Home / Romansa / Terjerat Cinta Om Om / 88.Memakai Hijab

Share

88.Memakai Hijab

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-10-31 09:17:09

Attar duduk diatas tempat tidur, pria itu sibuk dengan layar laptop yang ada di depannya. Pria berwajah tampan itu begitu sangat fokus mengerjakan tugas kuliah Istrinya. Attar sedang mengolah data keuangan yang menjadi tugas kuliah istrinya.

"By, apa sudah siap tugas dasar-dasar ilmu akuntansi Isa?" ucap Alisa yang memandang suaminya.

“Belum sayang sedikit lagi,” ucapnya yang masih mengolah data keuangan yang ada di layar laptop.

“By kalau sudah siap buatkan makalah Isa ya,” ucapnya.

"Iya nyonya," ucapnya.

Alisa tertawa mendengar ucapan suaminya.

"Biar Hubby tambah semangat, Isa kasi hadiah," ucap Alisa yang mencium bibir suaminya.

Attar tersenyum saat istrinya yang mencium bibirnya. "Nanti dua ronde ya sayang," ucap Attar.

“Iya by nanti isa kasih dua ronde tapi nyicil. Selesai tugas Is

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta Om Om   89. Pengen Coklat

    “By, Isa mau makan coklat,” ucap Alisa yang menarik-narik hidung mancung suaminya hingga mata suaminya yang sudah terpejam terbuka kembali.Attar yang baru akan memejamkan matanya membuka matanya kembali dan memandang wajah istrinya. "Apa di rumah nggak ada stok coklat,” ucapnya.Alisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.“Mau coklat apa,” tanya Attar.“Isa mau coklat silverqueen by," ucap Alisa yang tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.Attar berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Meskipun matanya begitu sangat mengantuk, namun pria itu tetap mengikuti apa yang diminta istrinya. “Ini anak hubby minta makan coklat malam-malam ya,” ucapnya yang mengusap perut istrinya dan kemudian duduk dari tempat tidurnya.“Iya by Dia pengen coklat,” ucap Alisa yang te

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   90. Mulai Belajar

    “Bumil kenapa, sepertinya lagi sedih,” ucap Lyra yang duduk di sebelah Alisa.Alisa yang sejak tadi hanya diam dan duduk lemas memandang temannya yang duduk disebelahnya. Alisa seakan tidak percaya saat melihat penampilan baru dari temannya tersebut.“Kenapa,” tanya Lyra.“Beneran pengen hijrah,” tanya Alisa yang tidak yakin.Lyra tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “do’akan ya,” ucapnya.“Pasti Isa do’ain,” ucap Alisa tersenyum dan memeluk Lyra. Alisa begitu sangat senang melihat perubahan yang terjadi terhadap diri temannya.“Kenapa sedih kayaknya dari tadi melamun aja,” ucap Lyra yang masih menunggu jawaban dari temannya tersebut.Alisa memajukan bibirnya ke depan matanya sudah berkaca-kaca sebelum memulai berb

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   91. Menunggu di Telepon

    Selesai kuliah, Alisa langsung pulang ke rumahnya. Saat ini hanya di dalam kamar tempat yang paling diinginkannya. Apakah ini karena faktor kehamilannya atau memang Alisa yang sudah tidak bisa jauh dari suaminya.Alisa hanya memikirkan suaminya. Selera makannya juga sudah menurun.Alisa duduk di atas tempat tidur dengan menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidurnya.Alisa mengambil remote dan membuka pintu kamarnya, saat mendengar pelayan yang menekankan tombol bel dari luar.“Permisi nyonya muda. Saya mengantarkan makan siang untuk nyonya muda," ucap pelayanan yang masuk ke dalam kamarnya. Pelayan itu langsung menyiapkan makanan siang untuk nyonya mudanya, saat ia mendapat perintah dari Rina yang bertugas menjadi pengawal pribadi majikannya.Alisa tersenyum dan menganggukan kepalanya. “Bawa ke sini aja bik, nasinya jangan banyak,” uca

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   92. Hubungan Lewat Telepon

    Pria berwajah tampan dengan tubuh yang tinggi itu masuk ke dalam kamar hotelnya. Pria itu mendaratkan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamar hotel tersebut. Attar mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya. Pria itu merasa begitu sangat lelah, namun Ia juga sangat merindukan istrinya. Attar memandang jam di ponselnya. Attar sedikit mengerutkan keningnya dengan terus berpikir, apakah harus menghubungi istrinya atau tidak mengingat di Indonesia saat ini sudah jam 3 pagi.Attar memandang kontak whatsapp istrinya, Attar membesarkan matanya ketika melihat istrinya yang saat ini sedang online. Attar menghubungi nomor ponsel istrinya melalui panggilan video call.“Assalamu’alaikum Daddy,” ucap Alisa yang tersenyum lebar sambil merapikan rambutnya.Attar tersenyum memandang wajah istrinya yang berbaring di atas tempat tidur. Padahal Ia ingin marah dengan istrinya, mengingat istrinya yang

