Alisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Setelah berkeliling melihat-lihat coffee shop milik temannya, membuat wanita yang saat ini hamil muda itu merasa sangat lelah.
Alisa memijat-mijat pinggangnya terasa begitu sangat penat. "Hubby kapan pulang, Isa rindu,” ucapnya yang begitu sangat merindukan suaminya. Alisa mengingat saat pinggangnya terasa sakit dan juga pegel suaminya akan selalu memijat-mijatnya.
Alisa memandang layar ponselnya, berharap suaminya menghubunginya. Namun Alisa ingat bahwa suaminya di sana sedang melakukan pertemuan penting dengan perusahaan yang menjadi partner kerjasama dengan perusahaan milik suaminya. Alisa membatalkan niatnya untuk menghubungi suaminya. Alisa memejamkan matanya berharap setelah bangun nanti rasa rindunya sedikit berkurang. Saat kondisi kehamilan seperti ini membuatnya sangat cepat merasa lelah dan juga mengantuk. Bila ia sedang merasa lelah maka
Setelah melakukan rapat penting bersama pemilik perusahaan yang ada di Prancis, Attar langsung menyelesaikan laporan dan juga berkas-berkas kerjasama yang akan mereka lakukan dan menekan kontrak kerjasama dan sebagainya. Attar tidak ada berhenti bekerja. Pria yang akan menjadi calon ayah itu hanya fokus dengan layar laptop yang ada di depannya. Walaupun kepalanya terasa pusing namun Attar tetap berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya. Rasa rindunya sudah begitu tidak bisa dibendung lagi, apalagi saat melihat wajah istrinya di depan layar ponselnya. Melihat istrinya menangis membuatnya benar-benar merasa tidak tega.Setelah semuanya selesai Attar kembali melakukan rapat untuk teman kerjasamanya dengan perusahaan tersebut. Attar tersenyum lega ketika semua urusannya selesai hanya tinggal beberapa urusan kecil lainnya yang harus.Attar kembali ke kamar hotelnya. Pria itu sudah menyelesaikan semua permasalahan yang ak
Alisa terbangun ketika merasakan tangan yang berada di pinggangnya.Alisa membuka matanya berulang kali. Alisa mengedipkan matanya berpikir bahwa saat ini mungkin dia hanya sekedar bermimpi. Alisa memandang wajah suaminya yang sangat dirindukannya. “Ya Allah terima kasih, karena udah sayang sama Isa, Isa memang benar-benar lagi rindu sama suami Isa, jadi lihat suami Isa ada di sini, rasanya benar-benar senang. Terima kasih mimpinya,” ucapnya yang memandang wajah suaminya.Alisa mengusap pipi suaminya dan mencium agar suaminya, pipi, hidung, dagu, dan juga mata. Alisa masih merasa bahwa dia berada di alam mimpi saat ini.Alisa tersenyum ketika melihat mata suaminya yang terbuka. “Makasih hubby,” ucapnya.“Makasih untuk apa,” tanya Attar. Attar sudah bangun sejak tadi saat istrinya berbicara sendiri.“Karena hubby udah mau dat
Alisa mencium tangan suaminya dan kemudian mencium bibir suaminya setelah mereka selesai sholat subuh.“Dari kemarin Isa sholatnya sendiri by.Isa nggak nyangka, sekarang Isa sama Hubby,” ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya.“Hubby juga sholat di sana sendiri,” jawab Attar. Attar tersenyum memandang wajah istrinya. Pria itu seakan tidak ingin mengedipkan matanya saat memandang wajah cantik istrinya yang selalu dirindukannya.Attar menempelkan telapak tangannya di kedua belah pipi istrinya. Pria itu kemudian mencium bibir istrinya dengan sangat lembut. “Hubby beneran rindu Isa,” ucapnya.“Besok kalau pergi jangan lama-lama lagi, kasihan anak,” ucap Alisa mengusap perutnya.“Iya, Hubby disana juga udah cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan supaya bisa pulang ke sini. Kasihan anak,
