Share

Panik

Kilatan cahaya kamera yang mengambil gambar Mona dan Marfin yang tanpa mereka sadari. Suasana tenang terhenti ketika Mona tiba-tiba beranjak dari duduknya, menarik perhatian Marfin yang duduk di sebelahnya.

Marfin dengan cepat meraih tangan Mona dengan ekspresi penuh harap, namun tindakannya langsung ditepis oleh Mona sebagai penolakan yang tegas.

"Maaf, Marfin. Aku sudah memilih jalanku," ucap Mona dengan suara lembut namun mantap, mencoba menjelaskan tanpa melukai perasaan Marfin.

Marfin terdiam sejenak, matanya mencerminkan kekecewaan yang mendalam. "Tapi, Mona, aku masih mencintaimu. Kita bisa memperbaiki semuanya," desis Marfin dengan nada penuh harap.

Mona menggeleng pelan, ekspresinya penuh dengan campuran antara belas kasihan dan ketegasan. "Kita sudah berada di titik akhir, Marfin. Aku harap kau bisa mengerti," ucap Mona sambil menatap mata Marfin dengan penuh empati.

Marfin terdiam, tak mampu berkata-kata dalam kekecewaannya. Mereka berdua terdiam sejenak. Yang detik kemudia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status