Pada malam hari, Noura menepati janjinya pada Ashley. Bersama Moana, Noura mendatangi klub sekitar pukul delapan malam. Tidak seperti sebelumnya, malam ini Noura justru menggunakan pakaian yang sangat sopan. Meski mengenakan outfit yang tertutup, namun masih menunjukkan kesan mewah seakan dia adalah seorang wanita karier yang memiliki jabatan penting.Saat bertemu, Ashley sedang bersama dengan Eya. Pria itu langsung menyipitkan mata. "Noura, ada apa denganmu?" Dia keheranan karena Nader belum memberikan penjelasan apapun padanya.Karena adanya Eya, Noura sekalian menunjukkan kesombongannya pada wanita itu. "Kenapa, Ashley, apa kamu terkejut melihat perubahan dalam diriku?" Eya mendengus kesal melihat sikap berani Noura, tapi belum berani mengucapkan sepatah kata pun."Aku tahu kau adalah wanita spesial untuk Nader, tapi hingga detik ini belum ada perintah apapun untukmu, jadi tidak sepantasnya kamu mengubah pekerjaanmu sesuka hati," ungkap Ashley yang turut kesal. "Sekarang lebih ba
Pada suatu malam, Nader mendatangi kediaman Reghab Hammadi. Ketika dia tiba, di sana sedang diadakan pesta kecil-kecilan. Entah bertujuan untuk apa, Nader tidak paham. Dia hanya fokus pada Noura yang tengah berdiri bersebelahan dengan Reghab.Awalnya, sedikit pun tidak ada pikiran negatif pada Noura. Meskipun Ashley sudah memberikan penjelasan yang buruk tentang Noura, Nader yakin jika Noura adalah wanita yang bersih dari setiap skandal. Dia tidak boleh lagi mempercayai ucapan orang asing. Akan tetapi, ketika melihat kedekatan antara Noura dan Reghab, Nader mulai sedikit curiga.Nader menyaksikan sendiri bagaimana Noura memeluk dan mencium pipi Reghab. Ditambah balasan dari pria kaya raya itu yang juga mencium kening Noura dengan lama dan itu terjadi di depan khalayak ramai.Hubungan seperti apa ini?"Apa yang aku lihat ini?" Nader menajamkan penglihatannya. Dia berdiri di luar gerbang terbuka itu, tentu masih bisa menyaksikan dengan mudah karena acara itu diselenggarakan di halaman
Setidaknya Nader memiliki Angel di sisinya saat ini, dan gadis itu akan selalu menjadi penyemangatnya untuk mendapatkan Noura kembali."Ibumu pasti sedang marah besar pada ayah sekarang," ucap Nader pada anak yang digendongnya. "Kamu harus membantu ayah agar ibumu luluh dan lebih memilih kita daripada orang lain!" Dia mengajak Angel bicara seolah-olah anak itu paham dengan apa yang dikatakannya.Sore itu, setelah pulang kerja, Nader langsung menuju villa untuk menemui putrinya."Hanya kamu yang membuatku tenang, Sayang." Nader menciumi pipi putrinya. "Beruntungnya aku memilikimu saat ini, jadi semua beban hidupku dapat berkurang setiap bersama denganmu."Banyak hal yang membuat pikiran Nader kacau balau. Selain Noura, ada juga Heba yang membuatnya marah. Jika sedang mengingat semua kejahatan yang dilakukan oleh ibu sambungnya itu, Nader merasa kecewa dan ingin segera melampiaskan segala angkara murka dalam dirinya.Nader masih menahan diri, mengingat Heba adalah orang yang memberi sem
Noura tetap menjelaskan kronologi kematian Luke meski ayahnya sudah melarang. Ketika bertemu dengan istri Luke, dia membela diri di hadapan wanita hamil itu. "Aku rasa semua wanita akan melakukan hal yang sama." Tidak disangka, Hanna menerima permintaan maaf Noura dengan mudah. Sembari menggenggam tangan Noura, dia juga meminta maaf dengan tulus. "Kebiasaan Luke sulit untuk diubah, dan aku rasa ini adalah jalan terbaik untuk mengakhiri hubungan kami."Noura tersenyum lembut. "Terima kasih."Setelah pertemuan itu, Hanna berencana kembali pada kedua orang tuanya. Sedangkan Noura bergegas menyusul Moana yang sudah lebih dulu keluar kafe."Bagaimana ...?" Moana terlihat khawatir. "Apa wanita itu akan menuntutmu?" "Dia tidak akan berani," jawab Noura dengan tenang. "Aku dengar ayahku sudah memberikannya properti, tentu saja dia akan diam."Awalnya, Hanna ingin membuat perhitungan dengan Noura. Namun, setelah mengetahui bahwa Noura adalah anak kandung Reghab Hammadi, sementara suaminya h