Sejak pulang ke rumah Attar tidak ada henti-hentinya menuruti keinginan istrinya, bahkan pria itu terkesan seperti seorang ayah yang sedang mengasuh putrinya. Sikap manja istrinya yang terkadang seperti anak kecil. Namun Attar dengan sangat sabar menuruti apa yang diminta oleh istrinya.Attar berbaring di atas tempat tidur, tubuhnya terasa begitu sangat lelah. Selama di Perancis pria itu hanya tidur beberapa jam dalam semalam dan ia hanya fokus dengan pekerjaannya. Attar berusaha untuk bisa secepatnya pulang ke Indonesia. Attar memejamkan matanya yang sudah mulai terasa berat."Apa hubby tidur,” tanya Alisa yang duduk di bibir tempat tidur di samping suaminya. Alisa baru keluar dari dalam kamar mandi.Attar memandang istrinya dan kemudian tersenyum, “sayang hubby mau apa?" tanyanya.Alisa menggelengkan kepalanya, “lagi nggak pengen apa-apa, lagian udah kenyan
“Ini sudah bisa ditinggal, kalau adik mau pulang, pulang aja gak apa-apa, biar Abang yang selesaikan di sini,” ucap Zaki memandang Lyra.Lyra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Iya Bang, Lyra pulang duluan." Lyra merasa sangat lelah sejak tadi sibuk mempersiapkan untuk acara peresmian coffee shop miliknya.“Besok berarti Lyra datang ke sini pagi ya bang,” ucapnya memandang Zaki.“Kalau bos bebas dek mau datang jam berapa aja,” ucap Zaki sedikit tersenyum memandang gadis berhijab pink yang duduk di depan meja barnya.Lyra tersenyum ketika mendengar jawaban pria tersebut. “Iya Bang, Lyra lupa kalau di sini Lyra yang bosnya,” ucap Lyra yang tersenyum lebar.“Nanti sampai di apartemen langsung istirahat, nggak usah mikirin yang lain lagi, yang di sini akan Abang selesaikan. Pokoknya untuk acara besok semuanya akan
“By cepat,” ucap Alisa ketika suaminya masih duduk di sofa sambil memandangi ponselnya.“Ngapain cepat-cepat?" ucap Attar.“Isa gak mau terlambat by, Isa sudah nggak sabar mau ke acara peresmian coffee shop Lyra,” ucapnya.Alisa memandang suaminya yang masih duduk di sofa yang ada di dalam kamarnya. "By ayo,” ucap Alisa yang menarik lengan baju suaminya. Alisa tersenyum manja dan kemudian mencium bibir suaminya. Cara seperti ini biasanya paling ampuh untuk membuat suaminya mengikuti keinginannya.Alisa mengerutkan keningnya dan memajukan bibirnya ketika melihat cara yang dilakukannya tidak ampuh.“By, Isa pengen makan kentang goreng dan juga milkshake,” ucapnya.“Hubby minta pelayanan untuk siapkan,” ucap Attar yang masih memandang layar ponselnya. Pria itu sedang membalas pesan e
Attar memandang 3 biji durian yang ada di dalam piring. Pria itu hanya diam dan memperhatikan istrinya sejak tadi memakan durian. Satu biji durian yang ada di tangan istrinya sudah sejak tadi dimakannya, namun belum habis-habis juga. Istrinya hanya menggigit daging durian itu sedikit demi sedikit.Alisa tersenyum ketika memandang suaminya. “Kenapa hubby nggak suka makan durian by,” ucapnya yang menggigit kecil daging durian yang ada di tangannya.“Hubby nggak suka,” ucap Attar yang tidak menyukai buah durian yang memiliki tekstur daging buah yang lembut dan rasa yang sangat manis dengan aroma wangi yang cukup menyengat. "Hubby nggak suka durian," ucapnya saat istrinya memandangnya.“Padahal rasanya enak kali by, Isa aja rasanya nggak puas makannya,” ucap Aisah yang tersenyum dan menikmati rasa manis buah tersebut.“Iya sampai-sampai yang 1 b
Alisa terbangun saat subuh. Dengan mata yang masih terpejam Alisa menggerak-gerakkan tangannya di samping tempat tidurnya, Alisa tidak menemukan keberadaan suaminya. Alisa menggerakkan tangannya ke sebelah kiri dan juga kanannya, bahkan ia juga menggerak-gerakkan kakinya untuk mencari keberadaan suaminya. "Apa hubby bangun enggak bangunkan Isa,” ucapnya yang merasa tempat tidur itu sudah tidak ada keberadaan suaminya.Alisa membuka matanya dan memandang jam yang ada di dinding kamarnya. “Udah subuh sudah adzan juga,” ucapnya yang biasanya selalu terbangun sebelum adzan subuh karena suaminya selalu membangunkannya.Alisa duduk ingin melihat ke kamar mandi. Alisa ingin memeriksa apakah suaminya sedang berada di dalam kamar mandi saat ini. Namun saat Alisa memandang ke sofa Alisa melihat suaminya yang tertidur di atas sofa.Alisa beranjak dari tempat tidur dan berjalan mendekati sofa ya