Share

Bab 104 Senyum Puas

Penulis: Dama Mei
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-30 16:10:48

Alex membuka pintu perlahan, berusaha tidak membuat suara yang bisa mengganggu tidur Elena. Langkahnya ragu-ragu, namun begitu pandangannya jatuh pada sosok wanita yang terbaring di atas ranjang, dia lega. Elena tampak lebih baik dibanding saat ditemukan. Meskipun wajahnya masih pucat dan tubuhnya tampak lemah. Selang infus yang terhubung pada tangannya membuat Alex merasa getir.

“Elena … ” bisiknya, suara itu hampir tidak terdengar. Dia mengulurkan tangan, menggenggam lembut tangan Elena yang terkulai di atas seprai putih.

Elena perlahan membuka matanya. Dia melihat ke arah Alex, dan untuk beberapa detik mereka hanya saling menatap tanpa kata. Alex tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan emosi yang bergejolak di dalam dirinya.

“Kau sudah sadar,” kata Alex pelan.

“Alex … “ Suara Elena terdengar serak.

“Jangan terlalu memaksakan diri,” sela Alex. Dia mendekatkan tubuhnya sedikit ke arah Elena. “Kau masih perlu istirahat,”

“A-aku kira … aku tidak akan bisa keluar dari sana … “ ucap Elen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
up LG dong kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 105 Punya Hak

    Sinar matahari yang lembut menerangi ruang perawatan rumah sakit tempat Elena dirawat. Dia perlahan membuka mata. Kepala Elena masih terasa sedikit berat, tetapi yang pertama kali dia lihat adalah Alex. Pria itu duduk di kursi di samping tempat tidurnya.Alex tertidur sambil memegang erat tangan Elena, dengan kepalanya sedikit terkulai ke samping. Wajahnya tampak kelelahan, dengan lingkaran gelap di bawah mata. Tangannya tidak pernah melepaskan genggaman dari tangan Elena.Tanpa sadar, Elena tersenyum. Meski senyum itu masih membuatnya lemas. Perlahan dia mencoba menggerakkan jari-jarinya, yang ternyata cukup untuk membangunkan Alex.Alex membuka matanya dengan cepat. Ketika melihat Elena telah sadar, wajahnya yang penuh kekhawatiran berubah menjadi ekspresi lega.“Elena,” katanya pelan. Suara Alex serak karena kurang tidur. Dia langsung menunduk, memeriksa wajah Elena untuk memastikan bahwa istrinya baik-baik saja. "Kamu sudah bangun. Syukurlah ... syukurlah," Alex mengulang kata-kat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 106 Kepala Pelayan Baru

    Kata-kata itu membuat semua orang di ruangan terdiam. Lidya tampak ingin protes, namun menahan diri saat melihat tatapan serius Elena. Sophia hanya melirik ibunya sekilas, lalu kembali menunduk.Tabitha berjalan mendekat dan meletakkan buket bunga di meja samping tempat tidur. "Aku tidak melakukan ini untuk menarik simpati anakku," katanya pelan, suaranya terdengar lebih rapuh. "Aku hanya ingin memastikan kamu selamat, Elena. Itu saja,"Alex mengepalkan tangan, jelas masih tidak senang dengan kehadiran Tabitha. Namun dia memilih untuk diam demi Elena.Tabitha melirik Sophia, yang masih menolak menatapnya. Dia ingin bicara dengan putrinya, tapi tahu ini bukan saat yang tepat. "Aku akan pergi sekarang," katanya akhirnya. Menghindari pandangan Alex yang masih tajam. "Cepat sembuh, Elena,"Setelah Tabitha meninggalkan ruangan, keheningan kembali melanda. Tidak ada yang membuka suara. Semua hanya saling tatap. Bahkan Adrian yang sempat hampir bekerja sama dengan Tabitha, juga tidak mengat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 107 Baru Saja Dimulai

