Share

Kena gantung

Penulis: Mentari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ketika Mona membuka mata, ia dikejutkan dengan setangkai bunga mawar merah di sampingnya saat berbaring. bibir Mona tersenyum mencium bunga mawar tersebut.

"Wanginya segar ...."

Kepala Mona celingukan mencari keberadaan Leo yang tidak ada. Setelah menggosok matanya dan turun dari tempat tidur, Mona mengibarkan selimut dari tubuhnya.

"Om, kamu di mana?" gumam Mona sambil berjalan ke arah jendela dan membuka gorden. Di luar sudah mulai terang.

Waktu menunjukkan pukul 04.50, Mona terdiam sejenak setelah menatap jarum jam. Mona mengusap wajahnya seraya menghela nafas dalam-dalam, "Om, kamu di kamar mandi kah?"

Manik matanya mendapati piyamanya di bagian dada terbuka, membuat Mona bengong, mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. "Ah, aku tidak melakukan apapun. Aku masih datang bulan kok," bergumam Mona sambil menggeleng.

"Oh, iya, Om Leo pasti sudah berangkat," kata Mona saat tersadar bahwa Leo pergi ke luar kota. Mona merapikan pakaiannya dan melihat sekeliling, di mana tas dan koper L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Berdamai

    Mona melirik ke arah ketiga asisten yang sedang berbisik-bisik, lalu pandangannya beralih ke pintu lift. Ternyata, ibu mertua dan Marfin sedang menuju ruang makan. Mona segera berdiri untuk menyediakan kursi bagi ibu mertuanya."Mana sarapan untukku?" tanya ibu mertua dengan nada tegas."Ini sarapan untuk ibu," jawab Mona sambil menyajikan semangkuk bubur putih setengah matang yang sudah dikupas dan segelas susu murni."Ibu mertua, ini sarapan yang dibuat oleh nyonya muda," cepat-cepat kepala asisten menjawab sebelum Mona bisa berkata apa-apa.Ibu mertua mengangguk tanpa banyak bicara selama sarapan. Setelah itu, Mona kembali ke kamarnya dan menerima panggilan video dari Leo."Syukurlah kamu sudah sampai dengan selamat di tempat tujuan," ucap Mona dengan lega."Ya, sudah sampai dan sedang sibuk," jawab Leo dengan datar."Kalau kau sedang sibuk, kenapa telepon aku?" suara Mona sedikit kesal."Kenapa kau marah?" tanya Leo, pandangannya terarah ke arah Mona."Siapa yang marah? Aku tidak

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Pingsan

    "Aduh. Kepala ku pusing sekali!" gumam Mona seraya memijat pelipisnya.Tiba-tiba, Mona merasa pusing. Kepalanya begitu berat, pandangannya pun kabur, dan akhirnya dia tidak sadarkan diri.Salah satu asisten yang melihat Mona tergeletak di pinggir kolam berteriak-teriak heboh meminta tolong sambil menghampiri."Tolong, tolong! Nyonya muda pingsan!" teriak asisten sambil menepuk-nepuk pipi Mona.Kebetulan, Marfin yang baru saja pulang kuliah mendengar teriakan tersebut dan menghampiri, bersamaan dengan datangnya seorang security. "Mona, Mona!" panggil Marfin sambil menepuk-nepuk pipi Mona dan mengangkat kepalanya ke dalam pangkuan."Bangun Mona! hey bangun." Marfin terus menepuk pipi Mona yang terpejam.Security yang hendak mengangkat tubuh Mona, yang saat mengenakan celana pendek dan kaos putih pendek, namun segera dilarang oleh Marfin. Lantas Marfin sendiri yang mengangkat tubuh Mona ke dalam dan menyuruh asisten untuk

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Ketacunan

    Leo menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari luar kamar. Ia beranjak hendak melihatnya, penasaran suara apa itu?Marfin yang menonjok dinding, meringis kesakitan! tangannya berdarah. Marfin segera menyembunyikan tangannya saat papanya muncul dari balik pintu."Kenapa?" tanya Leo, penasaran dan menatap pemuda yang wajahnya mirip dengannya."Eh, em ... tidak apa-apa, Pah," jawab Marfin lalu pergi meninggalkan papanya.Leo mengerutkan keningnya dan masuk ke dalam kamar, menutup pintu dengan rapat."Ada apa, Om?" Selidik Mona saat melihat Leo mendekatinya.Leo menjawab. "Entah, saya tidak tahu," sambil membuka jasnya.Leo kemudian mulai menyelidiki dan bertanya. "Kamu kenapa bisa pingsan?"Kepala Mona menggeleng dan ia melonjak naik, berlari ke kamar mandi. Muntah lagi yang hanya air pahit saja. Oo ... Oo ....Leo yang merasa khawatir, melompat mengikuti langkah Mona, sang istri."Sayang!" gumam Leo sambil memijat pundak Mona yang sedang muntah-muntah."Oo ... Oo ..." Mona terus mun

