Share

82 Pengen Mangga

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-30 00:02:27

Lyra memandang ponselnya yang sedang berdering. Sudah berulang kali ponselnya berdering, namun Lyra tidak mengangkatnya. Ini sudah untuk yang ke-10 kalinya ponsel itu berdering. Panggilan telepon yang masuk masih dari orang yang sama.

“Halo,” ucap Lyra yang menempelkan bentuk pipih tersebut di daun telinganya.

"Tante sudah menelpon kamu lebih dari 10 kali, kenapa kamu nggak angkat-angkat,” ucap Tika yang begitu sangat marah ketika sambungan teleponnya tidak diangkat oleh keponakannya.

“Lyra nggak dengar Tante kalau ada panggilan masuk, soalnya ponsel Lyra di dalam kamar, sedangkan Lyra lagi nonton,” ucapnya memberikan alasan.

“Jangan bohong kamu, kamu memang sengajakan ingin menghindari tante. Ingat Lyra, siapa yang mau mengurus dan membesarkan kamu. Apa kamu lupa bawa tantelah yang membesarkan kamu, Tante  satu-satunya orang yang m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Om Om   83. kisah Lyra

    "Hubby, baju Isa sudah pada sempit," ucap Alisa yang duduk dipangkuan suaminya. Alisa memasang dasi di leher suaminya.Attar memandang baju yang dipakai istrinya. Baju yang saat ini melekat di tubuh istrinya terlihat begitu sangat ngepas. "Sudah mulai kelihatan ya," ucap Attar yang mengusap perut istrinya.“Iya by, baju-baju Isa udah pada sempit. Dalemannya juga,” ucap Alisa.Attar tersenyum saat mendengar ucapan istrinya. “Iya udah makin besar sekarang," ucapnya.“Hubby,” ucap Alisa yang mencubit pinggang suaminya ketika Alisa bisa membaca tatapan mata suaminya yang memandangnya dengan Tatapan yang berbeda.Attar tersenyum saat melihat istrinya tersebut. “Kalau nggak mikir-mikir di kantor ada kerjaan hubby lebih milih di rumah,” ucapnya.“Isa kuliah by,” ucap Alisa.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Terjerat Cinta Om Om   84. Alamat Baru

    Lyra memandang layar ponselnya, Ketika benda pipih itu berdering. Saat ini Lyra sudah memakai nomor baru, jadi hanya orang-orang tertentu yang bisa menghubunginya. Lyra tersenyum ketika memandang panggilan yang masuk di sambung telepon, "Bang Zaki," ucap Lyra membaca nama si penelepon. Dengan cepat Lyra menyentuh icon berwarna hijau ke atas. "Halo assalamu’alaikum,” ucapnya menjawab sambungan telepon pria di seberang sana.“Wa’alaikumsalam, adek lagi apa,” tanya Zaki.“Lagi di apartemen Bang,” jawab Lyra.“Hari ini Abang nggak ada jadwal kuliah, jadi kita bisa jalan-jalan untuk mencari ruko dan alat-alat toko sekalian,” ucapnya.“Gitu ya bang,” ucap Lyra.“Iya bila Lyra tidak sibuk,” jawabnya.“Lyra lagi nggak sibuk Bang, ini cuma lagi nonton aja,” ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Terjerat Cinta Om Om   85 Masa Lalu Attar

    Attar berbaring di atas tempat tidur, pria itu mengusap-ngusap perut istrinya yang sudah mulai membuncit.Alisa memandang suaminya dan tersenyum. "Menurut hubby, anak kita cewek atau cowok," ucapnya."Kalau lihat maminya yang genit ini, sepertinya cewek. Tapi lihat porsi makan maminya yang banyak, ini cowok," ucapnya sambil tersenyum."Isa sekarang kalau makan nggak mau berhenti. Padahal perut Isa udah kenyang by, tapi nggak tahu mulutnya pengen makan terus,” ucapnya yang tersenyum."Iya, ini mami sama calon bayinya sama-sama pintar makan ya," ucapnya saat mengingat bagaimana istrinya begitu sangat lahap makan di restoran Turki yang di pintanya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Attar mencubit pipi istrinya yang sudah mulai berisi. "Makin gemes lihat pipinya,” ucapnya yang kemudian mengangkat tubuhnya dan berada di a

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Terjerat Cinta Om Om   86. Tugas

