Share

Chapter 78 | Benci dan Cinta

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2023-06-28 22:40:57

Glory Hospital.

"Cari Bella! Aku mau dia bertanggung jawab atas apa yang menimpa Clara. Aku tidak bisa terlalu percaya dengan Naresh, bisa saja anak itu terperdaya lagi!" perintah Anne pada salah satu bodyguard kepercayaannya.

"Baik, Nyonya. Setelah ini saya dan yang lainnya akan ke apartemen Nona Bella, kami akan membawanya ke sini."

Anne mengangguk. Baru saja wanita paruh baya itu ingin membalikkan tubuhnya, ujung netranya menangkap bayangan sang putra bersama seorang wanita tengah berjalan ke arahnya.

Manik matanya semakin membulat sempurna saat menyadari Naresh tengah menggandeng tangan Bella.

'Baru saja aku meminta orang untuk menjemputnya, dia malah menyerahkan diri ke hadapanku,' batin Anne.

"Mah," sapa Naresh yang tidak di hiraukan oleh Anne.

Wanita paruh baya itu masih betah menatap Bella dengan tatapan membunuhnua.

"Kenapa kau kemari?" tanya Anne yang membuat Bella gelagapan.

"Mah ... Bella hamil," ucap Naresh tanpa basa basi."

Deg!

Tatapan Anne semakin tajam, "apa maksudny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 79 | Perubahan Clara

    Hari terus berlalu, hingga tidak terasa sudah satu minggu Clara menghabiskan siang malamnya di rumah sakit. Ia sudah tidak merasakan sakit di tubuhnya, tetapi wanita cantik itu tetap tidak bisa egois mengingat dirinya kini tidak sendiri."Jangan melakukan pekerjaan yang membuat Anda lelah baik fisik maupun pikiran, Nona Clara. Jangan lupa kontrol rutin setiap bulannya, ya.""Baik, Dokter. Terima kasih," jawab Clara dengan senyuman ramah."Besok pagi Anda sudah bisa pulang, Nona. Sekarang istirahat lah agar kondisi Anda dan janinnya bisa membaik," perintah Dokter tersebut yang hanya di angguki oleh Clara.Selepas kepergian Dokter, Clara memilih memejamkan mata. Namun, urung kala melihat pintu terbuka. Ternyata suaminya yang masuk, sehingga membuat wanita cantik lantas membuang pandangan ke lantai."Kamu mau tidur?" tanya Naresh yang hanya di balas anggukan oleh Clara.Entahlah! Perasaannya masih sakit mengingat video panas di ponselnya pekan lalu."Yeah, tidurlah. Aku akan menemanimu d

    Last Updated : 2023-06-29
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 80 | Mengahadapi Mood Ibu Hamil

    Clara tengah duduk di meja makan dengan wajah memberengut kesal, di depannya terdapat sepiring rujak buah yang beberapa saat lalu Bibi beli. Namun, tangannya hanya mengaduk-aduk saja, tanpa memakannya."Kenapa, Cla?" tanya Naresh yang cukup membuat wanita cantik terhenyak.Kepalanya mendongak, menatap pada wajah yang sangat di hindarinya akhir-akhir ini. "Kenapa nggak di makan?" Naresh kembali bertanya seraya mendudukkan dirinya di kursi.Hening! Clara tidak menjawab."Kenapa, hmm? Nggak suka? Atau mau makan yang lain?"Naresh masih tidak menyerah, lelaki itu tetap tidak mencoba meskipun Clara enggan menanggapinya. Wanita cantik itu terus menatap nanar pada sepiring rujak di depannya, bergantian dengan wajah tampan sang suami.Tangannya perlahan menyodorkan piring tersebut ke hadapan suaminya. Sedangkan Naresh, ia hanya menautkan kedua alisnya penuh tanda tanya."Kenapa?""Makanlah, aku mau lihat kamu makan rujak."Naresh terkejut, "tapi aku nggak suka rujak, Cla.""Tapi aku pengen l