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Bidadariku

    "Kau harus mati, kau harus mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milikku!" ucap wanita cantik yang berdiri di dekat Mona yang terbaring.Bantal yang melayang di atas hampir saja mengenai wajah Mona, niatan untuk membekap agar Mona kehilangan oksigen. Dengan cepat wanita itu mengurungkan niatnya dan menyimpan bantal di tempat semula saat mendengar suara derap langkah yang mendekati ruangan tersebut.Wanita itu celingukan dan langsung menggeser tubuhnya ke dekat jendela bersebelahan dengan pintu dan bersembunyi di balik gorden."Sial, sepertinya ada yang datang ke sini," gumamnya sambil menyembunyikan diri.Ternyata, Leo yang baru saja selesai meeting kembali ke rumah sakit dan membawa sebuket bunga mawar merah untuk sang istri."Sayang, aku kembali," ucap Leo setelah berada dekat Mona yang tampak lelap, lalu mengecup keningnya. Mona pun bergerak dan terbangun, menatap suaminya."Kau sudah pulang," suara parau Mona sambil mendudukan dirinya."Sudah, sayang," jawab Leo seraya mengusa

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Shock

    Leo pun ikut kaget melihat Mona dan buket bunga bergantian. Dari dalam buket keluar seekor ular kobra, walau ukuran kecil tapi akan mematikan."U-ular," gumam Mona dengan mengarahkan telunjuknya yang menuding ke arah ular yang keluar dari buket."Security?" dengan cepat Leo memanggil security berbarengan dengan tindakannya meraih gorden yang lalu ia tutupi ular tersebut agar tidak pergi kemana-mana."Om, jangan biarkan aja nanti bahaya!" teriak Mona yang malah tambah cemas melihat suami yang bertindak gegabah.Mona mau mendekat ke arah Leo yang langsung berteriak."Dam saja di situ." Pinta Leo sambil menelungkup ular dengan kain gorden di gulung hingga membentuk bulatan."Security tolong!" teriak Leo kembali maksudnya mau minta bantuan.Sungguh aneh sekali, kok bisa-bisanya di dalam buket bunga ada ularnya? Tidak masuk akal."Om, hati-hati om!" gumam Mona kembali dengan wajah yang sangat khawatir.Datanglah dua security dan bodyguard juga asisten lainnya datang dengan tergesa-gesa."A

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Masih cinta

    Mona mengedarkan pandangan ke sekitar yang tampak romantis, mulut Mona pun bungkam tak bisa berkata-kata.Kini Leo dan Mona duduk di meja makan yang dihiasi dengan lilin-lilin kecil yang berpendar lembut. Cahaya lampu redup menciptakan suasana yang intim dan romantis. Mereka saling memandang dengan mata penuh cinta."Kau suka?" Selidik pria bertubuh tinggi tegap.Kepala Mona mengangguk seraya menatap ke atas meja terdapat hidangan mewah yang disajikan dengan indah, mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup. Suara musik jazz yang lembut mengalun di latar belakang, menambah kesan romantis dalam suasana itu."Oke makanlah sayang!" Leo mengambil sendok dan garpu."Ini untukmu," ucap Leo seraya menyodorkan kotak persegi empat dengan ukuran buku. Mona, yang sedang mengunyah, menatap benda tersebut yang berbalut dengan pita merah. Penampilannya sangat cantik."Ini untukku?" tanya Mona."Iya, semoga kau suka," jawab Leo."Emang isinya apa? Jangan bilang kalau itu kunci mobil atau ku

