Share

163. Eksekusi

Tak ingin mendengar teriakan Lady Sina, Raja segera pergi meninggalkan lapangan dengan perasaan marah. Masih terdengar di telinganya Lady Sina terus meneriakan namanya dan terus menyebut nama saudara kembarnya.

Untuk menghilangkan kemarahan di hatinya, Raja bergegas menemui permaisuri, biasanya dalam suasana hati yang tidak menentu seperti itu, permaisurilah yang selalu bisa meredamnya.

Putera Mahkota mendekati kurungan kaca, wajahnya tak seteduh hatinya. Hal ini yang sangat di takuti Lady Sina. Masih terbayang dalam benaknya selir Raja yang berteriak histeris saat Putera Mahkota melemparnya ke kandang kawanan singa yang sedang kelaparan. Kemudian ďia menyelamatkannya tetapi Putera Mahkota seakan tak punya hati melempar kembali tubuh selir itu berulangkali sampai meregang nyawa. Lady Sina bergidik membayangkan hal itu, nyalinya menciut tatkala Putera Mahkota mengetuk-ngetuk kaca sambil tersenyum penuh ejekan.

"Sepertinya tak ada lagi yang perlu di bicarakan, ayo kita bermain-main sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status