    Di ruang utama, Victoria sudah berdiri dengan senyum hangat menghias wajahnya. Dia sengaja ingin menyambut kepulangan Elena ke mansion. "Elena, sayangku," Victoria berkata dengan nada ramah. Perlahan dia mendekati Elena. "Akhirnya kau kembali. Aku sangat senang mendengar kabar bahwa kau sudah pulih,"Elena terdiam sesaat, berusaha membaca ekspresi di wajah Victoria. Wanita itu memang tampak ramah, tapi ada sesuatu yang terasa tidak tulus di balik senyuman itu.“Terima kasih, Mom. Aku juga senang akhirnya bisa pulang,” balas Elena, mencoba untuk tetap ramah.Victoria meraih tangan Elena dengan lembut, menggenggamnya seolah-olah dia benar-benar peduli. "Kau pasti sangat lelah. Tapi jangan khawatir, aku sudah menyiapkan segalanya untuk menyambutmu. Kau adalah bagian penting dari keluarga ini, dan aku ingin memastikan kau merasa nyaman,"Alex berdiri di samping Elena, memperhatikan interaksi itu dengan tatapan datar. Meski dia menghormati ibunya, Alex tahu Victoria sering memiliki agend

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 108 Situasi yang Salah

    Elena menahan napas, tubuhnya membeku mendengar pengakuan itu. Dia semakin menunduk karena Sabrina mulai mengedarkan pandangannya ke sekililing. Sabrina tertawa kecil sebelum melanjutkan, suaranya sedikit keras. Seakan tidak peduli ada anggota keluarga Blackwood yang mendengar.“Victoria pikir aku di sini untuk membantunya. Bodoh sekali. Begitu aku mendapatkan apa yang kuinginkan, aku tidak akan meninggalkan apa pun untuknya,” ucap Sabrina.Elena merasa darahnya mendidih. Dia mengepalkan tangan, mencoba menahan diri untuk tidak langsung mengkonfrontasi Sabrina di tempat itu.Jadi ini semua rencana Victoria? batin Elena murka.Sabrina masih berbicara di telepon, suaranya lebih pelan sekarang. “Aku akan membuat Alex jatuh cinta padaku. Tidak sulit, karena tidak ada pria yang bisa menolak pesonaku. Elena itu hanya penghalang sementara. Dia tidak akan bertahan lama,”Elena memutuskan untuk pergi sebelum Sabrina menyadari kehadirannya. Dia melangkah mundur dengan hati-hati, napasnya tercek

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 109 Peringatan

    Alex tiba di kamar pengantin dan Elena menyambut kedatangannya dengan senyum lebar. Wanita itu mengenakan gaun malam berbahan satin berwarna merah marun, begitu memukau. Alex sedikit memiringkan kepalanya saat melihat Elena yang begitu cantik malam ini.“Jadi … kamu menungguku pulang?” tanya Alex, setengah menggoda.Alex berjalan menghampiri Elena, hendak mengecup keningnya. Namun Elena tiba-tiba mundur dengan dua tangan ke depan, menghadang Alex.“Ups, mandi dulu,” tukas Elena dengan senyum nakal.Alex terkekeh. Tidak menyangka Elena bisa mengerjainya seperti ini. “Aku akan memakanmu setelah aku mandi,” ucap Alex, melotot tajam. Meski Elena tahu ancaman itu justru membuat hatinya berdesir.Elena menunggu dengan sabar saat Alex tengah mandi. Dia memutuskan untuk mencari udara segar di balkon kamar, menarik napas panjang sambil memejamkan mata. Udara malam ini tidak terlalu dingin, meski dia harus mengenakan cardigan untuk menutupi tubuh.Dari kejauhan Elena melihat sosok Sabrina yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 110 Skandal

    "Berapa kali aku harus bilang kalau aku tidak mau teh ini dingin?!" Suara Sabrina yang melengking menggema, penuh amarah. "Apa kalian semua tidak bisa melakukan pekerjaan sederhana ini dengan benar?!"Seorang pelayan muda yang baru bekerja di mansion itu menunduk. Wajahnya merah padam karena malu. "Maafkan saya, Nona Sabrina. Saya akan segera menggantinya,"Sabrina mendengus, matanya menyipit makin kesal. "Kalian ini benar-benar tidak becus! Aku ingin semuanya sempurna. Apa kalian tidak mengerti bagaimana standar di mansion ini? Kalau tidak, aku harus berbicara dengan Nyonya Victoria untuk memecat kalian semua,"Para pelayan lain saling bertukar pandang, tidak berani membalas. Mereka hanya melanjutkan pekerjaan dengan lebih cepat, berharap amarah Sabrina mereda. Namun, Sabrina belum selesai. Dia mengambil cangkir teh di depannya dan membantingnya ke meja. Bunyi nyaringnya membuat semua orang terkejut."Dan piring ini!" katanya, menunjuk dengan tajam. "Ini tidak cocok dengan napkin yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 111 Dalam Dekapannya