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Pendakian

    Marfin merasa gugup saat pintu diketuk dari luar. Antara ingin membukanya atau membiarkannya, namun Mona malah berteriak meminta tolong."Tolong, tolong!" suara Mona terdengar sambil menggedor pintu kamar Marfin.Marfin menarik tubuh Mona dan menutup mulutnya dengan tangan agar tidak berteriak. Mona berontak dan menginjak kakinya dengan keras, membuat Marfin melepaskannya. Mona segera kembali menggedor pintu dan meminta tolong."Tolong, keluarkan aku!" teriak Mona."Tuan muda, buka kalau tidak saya akan dobrak pintunya!" suara dari luar terdengar, ternyata suara sang bodyguard ayahnya."Tuan. Jer, tolong aku, tuan!" teriak Mona kembali, berusaha menarik handle pintu yang dikunci oleh Marfin."Tuan muda, buka kalau tidak akan saya adukan pada papa Anda!" ancam sang bodyguard.Marfin sejenak berpikir, mungkinkah ini tidak akan sampai ke telinga papanya. Sementara CCTV hanya ada di ruangan terbuka saja, tidak di kamar pribadi. Mona juga tidak mungkin bicara dengan papanya, Leo, karena ti

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Cuci tangan

    Susana yang sebelumnya tenang dan khidmat, tiba-tiba berubah menjadi tegang. Namun, alih-alih merayakan momen pernikahan, pengantin malah terlibat pertengkaran hebat."Sudah saya bilang, jangan terburu-buru, sabar sebenar bis gak?" kata Marfin sedikit membentak."Sabarlah kamu!" seru Laksmi dengan marah. "Kamu jelas-jelas menyuruhnya menghilangkan jejakmu. tidak ingin bertanggung jawab? Sadarlah, kita melakukannya karena saling suka, bukan karena paksaan!""Kamu ini apa-apaan, Marfin? Dan kamu juga sudah tua, bukannya harus mengingatkan suamimu?" suara Oma memotong berdekatan mereka berdua."Oma, pernikahan ini aku tidak setuju. Aku belum siap menjadi suami dan ayah," balas Marfin kepada Omanya.Pernikahan ini terjadi memang atas dasar permintaan dari Leo, bukan keinginan dari hati Marfin.Oma menjewer kuping Marfin sambil berkata. "Kalau belum siap, ngapain menanam benih terlebih dahulu, ha ... Fin? Setelah enak, baru kau mau mencuci tangan gitu?""Nah gitu, Oma. Sifat cucumu yang ha

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Bahagia

    Laksmi menatap dengan rasa tidak percaya bahwa malam ini dia harus keluar dari rumah impian itu, bahkan tanpa mendapatkan penghormatan dan mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa. "Marfin, aku tidak selingkuh dan di mana buktinya aku selingkuh? Aku hanya ngobrol saja dengan dia. Dari mana buktinya aku selingkuh?" Laksmi berusaha membela diri. "Jangan banyak bicara! Bawa bajumu keluar dari sini! Semua barang-barang mu, get out!" ucap Marfin sambil menunjuk ke arah pintu yang terbuka lebar. "Tapi kan tidak ada buktinya bahwa saya selingkuh. Jadi tidak ada alasan bagimu untuk menceraikan saya!" teriak Laksmi dengan nada putus asa. "Sekarang, aku minta kamu segera merapikan semua barang-barang dan keluar dari rumah ini!" sergah Marfin sambil melempar semua barang Laksmi keluar kamar. Bahkan bukan hanya barang-barangnya yang dilempar keluar kamar, Laksmi pun ditarik keluar kamar. Padahal, ia baru saja ingin menggendong Mandala yang terdiam, melihat kedua orang tuanya dengan kebingu

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Seyakin-yakinnya

    Brak!Marfin mengejutkan mereka dengan menggebrak meja mereka, tatapan tajam diarahkan langsung pada Laksmi dan prianya. "Oh, ini yang namanya males keluar, pengen barengan di rumah, secrol medsos. Rupanya di sini ya. Saya tidak menyangka, ternyata kamu seorang ibu yang jahat, seorang istri yang penghianat!"Laksmi, terkesiap, melonjak naik berdiri, tidak percaya dengan kedatangan Marfin di hadapannya yang tadi katanya bermain di taman dan membawa anak tiba-tiba berada di depannya."Mar-Marfin, kamu ngapain di-di di sini?" suara Laksmi belibet, saking kagetnya."Kenapa, Mama Laksmi kaget? Karena suami yang lebih muda ini berada di sini? Kamu ternyata wanita murahan! Dulu kamu menggodaku, sampai hancurnya hubunganku dengan Mona. Dan sekarang kamu telah menghancurkan hubungan kita," suara Marfin dengan tegas."Ini tidak ... Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku ... aku bisa jelaskan," sahut Laksmi dengan suara yang terbata-bata.Marfin mengangkat tangan memberi kode agar Laksmi tid

