nada tenang seolah personality-nya berganti."Kami netral. Bagaikan cermin yang menggambarkan rupa seorang terdakwa. Kami terlatih mengambil keputusan sesuai dengan kejahatan pelaku.""Artinya, kami tidak pernah kalah melawan penjahat. Dan saat seseorang melakukan pembunuhan ka
5 tahun yang lalu, Asia dihebohkan oleh berita penangkapan kepala negara yang ternyata seorang teroris.Dalam berita yang booming 5 tahun yang lalu tersebut, disebutkan organisasi Cryno mengirim 1000 tentara untuk menghancurkan sekaligus meringkus pemimpin teroris.Setelah melihat mereka secara langsung hari ini, Erik jadi meragukan berita tersebut.Tentara ini terlalu kurus, mungkin bukan mereka yang menangkap teroris 5 tahun yang lalu."Kalian bekerja disini sudah berapa lama?""Ti-tiga tahun.""Pantas kalian sangat lemah." Tersenyum sinis.Kedua tentara itu mengarahkan senapan ke Erik."Siapa kalian? Berani sekali orang baru memukul tentara! Jawab atau kami paksa kalian amputasi.""Amputasi?" Erik memicingkan mata."Kalau kaki kalian kemasukan belasan peluru sekaligus, pasti akan muncul opsi amputasi dari dokter yang melawan kalian." Sahut tentara."Kau pandai bermain kata ya. Tapi
Erik berlari, membuka genggamannya lalu menarik kerah baju pemuda itu dengan sangat kuat."Apa-apaan jebakan itu? Kau mau membunuh kami hah!!"Seolah tidak terpengaruh intimidasi Erik, pemuda itu berusaha melepaskan tangan Erik, namun Erik yang belum menerima jawaban memperkuat genggamannya."Tenanglah tuan. Kau pasti lelah berpetualang di markas kami selama dua setengah hari.""Namaku Nameless."Erik melayangkan tinju penuh amarah ke wajah pemuda itu.Pemuda itu pun jatuh tersungkur dengan luka lebam di pipinya.Seolah belum puas, Erik menginjak selangkangan pemuda itu dan mengancam akan menghancurkan biji masa depannya jika si pemuda tidak mengatakan yang sebenarnya.Bahkan setelah mendapat pukulan pun pemuda itu tetap tenang seolah ada awan di matanya. Dia menatap Erik dengan penuh kelembutan kemudian berceramah. "Kekerasan mungkin menjadi cara tercepat menyelesaikan masalah. Tapi kekerasan bisa jadi pedang b
Erik pulang dan mendapati rumahnya diterobos pencuri. Berbeda dengan sebelumnya, Erik kali ini lebih tenang menanggapi masalah, mungkin karena sikap manis Linda saat menyambutnya di pintu masuk."Selamat datang sayang. Kamu pasti lelah, mau mandi bersamaku.""Apa ini bau air panas?"Linda mengajak Erik ke belakang rumah. Ternyata disana ada kolam renang baru yang dibuat oleh Linda yang penuh air hangat.Ada Elise juga disana mempersiapkan gayung dan embel. Elise segera meninggalkan kolam renang saat Erik datang dengan hanya memakai handuk."Lelah terbayarkan dengan mandi bersama istri tercinta." Linda menolak masuk ke air karena takut janinnya kepanasan. Linda hanya duduk di pinggir kolam renang dengan kaki masuk ke air."Apa kamu mau ikut ke pesta sang Ratu?""Mau! Ini pertama kalinya aku hadir di pesta ratu, mungkin saja ini kesempatan sekali seumur hidup!"Para Maid pun menyiapkan baju atau pakaian untuk Lind