    “Karena Victoria,” jawab Lidya tanpa ragu. Dia bahkan tak berkedip saat memandang Elena. "Aku menemukan fakta kalau Victoria punya hubungan lama dengan keluarga Ellehart. Victoria tahu betul siapa Sabrina dan memanfaatkannya untuk satu tujuan—menghancurkanmu dan membuat Alex meninggalkanmu," terang Lidya.Elena terdiam, mencoba mencerna informasi itu. Dia mengingat kembali kejadian aneh yang dilakukan Sabrina tengah malam di mansion. Lalu mengaitkannya dengan informasi yang berhasil dikumpulkan Lidya.“Aku juga menemukan rekaman panggilan telepon Sabrina dengan seseorang dari keluarganya. Dalam percakapan itu, dia mengatakan kalau ini adalah kesempatan sempurna untuk menyusup ke keluarga Blackwood, dan jika rencananya berhasil, Ellehart bisa memanfaatkan posisi Alex untuk keuntungan bisnis mereka,” lanjut Lidya.“Jadi dia tidak hanya ingin merebut Alex, tapi juga menghancurkan Blackwood?” tebak Elena.“Benar,” jawab Lidya. "Dan aku yakin Victoria tahu semua ini, tapi dia tidak peduli.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 112 Kebahagiaan Lain

    Pintu utama mansion dibuka dengan keras, membuat beberapa pelayan yang masih berjaga terkejut. Sabrina dengan wajah merah padam dan langkah tergesa-gesa, masuk ke dalam mansion dengan aura kemarahan yang begitu mengusik atmosfer di sekitarnya.“Dasar pria sombong! Beraninya dia memperlakukan aku seperti itu!” umpat Sabrina sambil melemparkan tas tangan mahalnya ke sofa ruang tamu. Napasnya memburu, dan mata birunya menyala penuh emosi.Sabrina berjalan mondar-mandir, tidak memedulikan beberapa pelayan yang memandangnya dengan bingung. Dia menggerutu tanpa henti ketika mengingat sikap Alex padanya.“Aku sudah melakukan segalanya! Aku bahkan merendahkan diriku untuk pria itu, dan apa yang kudapat?” maki Sabrina. “Dasar brengsek!” Dia mengumpat makin keras.Salah satu pelayan dengan gugup mencoba mendekati Sabrina. “Miss, apakah Anda baik-baik saja? Mungkin saya bisa—”“Diam! Pergi dari hadapanku sekarang juga!” bentak Sabrina dengan nada tajam, membuat pelayan itu mundur ketakutan.Teri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 3

    Tabitha awalnya tidak pernah membayangkan akan bekerja bersama David. Asisten Alex yang setia itu. Semua bermula ketika Tabitha diberi tanggung jawab untuk menangani kasus yang cukup rumit. Firma hukum tempatnya bekerja tiba-tiba meminta David untuk menjadi mitra kerja Tabitha dalam menangani kasus ini, mengingat pengalamannya dalam analisis hukum yang mendalam.Tabitha mulai sedikit terganggu. Bukan karena David menonjol atau banyak bicara, melainkan karena David adalah bayangan Alexander Blackwood, mantan suaminya. Dimana ada Alex dan kasus, disitu pasti ada David. David bukan hanya asisten Alex—dia adalah orang kepercayaan yang tahu bagaimana menjaga rahasia dan membaca situasi tanpa perlu diberi tahu. Selama bertahun-tahun, Tabitha dan David hampir tidak pernah berinteraksi langsung, selain salam sopan dan percakapan singkat terkait Alex. "Kenapa kau tiba-tiba di sini?" tanya Tabitha dengan dahi berkerut. "Apakah tidak ada orang lain?"David membenarkan dasinya dengan gerakan lam

