Share

Banyak Membuat Kecewa

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-12 07:17:41

“Sekeras-kerasnya Mama, dia tetap sangat menyayangi kalian, terutama kamu Na. Kenapa kamu malah membuat Mama seperti ini, hanya karena kamu takut kepadanya. Apa Mama pernah memukul atau membentakmu saat kamu melakukan kesalahan, tidak bukan? Lalu kenapa kalian harus seperti ini?”

Bastian dan Nana sangat terkejut mendengar ucapan Nanda. Mereka benar-benar tak menyangka jika Rihana sampai sakit.

Nanda menatap bergantian Bastian dan Nana untuk melihat reaksi keduanya.

Nana meremas jemari, hingga bulir kristal bening mulai luruh dari kelopak mata.

“Aku tidak bermaksud membuat Mama seperti ini, aku hanya takut dia kecewa. Sedangkan Mama tidak mau di antara kita ada yang saling suka. Aku benar-benar hanya takut dia kecewa dengan hubungan kami,” ucap Nana sambil terisak.

Bastian langsung menggenggam telapak tangan Nana yang gemetar.

“Kecewa itu pasti, Na. Tapi dengan sikap kalian yang begini, apa Mama tidak akan tambah kecewa? Setidaknya, bisakah kalian membicarakan masalah ini dengank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
pasti pilih dicintai lah runa biar GK sakit dan kecewa
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
Aruna bimbang.... sangat bimbang
goodnovel comment avatar
wardah
di cintai dong ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Mengaku Salah

    “Nanda belum menemukan Nana dan Bas?” tanya Rihana sambil menatap Melvin yang duduk di kursi samping ranjang. Melvin menghela napas kasar mendengar pertanyaan istrinya itu, lantas menjawab, “Sudah, mereka sedang dalam perjalanan pulang.” Hari sudah malam, tapi Nanda belum muncul di sana membuat Rihana mulai cemas. “Kalau mereka datang, jangan terlalu keras kepada mereka. Aku tahu kamu kesal dan marah, tapi juga tetap pikirkan perasaan mereka juga. Aku pun kecewa, tapi semua sudah terjadi,” ujar Melvin mengingatkan. Rihana hanya diam mendengarkan ucapan Melvin tanpa membalas. Saat keduanya baru saja membahas soal anak mereka, pintu ruangan terbuka dan terlihat Nanda yang masuk ke sana. Rihana hanya diam tanpa ekspresi, sedangkan Melvin langsung berdiri, begitu juga dengan Sashi yang langsung menyambut suaminya. “Masuklah!” perintah Nanda sambil membuka lebar pintu. Nana dan Bastian pun melangkahkan kaki masuk ruangan itu. Terlihat jelas Bastian yang menggenggam erat telapak tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Apa Mama Jahat?

    “Ma.” Nana sangat takut dan cemas melihat Rihana pingsan lagi. Sashi sendiri langsung mengecek kondisi mertuanya itu, yang ternyata pingsan hanya karena terkejut dan tidak ada indikasi penyakit lainnya. Bastian pun sangat panik. Dia tidak pernah menyangka sang mama akan sampai seperti ini. Rihana akhirnya sadar. Dia membuka kelopak mata perlahan, tapi jelas wajahnya begitu pucat dengan raut wajah penuh kepanikan. “Ana, mana yang sakit lagi?” tanya Melvin yang langsung mengusap lembut kening istrinya itu. Nana awalnya menggenggam telapak tangan Rihana, tapi langsung dilepas ketika wanita itu sadar sebab takut membuat sang mama marah lagi. “Ma.” Bastian pun mencoba bicara saat melihat Rihana sadar. Rihana memandang anak-anaknya yang begitu cemas, hingga kemudian menatap Melvin yang berdiri tepat di dekatnya. “Kenapa anakmu jadi begini?” Rihana langsung mengamuk Melvin, bahkan memukul lengan suaminya meski tangannya masih lemas. “Ana, tenang dulu,” ucap Melvin agar tekanan darah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kamu Anak Pungut

