Share

Bab 112 Kebahagiaan Lain

Author: Dama Mei
last update Last Updated: 2024-12-06 09:20:07

Pintu utama mansion dibuka dengan keras, membuat beberapa pelayan yang masih berjaga terkejut. Sabrina dengan wajah merah padam dan langkah tergesa-gesa, masuk ke dalam mansion dengan aura kemarahan yang begitu mengusik atmosfer di sekitarnya.

“Dasar pria sombong! Beraninya dia memperlakukan aku seperti itu!” umpat Sabrina sambil melemparkan tas tangan mahalnya ke sofa ruang tamu. Napasnya memburu, dan mata birunya menyala penuh emosi.

Sabrina berjalan mondar-mandir, tidak memedulikan beberapa pelayan yang memandangnya dengan bingung. Dia menggerutu tanpa henti ketika mengingat sikap Alex padanya.

“Aku sudah melakukan segalanya! Aku bahkan merendahkan diriku untuk pria itu, dan apa yang kudapat?” maki Sabrina. “Dasar brengsek!” Dia mengumpat makin keras.

Salah satu pelayan dengan gugup mencoba mendekati Sabrina. “Miss, apakah Anda baik-baik saja? Mungkin saya bisa—”

“Diam! Pergi dari hadapanku sekarang juga!” bentak Sabrina dengan nada tajam, membuat pelayan itu mundur ketakutan.

Teri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 113 Lebih Dari Dugaan

    Keesokan paginya, para pelayan bergerak sibuk mempersiapkan sarapan pagi dengan penuh hati-hati. Sabrina melangkah masuk ke dapur dengan anggun, memerintah para pelayan sana-sini agar penyajian sarapan tetap sempurna. “Bagaimana dengan menu pagi ini?” tanyanya kepada salah satu pelayan.“Semua sudah disiapkan, Miss. Ada omelet keju, croissant, dan jus segar,” jawab pelayan dengan nada patuh.“Bagus,” ucap Sabrina sambil memeriksa setumpuk piring yang baru saja disusun. “Pastikan semuanya sempurna. Oh, dan tambahkan sedikit garnish di omelet. Penampilan makanan sangat penting,”Pelayan hanya mengangguk, terbiasa dengan permintaan mendadak Sabrina. Wanita itu kemudian meninggalkan dapur, menuju ruang makan. Di sana, dia memastikan bahwa meja makan telah ditata dengan sempurna.Ketika Alex dan Elena turun dari tangga, Sabrina sudah berdiri di dekat meja seolah menunggu mereka. Dia menyapa mereka dengan senyum ramah yang terlihat palsu di mata Elena.“Selamat pagi, Tuan Alex dan Nyonya

    Last Updated : 2024-12-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 114 Anak Kami

    Sabrina melangkah masuk ke mansion Blackwood dengan wajah tegang. Langkahnya cepat dan penuh kemarahan. Suara hak tingginya berderap keras di lantai marmer, memecahkan keheningan yang biasa menyelimuti mansion. Dalam pikirannya kini hanya ada percakapan dengan David. Membuat Sabrina semakin terbakar amarah.Bagaimana mungkin seorang putri dari konglomerat besar, dipermalukan sedemikian rupa oleh seorang pria yang bahkan bukan Alex? Pikiran itu terus terngiang-ngiang di benak Sabrina. David telah menghancurkan rasa percaya dirinya dalam sekejap dan Sabrina merasa dirinya seperti singa terluka. Berbahaya dan penuh dendam.Ketika melewati ruang tengah, Sabrina melihat Sophia, yang sedang duduk di sofa sambil bermain dengan bonekanya. Melihat Sophia hanya membuat Sabrina semakin kesal.“Ah, Bibi Sabrina!” Sophia menyambut dengan senyum polos. “Aku lapar. Bisakah kau menyiapkan makan siang untukku?”Permintaan sederhana itu seharusnya tidak menjadi masalah. Tetapi dalam kondisi Sabrina yan

