Share

Tidak Peka

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-21 07:33:14
“Ada Runa di bawah, kamu tidak mau menemuinya?”

Anta masuk ke kamar putranya, memanggil Bumi yang sudah setengah hari hanya berada di kamar.

“Aku sedang malas.” Bumi memilih menarik selimut untuk menutupi kepalanya.

Anta mengerutkan alis mendengar ucapan Bumi, hingga kemudian mendekat ke ranjang putranya itu.

“Kamu sakit?” tanya Anta yang cemas. Dia ingin mengulurkan tangan untuk mengecek suhu tubuh putranya, tapi terhenti karena jawaban Bumi.

“Tidak sakit, hanya sedang malas,” jawab Bumi dari balik selimut.

Anta keheranan dengan sikap Bumi yang tak seperti biasanya. Dia pun akhirnya memilih keluar dari kamar untuk menemui Aruna.

“Dia sedang sibuk, Paman?” tanya Aruna ketika melihat Anta datang.

“Tidak juga,” jawab Anta, “seharian ini dia hanya di kamar. Entah tadi ke mana, tapi tiba-tiba mengurung diri di kamar. Tidak sakit, tapi katanya hanya sedang malas,” jawab Anta kemudian.

“Pergi? Ke mana?” tanya Aruna yang penasaran.

“Entah. Dia hanya bilang keluar sebentar, lalu saat
Aililea (din din)

Hayoloh, jangan lupa tinggalkan komentar, thank you

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
fathimah
siapa yg datang?
goodnovel comment avatar
wardah
si Mila sama runa itu iket jadi satu aja ngeselin ,,,dasar runa udah tau perasaan g bisa dipaksa ini malah marahnya kesiapa huh Pengan tak santet aja tuh bocah
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Menerka-nerka

    “Kamu benar-benar ada acara penting? Tidak masalah jika ingin ganti shift denganku.” “Kapan kamu kembali?” Sashi terlihat senang melihat rekan kerjanya itu sudah kembali dari study yang diadakan rumah sakit di luar negeri. Sebenarnya tidak bisa dibilang rekan kerja juga, karena pria itu termasuk senior Sashi. Pria itu tersenyum kecil sambil mendekat ke Sashi, hingga kemudian menjawab, “Sudah pulang sejak dua hari lalu, tapi baru masuk kerja hari ini.” Pria bernama Zidan itu berdiri tepat di depan Sashi. “Kamu yakin mau menukar shift denganku? Tidak masalahkah?” tanya Sashi memastikan. Zidan memulas senyum, hingga kemudian menganggukkan kepala. “Tidak apa jika kamu memang butuh bertukar. Aku tak masalah,” jawab dokter berumur 30 tahun itu. Sashi sangat lega, hingga kemudian berterima kasih. “Untung kamu mau bertukar, kalau tidak ada yang mau bertukar shift sepertinya aku harus menggagalkan acara itu,” ujar Sashi. Sashi dan Zidan berjalan menuju ke ruang khusu dokter. “Memang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Hamil Dulu?

    Nanda tidak fokus bekerja akibat memikirkan pembicaraannya dengan Lukas. Dia membuka laci yang ada di meja, lantas mengeluarkan sebuah stopmap dan membaca berkas di dalamnya yang bertuliskan ‘Surat Perjanjian Kontrak Nikah’. “SEA. Sashi Eldar Abimand.” Nanda membaca berulang nama lengkap istrinya itu. Jika diambil setiap huruf depannya, maka akan menjadi gabungan SEA. “Tapi tidak mungkin, bisa saja ini kebetulan,” gumam Nanda masih mengelak dari pemikiran yang berputar di kepala. Nanda terus berpikir, hingga kemudian mengingat dengan seksama wajah Sashi, sampai akhirnya mengingat istrinya yang menghabiskan waktu di ruang pribadi. “Tunggu! Apa mungkin warna di dagunya adalah cat?” Nanda menerka-nerka sendiri. Semua tak masuk akal baginya, mana mungkin istrinya pelukis yang dicari, gadis kecil yang dulu ditemuinya. Saat Nanda sedang larut dalam pikiran karena menebak serta membandingkan istrinya dengan SEA, sebuah panggilan masuk hingga membuat fokus pria itu beralih ke ponsel.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bergelut dengan Fakta