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Berbalik arah

    Setelah beberapa saat muter-muter membawa Mandala jalan-jalan akhirnya Martin hendak menuju pulang namun sebelum masuk ke area perumahannya melihat mobil sang istri keluar membuat dia tertarik untuk mengikutinya dan mencoba untuk menanyakan keberadaannya sekarang di mana.(Kamu di mana? bisa datangin aku nggak, di taman sedang mengajak Mandala bermain) kirim.Beberapa saat kemudian terdengar notif masuk. Ting ....(Aku sedang berada di rumah lah. Malas untuk keluar!) jawab Laksmi.Kemarin merasa kebingungan apa ya di rumah tapi yakin kok itu mobilnya. Sehingga Ia terus mengikuti mobil tersebut memperhatikannya dari kejauhan."Aku jadi penasaran, aku yakin kok mobilnya istriku, apa mobilnya dipinjamkan sama orang lain? Tapi sama siapa? Nggak mungkin juga," gumam Marfin sambil terus mengawasi mobil yang berjarak beberapa meter di depannya.Sementara itu, Mandala tertidur di jok samping, sesekali Marfin memperhatikan anaknya dan jalan bergantian. "Rasanya sangat tidak mungkin mobilnya d

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sibuk sendiri

    Marfin melanjutkan perjalanannya, mengendarai mobil kesayangannya menuju pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, ia disambut oleh putranya, Mandala, yang berusia kurang lebih satu tahun. Mandala sudah mulai bisa bicara dan bertanya kepada Marfin tentang oleh-oleh yang terlupa Marfin beli."Aduh lupa! Ayah lupa sayang!" Kata Marfin dengan senyuman."Mmm, Ayah! Kok lupa sih ... beli oleh-oleh buat Mandala?" tanya Mandala dengan suara polos dan penuh harap.Marfin merasa bersalah karena lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. "Maaf, Sayang. Ayah lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. Tapi Ayah akan memberikannya nanti, ya."Mandala mengangguk dengan wajah kecewa yang segera berubah menjadi ceria. "Baik, Ayah. Mandala tunggu. Jangan lupa lagi ya! Janji"Marfin merasa berat hati karena lupa membawa oleh-oleh, namun janji lain kali akan membawanya. Sesuatu yang spesial untuk Mandala. Dia menuntun Mandala masuk ke dalam rumah.Namun, saat mereka masuk, Marfin mendapati istrinya, Laksmi, sedang asi

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sejahat itu

    Suasana rumah begitu ramai menyambut kedatangan baby kembar Arda dan Ardi. sekian waktu kemarin menghilang. Kini datang kembali Mambawa kebahagiaan untuk Leo dan keluarga.Saat itu datang dua orang polisi dengan tegaknya dan begitu hormat kepada Leo. "Silakan duduk!" Leo menyilakan duduk kepada tamunya."Terima kasih!" Keduanya duduk di sofa berhadapan dengan tuan rumah.Polisi memberikan laporan yang mengungkapkan bahwa dalang di balik penculikan anaknya adalah Alexa, dan bahkan terbukti bahwa Alexa juga terlibat dalam penggelapan uang perusahaan Leo. Leo sangat terkejut dan jatuh dalam rasa nyesek yang mendalam, bertanya-tanya apa maksud dari semua ini."Apa? Alexa? Apa maksud dari semua ini?" Leo tidak habis pikir. Bagaimana bisa dia melakukan penculikan dan menggelapkan uang perusahaannya."Iya, Pak Leo. Setelah melakukan penyelidikan yang mendalam, kami menemukan bukti yang mengarah kepada Alexa. Dia memiliki motif di sebalik ini, melakukan penculikan demi satu tujuan dan mengge