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 2

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood terasa berbeda. Para staf pelayan sibuk sejak pagi, membersihkan setiap sudut ruangan, memastikan semuanya dalam keadaan sempurna untuk menyambut kedatangan Adrian dan Lidya. Pintu-pintu besar dibuka lebar, untuk mengundang angin segar sekaligus menandai dimulainya babak baru dalam rumah itu.Adrian berdiri di depan gerbang utama bersama Lidya. Menatap megahnya mansion yang kini akan mereka tinggali. Sekilas, ada keraguan di wajah Lidya. Dia menggenggam tangan Adrian lebih erat.“Kamu yakin ini keputusan yang tepat?” tanya Lidya.Adrian mengangguk. Matanya tetap terpaku pada bangunan besar itu. “Ini rumah keluargaku. Aku tahu banyak kenangan buruk di sini, tapi kita bisa mengubahnya. Aku ingin anak-anak kita tumbuh di tempat ini dengan kenangan yang lebih baik,”Lidya menarik napas panjang, mencoba memahami keyakinan Adrian. Saat mereka melangkah masuk, Elena muncul di ruang tengah sambil menggendong bayi kecilnya yang baru lahir. Di sampingnya,

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 1

    Elena berusaha mengendalikan napasnya sambil merasakan kontraksi yang semakin kuat. Wajahnya pucat, namun entah dari mana dia mendapatkan kekuatan yang luar biasa untuk bertahan. Di sampingnya, Lina menggenggam tangan Elena erat, memberikan semangat tanpa henti.“Elena, kamu kuat. Sebentar lagi semuanya akan selesai,” ujar Lina dengan suara lembut. Dia terus menggenggam tangan putrinya itu.Elena mengangguk lemah, berusaha mengumpulkan kekuatan. Di luar ruangan, terdengar langkah kaki berlarian tergesa. Alex berlari menuju kamar. Wajahnya penuh kekhawatiran, tetapi ada kebahagiaan kecil yang berkilat dibalik ekspresinya."Maaf aku terlambat, Sayang!" tukas Alex, sama tegangnya seperti Elena."Mana Sophia dan Edward?" tanya Elena di sela-sela kontraksi."Aku sudah menitipkan mereka pada Lidya. Kamu jangan khawatir," jawab Alex. Kemudian dia pun mendekat ke samping Elena. "Aku ada di sini sekarang, menemanimu," ucapnya lirih.Beberapa jam berlalu dalam perjuangan yang tidak mudah. Elena

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 123 Akhir

    Dua tahun kemudian …Adrian berdiri di sisi Lidya, memandang dengan penuh cinta saat mereka mengucap janji suci di depan altar. Pernikahan mereka berlangsung sederhana namun intim, dikelilingi keluarga dan sahabat dekat. Adrian yang tetap menjabat sebagai CEO Blackwood, terlihat lebih bahagia berkat kehadiran Lidya. Wanita itu kini tidak hanya menjadi pendamping hidupnya, tetapi juga penasihat terpercaya dalam banyak keputusan besar.Sementara Alex, Elena, dan Sophia memilih menjalani hidup yang lebih tenang di rumah baru mereka. Sebuah vila kecil yang dikelilingi kebun hijau di pinggir kota. Rumah itu sederhana dibandingkan dengan mansion Blackwood yang megah, tetapi memberikan kedamaian. Sophia–yang kini berusia 9 tahun, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan cerdas. Dia tetap senang melukis dan sering membantu Elena di kebun kecil mereka.Alex dan Elena memulai bisnis kecil berupa book cafe, menggabungkan kecintaan Elena pada literasi dengan keahlian bisnis Alex. Bisnis itu berkembang

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 122 Berkorban untuk Istriku

    Namun para polisi itu tidak terpengaruh oleh teriakan Tuan Thompson. Pemimpin tim penyidik mendekatinya, menatap Tuan Thompson dengan dingin. "Anda memiliki hak untuk tetap diam. Segala sesuatu yang Anda katakan dapat digunakan untuk melawan Anda di pengadilan. Kami menyarankan Anda mengikuti prosedur ini dengan tenang,"Rasanya waktu berhenti bagi Tuan Thompson. Semua ambisi, rencana, dan strategi yang dia bangun selama bertahun-tahun kini runtuh hanya dalam hitungan menit. Dia mencoba berpikir cepat, mencari cara untuk melarikan diri dari situasi ini. Tetapi setiap sudut pikirannya terasa buntu.Ketika borgol akhirnya mengunci pergelangan tangan Tuan Thompson, segala kekayaan yang selama ini dia pamerkan menghilang sepenuhnya. Dia dibawa keluar dari kantor miliknya, melewati para karyawan yang terkejut melihat bos mereka ditangkap polisi. Beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik, sementara yang lain hanya memandangi adegan itu dengan ekspresi tidak percaya.Di luar gedung, wartawan

