Share

Pembeli Lukisan

“Aruna berjalan ke arah kita.”

Ansel berbisik di telinga Bumi yang duduk di sebelahnya. Dia melihat sepupu sahabatnya itu sedang berjalan memeluk buku ke arah mereka.

Bumi mengarahkan pandangan ke depan, hingga melihat Aruna yang sedang berjalan ke arah mereka.

“Jangan menghindar, nanti dia nangis karena sudah kamu abaikan,” bisik Ansel menggoda Bumi.

Bumi langsung menoleh sahabatnya yang sangat berisik itu, tapi kemudian kembali memandang Aruna yang kini hampir sampai.

“Hai, Runa. Mau bicara dengan Bumi?” tanya Ansel sambil berdiri seolah ingin memberikan tempat dan waktu untuk Aruna bicara.

Aruna sama sekali tak menatap Bumi. Dia memilih memandang Ansel.

“Aku tidak ada urusan dengannya, sebenarnya ada urusan denganmu,” ujar Aruna mengabaikan Bumi.

Bumi terkejut mendengar ucapan Aruna. Padahal dia berpikir Aruna hendak menemuinya untuk memperbaiki hubungan mereka.

Ansel sendiri sangat terkejut mendengar ucaoan Aruna. Mulutnya sampai terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu tapi bingun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
karyawan Sashi ngelihat Nanda ngeri" sedap wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
wardah
Nanda senyum mu mahal ya ...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
lanjuttt .....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status