Share

BAB 116

Author: Nenghally
last update Last Updated: 2025-03-01 21:00:19

Detik demi detik berlalu. Menit-menit terasa seperti selamanya.

Beberapa saat kemudian, seorang suster keluar dari ruang operasi. "Kami membutuhkan donor darah segera. Golongan darahnya langka, dan stok di rumah sakit tidak mencukupi."

Lena terkejut mendengar kata-kata itu. Selama ini, mereka semua fokus pada keadaan Zara, namun bayinya, kehidupan yang sedang berkembang di dalam rahimnya juga harus menjadi perhatian utama.

Keadaan seperti ini memunculkan banyak ketakutan, bukan hanya karena nyawa Zara yang dipertaruhkan, tetapi juga karena anak mereka yang masih sangat rentan.

Sandi, yang juga mendengarnya, tampak tertegun. Ia tahu bahwa kondisi bayi dalam rahim sangatlah rapuh, terutama dalam situasi seperti ini. "Nona Zara pasti bertahan," kata Sandi dengan suara tegas, meskipun ia tahu bahwa kata-kata itu hampir tidak cukup untuk memberikan kenyamanan. "Zara dan bayi itu... mereka harus bertahan."

Rian menunduk, menahan air mata yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 117

    Suasana hening. Hanya suara mesin pendingin dan langkah kaki perawat yang sesekali terdengar.Tiba-tiba, langkah cepat terdengar dari lorong."Rian!"Rian menoleh dan melihat orang tuanya berlari ke arahnya. Wajah Bu Sari, mertuanya, penuh kekhawatiran, sementara Bu Hanan tampak tegang."Apa yang terjadi? Kami baru mendapat kabar!" tanya Bu Sari, hampir menangis.Rian menelan ludah, berusaha berbicara. "Zara... dia di operasi. Dia kehilangan banyak darah..." suaranya bergetar.Kedua wanita itu langsung menutup mulutnya dengan tangan, air mata mengalir. Bu Hanan mengepalkan tangan, berusaha menahan emosi."Ini semua salah, Ibu. Harusnya Ibu tidak pernah membawa Luna ke dalam keluarga kita," kata Bu Hanan, penuh penyesalan.Tak lama kemudian, pintu ruang operasi terbuka. Seorang dokter keluar dengan ekspresi serius.Semua orang langsung berdiri."Bagaimana keadaannya, Dok?" Rian bertanya dengan napas tertahan.Dokter menghela napas panjang.

    Last Updated : 2025-03-02
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 118

    Rian duduk di kursi roda di luar ruang ICU, tangannya mengepal di atas pahanya yang tak lagi bisa digerakkan seperti dulu. Matanya yang sembab terus terpaku pada pintu ruangan tempat Zara berjuang antara hidup dan mati."Rian..." suara lembut itu berasal dari Lena yang baru saja tiba bersama Sandi.Rian menoleh, ekspresinya kosong. "Bagaimana?"Lena menelan ludah sebelum menjawab, "Jerry setuju. Dia akan mendonorkan darahnya."Tangan Rian mengepal lebih erat, kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Hatinya terasa dipukul keras.Tentu saja.Jerry pasti akan setuju.Dia pasti akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan Zara.Rian menundukkan kepala, napasnya terasa berat. Kenapa bukan dia? Kenapa dia tidak bisa melakukan apa pun?Sejak Zara jatuh bersimbah darah di hadapannya, dia merasa begitu tak berdaya. Dia bahkan tidak bisa berdiri untuk menolongnya. Dia hanya bisa merangkak ke arah istrinya yang berlumuran darah. Sekarang pun,

    Last Updated : 2025-03-02
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 119

    Langit masih berwarna jingga keemasan saat mentari pagi perlahan muncul dari ufuk timur. Sinar lembutnya menerobos masuk melalui celah jendela rumah sakit, menciptakan suasana yang lebih tenang setelah malam panjang yang penuh kecemasan.Di dalam ICU, Zara masih terbaring dengan wajah pucat. Mesin medis di sekelilingnya terus berbunyi pelan, menandakan bahwa kondisinya stabil meskipun masih lemah.Di luar ruangan, Rian duduk diam di kursi rodanya. Matanya sembab, lingkar hitam terlihat jelas di bawah kelopak matanya karena semalaman ia tidak bisa tidur. Ia terus menunggu kabar dari dokter, berharap saat berikutnya pintu itu terbuka, ia bisa mendengar sesuatu yang lebih baik.Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan dengan langkah tenang. Semua mata langsung tertuju padanya."Ibu dan bayinya selamat," kata dokter dengan senyum menenangkan.Sejenak, suasana terasa hening.Lena menutup mulutnya, menahan isak tangis yang hampir pecah. Sandi menepuk pundaknya pelan, sementara Rian han

    Last Updated : 2025-03-03
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 120