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   93. Masa Lalu

    “Hai bumil,” ucap Lyra yang duduk disebelah Alisa.Alisa tersenyum dan memandang temannya tersebut. Alias menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan mengusap perutnya.“Gimana kabar si Adek,” ucap Lyra yang mengusap perut temannya.“Alhamdulillah baik,” jawab Alisa.“Daddynya kapan pulang,” tanya Lyra.Alisa memajukan bibirnya, “3 hari lagi,” jawabnya.“Bumil pasti kesepian ya,” ucap Lyra yang menatap temannya itu dengan tatapan penuh iba.“Isa nggak pernah ditinggalin hubby, jadi gitu hubby ninggalin lama kayak gini rasanya rindu sekali,” ucapnya yang begitu sangat jujur dengan perasaannya.“Sebenarnya aku mau aja nemenin kamu di rumah, tapi aku nggak enak sama suami kamu, apalagi riwayat masa lalu ku itu

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   94. Coffee Shop Lyra

    “Bumil duduk di sini aja,” ucap Lyra yang menunjuk kursi sofa yang menjadi tempat duduk untuk tamu pelanggannya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa mau lihat-lihat,” ucapnya.“Iya lihat-lihatnya nanti, istirahat dulu. Ingat bumil gak boleh kecapean. Bila hubby Attar tahu Istri kesayangannya kecapean karena datang ke coffee shop aku, yang ada nanti nggak dibolehin lagi datang ke sini,” ucap Lyra sambil tersenyum.Alisa mendengarkan apa yang diucapkan temannya. Dia juga tidak ingin bila pengawal pribadinya memberi laporan kepada suaminya.“Jadi ini bumilnya mau dibuatin apa,” tanya Zaki yang berdiri di depan Alisa dan juga Lyra.“Apa sudah bisa dipesan Bang,” tanya Alisa.“Khusus untuk bumil bisa,” ucap Zaki yang tersenyum.Alisa tersenyu

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   95. Rapat Penting

    Alisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Setelah berkeliling melihat-lihat coffee shop milik temannya, membuat wanita yang saat ini hamil muda itu merasa sangat lelah.Alisa memijat-mijat pinggangnya terasa begitu sangat penat. "Hubby kapan pulang, Isa rindu,” ucapnya yang begitu sangat merindukan suaminya. Alisa mengingat saat pinggangnya terasa sakit dan juga pegel suaminya akan selalu memijat-mijatnya.Alisa memandang layar ponselnya, berharap suaminya menghubunginya. Namun Alisa ingat bahwa suaminya di sana sedang melakukan pertemuan penting dengan perusahaan yang menjadi partner kerjasama dengan perusahaan milik suaminya. Alisa membatalkan niatnya untuk menghubungi suaminya. Alisa memejamkan matanya berharap setelah bangun nanti rasa rindunya sedikit berkurang. Saat kondisi kehamilan seperti ini membuatnya sangat cepat merasa lelah dan juga mengantuk. Bila ia sedang merasa lelah maka

    Last Updated : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   96. Pulang ke Indonesia

    Setelah melakukan rapat penting bersama pemilik perusahaan yang ada di Prancis, Attar langsung menyelesaikan laporan dan juga berkas-berkas kerjasama yang akan mereka lakukan dan menekan kontrak kerjasama dan sebagainya. Attar tidak ada berhenti bekerja. Pria yang akan menjadi calon ayah itu hanya fokus dengan layar laptop yang ada di depannya. Walaupun kepalanya terasa pusing namun Attar tetap berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya. Rasa rindunya sudah begitu tidak bisa dibendung lagi, apalagi saat melihat wajah istrinya di depan layar ponselnya. Melihat istrinya menangis membuatnya benar-benar merasa tidak tega.Setelah semuanya selesai Attar kembali melakukan rapat untuk teman kerjasamanya dengan perusahaan tersebut. Attar tersenyum lega ketika semua urusannya selesai hanya tinggal beberapa urusan kecil lainnya yang harus.Attar kembali ke kamar hotelnya. Pria itu sudah menyelesaikan semua permasalahan yang ak

