Share

Bab 29

last update Last Updated: 2025-03-10 20:22:14

Diana menoleh cepat, ia sejenak terdiam mengingat-ingat, “Aku pernah mendengar kabar jika dia menikah secara tertutup.”

Mendengus kasar, Nicholas duduk di sebelah sang kekasih. Ia memijat pangkal hidung dengan kuat. Rasa menyesal dan bersalah kini menyelimuti hatinya.

“Ada apa, Nico?” tanya Diana khawatir.

“Tidak apa-apa, aku hanya lelah,” ujar Nicholas, “sebaiknya aku kembali, ibu pasti mencariku.”

Nicholas berdiri, membenarkan jas miliknya dan melenggang meninggalkan Diana dengan rasa kesal.

________

Malam hari di kediaman Matilda. Mereka semua sudah berada di meja makan, dengan Kanaya yang berada di sebelah nenek William itu.

Wanita cantik itu seolah ingin memberitahu Rose jika posisinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dirinya yang hanya wanita baru.

Seorang pelayan datang memberitahu Rose jika William sudah datang dan memintanya untuk menemuinya. Mendengar itu, Kanaya ikut berdiri, tetapi dengan cepat Matilda menahan lengannya.

“Rose, temui suamimu,” pinta Matilda lembut.

“P
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 30

    “Bu, makan malam Anda,” kata pelayan wanita sudah dengan troli di tangannya.Rose mengangguk dan mengambil alih troli yang dibawa oleh pelayan, kemudian mengganti untuk membawanya masuk ke dalam.Sebelum ia benar-benar membawa makan malam mereka masuk, Rose mendekat dan berbisik, “Apakah nona Kanaya masih ada di lantai bawah?”Di pelayan mengangguk cepat, ia terlihat ragu, tetapi dengan cepat mengatakan jika Kanaya berada di ruang keluarga bersama Matilda.“Apakah dia memang sering menginap?”“Rose.” Suara seseorang dari dalam kamar mengejutkan Rose juga dengan si pelayan. Rose mengangguk kecil dan meminta si pelayan segera beristirahat karena sudah malam.Ia membuang napas pelan, kemudian membawa troli masuk ke dalam dengan langkah cepat.“Ternyata kau suka bergosip, ya.” William berdecak, ia meraih satu botol minuman di dalam lemari dan membawa ke meja.“Tidak ada yang bergosip,” bohong Rose dengan bibir mencebik.“Jangan berbohong, bahkan dinding pintu itu bisa lebih jujur darimu,”

    Last Updated : 2025-03-11
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 31

    Sepanjang perjalanan, Nicholas terus memikirkan ucapan sang ibu. Entah apa saja yang Rose katakan hingga bisa membuat ibunya begitu menginginkan dirinya.“Wanita itu telah mencuci otak ibuku,” geram William, tetapi ketika bertatap muka dengan Rose, ia merasa tertarik begitu kuat, apalagi mantan kekasihnya kini terlihat lebih cantik.“Dan sekarang, pak William dalam pengaruh sihirnya. Wanita itu telah bermain api, dia bahkan tidak takut dianggap wanita kedua dalam rumah tangga orang lain,” lanjut Nicholas mencemaskan Rose. Ia kembali ke tempat tinggal Rose sebelumnya, tempat yang biasa dikunjungi jika begitu lelah dengan pekerjaan. Akan tetapi, semua berakhir ketika Diana datang dan menawarkan cinta untuknya. Cinta yang ia butuhkan, seperti sentuhan dan kepuasan.Sekali lagi, ia mengutuk kebodohan Rose yang menolak bersamanya, andai saja, wanita itu tidak menjual maha, sudah pasti mereka menjadi sepasang kekasih yang bahagia.Ia turun dari mobil, berjalan ke arah depan untuk memastika

    Last Updated : 2025-03-12
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 32

    Di dalam mobil, William dan Rose saling terdiam. Perkataan Matilda kembali mengusik hati kecilnya.Ia menoleh ke arah William yang terlihat begitu santai seolah tak terjadi apa pun sebelumnya.“Kenapa?” tanya William tanpa menoleh.“Tidak,” jawab Bella kembali menatap ke arah jalan.“Jangan dipikirkan. Nenek bukan wanita yang tega, sehingga kau sampai memikirkan banyak hal,” tukas William lembut.“Aku tahu dia hanya bercanda, tapi bagaimana jika kau dan Kanaya–”“Tidak akan terjadi apa pun antara kamu. Dia sudah seperti adik bagiku, Rose.” William menarik Rose lebih dekat ke arahnya. Menekan tombol untuk menghalangi si sopir melihat kegiatan mereka.“Willie, ini di mobil,” bisik Bella begitu terkejut. Ia sudah berada di atas pangkuan William dengan mudahnya.“Aku tahu, untuk itu diamlah!” serunya.Suasana semakin mencekam, Rose menelan ludah kasar ketika melihat wajah William yang semakin mendekat ke arahnya.“William,” ujar Rose kembali.Pria itu terkekeh kecil, ia membenarkan rambut