    Alisa mendengarkan suaminya bercerita tanpa memotongnya sama sekali.“Apa masih mau dengar kelanjutannya,” tanya Attar.Alisa menganggukkan kepalanya.“Setelah 2 minggu menjelang hari pernikahan kami, tidak ada satupun persiapan yang kami lakukan. Kirana seakan tidak peduli dengan acara pernikahan kami, dia bahkan tidak pernah lagi menghubungi hubby. Perlahan-lahan hubby mulai bosan dan berkeinginan untuk membatalkan pernikahan. Hubby juga sudah berencana untuk mengakhiri hubungan dengan dia. Melihat sikapnya seperti itu, hubby merasa dia sudah mempermainkan hubby. Rasa cinta yang hubby punya untuk Dia, sudah berganti menjadi rasa kecewa. Disaat hubby sudah berkeinginan melepaskannya, hubby mendapat panggilan telepon dari nomor dia. Hubby begitu sangat marah namun hubby tetap mengangkat sambungan telepon tersebut. Pada waktu itu yang berbicara ternyata bukan dia namun mamanya. Mamanya meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Terjerat Cinta Om Om   87. Membujuk Istri

    “Isa mau ikut." ucap Alisa menangis memeluk suaminya."Jangan sayang Prancis itu jauh," ucap Attar."Iya Isa tahu. Tapi kita naik pesawat," ucapnya dengan isak tangisnya. Alisa menangis layaknya seperti anak kecil.Attar begitu sangat panik saat melihat istrinya yang menangis hingga tersedu-sedu. "Sayang, untuk sampai di sana, kita akan menghabiskan waktu lebih dari 17 jam. Kondisi Isa lagi hamil muda gini sayang. Hubby takut nanti Isa kenapa-kenapa," ucap Attar yang berusaha menenangkan istrinya."Isa gak mau hubby pergi," ucapnya tanpa melepaskan pelukannya dari suaminya."Hubby gak bisa kalau gak pergi sayang. Ini kerja sama yang sangat penting. Hubby akan usahakan agar urusan di sana bisa cepat selesai. Begitu selesai semuanya hubby akan langsung pulang,” ucapnya.Alisa hanya diam dan memeluk suaminya, suara t

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   88.Memakai Hijab

    Attar duduk diatas tempat tidur, pria itu sibuk dengan layar laptop yang ada di depannya. Pria berwajah tampan itu begitu sangat fokus mengerjakan tugas kuliah Istrinya. Attar sedang mengolah data keuangan yang menjadi tugas kuliah istrinya."By, apa sudah siap tugas dasar-dasar ilmu akuntansi Isa?" ucap Alisa yang memandang suaminya.“Belum sayang sedikit lagi,” ucapnya yang masih mengolah data keuangan yang ada di layar laptop.“By kalau sudah siap buatkan makalah Isa ya,” ucapnya."Iya nyonya," ucapnya.Alisa tertawa mendengar ucapan suaminya."Biar Hubby tambah semangat, Isa kasi hadiah," ucap Alisa yang mencium bibir suaminya.Attar tersenyum saat istrinya yang mencium bibirnya. "Nanti dua ronde ya sayang," ucap Attar.“Iya by nanti isa kasih dua ronde tapi nyicil. Selesai tugas Is

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   89. Pengen Coklat

    “By, Isa mau makan coklat,” ucap Alisa yang menarik-narik hidung mancung suaminya hingga mata suaminya yang sudah terpejam terbuka kembali.Attar yang baru akan memejamkan matanya membuka matanya kembali dan memandang wajah istrinya. "Apa di rumah nggak ada stok coklat,” ucapnya.Alisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.“Mau coklat apa,” tanya Attar.“Isa mau coklat silverqueen by," ucap Alisa yang tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya.Attar berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Meskipun matanya begitu sangat mengantuk, namun pria itu tetap mengikuti apa yang diminta istrinya. “Ini anak hubby minta makan coklat malam-malam ya,” ucapnya yang mengusap perut istrinya dan kemudian duduk dari tempat tidurnya.“Iya by Dia pengen coklat,” ucap Alisa yang te

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Terjerat Cinta Om Om   90. Mulai Belajar

    “Bumil kenapa, sepertinya lagi sedih,” ucap Lyra yang duduk di sebelah Alisa.Alisa yang sejak tadi hanya diam dan duduk lemas memandang temannya yang duduk disebelahnya. Alisa seakan tidak percaya saat melihat penampilan baru dari temannya tersebut.“Kenapa,” tanya Lyra.“Beneran pengen hijrah,” tanya Alisa yang tidak yakin.Lyra tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “do’akan ya,” ucapnya.“Pasti Isa do’ain,” ucap Alisa tersenyum dan memeluk Lyra. Alisa begitu sangat senang melihat perubahan yang terjadi terhadap diri temannya.“Kenapa sedih kayaknya dari tadi melamun aja,” ucap Lyra yang masih menunggu jawaban dari temannya tersebut.Alisa memajukan bibirnya ke depan matanya sudah berkaca-kaca sebelum memulai berb