    Last Updated : 2023-07-01
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 81 | Kekhawatiran Bella

    Clara menutup pintu dengan senyuman tersungging di bibirnya. Langkahnya perlahan menuju ranjang dan mendudukkan diri di sana. Saat mulai menyendokkan potongan buah, tiba-tiba ucapan Ibu mertuanya beberapa hari lalu melintas."Jangan buat Naresh terlalu mudah mendapatkan mu, Cla. Kamu harus buat dia berjuang, buat dia tahu bagaimana rasanya di abaikan. Selama ini dia mengacuhkan mu 'kan? Sekarang gantian kamu yang acuhkan dia. Maka, dia akan tahu bagaimana rasanya berjuang. Mungkin, bagi kamu Naresh sudah berjuang dengan meninggalkan Bella, tetapi buat lah dia berjuang lagi untuk mendapatkan cintamu. Ingat! Jangan mudah memaafkannya, Cla," ucap Ibu mertuanya di malam pertamanya menginap di rumah sakit.Clara terus tersenyum mengingat rencana tersebut, ia sudah menjalankannya, dan hasilnya memang Naresh menurut. Entah menurut karena anak dalam kandungannya, atau karena memang perasaan Naresh kepadanya. Itu semua tidak penting. Yang terpenting, rencananya menyadarkan sang suami sudah be

    Last Updated : 2023-07-01
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 82 | Peringatan Clara Kepada Bella.

    "Kemana Mas Naresh?" gumam Clara saat dirinya menapakkan kaki di ruang tamu. Rumah dengan interior modern itu nampak sepi, hanya ada Bibi yang berlalu-lalang. Clara terdiam untuk sejenak, apa suaminya tengah marah karena sikapnya? Apa penolakannya terlalu berlebihan?"Huh ... Kemana dia?" gumamnya lagi.Jarum sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Naresh belum juga kembali. akhirnya karena terlalu lelah menunggu, tanpa sadar wanita cantik itu memejamkan mata saat rasa kantuk menyerang.•Clara terbangun saat merasakan tubuhnya ada yang membopong, kelopak matanya perlahan membuka, dan betapa terkejutnya ia saat mendapati suaminya tengah menggendongnya. Iris coklat itu masih terus memperhatikan netra tajam suaminya, ada guratan lelah di sana. Entah apa yang Naresh pikirkan."Kamu bangun?" tanya Naresh saat baru saja merebahkan tubuh mungil itu di atas kasur."Kamu baru sadar?" tanya Clara tanpa menjawab pertanyaan Naresh."Iya, maaf aku tadi nggak lihat kamu.""Nggak masalah, ju

    Last Updated : 2023-07-02
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 83 | Kecelakaan

    Clara menutup pintu dengan membantingnya keras, ia lantas menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Napasnya naik turun, bohong kalau dia tidak sakit hati. Layaknya terdapat bongkahan batu besar yang menghantam dadanya ketika melihat Bella datang bersama suaminya siang ini."Nak, kamu jangan lihat kelakuan buaya Papamu tadi, ya! Jangan! Pokoknya jangan! Kamu harus jadi sosok setia seperti Mamamu ini!" ujar Clara lirih, tetapi penuh penekanan.Wanita cantik itu lantas menuju kamar mandi guna membersihkan tubuh dan mengganti pakaian dengan yang lebih baik. Baru setelahnya ia turun ke lantai bawah."Semoga Bella sudah pulang, males banget kalau masih ada dia," gumamnya saat menuruni tangga.Namun, sayup-sayup telinganya mendengar suara orang tengah berbincang, sejenak kemudian Clara menghela napas kasar saat mendapati Bella masih ada di rumahnya. Ah, andai saja Bella tidak dalam keadaan mengandung, pasti tanpa segan Clara sudah menyeretnya.Benar saja! Bella tengah berbaring di sofa dengan