    Last Updated : 2025-03-13
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 33

    Ethan menatap Nicholas dengan tenang, kemudian menepuk pundaknya pelan. “Lebih baik Anda fokus dengan pekerjaan Anda Pak. Tentang Bu Rose, lebih baik kita tidak perlu membahasnya.”Nicholas membuang napas pelan, ia menatap lurus pada Ethan yang tetap tenang, “Anda pasti tahu tentang sesuatu, kan? Apa hubungan Rose dengan pak William?”Tersenyum kecil, Ethan menghembuskan napas, “Saya hanya asisten Pak William. Pekerjaan saya hanya memastikan semua berjalan dengan baik, termasuk pekerjaan Anda.”Nicholas memicingkan mata, ia tahu jika Ethan tidak mungkin akan memberikan informasi padanya.“Anda tahu sesuatu dan menyembunyikan,” ujar Nicholas, “saya hanya ingin tahu di mana dia sekarang, jika Anda mengetahuinya tolong beritahukan padaku.”Sekali lagi, Ethan menarik sudut bibirnya begitu tipis, “Saya sudah banyak membuang waktu. Baiklah, Pak. Selamat bekerja.”Nicholas membuang napas kasar, ia mengepalkan tinju ke arah Ethan yang semakin menjauh. Pria itu begitu sulit memberitahu kebenar

    Last Updated : 2025-03-14
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 34

    Ethan berjalan di belakang Rose yang sejak tadi hanya melangkah tanpa mengambil satu barang pun. Pria itu hampir ingin berteriak, berharap William menggantikan dirinya. Sorot matanya berbinar sejenak ketika melihat Rose mengulurkan tangan, seolah hendak mengambil sesuatu di rak. Namun, harapannya sirna begitu saja saat wanita itu kembali meletakkan barang tersebut dan berlalu tanpa membawa apa pun. “Bu, apakah Anda tidak tertarik dengan tas di sana?” tanya Ethan, segera menghadang langkah Rose yang hendak berbelok ke arah lain. Rose menoleh ke arah yang ditunjuk Ethan, memperhatikan deretan tas yang tertata rapi di lemari kaca. “Tidak,” jawabnya singkat. Dalam hatinya, ia tahu harga tas terkecil di sana bisa mencukupi kehidupannya selama bertahun-tahun. “Tas di sini terjamin keasliannya, Bu. Beberapa istri direktur rela menghabiskan banyak uang hanya untuk memiliki salah satunya,” jelas Ethan dengan tenang. “Anda lihat tas berwarna hitam dengan merek ternama itu?” Rose me

    Last Updated : 2025-03-16
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 35

    “Buka mulutmu.” Rose menyodorkan sendok berisi makanan di depan mulut sang suami. Ia sengaja ingin menghindari suasana panas karena begitu lelah.“Rose, aku tahu kau sengaja melakukan ini. Kau tidak rindu padaku?” decak William kesal.“Buka dulu mulutmu. Kau harus mencoba masakan istrimu,” paksa Rose masih tetap sabar.Menarik napas panjang, William membuka mulut dan menerima suapan istrinya. Ia tersenyum lembut dengan tatapan hangat, “Aku merasa pernikahan kita adalah yang paling luar biasa,” ungkapnya, “kau paket komplit.”“Artinya ini enak?”“Hum tentu saja. Ini enak,” jawabnya kembali membuka mulut.“Syukurlah. Aku senang karena kau suka masakanku,” desahnya, mengingat ke belakang, Nicholas tak pernah sekalipun memuji masakannya.“Ini enak, kau juru masak terbaik setelah masakan ibuku,” sambung William seiring dengan tatapan matanya mulai berubah.Sesaat ruang makan terasa aneh, William terlihat tak bersemangat dalam kunyahannya, “Andai saja ibu masih ada, dia akan memuji dirimu j

    Last Updated : 2025-03-18
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 36