Noura mencoba menghubungi Mike melalui nomornya yang baru, tapi panggilan itu tidak kunjung mendapatkan jawaban. "Apa terjadi sesuatu dengan mereka?" Noura mulai resah. Sudah beberapa hari dia menunggu Mike, namun temannya itu belum ada kabar."Coba hubungi Richard saja, siapa tahu Mike sedang bersama dengannya sekarang!" Moana memberi saran. Semenjak memutuskan keluar dari dunia malam, Moana selalu bersama dengan Noura. Rencananya, mereka akan mendirikan usaha bersama juga."Baiklah." Noura segera melakukan panggilan telpon pada Richard.Ketika panggilan itu tersambung, Noura langsung bertanya tentang Mike. "Halo, Richard, apa kamu sudah bertemu dengan Mike? Dengan anakku juga? Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa kalian belum juga membawa Angel padaku?" cecar Noura tanpa jeda.Richard terdiam. Tatapannya pada Mike mengisyaratkan bahwa dia sedang meminta pendapat dari pria itu. Akan tetapi, pertanyaan itu juga adalah yang dihindari Mike sejak awal. Sulit baginya untuk memberi jawa
"Jadi yang membunuh Aira juga adalah ibu?" Rona belum mengetahuinya dengan pasti, jadi dia memastikan. "Apa yang kamu lakukan, Bu?""Tentu saja aku mencekiknya sampai mati." Seperti psikopat, Heba tidak merasa bersalah dengan kelakuannya. "Apa ....?" Rona terkejut dengan ucapan ibunya.Sembari menyeringai licik, Heba melipat kedua tangan di dadanya. "Salah sendiri tidak mau menuruti perkataanku. Seandainya dia diam saja dan tidak membantah ucapanku, aku tidak akan membunuhnya juga."Heba tersenyum licik. Dia masih mengingat kejadian itu dengan jelas. Kala itu, Aira mengetahui keberadaan Maryam yang masih hidup dan tinggal bersama dengan Noura. Aira yang malang berniat akan mengadukannya pada Nader dan Imtiyaz. Tapi sebelum terjadi, langkahnya sudah lebih dulu dicegah oleh Heba. Tidak bisa diajak bekerja sama, Heba pun terpaksa menghabisi Aira dan merekayasa kematian gadis itu seolah-olah Noura yang telah melakukannya.Mendengar ucapan Heba, Nader tidak kuasa menahan diri lagi. Pria
Harta yang dimiliki Reghab Hammadi sepenuhnya akan diturunkan untuk Noura dan dia juga telah diberi kebebasan untuk mempergunakannya sesuka hati. Namun demikian, Noura masih memiliki caranya sendiri. Dengan mempergunakan Nader, Noura berpikir bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari pria itu."Aku rasa selama ini kamu sudah memberikan uang yang banyak untuk Malini, tapi malangnya, saat aku meminta bantuan darimu, kamu sepertinya sangat sulit untuk berbagi denganku," sindir Noura membuat Nader terhenyak."Aku tidak seperti yang kamu pikirkan itu, Malini tidak berhak untuk mendapatkan apapun dariku, jadi untuk apa membahas wanita itu?" Nader berusaha memperbaiki imagenya yang mungkin dicap buruk oleh Noura. "Sekarang apa rencanamu, bantuan seperti apa yang kamu inginkan?" tawarnya."Bukankah besok malam Netanyahu akan melelang perusahaannya?""Dari mana kamu tahu?" Nader merasa sedikit malu dengan ketidaktahuannya saat ini."Ayahku yang memberitahu." Noura menjeda ucapannya
Noura lebih banyak diam ketika bu Meta memberikan nasehat padanya. Dia mendengar semua ucapan wanita paruh baya itu tanpa berniat menyanggah sedikit pun. "Ibu ingin yang terbaik untukmu, Noura, jadi sebaiknya jauhi Nader, jangan pernah berdekatan dengannya lagi, apalagi berniat ingin kembali bersama dengannya!" ucap Meta di akhir nasehatnya."Aku tidak pernah berpikiran seperti itu, Bu," balas Noura dengan terbuka. "Bahkan pertemuan kami hanya untuk meminta dia agar segera menceraikan aku." "Ibu pegang kata-katamu, Noura." Meta terlihat sedih. Tatapan matanya terlihat penuh dendam. "Sungguh, ibu masih sangat membenci keluarga mereka, mereka tidak pantas untuk dimaafkan, Noura.""Iya, Bu." Noura mengangguk paham.Reghab terlihat lebih santai dari hari biasanya. Dia paham dengan perasaan Meta yang turut menyaksikan langsung kekejaman keluarga Othmani pada Noura. Sama seperti Imtiyaz, Reghab juga menyerahkan semua keputusan pada putrinya. Tampak jika dia juga sudah tidak terlalu denda