Share

Penelepon Misterius

Untuk kali pertama Riehla pergi ke luar negeri sebagai seorang CEO suatu perusahaan. Perusahaan yang bukan sembarang perusahaan. Meninggalkan anak dan suami yang sedang menonton film kartun di televisi.

Ellio menoleh ke arah Zena yang seharian ini tenang seperti biasanya. Asik dengan ice cream dalam mangkuk yang tinggal sedikit.

"Kalau mau ice cream lagi, bilang ya sama Papa. Nanti Papa ambilkan lagi."

"Kata Mama aku gak boleh makan ice cream banyak-banyak." Sembari menatap Ellio dengan wajah datar. Lalu, kembali memperhatikan layar tv.

Ellio bangga pada Zena. Putri-nya itu terlihat sebagai anak yang penurut. "Kira-kira Mama lagi apa ya?"

"Kalau mau tahu telepon saja."

Ellio tersenyum. Benar juga apa yang dikatakan Zena. Tidak perlu menerka-nerka.

Terdengar suara bel berbunyi. Ellio beranjak dari sana untuk melihat siapa yang datang dan saat pintu terbuka nampak Sepupu perempuannya itu. Yura masuk seperti itu saja sebelum dipersilakan.

Duduk di samping Zena. Tangan yang merangkul Zena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status