    Tawa William pecah, seketika rasa ingin mengolok Nicholas lenyap begitu saja. Mantan kekasih Rose itu hanya bisa menyembunyikan rasa malunya dari balik senyum kecil.“Maafkan saya jika telah lancang, Pak. Saya mengira, istri Anda cemburu karena Anda dekat dengan wanita lain,” ujar Nicholas.“Hum, kau benar,” kata William, kehadiran Kanaya mungkin saja mengganggu Rose, sehingga wanitanya merasa rendah diri.“Kalau begitu, apa yang bisa kuberikan padanya. Aku ingin dia melihat bahwa aku ini begitu mencintainya,” terang William berterus terang.Nicholas terdiam sesaat. Ini bukan hal sulit untuknya, apalagi dia juga memiliki wanita yang mudah marah jika cemburu.“Wanita menyukai barang-barang mewah,” kata Nicholas, “istri Anda mungkin saja telah mendapatkan semua, untuk itu saya menyarankan membawanya untuk berlibur.”“Berlibur?” ulang William memikirkan, “ini tidak bisa, kita memiliki banyak agenda di kemudian hari.”Nicholas tersenyum memahami, “Anda benar. Tapi, tidak ada salahnya memb

    Last Updated : 2025-03-19
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 37

    “Katakan saja kenapa kau datang selarut ini?” William yang belum sempat membersihkan diri melepas kemeja miliknya dan menyampirkan di badan kursi.Melihat otot tangan William yang kekar serta leher yang begitu kokoh, Kanaya menelan ludah kasar. Ia mendekat dengan tanpa sadar, meremas tangan William dengan erat.“William, ototmu–”“Kanaya,” tegur William membaca isi kepala temannya.Wanita kru mengerucutkan bibir, ia melepas tangan William dan duduk di sofa. “Sebelum menikah dengannya, kau tidak pernah seperti ini. Sekarang, aku merasa kau semakin jauh.”“Coba cari kekasih, Kanaya. Hidupmu akan lebih baik ketika mendapatkan seseorang yang paham dengan dirimu.”“Mana bisa aku mencari pria lagi, aku, kan–”“Jangan macam-macam. Kau sudah seperti adik bagiku,” kata William.“Tapi, aku menginginkanmu, William. Katakan saja padaku jika pernikahan kalian hanya pernikahan palsu, ya kan?”William menarik napas panjang sebelum menatap Kanya datar, “Jangan bicara omong kosong.”Kanaya menggigit b

    Last Updated : 2025-03-22

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 61

    “Tentu saja, kau meragukan kemampuanku dan aku tersinggung.”Rose memutar mata malas, ia mengambil pisau dan memotong roti dengan tidak sabar. “Ini sangat enak dari wangi ya.”William mengangguk. “Tentu saja, sudah aku katakan, aku berbakat dalam apa pun.”Satu potong kecil masuk ke dalam mulut. Rose menatap William dengan tatapan curiga, “Ini enak.”William menjentikkan jari dengan semangat. “Sudah tidak diragukan lagi bukan, ini enak Nyonya.”Rose terkekeh kembali, “Terima kasih, kau pasti sudah berjuang dengan sangat keras untuk roti yang enak ini.” William menarik kursi untuk istrinya, membantu Rose untuk duduk dengan ayam sembari menikmati roti panggang yang masih panas. “Ah, aku melupakan sesuatu,” kata William segera beranjak dari posisinya.Dengan mulut yang masih terisi dengan roti hangat, Rose kembali dikejutkan dengan apa yang ada di tangan William saat ini. Dua gelas minuman yang keduanya sangat ia sukai.“Willie, kau yang membuat ini semua?” Rose meraih gelas susu yang

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 60

    Di gedung tinggi yang menjulang kokoh, pria dengan kemeja abu-abu mengusap wajah dengan kasar. Ia membuang napas berulang kali setiap kali mengingat sang istri dan ibunya yang tidak bisa akur. Pintu ruangan terbuka setelah diketuk. Nicholas menyambut tamunya dengan senyum tipis.“Apakah saya mengganggu Anda?” Edwin masuk dan menatap wajah Nicholas yang terlihat kusut, “apa ada masalah serius?”Nicholas mempersilakan Edwin duduk, “Duduklah! Saya merasa tatapan Anda semakin terlihat aneh.”Edwin terkekeh, ia semakin menggeser duduknya lebih dekat. “Aku datang ingin mengucapkan selamat atas pernikahan Anda Pak.”Nicholas mengerutkan kening, bingung karena Edwin bisa tahu sebelum ia menyebarkannya sendiri. Sekarang ia tahu, kenapa karyawan lainnya menatapnya seraya berbisik sejak kedatangannya.“Saya dan anak-anak yang lain sudah sepakat untuk merayakan ini, Pak,” sambung Edwin dengan wajah cerah, “sepulang kerja nanti, kita semua makan bersama dan Anda yang traktir.”Nicholas sampai terb

