Share

15. Aturan Berciuman

.

.

.

1 jam telah berlalu. Aku saat ini sedang ada di dalam mobil dengan Mas Adam. Suasana hening di antara kami karena kami sama-sama marah.

“Sedih ya tidak jadi di antar sama Raka?” tanyanya tiba-tiba.

Nada bicara Mas Adam ketus. Dengan kedua tangan menyentuh kemudi, dia melirikku tajam untuk mengintimidasiku.

“Sedih? Mungkin bukan aku, tapi Mas yang sedih!” sahutku balik memelototinya sembari kembali berkata, “Apalagi hari ini gagal berduaan dengan kak Sandra,” sindirku.

“Eh, hati-hati bicaranya ya, Ran! Aku sama Sandra itu mau meeting!” terangnya mulai memelankan laju mobilnya.

Sesekali dia melirikku untuk mengetahui responku. Tetapi aku membuang wajahku dan menggerutu dengan pelan.

Meeting kok berduaan. Apalagi kantornya sepi. Pantas aja selama ini suka pulang malam!” keluhku.

Mendengar keluhanku, Mas Adam lalu meminggirkan mobilnya hingga kami berhenti di bawah pohon yang rindang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status