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Ditemukan

    Mona kembali melihat ke arah sang suami yang menikmati makan bakso nya dengan sangat lahap. "Sebaiknya kita pulang," ajak Leo setelah menghabiskan makannya, berdiri dan menyimpan lembaran uang di bawah mangkok. Mona, menganggukkan kepala, lalu berdiri hendak meninggalkan tempat itu. "Saya sudah melihat kedua baby yang sekarang dirawat oleh Abang tukang bakso, wah lucu-lucu kembar lagi," suara pria yang berada di belakang Mona menarik perhatian mereka berdua. "Apa Pak, Abang tukang bakso merawat kedua baby kembar? Dan baby siapa itu?" Mona menjadi penasaran. "Entah, yang jelas di bawa sama orang gila dan sekarang dirawat sama istrinya tukang bakso," kata si bapak tadi. Leo segera merogoh sakunya, mengambil ponsel lalu dia menunjukkan foto baby Arda dan baby Ardi. "Apakah kedua baby ini?" tanya Leo penasaran, kepalanya menoleh banyak orang-orang yang berada di sana. Orang yang tadi mengobrol sama bapak yang barusan saling pandang, entah apa yang berada dalam pikiran mereka. "Kam

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Anak titipan

    Mona akhirnya mau makan, setelah Marfin berhasil membujuknya dan memberinya makan dari tangannya. Leo merasa cemburu dan mengambil alih posisi Marfin."Sini, biar Papa saja," kata Leo sambil menyuapi Mona. "Sayang, makan yang banyak," ucap Leo pada Mona yang membuka mulutnya."Aku ingin bertemu bayi. Aku takut dia-" Mona terhenti saat Leo menempelkan jari di bibirnya.Marfin menatap Mona dan Leo yang terlihat mesra. Hati Marfin juga merasa cemburu melihat Mona yang begitu dekat dengan Leo. *****Hati Mona penuh kekhawatiran dan kegelisahan. Dia tidak dapat membayangkan apa yang mungkin terjadi pada kedua putrinya yang hilang. Berbagai pertanyaan bergejolak di dalam pikiran mereka."Di mana bayi-bayi kita? Kapan kita akan menemukan mereka?" Kata Mona sambil menatap keluar jendela."Aku tidak tahu. Kita akan terus mencarinya," balas Leo sambil memandang ke jalan yang terlewati saat ia mengemudi.Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan, mencari tanda-tanda keberadaan mereka. Mona berharap

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Membisu

    Sementara itu, polisi sedang mengintai tempat yang dicurigai sebagai tempat bersembunyinya orang yang membawa bayi kembar, Arda dan Ardi.Dengan tegas, suara polisi memperingatkan. "Jangan bergerak! Serahkan dirimu, kalau tidak mau terjadi sesuatu padamu!" Polisi menodongkan senjata api ke arah wanita yang sedang memunggungi, sementara beberapa polisi lain berada di sekitar.Wanita itu, dengan rasa kaget, masih menghubungi pihak polisi dan perlahan-lahan mengangkat kedua tangannya. Kemudian, polisi segera meringkusnya, mengamankan tangannya ke belakang.Tanpa ada perlawanan, wanita tersebut digelandang ke kantor polisi. Selama di perjalanan, polisi terus menanyai di mana bayi kembar tersebut, namun wanita itu masih bungkam. Saat digeledah, tempat itu tidak ditemukan bayinya, hanya ada barang bukti berupa pakaian bayi.Berita mengenai kejadian ini langsung sampai ke telinga Leo dan Mona. Keduanya mendatangi polisi segera setelah mendengar kabar tersebut.Plak.Tidak dapat mengendalikan

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Hilang

    Mona masuk ke kamar bayinya dengan hati yang panik dan terpukul. Dia melihat tempat tidur kosong dan bayinya sudah tidak ada di situ. Keadaan ini membuatnya kehilangan kendali dan dia langsung berteriak."Arda. Ardi, tolong ... bayiku hilang! Dia tidak ada di sini!" seru Mona dengan suara lantang.Mendengar teriakan Mona, semua orang di rumah berhamburan menuju kamarnya. Mereka melihat wajahnya yang panik dan hancur, dan situasi menjadi semakin kacau."Apa yang terjadi? Dimana bayimu?" tanya Wati yang lebih dulu sampai di lokasi dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Baby aku hilang, Wati! Dia tidak ada di tempat tidurnya," kata Mona dengan suara yang penuh keputusasaan, sementara susternya pun yang baru selesai makan datang ke sana.Mona mencari ke kolong tempat tidur. Ke balik gorden. Balik sofa ... Dan asisten lain pun ikut mencari. suster pengasuh baby Arda dan Ardi pun kebingungan tadi kan waktu dia tinggalkan bersama Mona, terus kenapa sekarang tidak ada."Sabar, sayang," kata L

DMCA.com Protection Status