    Last Updated : 2023-07-03
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 84 | KARMA - Kehilangan

    Suara sirine terdengar bersahutan di tengah pekatnya malam Ibu Kota. Dua mobil ambulance yang membawa dua insan yang tengah menutup mata dengan darah yang mengucur dari kepala keduanya semakin menambah kesan ngeri, apalagi dengan banyaknya alat medis yang di tempel di tubuh mereka."Menantuku sedang hamil, Suster. Tolong selamatkan dia," ujar Anne memohon dengan suara lirih."Iya, Nyonya. Kami akan berusaha menyelamatkan Ibu dan janinnya, tapi karena memang alatnya yang kurang memadai jadi kita harus bersabar sampai rumah sakit."Anne terdiam. Rahangnya mengetat geram menatap kondisi Clara yang memprihatinkan, di tambah darah yang terus mengalir dari inti tubuh wanita cantik itu. Sungguh! Anne takut sesuatu yang buruk akan menimpa menantunyaWanita paruh baya itu yakin pasti ada sesuatu yang mendasari kecelakaan ini. Namun, ia harus bersabar karena orang suruhannya masih mencari tahu. Hingga saat tiba di rumah sakit, Anne tetap mendampingi Clara, ia bahkan belum melihat keadaan putrany

    Last Updated : 2023-07-04
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 85 | Mencari Barang Bukti

    Wanita itu memilih berbalik dan meninggalkan tempatnya berdiri, ia takut ada yang memergokinya. Saat tiba di ruangan khusus, langkah kakinya masuk dan lekas mencari berkas yang ia butuhkan."Mana, ya?" gumamnya sambil tangannya terus mencari-cari."Kayaknya aku tadi nggak salah denger, deh. Bukannya sudah jadi, ya?" gumamnya lagi.Gerakan tangannya selaras dengan gerakan mata yang menatap awas pada arah pintu. Hingga karena terlalu fokus mencari, wanita itu sampai tidak menyadari ada sesosok laki-laki yang memasuki ruangan tersebut."Lagi ngapain? Cari apa kamu?" tanyanya yang membuat jantung wanita itu serasa mau berhenti.Deg!Matanya membelalak bersama degup jantung yang mendadak berhenti. Tenggorokannya tercekat, lidahnya kelu, bahkan ia kehilangan kata-katanya. Kepalanya beberapa kali menggeleng, seakan menolak kehadiran pria di depannya tersebut."Apa kabar, Sayang?" ucap pria tersebut dengan suara serak."Ng-Nggak! Nggak mungkin!"Wanita itu terus mundur hingga tidak sadar tubu

    Last Updated : 2023-07-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 86 | Mencurigai

    "Tuan Naresh," ucap Dokter saat baru saja keluar ruangan."Bagaimana, Dokter?!" Naresh langsung melepas pelukan Mamanya."Nona Clara sudah sadar, Tuan. Namun, kondisinya masih sangat lemah, beberapa sarafnya juga butuh waktu untuk penyesuaian. Silakan kalau Anda ingin melihat."Naresh mengangguk dan lantas melangkahkan kakinya menghampiri sang istri yang masih tergolek lemas di atas ranjang rumah sakit. Sudut matanya meneteskan cairan bening, sehingga hal itu sontak membuat Naresh khawatir."Cla, kenapa? Ada yang sakit? Atau kamu mau apa?". Naresh mengelus lembut surai legam istrinya.Clara menggeleng."Aku panggilkan lagi Dokternya, ya." Naresh langsung berbalik badan, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara lirih Clara."Anakku..." Deg!Naresh membalik tubuhnya perlahan, matanya melotot dengan rahangnya yang terbuka. Sementara Anne, wanita paruh baya itu langsung memeluk tubuh lemah menantunya."Cla...""Maaf, Mas. A-Aku nggak bisa jaga anak kita. Aku nggak berguna! Ini sal

    Last Updated : 2023-07-06

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status