"Linda! Emm maksudku, nyonya Bayroad, anda salah masuk ruangan!"Linda salah masuk ke kantor milik Christa. Sebelumnya kantor Erik memang disana, tapi kemudian dipindah oleh Kirishima."Linda, kemarilah sayang."Linda menghampiri Erik. Tanpa rasa curiga Linda melihat Christa keluar dari kantor Erik yang pintunya tertutup rapat. Wajar Linda tidak curiga karena satu drone mini OCA masih di tangannya. Jadi Linda bisa terus mengawasi suaminya.Erik tampak berbeda hari ini. Tidak ada raut kesedihan, padahal kemarin dia merenung di depan jendela seharian. Dan sejak Revan dibebaskan, Erik dan Linda sudah kembali lagi ke rumah besar mereka di London.Erik menunjukkan sebuah bukti rekaman kamera pengintai. Tepatnya di atas sebuah apartemen yang gelap muncul kilatan cahaya di jam 9 malam, 15 menit sebelum penyerang itu muncul dan kilatan cahaya itu tidak lain adalah percikan dari senjata api.Erik menduga ada dua penyerang pada malam itu,
"Pak, jaringan informasi kita menemukan penjual peluru beracun itu. Penjual itu setuju bekerja sama dengan kita asalkan masa hukumannya bisa dipangkas." Terang Christa."Penjual senjata ilegal yang lucu. Pikirnya, Ratu akan mengampuninya setelah hampir dibunuh oleh senjata rakitannya?" Gumam Erik."Kami sedang menyiapkan ruang interogasi. Karena Jenderal angkatan darat gugur, menteri pertahanan mengirim surat undangan ke agensi. 'mungkin tuan Bayroad punya kandidat'. Kata utusan yang memberikan surat ini.""Linda! Tolong bacakan!"Linda membacakan surat yang ditulis langsung oleh orang kepercayaan menteri pertahanan. Singkatnya, isi surat itu sama seperti yang diberitahukan Christa.Erik mengambil surat dari tangan Linda lalu dilempar ke tempat sampah. "Kita bukan tentara dan tidak bekerja di bawah individu selain ratu."Christa menundukkan badan sebelum pergi."Christa!" Panggil Erik."Aku yang akan menginterog
"Bagaimana kalau kita gagal merusak kacamata mereka?" Tanya Christa."Kalau begitu kita ganti rencana. Jatuhkan unit Fly dari atas menggunakan drone."Erik mendiskusikan gagasan ini dengan Christa dan Kirishima.Erik berkata. "Menurutku idenya tidak terlalu buruk. Aku akan mengambilnya."Kirishima menyahut. "Peranku paling penting disini, kalau terjadi apa-apa akulah yang akan disalahkan. Jadi kumohon, lipat gandakan gajinya 5x lipat."Christa menambahkan. "Rencananya masih terlalu kasar, izinkan saya mengoreksi."Ketiga orang itu berbalik bersamaan ke arah Linda. Erik tersenyum bangga. Tidak menyangka Linda akan maju menghadapi mereka. Erik berkata. "Mungkin aku harus menjadikanmu Idea Man cadangan, Hahahaha...""Hahahaa.." Christa tertawa tidak pahit. Kenyataannya pekerjaan sebagai sekretaris atau Idea Man tidak semudah yang orang-orang bayangkan. Terutama untuk wanita hamil.Erik mengurungkan niatnya ketika i
Semua unit di dalam ruangan tersebut jatuh ke tanah. Kirishima tidak mengerti apa yang merusak mereka.Sementara itu, pangeran pertama sedang berbicara dengan seorang bernama Merlin."Apa yang anda temukan?"Pria bernama Merlin itu memungut unit Fly yang berhamburan di lantai kemudian menyerahkan mereka ke pangeran pertama."Saya tidak tahu siapa yang mengirim mereka. Mungkin anda tahu siapa yang memiliki teknologi seperti ini?"Pangeran pertama mempertahankan wajah poker face disaat hatinya terbakar amarah."Adik sialan itu.. Pasti dia!""Saya akan mendukung apapun keputusan anda." Ucap Merlin."Pertama kita selidiki adikku, Raxful, kemudian Ramus. Jika mereka tahu aku menyimpan peluru racun riwayatku akan habis. Karena itulah, aku akan meminta ibu mengangkatku menjadi raja secepatnya.""Anda punya rencana untuk membujuk beliau?""Kau adalah rencanaku Merlin."Pangeran Peter berencana