    Nanda duduk di belakang stir, diam cukup lama hingga kemudian membuang napas dengan mulut, lantas tersenyum tak percaya sambil menggelengkan kepala pelan.“Ini gila.”Nanda masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia kembali berpikir, hingga kemudian memilih melajukan mobil meninggalkan halaman parkir sekolah.Dia terus mencoba untuk tak memercayai apa yang baru saja dilihatnya, tapi semua itu fakta. Hingga dia mencoba mencari tahu lagi untuk bisa memastikan agar dirinya tak salah.“Apa yang membawamu ke sini?” Langit langsung mempersilakan menantunya itu duduk.Nanda pergi menemui Langit di perusahaannya. Dia harus memastikan langsung serta tak salah.“Tidak apa, Pa. Hanya kebetulan sedang lewat sambil ingin menanyakan sesuatu,” ujar Nanda.Langit mengerutkan alis, lantas memilih duduk dulu bersama menantunya.“Kamu ingin bertanya apa?” tanya Langit.“Sebenarnya bukan hal penting, Pa. Aku sebenarnya masih tidak percaya, di sela kesibukannya ternyata Sashi pandai melukis bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Membuat Alasan

    “Kenapa wajahmu kusut?”Bumi menoleh temannya yang datang ke kafe untuk membahas skripsi yang sedang dikerjakan keduanya.“Entah, aku sedang tak bisa berpikir.” Bumi meletakkan pulpen yang sejak tadi dipegangnya.Ansel—sahabat Bumi yang beda satu tahun, mengerutkan alis melihat Bumi yang tak bersemangat.“Tidak bisa berpikir terus, lama-lama kamu tidak akan bisa menyelesaikan ini. Mau jadi mahasiswa abadi?” Ansel meledek Bumi.Bumi mencebik mendengar ledekan Ansel, hingga kemudian membalas, “Aku sebenarnya sedang banyak beban. Entah, aku bingung dengan yang terjadi.”“Memangnya kamu melakukan apa?” tanya Ansel dengan dahi berkerut halus.Bumi menarik napas panjang kemudian mengembuskan perlahan, sebelum akhirnya menjawab, “Hubunganku dengan Sashi memburuk setelah dia menikah. Lalu tiba-tiba saja Runa mengatakan sesuatu yang membuatku pusing.”Ansel menaikkan satu sudut alis mendengar ucapan Bumi, hingga kemudian bertanya, “Sashi kakak sepupumu itu? Memangnya memburuk kenapa?”Ansel t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Alasan Saja

    Nanda melajukan mobil menuju rumah sakit yang memang tak terlalu jauh dari perusahaannya. Jalanan yang tak terlalu ramai membuat Nanda bisa mencapai rumah sakit lebih cepat. Mobil yang dikemudikan memasuki pintu masuk rumah sakit, hingga Nanda secara tiba-tiba mengurangi kecepatan, saat melihat apa yang ada tak jauh dari pandangan matanya. Nanda melihat Sashi yang berdiri cukup merapat ke pria yang tak dikenalnya, bahkan pria itu terlihat begitu perhatian ke Sashi. Membuang muka seolah tak ingin melihat, Nanda akhirnya memilih melajukan mobil menuju teras lobi. Dia melihat Sasih yang menggelengkan kepala, bahkan tersenyum ke pria yang ada di hadapannya. Nanda menekan klakson ketika sudah berhenti di dekat Sashi. Sashi dan Zidan terkejut, keduanya menoleh bersamaan dan melihat mobil Nanda. “Itu suamiku, aku pergi dulu,” kata Sashi pamit ke Zidan. Zidan tersenyum sambil mengangguk, hingga memandang Sashi yang berjalan ke mobil, sebelum akhirnya masuk. Nanda sendiri sejak tadi ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Urusan Hati Belum Selesai