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Om Om   137. Ulang Tahun

    "Mau gendong depan atau belakang?" Ferdi tersenyum memandang gadis kecil nan cantik tersebut."Depan," ucap Azahra.Ferdi menjongkok di depan Azahra dan mengembangkan tangannya.Azahra tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher Ferdi. Gadis kecil itu begitu sangat senang ketika tubuhnya yang bulat terangkat oleh pria yang berubah tinggi tersebut."Rara gak sangka kalau Abang akan pulang," Azahra berkata dengan memandang wajah tampan pria tersebut.“Abang udah janji akan pulang ulang tahun adik. Jadi Abang harus tepati janji," Ferdi berucap dengan tersenyum.“Rara senang Abang pulang. Rara rindu Abang. Rindu rindu rindu serindu-rindunya." Azahra berkata dengan tersenyum lebar.“Mana bukti rindunya,” tanya Ferdi yang menarik hidung milik Azahra.Azahra memeluk Ferdi dengan sangat erat,

  • Terjerat Cinta Om Om   136. 10 Tahun Berlalu

    "Assalamu'alaikum," ucap Attar saat ia masuk ke dalam kamar."Wa’alaikumsalam." Alisa tersenyum saat melihat suaminya yang baru pulang dari kantor. "Tasnya hubby Isa bawain," ucap Alisa yang ingin mengambil tas milik suaminya."Gak usah sayang, hubby aja yang bawain. Baru lepas melahirkan, tuh gak boleh angkat yang berat-berat," ucapnya sambil mengusap pipi istrinya, dan meletakkan tas tersebut ke tempatnya."Kalau cuma tas Isa bisa, Isa kuat kok angkat tas," ucap Alisa yang memegang manja lengan suaminya."Jangan dulu sayang.""Hubby tangannya di cuci dulu," Alisa berucap saat melihat suaminya yang ingin mengambil putrinya.Attar membatalkan niatnya, pria itu menganggukkan kepalanya."Bajunya wajib ganti dulu, nggak boleh pakai baju yang dari luar langsung megang anak," ucap Alisa itu yang sudah mulai cerewet.

  • Terjerat Cinta Om Om   135 Calon Istri

    Alisa sudah berada di dalam kamarnya. Alisa tidak ada henti-hentinya menatap wajah bayi mungilnya. Wajah yang begitu sangat cantik dan juga imut imut.Attar duduk di samping bayinya itu, menatap wajah putrinya, dan kemudian berpindah ke wajah istrinya.“Dari tadi lihatin Isa, terus lihatin anak,” ucap Alisa.“Sama,” ucap Attar.“Hidungnya punya hubby,” ucap Alisa yang memandang hidung putrinya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu mencium kening putrinya, kemudian pipi putrinya kiri dan kanan. "Pipinya lembut sekali.” Attar merasakan betapa lembutnya pipi putrinya. Attar kemudian memandang istrinya, mencium kening istrinya, pipi istrinya kiri dan juga kanan, Ia juga mencium bibir istrinya.“Isa udah lupa by gimana rasa sakitnya melahirkan, rasa sakitnya hamil karena udah lihat muka

  • Terjerat Cinta Om Om   134. Panik

    “Melahirkan normal memang seperti ini Pak Attar, jadi walaupun sakit tetap harus dibawa berjalan,” ucap dokter Sari berusaha menjelaskan.“Lakukan sesuatu," pria itu sangat marah ketika Dokter spesialis kandungan istrinya tidak melakukan apa-apa. "Istri saya sedang sakit dan saya disuruh melihat saja," Attar sangat marah terhadap dokter yang menangani istrinya. Attar memilih dokter Sari untuk menangani persalinan istrinya karena dokter Sari merupakan dokter spesialis kandungan terbaik di rumah sakitnya.Dokter Sari terlihat begitu sangat bingung untuk berkata. Gimana caranya dia menjelaskan kepada pria yang menjadi pemilik Rumah Sakit tempat dirinya bekerja. Berulang kali dokter Sari menarik nafasnya dan kemudian menghembuskannya. “Kenapa kemarin tidak sarankan cara lain saja,” pikirnya.“Saya belum bisa memberikan bantuan apa-apa karena saat ini masih bukaan dua, d

  • Terjerat Cinta Om Om   133. Banyak Berjalan

    “Assalamu’alaikum,” ucap Attar yang berdiri di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum memandang istrinya yang sedang duduk ditemani dengan Ibu Aminah.“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisa dan Aminah."Hubby sudah pulang?" tanya Alisa yang tersenyum.“Baru saja sampai. Ibu," Pria itu menyalami tangan Aminah dan menempelkan punggung tangan wanita itu di keningnya. Attar duduk di tepi tempat tidur di samping istrinya. Attar tersenyum ketika istrinya mencium punggung tangannya. Pria itu mencium kening istrinya. "Gimana apa sakit,” tanya Attar.“Iya by sakit, tapi kata Ibu enggak apa-apa, soalnya itu tanda bayinya lagi cari jalan,” Alisa berucap dengan tersenyum. Sudah beberapa hari ini Ibu Aminah selalu menemani Alisa. Wanita Itu merawat Alisa seperti merawat putrinya sendiri. Saat Alisa mengatakan perutnya sakit, Ibu Aminah mengusap-usap pe

