You’ll be stronger with each tear that you cry
Then you’ll learn to fly
Luka di tubuh akan sembuh dengan cepat. Tapi luka di dalam akan sulit untuk sembuh. Karena luka di dalam tidak bisa disentuh dengan tangan. Hanya cinta yang tulus yang mampu menyembuhkannya.
Rimani (Stay)by Gabriele D'An
Lawan semua iblis yang berusaha menjatuhkanmu dengan kata-kata penghinaan. Kau berharga, Moglie mia. Karena kau adalah nafasku. Itulah arti Siete la mia aria.~ Gio De Luca ~♠ ♠ ♠ ♠ ♠Hari-hari berikutnya Gio habiskan di rumah. Dia bahkan membawa seluruh pekerjaan di rumah agar bisa menemani dan juga menjaga Abby. Seperti halnya saat ini di ruang kerjanya, Gio sedang melakukan pemeriksaan akhir gelang pintar bernama Infinito. Gelang berwarna orange itu melingkar di tangan Gio. Dengan menggunakan Pico Projector yang memiliki delapan sensor dengan kemampuan jarak jauh, gelang ini mampu menampilkan tampilan smartphone
Tersenyum adalah cara terbaik untuk menghadapi setiap masalah, untuk menghancurkan setiap ketakutan dan untuk menyembunyikan setiap rasa sakit.Kamu tahu seseorang berarti dalam hidupmu ketika tak peduli apa yang terjadi, baik ataupun buruk, dia selalu mampu membuatmu tersenyum.♠ ♠ ♠ ♠ ♠Gio menatap seseorang yang berdiri di tengah ruang kerjanya. Dia melihatnya dari atas hingga ke bawah secara berulang-ulang. Seorang wanita yang mengenakan kaos putih dan ditutupi sebagian oleh bib overalls kotak-kotak berwarna coklat. Wanita itu memiliki rambut pirang sebahu yang sedikit acak-acakan. Seakan dia tidak menyisirnya ketika bangun tidur."Selamat pagi, Mr. De Luca." Suaranya yang
Jangan cepat menilai seseorang berdasarkan penampilannya. Karena kita tidak tahu kemampuan yang dimiliki orang itu. Bisa jadi dia akan membuat kita takjub.♠ ♠ ♠ ♠ ♠Sampai di toko roti miliknya, Lucia benar-benar terpesona dengan Taylor yang berdiri di belakang kaca yang menyimpan berbagai roti. Bahkan sejak memasuki toko roti itu, Lucia tidak mengalihkan pandangannya dari pria yang saat ini mengenakan kemeja biru."Senang melihatmu lagi, Abby." Sapa Taylor dengan senyuman yang ditujukan pada Abby."Aku juga senang melihatmu lagi, Taylor. Apa kau menyukai oleh-oleh yang kubawakan untukmu?""Tentu saja suka. Aku bahkan memamerkan beer stein
Tu seil il sole del mio giorno.Kau adalah matahariku, Gio. Tanpamu aku tidak bisa melihat apapun dan merasakan ketakutan. Tanpamu aku tidak bisa merasakan kehangatan hingga membuatku menggigil kedinginan. Aku sangat mencintaimu.~ Abby De Luca ~♠ ♠ ♠ ♠ ♠Dalam ruang pertemuan, Matthew tampak tidak fokus mendengarkan apapun yang sedang dibicarakan. Pasalnya pikirannya dipenuhi kekhawatiran terhadap putrinya yang saat ini tengah dipenjara. Dia yakin Carla sangat menderita di sana. Matt sudah mengirim seseorang untuk membebaskan putrinya. Sayangnya pengaruh Giorgio De Luca amatlah sangat besar. Inilah yang dia khawatirkan
"Ingat benci dan cinta tuh beda tipis lho. Bisa saja nanti kamu yang sedang jalan di atas kebencian langsung menyebrang ke jalan cinta."~ Abby De Luca ~❇️❇️❇️❇️❇️Kondisi Abby dari hari ke hari semakin membaik. Dia sudah mulai banyak tertawa. Semua berkat cinta Gio dan juga tingkah menggemaskan Lucia yang terus membuatnya tertawa. Bahkan Abby sudah tidak lagi sepanik dulu ketika tidak sengaja bersentuhan dengan Taylor.Seperti saat ini, Abby sedang membawa kue buatannya yang baru matang menuju bagian toko. Dia menyerahkan nampan berisi kue muffin coklat yang menggiurkan itu kepada Taylor. Mencium aroma yang lezat i
Tidak semua hal bisa dihindari. Termasuk masalah. Ketika Tuhan mengijinkan masalah datang dalam hidup kita, maka kita tidak bisa menghindarinya. Bahkan jika kita berlari sejauh apapun, masalah itu akan tetap mengejar kita.❇️❇️❇️❇️❇️Setelah Gio pergi, Abby memilih untuk mengisi perutnya sendirian di ruang makan. Menikmati makan malam disertai dessert buatannya sendiri. Abby merasa kesepian tidak ada Gio yang menemaninya. Karena itu Abby jadi tidak bersemangat dan hanya memakan sedikit dari porsi biasanya.Abby memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dia meraih ponsel yang dia letakkan di atas meja. Kemudian wanita itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia menyalakan ponsel itu dan melihat ada satu pesan dari Lucia.