Share

166. Hukuman untuk selir

Nenek Kolona melihat penyesalan di wajah Raja sehingga dia menjentikkan tangannya dan terbentanglah layar lebar di hadapan Raja.

Dari layar lebar itu nampak permaisuri Nela sedang uring-uringan. Sesekali dia duduk lalu berdiri, hal itu dilakukannya berulang kali.

"Ambilkan buku bacaanku," pintanya pada dayang istana.

Dayang istana lalu menyerahkan buku yang diminta permaisuri. Kemudian Permaisuri membaca buku dengan sangat serius, kemudian dia berbaring tapi masih tetap melanjutkan bacaannya.

Raja menatap layar tak berkedip, "Buku apa yang sedang di bacanya?" gumamnya.

Nenek Kolona menjentikkan jarinya sekali lagi dan terlihatllah buku yang sedang di baca permaisuri.

"Itu petunjuk keluar ke dunia manusia!" seru Raja. Matanya terbelalak kaget, dia tahu kini mengapa permaisuroli menolak bertemu dengan semua orang.

"Apakah Raja ingin melihat bagaimana pelariannya?" tanya nenek Kolona.

"Tidak perlu, aku sudah tahu bagaimana dia lari. Bukankah dengan mengusap buku itu akan segera terbentan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status