    “Tekanan darahnya agak tinggi, Ma. Soal mualnya, apa Mama punya riwayat asam lambung?” tanya Sashi setelah mengecek tekanan darah Rihana.Sashi selalu membawa stestokop dan alat pengukur tekanan darah di tasnya untuk berjaga-jaga jika suatu saat dibutuhkan. Sebagai seorang dokter, dia memang harus selalu siap sedia.“Ah … ya, mama punya asam lambung. Mungkin karena akhir-akhir ini mama suka makan terlambat, jadinya kambuh,” ucap Rihana menjawab pertanyaan Sashi lantas melirik Nanda.Nanda mengulum senyum, tidak menyangka sang mama bisa berakting juga.“Apa mualnya masih? Aku buatkan jahe jika memang masih tidak nyaman,” ujar Sashi sambil melepas alat pengukur tekanan darah dari lengan Rihana.“Boleh juga, sepertinya itu enak.”Sashi tersenyum lebar, hingga kemudian pamit ke dapur setelah mengemas alatnya lagi.Nanda duduk di samping Rihana setelah Sashi pergi, hingga mendapatkan tarikan telinga dari sang mama.“Ma!” pekik Nanda meski tidak terlalu keras.Rihana melepas jarinya dari t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Manis

    Nanda berbaring miring menghadap Sashi. Waktu sudah menunjukkan pukul satu malam, tapi dia masih belum juga bisa memejamkan mata. “Kenapa aku tidak menyadarinya, sedangkan aku sudah melihat bola matamu yang berbeda sejak pertama kali.” Nanda bergumam memandang wajah Sashi. Istrinya itu sudah tertidur pulas sejak beberapa jam lalu, bahkan tidur dari membelakangi, sampai akhirnya berhadapan dengannya. Nanda mengulurkan tangan hendak menyentuh rambut Sashi yang berantakan hingga menutupi wajah, tapi urung hingga kembali menarik tangannya. Nanda memilih bangun. Dia hendak memastikan sesuatu lagi untuk meyakinkan apa yang mengganjal di hati. Menutup pintu kamar perlahan agar tidak mengganggu Sashi tidur, Nanda pun berjalan menuruni anak tangga. Dia pergi ke kamar pribadi milik Sashi. Meski sudah berjanji untuk tidak masuk ke kamar itu, tapi pada kenyataannya sekarang Nanda harus melakukannya, mengingkari janji yang diucap untuk memantapkan hatinya. Nanda membawa satu kunci cadangan ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Perhatian Kecil

    “Nanti sore aku jemput.”Sashi langsung menoleh begitu mendengar ucapan Nanda. Dia baru saja melepas seat belt dan mendengar suaminya berkata akan menjemputnya. Nanda mengantar Sashi ke rumah sakit karena mobilnya masih tertinggal di sana.“Kenapa dijemput? Mobilku masih di sini?” tanya Sashi dengan ekspresi wajah keheranan.Nanda menoleh Sashi yang sudah memandangnya, hingga kemudian menjawab, “Ya, tinggal saja lagi. Atau mungkin nanti biarkan orang rumah yang ambil.”Sashi menaikkan satu sudut alis mendengar jawaban Nanda. Pria itu benar-benar bersikap aneh sejak pagi, membuat Sashi merasa curiga.Bagaimana tidak, Nanda lumayan perhatian ke Sashi, bahkan hal kecil seperti mengambil lauk untuk Sashi pun dilakukan oleh Nanda.“Tidak usah, nanti aku bawa mobilnya pulang sendiri.” Sashi menolak lantas membuka pintu mobil. Namun, sebelum keluar, Sashi kembali menoleh ke Nanda.“Oh ya satu lagi,” ujar Sashi sambil memandang Nanda yang masih menatapnya.“Aku sudah memikirkan ini semalaman,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status