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 115 Anak Kami

    Elena mengambil napas dalam, mencoba menjaga ketenangan. Berbicara dengan Victoria selalu tidak pernah mudah untuknya. “Aku ingin memberi tahu Mama sesuatu,” kata Elena. Suaranya stabil meskipun hatinya berdegup kencang. “Aku hamil,”Victoria mendadak terpaku di tempat. Mata birunya membesar, menatap Elena dengan ekspresi yang sulit diartikan. “Hamil?” ulang Victoria dengan nada yang sedikit bergetar. “Maksudmu kau sedang mengandung anak Alex?”Elena mengangguk perlahan, memperhatikan setiap perubahan di wajah Victoria. “Ya. Aku sudah memeriksanya ke dokter, dan hasilnya positif,”Ruangan itu tiba-tiba terasa lebih sunyi dari sebelumnya. Victoria bersandar ke belakang, tangannya mencengkeram pegangan kursi. Sementara matanya tetap tertuju pada Elena.Ini adalah berita yang seharusnya menjadi kabar baik. Pewaris keluarga Blackwood berikutnya, darah daging Alex. Sesuatu yang sangat penting bagi keluarga ini. Namun, fakta bahwa kehamilan itu berasal dari Elena—wanita yang selalu diangg

    Last Updated : 2024-12-08
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 116 Membantumu

    Di sebuah kantor hukum di pusat kota Riverton, Tabitha duduk di balik meja kaca yang dipenuhi berkas-berkas. Wajahnya serius, tatapannya tajam saat dia membaca ulang dokumen yang baru saja disusun oleh pengacaranya. Jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh pagi, tetapi bagi Tabitha ini adalah awal dari hari yang penuh dengan strategi dan rencana."Apakah semua bukti ini sudah cukup kuat?" tanyanya sambil menatap tajam ke arah pria paruh baya dengan setelan jas rapi di depannya."Sudah cukup kuat, tapi kita masih butuh saksi tambahan untuk memperkuat klaim Anda bahwa lingkungan di mansion Blackwood tidak kondusif untuk Sophia," jawab pengacara itu, seorang pria dengan rambut beruban yang dikenal sebagai salah satu pengacara keluarga terbaik di Riverton.Tabitha mengangguk perlahan. Matanya kembali tertuju pada tumpukan kertas di depannya. Di antara kertas-kertas itu terdapat laporan keuangan Alex, catatan medis Sophia dan bahkan foto-foto aktivitas di mansion. Semua itu adalah bagian d

    Last Updated : 2024-12-09
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 117 Dipisahkan

    Alex duduk di belakang meja kerjanya di mansion, dengan mata terpaku pada sebuah amplop resmi dengan cap hukum yang mencolok. Di tangannya tergenggam surat yang baru saja dia baca. Tangan itu mengepal kuat, hampir meremas kertas tersebut.Elena masuk ke dalam ruangan dengan secangkir teh di tangan. Senyumnya melemah saat melihat raut wajah Alex yang tegang. "Ada apa? Kau terlihat seperti baru saja mendengar berita buruk," tanya Elena.Alex mengangkat pandangan. Tatapannya penuh dengan kemarahan. Dia meletakkan surat itu di atas meja dengan gerakan lambat, lalu memijat pelipisnya. "Aku baru saja menerima ini," katanya sambil menunjuk surat itu.Elena meletakkan cangkir teh di meja dan mengambil surat tersebut. Alisnya terangkat saat membaca isinya. "Ini ... surat perebutan hak asuh?" Suaranya hampir bergetar."Ya," jawab Alex, nadanya dingin. "Tabitha menggugatku untuk merebut hak asuh Sophia,"Elena menatap Alex, lalu kembali membaca surat itu dengan lebih teliti. Setiap kata di ata

    Last Updated : 2024-12-09
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 118 Peringatanku

    Hari persidangan kedua pun dimulai. Kali ini, ruang sidang dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput perkembangan terbaru kasus perebutan hak asuh Sophia. Berita tentang perseteruan keluarga Blackwood—keluarga terpandang dan kaya raya seantero Riverton telah menyebar luas, membuat kasus ini menjadi perhatian publik. Sidang dibuka dengan Tabitha yang dipanggil untuk memberikan kesaksian. Pengacaranya memimpin sesi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menggiring opini."Ibu Hill," Harold, pengacara Tabitha, memulai dengan nada penuh empati. "Dapatkah Anda menjelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun Anda dipisahkan dari Sophia?"Tabitha menatap hakim dengan mata yang tampak berkilat oleh emosi yang dalam. Dia mengambil napas panjang sebelum berbicara."Yang Mulia," sapa Tabitha. Suaranya gemetar. "Saya adalah seorang ibu yang mencintai anaknya lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi bagi