    Last Updated : 2021-11-01

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Om Om   137. Ulang Tahun

    "Mau gendong depan atau belakang?" Ferdi tersenyum memandang gadis kecil nan cantik tersebut."Depan," ucap Azahra.Ferdi menjongkok di depan Azahra dan mengembangkan tangannya.Azahra tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher Ferdi. Gadis kecil itu begitu sangat senang ketika tubuhnya yang bulat terangkat oleh pria yang berubah tinggi tersebut."Rara gak sangka kalau Abang akan pulang," Azahra berkata dengan memandang wajah tampan pria tersebut.“Abang udah janji akan pulang ulang tahun adik. Jadi Abang harus tepati janji," Ferdi berucap dengan tersenyum.“Rara senang Abang pulang. Rara rindu Abang. Rindu rindu rindu serindu-rindunya." Azahra berkata dengan tersenyum lebar.“Mana bukti rindunya,” tanya Ferdi yang menarik hidung milik Azahra.Azahra memeluk Ferdi dengan sangat erat,

  • Terjerat Cinta Om Om   136. 10 Tahun Berlalu

    "Assalamu'alaikum," ucap Attar saat ia masuk ke dalam kamar."Wa’alaikumsalam." Alisa tersenyum saat melihat suaminya yang baru pulang dari kantor. "Tasnya hubby Isa bawain," ucap Alisa yang ingin mengambil tas milik suaminya."Gak usah sayang, hubby aja yang bawain. Baru lepas melahirkan, tuh gak boleh angkat yang berat-berat," ucapnya sambil mengusap pipi istrinya, dan meletakkan tas tersebut ke tempatnya."Kalau cuma tas Isa bisa, Isa kuat kok angkat tas," ucap Alisa yang memegang manja lengan suaminya."Jangan dulu sayang.""Hubby tangannya di cuci dulu," Alisa berucap saat melihat suaminya yang ingin mengambil putrinya.Attar membatalkan niatnya, pria itu menganggukkan kepalanya."Bajunya wajib ganti dulu, nggak boleh pakai baju yang dari luar langsung megang anak," ucap Alisa itu yang sudah mulai cerewet.

  • Terjerat Cinta Om Om   135 Calon Istri

    Alisa sudah berada di dalam kamarnya. Alisa tidak ada henti-hentinya menatap wajah bayi mungilnya. Wajah yang begitu sangat cantik dan juga imut imut.Attar duduk di samping bayinya itu, menatap wajah putrinya, dan kemudian berpindah ke wajah istrinya.“Dari tadi lihatin Isa, terus lihatin anak,” ucap Alisa.“Sama,” ucap Attar.“Hidungnya punya hubby,” ucap Alisa yang memandang hidung putrinya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu mencium kening putrinya, kemudian pipi putrinya kiri dan kanan. "Pipinya lembut sekali.” Attar merasakan betapa lembutnya pipi putrinya. Attar kemudian memandang istrinya, mencium kening istrinya, pipi istrinya kiri dan juga kanan, Ia juga mencium bibir istrinya.“Isa udah lupa by gimana rasa sakitnya melahirkan, rasa sakitnya hamil karena udah lihat muka

  • Terjerat Cinta Om Om   134. Panik

    “Melahirkan normal memang seperti ini Pak Attar, jadi walaupun sakit tetap harus dibawa berjalan,” ucap dokter Sari berusaha menjelaskan.“Lakukan sesuatu," pria itu sangat marah ketika Dokter spesialis kandungan istrinya tidak melakukan apa-apa. "Istri saya sedang sakit dan saya disuruh melihat saja," Attar sangat marah terhadap dokter yang menangani istrinya. Attar memilih dokter Sari untuk menangani persalinan istrinya karena dokter Sari merupakan dokter spesialis kandungan terbaik di rumah sakitnya.Dokter Sari terlihat begitu sangat bingung untuk berkata. Gimana caranya dia menjelaskan kepada pria yang menjadi pemilik Rumah Sakit tempat dirinya bekerja. Berulang kali dokter Sari menarik nafasnya dan kemudian menghembuskannya. “Kenapa kemarin tidak sarankan cara lain saja,” pikirnya.“Saya belum bisa memberikan bantuan apa-apa karena saat ini masih bukaan dua, d

  • Terjerat Cinta Om Om   133. Banyak Berjalan

    “Assalamu’alaikum,” ucap Attar yang berdiri di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum memandang istrinya yang sedang duduk ditemani dengan Ibu Aminah.“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisa dan Aminah."Hubby sudah pulang?" tanya Alisa yang tersenyum.“Baru saja sampai. Ibu," Pria itu menyalami tangan Aminah dan menempelkan punggung tangan wanita itu di keningnya. Attar duduk di tepi tempat tidur di samping istrinya. Attar tersenyum ketika istrinya mencium punggung tangannya. Pria itu mencium kening istrinya. "Gimana apa sakit,” tanya Attar.“Iya by sakit, tapi kata Ibu enggak apa-apa, soalnya itu tanda bayinya lagi cari jalan,” Alisa berucap dengan tersenyum. Sudah beberapa hari ini Ibu Aminah selalu menemani Alisa. Wanita Itu merawat Alisa seperti merawat putrinya sendiri. Saat Alisa mengatakan perutnya sakit, Ibu Aminah mengusap-usap pe