  • Terjerat Cinta Om Om   132. Jangan Berubah

    Attar tersenyum memandang istrinya yang duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.“Baju hubby ini," Alisa menunjukkan pakaian suaminya yang sudah disiapkannya.Attar tersenyum ketika melihat setelan jas, baju kemeja, dasi, dan pakaian dalam, yang sudah disiapkan Istrinya. Istrinya tetap menyiapkan semua perlengkapannya sebelum berangkat ke kantor seperti ini.Attar memakai pakaiannya duduk di atas tempat tidur, dengan menurunkan kakinya di lantai. Sedangkan istrinya akan duduk di atas pangkuannya, memasangkan dasi di lehernya. Melihat wajah istrinya yang sudah tampak menahan rasa sakit, membuat pria itu merasa sangat tidak tega. Namun Attar memang tidak mengerti apa-apa mengenai persalinan. Berulang kali dirinya meminta penjelasan dari dokter, namun terkadang apa yang diucapkan oleh dokter itu hanya memberikan rasa tenang sementara untuknya. Bila melihat istrinya mengatakan sakit, Attar sungguh

  • Terjerat Cinta Om Om   131. Bulan ke Sembilan

    “Apa mau jalan pagi,” tanya Attar ketika ia selesai sholat subuh bersama dengan istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa malas by jalan pagi,” ucap Alisa.“Kenapa,” tanya Attar.“Isa lebih suka tidur baring-baring,” ucap Alisa.“Mau melahirkan normal apa nggak,” tanya Attar yang mengusap perut besar milik istrinya.“Kata orang sebaiknya normal by. Kemarin Ibu Aminah juga bilang, kalau Isa melahirkan lebih bagus normal, terkecuali mamang saran dokter. Kak Indah, Kak Yanti, Kak Fitri, juga bilang gitu,” ucap Alisa yang memilih proses persalinan secara normal.“Kata Dokter kemarin apa?" tanya Attar.“Isa disuruh jalan pagi.”“Jadi sekarang mau jalan pagi atau enggak?" Attar bertanya dengan menarik hidung istrin

  • Terjerat Cinta Om Om   130 Menganggu

    Attar merasakan tubuhnya yang digoyang goyang oleh istrinya. "Ada apa sayang?" pria itu bertanya dengan membuka matanya.“By, Isa nggak bisa tidur sejak tadi,” ucap Alisa kepada suaminya.Attar merubah posisi tidurnya dan memandang wajah istrinya. “Matanya di pejamkan sayang," Attar memeluk tubuh istrinya dan kembali memejamkan matanya.“By bangun, jangan tidur, temani Isa," pinta Alisa yang kembali menggoyang-goyang tubuh suaminya, Alisa narik-narik jenggot tipis di dagu suaminya.“Hubby ngantuk sayang,” ucap pria itu ketika istrinya membuka kelopak matanya dengan jarinya.“Hubby jangan tidur, Isa nggak bisa tidur,” Alisa tersenyum manja melihatkan deretan gigi putihnya."Kenapa nggak tidur?" tanya Attar.“Sejak tadi anak gerak terus, perut Isa sampai sakit,"

  • Terjerat Cinta Om Om   129. Melepas rindu

    “Nanti pulang dari kantor kita ke coffee shop Lyra ya by," pinta Alisa yang duduk di atas pangkuan suaminya. Perutnya yang sudah besar membuat posisi duduknya menyamping, dan melingkarkan tangannya di leher suaminya.“Ngapain,” tanya Attar yang tersenyum memandang sikap istrinya yang begitu sangat manja. Istrinya melingkarkan tangan di lehernya dan menenggelamkan hidungnya ke lehernya.“Isa pengen duduk nyantai di coffee shop Lira," Alisa berucap dengan mengangkat kepalanya dan memandang wajah suaminya.“Rayu dulu Sayang," Attar berbisik di telinga istrinya.Alisa tersenyum dan mencium bibir suaminya dengan sangat lembut, namun balasan yang diberikan oleh suaminya membuat ciuman itu semakin memanas.Mereka seakan sama-sama ingin melepaskan hasratnya masing-masing.“Sayang, hubby ada rapat jam 3, dan sekarang e

DMCA.com Protection Status