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 119 Wanita Cerdik

    Tabitha dan Sophia duduk di salah satu restoran mewah di Riverton. Meja mereka terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan indah kota yang berkilauan. Suasana di antara mereka awalnya hangat. Sophia tampak menikmati hidangan penutup favoritnya, sementara Tabitha memandangi putrinya dengan senyuman penuh kasih."Ma, aku senang kita bisa jalan-jalan seperti ini," kata Sophia ceria. Dia mengangkat wajahnya dari es krim coklat di depannya.Tabitha tersenyum. "Mama juga senang, sayang. Mama ingin kita punya lebih banyak waktu bersama seperti ini,"Sophia mengangguk kecil, tetapi tatapannya berubah serius. Dia meletakkan sendoknya dan menatap ibunya dengan ragu. "Ma, aku mau tanya sesuatu,” Mata Sophia tak berkedip saat memandang Tabitha. “Kenapa Mama ingin aku tinggal sama Mama, bukan Papa?"Pertanyaan itu jatuh bagai palu di hati Tabitha. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia segera mengendalikan diri. "Sayang, Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Mama ingin memastikan kamu

    Last Updated : 2024-12-11
  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 120 Selangkah Lagi

    Lidya baru saja selesai menata dokumen pekerjaannya ketika Adrian datang membawa sebuah amplop besar. Lidya langsung berhenti dan mendekati Adrian. Ekspresinya terus terpaku pada amplop besar itu."Ini dari Tabitha," kata Adrian, menyerahkan amplop itu pada Lidya.Lidya menatap amplop itu dengan penuh tanda tanya. "Apa ini? Kenapa dia memberikannya padamu?"Adrian duduk di sofa, terlihat lelah. "Dia bilang ini penting. Katanya, isinya adalah kunci untuk menghancurkan Tuan Thompson,"Mendengar nama itu, Lidya membeku sejenak. Tuan Thompson adalah salah satu alasan utama Lidya pernah terjebak dalam situasi rumit yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dan Lidya memang pernah bilang pada Adrian kalau dia tidak mau menikah selama Adrian masih berhubungan dengan pria tua itu."Dia percaya kamu bisa memecahkannya," lanjut Adrian, menatap Lidya dengan tatapan bangga. "Tabitha juga bilang kamu adalah wanita yang cerdas dan gigih. Kalau ada yang bisa mengungkap rahasia ini, kamulah orangnya,"Deng

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 3

    Tabitha awalnya tidak pernah membayangkan akan bekerja bersama David. Asisten Alex yang setia itu. Semua bermula ketika Tabitha diberi tanggung jawab untuk menangani kasus yang cukup rumit. Firma hukum tempatnya bekerja tiba-tiba meminta David untuk menjadi mitra kerja Tabitha dalam menangani kasus ini, mengingat pengalamannya dalam analisis hukum yang mendalam.Tabitha mulai sedikit terganggu. Bukan karena David menonjol atau banyak bicara, melainkan karena David adalah bayangan Alexander Blackwood, mantan suaminya. Dimana ada Alex dan kasus, disitu pasti ada David. David bukan hanya asisten Alex—dia adalah orang kepercayaan yang tahu bagaimana menjaga rahasia dan membaca situasi tanpa perlu diberi tahu. Selama bertahun-tahun, Tabitha dan David hampir tidak pernah berinteraksi langsung, selain salam sopan dan percakapan singkat terkait Alex. "Kenapa kau tiba-tiba di sini?" tanya Tabitha dengan dahi berkerut. "Apakah tidak ada orang lain?"David membenarkan dasinya dengan gerakan lam

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 2

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood terasa berbeda. Para staf pelayan sibuk sejak pagi, membersihkan setiap sudut ruangan, memastikan semuanya dalam keadaan sempurna untuk menyambut kedatangan Adrian dan Lidya. Pintu-pintu besar dibuka lebar, untuk mengundang angin segar sekaligus menandai dimulainya babak baru dalam rumah itu.Adrian berdiri di depan gerbang utama bersama Lidya. Menatap megahnya mansion yang kini akan mereka tinggali. Sekilas, ada keraguan di wajah Lidya. Dia menggenggam tangan Adrian lebih erat.“Kamu yakin ini keputusan yang tepat?” tanya Lidya.Adrian mengangguk. Matanya tetap terpaku pada bangunan besar itu. “Ini rumah keluargaku. Aku tahu banyak kenangan buruk di sini, tapi kita bisa mengubahnya. Aku ingin anak-anak kita tumbuh di tempat ini dengan kenangan yang lebih baik,”Lidya menarik napas panjang, mencoba memahami keyakinan Adrian. Saat mereka melangkah masuk, Elena muncul di ruang tengah sambil menggendong bayi kecilnya yang baru lahir. Di sampingnya,