    Rian menatap wajah Zara yang masih tampak pucat, tetapi kini lebih tenang. Setelah semua yang terjadi, ia merasa bersyukur bisa tetap berada di samping istrinya. Sentuhan hangat di perut Zara tadi masih terasa di tangannya, sebuah keajaiban kecil yang membuatnya semakin ingin berjuang.Namun, ada satu hal yang tidak bisa ia lupakan. Dengan kondisi tubuhnya yang masih lumpuh, ia tahu ada banyak hal yang tidak bisa ia lakukan sendiri.Meski begitu, ia tidak akan menyerah.Dengan susah payah, Rian menyesuaikan posisinya di kursi roda. Ia lalu mengambil handuk kecil di meja samping tempat tidur dan merendamnya dalam air hangat. Tangannya sedikit gemetar saat memeras handuk itu, tapi ia tetap berusaha."Rian, kamu tidak perlu melakukan ini... panggil saja perawat," kata Zara dengan suara lemah, tapi penuh perhatian.Rian menggeleng tegas. "Aku suamimu. Sudah tugasku merawatmu."Ia lalu menempelkan handuk hangat itu ke dahi Zara, menye

    Last Updated : 2025-03-03
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 121

    Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi Zara semakin membaik. Lukanya mulai sembuh, dan tubuhnya sudah lebih kuat meski masih membutuhkan banyak istirahat. Dokter akhirnya memberikan izin untuk pulang dengan syarat Zara harus tetap menjaga kesehatannya dan tidak terlalu banyak bergerak.Rian yang masih dalam masa pemulihan juga berusaha keras untuk bisa berdiri sendiri menggunakan tongkat. Meski tidak mudah, ia memaksa dirinya untuk tetap kuat. Baginya, Zara dan bayi-bayi mereka adalah alasan terbesar untuk terus berjuang.Pagi itu, ruangan rumah sakit terasa lebih hangat dari biasanya. Bu Sari dan Bu Hanan membantu Zara berkemas, memastikan semua barang sudah siap sebelum mereka meninggalkan rumah sakit."Jangan terlalu memaksakan diri di rumah, Nak," pesan Bu Sari sambil merapikan syal di leher Zara. "Kalau merasa lelah, segera istirahat, jangan keras kepala."Zara tersenyum lembut. "Iya, Bu. Aku janji akan lebih berhat

    Last Updated : 2025-03-04
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 122

    Sandi yang sedang menikmati makanannya tiba-tiba menghentikan gerakannya saat mendengar suara Rian."Berhenti memanggilku Tuan, aku sudah menganggapmu seperti keluargaku sendiri," kata Rian dengan nada hangat namun tegas.Sandi tertegun, tangannya mengepal di pangkuannya. Sejak dulu, ia selalu menjaga jarak dan tetap bersikap formal, menganggap dirinya hanyalah seorang bawahan. Tapi melihat bagaimana Rian sekarang, dengan senyum tulus dan pandangan penuh ketulusan, hatinya terasa hangat."Tapi, Tuan—"Rian menggeleng. "Lihat? Kamu masih saja memanggilku begitu."Sandi menggaruk tengkuknya, sedikit canggung. "Aku... sudah terbiasa.""Mulai sekarang, biasakan untuk tidak memanggilku begitu lagi." Rian menepuk bahu Sandi ringan. "Kamu lebih dari sekadar pengawal atau asisten. Kamu sudah banyak berkorban dan selalu ada di saat kami membutuhkannya. Aku benar-benar menganggapmu sebagai bagian dari keluarga."Lena tersenyum kec

    Last Updated : 2025-03-04
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 123

    Sandi memejamkan mata, mencoba mengontrol napas yang semakin cepat. Meskipun ia tahu Luna adalah sosok yang penuh misteri dan kejam, mendengar kabar seperti itu tetap menghantamnya. Tidak ada yang benar-benar bisa siap untuk mendengar sesuatu seperti ini."Kami sudah memeriksanya. Luna ditemukan tergantung di selnya. Semua prosedur sudah dilakukan, dan kami menduga ini adalah bunuh diri," lanjut petugas itu dengan suara penuh penyesalan.Sandi menatap kosong pada semua orang. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk Luna, tidak ada lagi pertempuran yang bisa dimenangkan."Terima kasih atas informasinya," jawab Sandi akhirnya, suara hampir tidak terdengar. Ia menutup telepon dan menunduk dalam keheningan.Sandi menatap semua orang di meja makan satu per satu, tetapi saat melihat Rian dan Zara, ia merasa sedikit canggung. Mereka menatapnya dengan penuh harapan, seakan menunggu kabar apa yang dibawa Sandi."Zara... Rian..." Sandi membuka mulut, suara terhenti sejena

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 124

    Setelah makan siang, Zara dan Rian akhirnya kembali ke kamar mereka. Kamar yang dulu terasa sepi dan sunyi kini terasa lebih hangat dengan kehadiran mereka berdua. Zara duduk di tepi tempat tidur, merasakan sedikit kelelahan setelah hari yang penuh kejadian.Rian yang meskipun masih harus menggunakan tongkat untuk berjalan, perlahan-lahan mendekati Zara. Dengan senyum tipis di wajahnya, dia duduk di sampingnya."Kamu sudah makan dengan baik, kan?" tanya Rian, memastikan kalau Zara baik-baik saja.Zara mengangguk, meskipun hatinya masih sedikit campur aduk. "Iya, Rian. Cuma... agak capek aja," jawabnya dengan nada ringan.Rian meraih tangan Zara dan menggenggamnya erat. "Aku ngerti, kok. Kita sudah melalui banyak hal, tapi kamu harus tahu, semuanya bakal baik-baik aja. Kita berdua bisa ngadepin ini bareng-bareng."Zara menatap tangan Rian yang menggenggamnya. Ada kehangatan yang datang dari sentuhan itu, sesuatu yang membuatnya merasa lebih tenang. "Aku cuma takut, Rian. Semua yang ter

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status