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 59

    William dengan tergesa turun dari lantai atas setelah membersihkan diri. Sudah hampir setengah jam, tetapi Ethan belum juga menelpon dan memberinya kabar tentang keberadaan Rose.“Pak sarapan Anda,” kata pelayan mengingatkan.William berbalik, ia menatap dingin pada pelayan wanita yang diminta untuk memenuhi kebutuhan Rose selama ini. “Apa kau tidak bisa mencegahnya untuk tidak pergi?”“Maafkan saya Pak,” katanya seraya menunduk.William membuang napas panjang, ia kembali meneruskan langkahnya karena ada acara penting yang tidak bisa ditinggalkan. Ia juga yakin jika Ethan sudah siap menunggunya di tempat tujuan.“Aku akan memaafkanmu jika itu bukan rumah ibu Nicholas, Rose. Tapi, jika itu rumah wanita itu, aku berjanji akan mengirim mereka semakin jauh dari tempat ini.”William meminta supir membawanya ke tempat yang telah dijanjikan. Urusan Rose biar anak buah Ethan yang mencarinya hingga ketemu.Di tempat yang berbeda, Rose yang sudah sampai beberapa menit yang lalu, terlihat menikm

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 58

    “Kau yakin?” tanya William dengan wajah mengetat.Dokter dengan usia separuh dari usia neneknya itu mengangguk. “Jika kau tidak percaya, lebih baik bawa dia langsung ke rumah sakit. Aku khawatir pada kondisinya.”William mengusap wajah kasar, ia tidak mengira jika rasa khawatirnya semakin membuatnya sesak napas. Ia berdiri, menatap dokter keluarganya yang ikut berdiri mengikuti dirinya.“Aku akan kirim tagihannya,” kata William berjalan lebih dahulu ke lantai atas.“Apa apa dengannya, kenapa wajahnya tidak terlihat senang,” kata sang dokter kebingungan. Ia meraih tas miliknya kemudian berjalan keluar dengan langkah yang pasti.Sementaa itu, di lantai atas. William yang baru saja membuka pintu di kejutkan oleh Rose yang baru saja kedua dari kamar mandi. Wanita itu menatapnya bingung.“Ada apa?” tanya Rose berjalan dengan handuk kecil di tangannya.“Bagaimana keadaanmu?” William berjalan ke arah sang istri yang masih terlihat pucat. Ia masih bingung, kenapa Rose bisa hamil sedangkan di

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 57

    “Apa katamu?”Diana terbelalak dengan ucapan Nicholas yang begitu mengejutkan, “Kita akan menjadi orang tua. Anak kita akan lahir dan kau bilang aku tidak waras?”“Aku tidak mau tahu, kita harus mencari rumah dan menyiapkan semua kebutuhan anak kita,” putus Diana sepihak.Nicholas membuang napas kasar, melirik perut Diana yang makin terlihat, sementara ia masih terganggu dengan ucapan Tiana beberapa saat yang lalu, “Biarkan aku bicarakan ini pada ibu dulu, dia sudah tua dan—”“Terserah kau saja, tapi aku tidak ingin ibu serumah dengan kita.”Nicholas menoleh cepat. “Apa kau bilang?”Membuang napas frustasi, Diana membalas tatapan Nicholas, “Ibu tidak menyukaiku, aku khawatir kehamilanku terganggu karena kami saling bersitegang.”“Kau tidak berusaha dengan baik, Diana. Ibu sangat baik jika kau bisa merebut hatinya seperti Rose,” kata Nicholas tanpa sadar.“Rose?” ulang Diana geram, “kita baru saja menikah dan kau bisa menyebut Namanya di hadapanku?”Tersadara dengan kata-katanya, Nicho