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Extra Part 1

    Elena berusaha mengendalikan napasnya sambil merasakan kontraksi yang semakin kuat. Wajahnya pucat, namun entah dari mana dia mendapatkan kekuatan yang luar biasa untuk bertahan. Di sampingnya, Lina menggenggam tangan Elena erat, memberikan semangat tanpa henti.“Elena, kamu kuat. Sebentar lagi semuanya akan selesai,” ujar Lina dengan suara lembut. Dia terus menggenggam tangan putrinya itu.Elena mengangguk lemah, berusaha mengumpulkan kekuatan. Di luar ruangan, terdengar langkah kaki berlarian tergesa. Alex berlari menuju kamar. Wajahnya penuh kekhawatiran, tetapi ada kebahagiaan kecil yang berkilat dibalik ekspresinya."Maaf aku terlambat, Sayang!" tukas Alex, sama tegangnya seperti Elena."Mana Sophia dan Edward?" tanya Elena di sela-sela kontraksi."Aku sudah menitipkan mereka pada Lidya. Kamu jangan khawatir," jawab Alex. Kemudian dia pun mendekat ke samping Elena. "Aku ada di sini sekarang, menemanimu," ucapnya lirih.Beberapa jam berlalu dalam perjuangan yang tidak mudah. Elena

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 123 Akhir

    Dua tahun kemudian …Adrian berdiri di sisi Lidya, memandang dengan penuh cinta saat mereka mengucap janji suci di depan altar. Pernikahan mereka berlangsung sederhana namun intim, dikelilingi keluarga dan sahabat dekat. Adrian yang tetap menjabat sebagai CEO Blackwood, terlihat lebih bahagia berkat kehadiran Lidya. Wanita itu kini tidak hanya menjadi pendamping hidupnya, tetapi juga penasihat terpercaya dalam banyak keputusan besar.Sementara Alex, Elena, dan Sophia memilih menjalani hidup yang lebih tenang di rumah baru mereka. Sebuah vila kecil yang dikelilingi kebun hijau di pinggir kota. Rumah itu sederhana dibandingkan dengan mansion Blackwood yang megah, tetapi memberikan kedamaian. Sophia–yang kini berusia 9 tahun, tumbuh menjadi gadis yang ceria dan cerdas. Dia tetap senang melukis dan sering membantu Elena di kebun kecil mereka.Alex dan Elena memulai bisnis kecil berupa book cafe, menggabungkan kecintaan Elena pada literasi dengan keahlian bisnis Alex. Bisnis itu berkembang

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 122 Berkorban untuk Istriku

    Namun para polisi itu tidak terpengaruh oleh teriakan Tuan Thompson. Pemimpin tim penyidik mendekatinya, menatap Tuan Thompson dengan dingin. "Anda memiliki hak untuk tetap diam. Segala sesuatu yang Anda katakan dapat digunakan untuk melawan Anda di pengadilan. Kami menyarankan Anda mengikuti prosedur ini dengan tenang,"Rasanya waktu berhenti bagi Tuan Thompson. Semua ambisi, rencana, dan strategi yang dia bangun selama bertahun-tahun kini runtuh hanya dalam hitungan menit. Dia mencoba berpikir cepat, mencari cara untuk melarikan diri dari situasi ini. Tetapi setiap sudut pikirannya terasa buntu.Ketika borgol akhirnya mengunci pergelangan tangan Tuan Thompson, segala kekayaan yang selama ini dia pamerkan menghilang sepenuhnya. Dia dibawa keluar dari kantor miliknya, melewati para karyawan yang terkejut melihat bos mereka ditangkap polisi. Beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik, sementara yang lain hanya memandangi adegan itu dengan ekspresi tidak percaya.Di luar gedung, wartawan

