Share

21. Gadis Misterius

Hanya satu keuntunganmu ketika menjadi anak kecil, yaitu kau bebas menolak ataupun melepas diri dari sesuatu yang tidak kau sukai dengan cara menangis. Kau pasti kerap mendengar, "Jangan nakal lagi, ya, Nak?" Si Kecil berkata "iya" sebagai ikrar, kemudian esoknya ia kembali bersikap menyebalkan. Bahkan, berguling di tanah jika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Menoleh ke kiri, aku hanya menemukan keramaian lalu-lalang yang terlihat menyebalkan. Ketika menunduk, hanya rambut lembut Zillo yang tampak, penyebab napas ini terembus frustrasi. Bocah itu tengah terlelap sangat damai. Padahal, ia yang sangat bersemangat untuk makan di luar.

"Ingin makan apa?"

Mendengar suara sialan Baeck, alih-alih menyorotnya, wajah ini berpaling ke kiri lagi. Aku manusia biasa dan sangat manusiawi jika menyimpan sakit hati karena ucapan kasarnya seminggu lalu. Katakan Kaneena adalah pendendam, tapi ia memang tidak sebaik itu untuk sekadar meminta maaf meskipun aku telah berkali-kali menemani nafsu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status