  • Terjerat Cinta Om Om   132. Jangan Berubah

    Attar tersenyum memandang istrinya yang duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.“Baju hubby ini," Alisa menunjukkan pakaian suaminya yang sudah disiapkannya.Attar tersenyum ketika melihat setelan jas, baju kemeja, dasi, dan pakaian dalam, yang sudah disiapkan Istrinya. Istrinya tetap menyiapkan semua perlengkapannya sebelum berangkat ke kantor seperti ini.Attar memakai pakaiannya duduk di atas tempat tidur, dengan menurunkan kakinya di lantai. Sedangkan istrinya akan duduk di atas pangkuannya, memasangkan dasi di lehernya. Melihat wajah istrinya yang sudah tampak menahan rasa sakit, membuat pria itu merasa sangat tidak tega. Namun Attar memang tidak mengerti apa-apa mengenai persalinan. Berulang kali dirinya meminta penjelasan dari dokter, namun terkadang apa yang diucapkan oleh dokter itu hanya memberikan rasa tenang sementara untuknya. Bila melihat istrinya mengatakan sakit, Attar sungguh

  • Terjerat Cinta Om Om   131. Bulan ke Sembilan

    “Apa mau jalan pagi,” tanya Attar ketika ia selesai sholat subuh bersama dengan istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa malas by jalan pagi,” ucap Alisa.“Kenapa,” tanya Attar.“Isa lebih suka tidur baring-baring,” ucap Alisa.“Mau melahirkan normal apa nggak,” tanya Attar yang mengusap perut besar milik istrinya.“Kata orang sebaiknya normal by. Kemarin Ibu Aminah juga bilang, kalau Isa melahirkan lebih bagus normal, terkecuali mamang saran dokter. Kak Indah, Kak Yanti, Kak Fitri, juga bilang gitu,” ucap Alisa yang memilih proses persalinan secara normal.“Kata Dokter kemarin apa?" tanya Attar.“Isa disuruh jalan pagi.”“Jadi sekarang mau jalan pagi atau enggak?" Attar bertanya dengan menarik hidung istrin

  • Terjerat Cinta Om Om   130 Menganggu

    Attar merasakan tubuhnya yang digoyang goyang oleh istrinya. "Ada apa sayang?" pria itu bertanya dengan membuka matanya.“By, Isa nggak bisa tidur sejak tadi,” ucap Alisa kepada suaminya.Attar merubah posisi tidurnya dan memandang wajah istrinya. “Matanya di pejamkan sayang," Attar memeluk tubuh istrinya dan kembali memejamkan matanya.“By bangun, jangan tidur, temani Isa," pinta Alisa yang kembali menggoyang-goyang tubuh suaminya, Alisa narik-narik jenggot tipis di dagu suaminya.“Hubby ngantuk sayang,” ucap pria itu ketika istrinya membuka kelopak matanya dengan jarinya.“Hubby jangan tidur, Isa nggak bisa tidur,” Alisa tersenyum manja melihatkan deretan gigi putihnya."Kenapa nggak tidur?" tanya Attar.“Sejak tadi anak gerak terus, perut Isa sampai sakit,"

  • Terjerat Cinta Om Om   129. Melepas rindu

    “Nanti pulang dari kantor kita ke coffee shop Lyra ya by," pinta Alisa yang duduk di atas pangkuan suaminya. Perutnya yang sudah besar membuat posisi duduknya menyamping, dan melingkarkan tangannya di leher suaminya.“Ngapain,” tanya Attar yang tersenyum memandang sikap istrinya yang begitu sangat manja. Istrinya melingkarkan tangan di lehernya dan menenggelamkan hidungnya ke lehernya.“Isa pengen duduk nyantai di coffee shop Lira," Alisa berucap dengan mengangkat kepalanya dan memandang wajah suaminya.“Rayu dulu Sayang," Attar berbisik di telinga istrinya.Alisa tersenyum dan mencium bibir suaminya dengan sangat lembut, namun balasan yang diberikan oleh suaminya membuat ciuman itu semakin memanas.Mereka seakan sama-sama ingin melepaskan hasratnya masing-masing.“Sayang, hubby ada rapat jam 3, dan sekarang e

DMCA.com Protection Status