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 121 Kehancuran

    Hari itu, suasana di mansion Blackwood lebih tegang daripada biasa. Sejak kabar tentang penyelidikan keterlibatan Victoria dalam kasus rumah sakit jiwa tersebar luas, mansion berubah menjadi tempat yang mencekam. Sekaligus menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi Victoria.Wartawan berkumpul di gerbang depan, kamera mereka terus mengarah ke pintu utama. Kilatan lampu kamera seperti petir yang menyambar tanpa henti, disertai teriakan pertanyaan para wartawan yang mencoba menembus tembok mansion."Mrs. Blackwood! Apa benar Anda terlibat dalam kasus manipulasi terhadap mantan menantu Anda, Tabitha Hill?""Apa komentar Anda tentang bukti yang sudah ditemukan?""Benarkah ada tekanan hukum yang Anda gunakan untuk mengurung Tabitha di rumah sakit jiwa?"Pertanyaan-pertanyaan itu membahana bak peluru yang dilempar cuma-cuma. Victoria mengamati semua itu dari balik tirai di ruang tamu. Dia yang biasa tenang, kini tampak gelisah. Tangan kirinya memegang erat cangkir teh yang sudah dingin, se

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 120 Selangkah Lagi

    Lidya baru saja selesai menata dokumen pekerjaannya ketika Adrian datang membawa sebuah amplop besar. Lidya langsung berhenti dan mendekati Adrian. Ekspresinya terus terpaku pada amplop besar itu."Ini dari Tabitha," kata Adrian, menyerahkan amplop itu pada Lidya.Lidya menatap amplop itu dengan penuh tanda tanya. "Apa ini? Kenapa dia memberikannya padamu?"Adrian duduk di sofa, terlihat lelah. "Dia bilang ini penting. Katanya, isinya adalah kunci untuk menghancurkan Tuan Thompson,"Mendengar nama itu, Lidya membeku sejenak. Tuan Thompson adalah salah satu alasan utama Lidya pernah terjebak dalam situasi rumit yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dan Lidya memang pernah bilang pada Adrian kalau dia tidak mau menikah selama Adrian masih berhubungan dengan pria tua itu."Dia percaya kamu bisa memecahkannya," lanjut Adrian, menatap Lidya dengan tatapan bangga. "Tabitha juga bilang kamu adalah wanita yang cerdas dan gigih. Kalau ada yang bisa mengungkap rahasia ini, kamulah orangnya,"Deng

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 119 Wanita Cerdik

    Tabitha dan Sophia duduk di salah satu restoran mewah di Riverton. Meja mereka terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan indah kota yang berkilauan. Suasana di antara mereka awalnya hangat. Sophia tampak menikmati hidangan penutup favoritnya, sementara Tabitha memandangi putrinya dengan senyuman penuh kasih."Ma, aku senang kita bisa jalan-jalan seperti ini," kata Sophia ceria. Dia mengangkat wajahnya dari es krim coklat di depannya.Tabitha tersenyum. "Mama juga senang, sayang. Mama ingin kita punya lebih banyak waktu bersama seperti ini,"Sophia mengangguk kecil, tetapi tatapannya berubah serius. Dia meletakkan sendoknya dan menatap ibunya dengan ragu. "Ma, aku mau tanya sesuatu,” Mata Sophia tak berkedip saat memandang Tabitha. “Kenapa Mama ingin aku tinggal sama Mama, bukan Papa?"Pertanyaan itu jatuh bagai palu di hati Tabitha. Tangannya sedikit gemetar, tetapi dia segera mengendalikan diri. "Sayang, Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Mama ingin memastikan kamu

  • Terjebak Pernikahan Kontrak Tuan Blackwood   Bab 118 Peringatanku

    Hari persidangan kedua pun dimulai. Kali ini, ruang sidang dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput perkembangan terbaru kasus perebutan hak asuh Sophia. Berita tentang perseteruan keluarga Blackwood—keluarga terpandang dan kaya raya seantero Riverton telah menyebar luas, membuat kasus ini menjadi perhatian publik. Sidang dibuka dengan Tabitha yang dipanggil untuk memberikan kesaksian. Pengacaranya memimpin sesi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menggiring opini."Ibu Hill," Harold, pengacara Tabitha, memulai dengan nada penuh empati. "Dapatkah Anda menjelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi selama bertahun-tahun Anda dipisahkan dari Sophia?"Tabitha menatap hakim dengan mata yang tampak berkilat oleh emosi yang dalam. Dia mengambil napas panjang sebelum berbicara."Yang Mulia," sapa Tabitha. Suaranya gemetar. "Saya adalah seorang ibu yang mencintai anaknya lebih dari apa pun di dunia ini. Namun, saya tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi bagi

DMCA.com Protection Status