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 56

    Pagi kembali hadir dengan begitu cepat. Diana yang tahu jika Nicholas telah kembali dari perjalanan bisnis segera datang ke rumah Margaret pagi-pagi sekali. Wanita itu bahkan sudah membawa beberapa hadiah untuk kekasihnya dan calon ibu mertuanya.Jangan lupa penampilannya seperti seorang pengantin. Cantik dan begitu anggun.“Selamat pagi, Ibu,” kata Diana pada Margaret yang pertama kali membuka pintu untuknya.Wanita itu melihat penampilan kekasih putranya yang terlihat aneh. Namun, ia mencoba mengabaikannya.“Kenapa kau datang sepagi ini?” tanya Margaret sinis, ia bahkan masih memegang pinggiran pintu agar Diana tidak masuk ke dalam rumahnya.“Tentu saja mencari calon ayah anakku,” kata Diana dengan jawaban tak kalah sinisnya, “lebih baik singkirkan tanganmu sebelum aku melakukan hal yang tak kau bayangkan.”Mata margaret terbelalak dengan mulut terbuka karena begitu syok dengan jawaban Diana yang terdengar kasar padanya. Wanita tua itu sampai terhuyung ke belakang tatkala dengan pa

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 55

    Kanaya mengusap kepalanya seraya mengerucutkan bibir, sebab Matilda sempat memukulnya karena gemas. “Nenek, ini sakit.”Matilda berdecak, “Jangan asal bicara, Rose tidak seperti itu,” katanya seolah membela, “sekarang jelaskan saja bagaimana keseruanmu selama liburan.”Kanaya tersenyum tipis, “Aku sudah jelaskan di awal. Ini liburan yang paling menyenangkan karena hadiah ini adalah darimu Nenek.”“Lalu bagaimana dengan pria yang kukenalkan? Kau menyukainya?” tanya Matilda penasaran. Beberapa Minggu yang lalu, ia memang memperkenalkan Kanaya dengan anak dari rekan arisan berliannya.Kanaya mengeluh, wajah cerianya berubah sendu, “Seperti yang Nenek jelaskan, dia baik, perhatian dan juga dewasa,” kata Kanaya, “tapi aku tidak tertarik menikah terlalu cepat,” sambungnya.“Tidak ada yang memintamu menikah terlalu cepat, tapi usiamu sudah sangat cukup untuk berumah tangga,” ujar Matilda, “kau sudah seperti cucuku, karena itulah aku tidak akan melewatkan semua yang bisa membuatmu bahagia.”K

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 54

    Rose terbelalak mendengar kata-kata Tiana, ia menatap temannya dengan tatapan menuntut, “Apa yang kau katakan?” tanyanya seraya berbisik.Tiana mengangguk, membenarkan jika apa yang dibicarakannya adalah kebenaran, “Sebagai dokter ini adalah kesalahan, tapi aku sebagai temanmu tidak bisa menyembunyikan ini Rose,” katanya menyesal, “aku kasihan padamu dan Nicholas, kalian berdua terpisah karena ulah wanita jahat itu.”Rose masih mematung, ia merasa kasihan pada Nicholas, tetap dengan mengatakan kebenarannya sekarang bukanlah hal yang baik.“Tiana, aku tahu kau memang teman terbaikku, tapi mengatakan ini padaku tidaklah tepat. Aku dan Nicholas sudah memiliki kehidupan masing-masing.” Rose sampai berpegangan pada meja karena kakinya terasa lemas.Tiana mengangguk meski ada rasa khawatir pada kondisi Rose. “Kau benar, aku ingin memberitahu Nicholas tentang ini, tetapi kau tahu sendiri kan, dia tidak menyukaiku,” keluh Tiana, “aku juga merasa bersalah memberitahumu setelah kau sudah menika

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 53

    Di rumah sakit swasta. Rose melangkah dengan tergesa, tak lupa dengan penutup wajah yang harus dipakai setiap kali ia keluar. Bukan keinginannya, tetapi beberapa minggu yang lalu, ketika ia keluar ke supermarket. Orang-orang berdesakan hanya untuk menangkap gambar dan mengabadikan dalam ponsel mereka.“Ibu, kau di sini?” Rose menghentikan langkah ketika tak sengaja bertabrakan dengan Margaret hingga penutup wajahnya hampir saja tersingkap.“Rose, ada apa dengan wajahmu, kenapa memakai benda itu?” tanya Margaret bingung.Rose membenarkan dengan cepat kain penutup wajahnya, kemudian membawa Margaret ke tempat yang lebih sepi. Wanita itu, berbicara dengan napas terengah karena takut ada yang menyadari keberadaannya.“Aku baik-baik saja,” katanya, “Ibu periksa lagi?” tanya Rose melihat kondisi ibu Nicholas.Margaret belum menjawab, tetapi pria lain sudah berjalan mendekat ke arah mereka berdua. Margaret tersenyum, ia meminta Rose berbalik dan melihat siapa yang ada Bersama mereka.“Rose,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status