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 121 Kehancuran

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood lebih tegang daripada biasa. Sejak kabar tentang penyelidikan keterlibatan Victoria dalam kasus rumah sakit jiwa tersebar luas, mansion berubah menjadi tempat yang mencekam. Sekaligus menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi Victoria.Wartawan berkumpul di gerbang depan, kamera mereka terus mengarah ke pintu utama. Kilatan lampu kamera seperti petir yang menyambar tanpa henti, disertai teriakan pertanyaan para wartawan yang mencoba menembus tembok mansion."Mrs. Blackwood! Apa benar Anda terlibat dalam kasus manipulasi terhadap mantan menantu Anda, Tabitha Hill?""Apa komentar Anda tentang bukti yang sudah ditemukan?""Benarkah ada tekanan hukum yang Anda gunakan untuk mengurung Tabitha di rumah sakit jiwa?"Pertanyaan-pertanyaan itu membahana bak peluru yang dilempar cuma-cuma. Victoria mengamati semua itu dari balik tirai di ruang tamu. Dia yang biasa tenang, kini tampak gelisah. Tangan kirinya memegang erat cangkir teh yang sudah dingin, se

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 120 Selangkah Lagi

    Lidya baru saja selesai menata dokumen pekerjaannya ketika Adrian datang membawa sebuah amplop besar. Lidya langsung berhenti dan mendekati Adrian. Ekspresinya terus terpaku pada amplop besar itu."Ini dari Tabitha," kata Adrian, menyerahkan amplop itu pada Lidya.Lidya menatap amplop itu dengan penuh tanda tanya. "Apa ini? Kenapa dia memberikannya padamu?"Adrian duduk di sofa, terlihat lelah. "Dia bilang ini penting. Katanya, isinya adalah kunci untuk menghancurkan Tuan Thompson,"Mendengar nama itu, Lidya membeku sejenak. Tuan Thompson adalah salah satu alasan utama Lidya pernah terjebak dalam situasi rumit yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dan Lidya memang pernah bilang pada Adrian kalau dia tidak mau menikah selama Adrian masih berhubungan dengan pria tua itu."Dia percaya kamu bisa memecahkannya," lanjut Adrian, menatap Lidya dengan tatapan bangga. "Tabitha juga bilang kamu adalah wanita yang cerdas dan gigih. Kalau ada yang bisa mengungkap rahasia ini, kamulah orangnya,"Deng

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 119 Wanita Cerdik

    Tabitha dan Sophia duduk di salah satu restoran mewah di Riverton. Meja mereka terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan indah kota yang berkilauan. Suasana di antara mereka awalnya hangat. Sophia tampak menikmati hidangan penutup favoritnya, sementara Tabitha memandangi putrinya dengan senyuman penuh kasih."Ma, aku senang kita bisa jalan-jalan seperti ini," kata Sophia ceria. Dia mengangkat wajahnya dari es krim coklat di depannya.Tabitha tersenyum. "Mama juga senang, sayang. Mama ingin kita punya lebih banyak waktu bersama seperti ini,"Sophia mengangguk kecil, tetapi tatapannya berubah serius. Dia meletakkan sendoknya dan menatap ibunya dengan ragu. "Ma, aku mau tanya sesuatu,” Mata Sophia tak berkedip saat memandang Tabitha. “Kenapa Mama ingin aku tinggal sama Mama, bukan Papa?"Pertanyaan itu jatuh bagai palu di hati Tabitha. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia segera mengendalikan diri. "Sayang, Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Mama ingin memastikan kamu

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 118 Peringatanku

    Hari persidangan kedua pun dimulai. Kali ini, ruang sidang dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput perkembangan terbaru kasus perebutan hak asuh Sophia. Berita tentang perseteruan keluarga Blackwood—keluarga terpandang dan kaya raya seantero Riverton telah menyebar luas, membuat kasus ini menjadi perhatian publik. Sidang dibuka dengan Tabitha yang dipanggil untuk memberikan kesaksian. Pengacaranya memimpin sesi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menggiring opini."Ibu Hill," Harold, pengacara Tabitha, memulai dengan nada penuh empati. "Dapatkah Anda menjelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun Anda dipisahkan dari Sophia?"Tabitha menatap hakim dengan mata yang tampak berkilat oleh emosi yang dalam. Dia mengambil napas panjang sebelum berbicara."Yang Mulia," sapa Tabitha. Suaranya gemetar. "Saya adalah seorang ibu yang mencintai anaknya lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi bagi

DMCA.com Protection Status