    “Ma, masih marah kepadaku?” tanya Bastian membujuk Rihana yang mengabaikannya. “Ya! Mama akan menghukummu, tunggu saja!” Rihana memberikan tatapan tajam ke Bastian. Nana hanya mengulum bibir melihat Bastian masih terkena marah. Dia selamat karena sedang hamil dan mungkin Rihana pun takkan tega terus memarahinya. “Mama tidak adil. Kami sama-sama salah, kenapa Nana dimaafkan sedangkan aku belum?” tanya Bastian memprotes sikap Rihana. “Karena kamu salah! Kamu yang mulai!” jawab Rihana sambil melotot. “Sebenarnya, yang anak Mama ini aku atau Nana?” tanya Bastian tak habis pikir karena sang mama lebih menyayangi Nana. “Nana anakku, kamu anak pungut!” jawab Rihana lantas mengalihkan pandangan dari Bastian. Bastian memberikan mimik wajah sedih mendengar jawaban Rihana, lantas menoleh ke Nanda, Sashi, dan Melvin yang menahan tawa sambil memalingkan muka. Rihana benar-benar mengabaikan Bastian untuk memberi hukuman ke putranya itu. Dia kembali fokus ke Nana yang diminta duduk di sampin

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Keputusan Aruna

    “Kamu dan Runa masih menjalin hubungan?” Ansel terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia baru saja turun dari mobil ketika sampai di kampus, tapi sudah mendapat todongan pertanyaan seperti itu dari Bumi. Sejak pembicaraan tempo hari dengan Aruna. Ansel memang sama sekali tak dihubungi atau bertemu dengan gadis itu. Ansel sendiri berpikir jika Aruna pasti tak mungkin menyukainya, meski dia sudah mengungkap perasaannya. Namun, saat menghadapi Bumi, Ansel takkan jujur sampai Aruna sendiri yang jujur. “Tentu saja, kenapa?” tanya Ansel balik dengan santai sambil menutup pintu mobil. “Kamu benar-benar menyukainya?” tanya Bumi lagi. Ansel menaikkan satu sudut alis mendengar pertanyaan Bumi, hingga tersenyum miring ke sahabatnya itu. “Kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu pikir hubunganku dengan Aruna sebuah sandiwara?” tanya Ansel sambil menatap Bumi, “apa karena Aruna sebelumnya menyukaimu, lalu sekarang kamu merasa bahwa aneh jika aku dan Aruna menjalin hubungan?” Ansel menembak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Pertengkaran di Rumah

    “Mama dan Papa sudah memutuskan untuk menikahkan Bas dan Nana secepatnya, bagaimana menurut kalian?” tanya Rihana saat Nanda dan Sashi datang mengunjungi saat siang hari. “Itu keputusan terbaik, Ma. Mengingat kita juga tidak bisa menunda-nunda lagi karena perut Nana pastinya akan semakin besar setiap bulannya,” jawab Nanda yang tentu saja senang jika memang itu keputusan Rihana. “Tapi Nana bilang tak ingin diadakan pesta,” ujar Rihana lagi. Nanda diam mencerna ucapan Rihana, hingga kemudian membalas, “Kalau saranku lebih baik tetap adakan meski tak mewah, Ma. Hanya untuk menghindari pikiran negatif orang-orang. Ya, meski kita tak bisa membuat semua orang berpikiran positif, tapi tetap saja setidaknya kita sudah berusaha memberikan citra yang baik.” Melvin mengangguk-angguk setuju mendengar pendapat Nanda. “Benar yang dikatakan Nanda. Kita buat pesta untuk saudara juga rekan bisnis saja,” timpal Melvin. Rihana merasa ide itu juga bagus, hingga kemudian mengangguk setuju. “Nanti k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Masih Takut Kena Bully

    “Kenapa?” Nanda sangat terkejut saat Sashi menarik tangan yang hendak digenggamnya. “Kita di perusahaan, jangan menggandengku di perusahaan,” ucap Sashi sambil menyembunyikan tangan dari Nanda. Nanda menyipitkan mata mendengar ucapan Sashi, hingga kemudian berkata, “Kamu masih takut kena bully kalau orang tahu kamu itu istriku?” Sashi menoleh Nanda, lantas melebarkan senyum. “Iya,” jawab Sashi tanpa dosa. Nanda mengembuskan napas kasar. Sepertinya memang lebih baik umumkan saja kalau Sashi istrinya, agar semua staff tidak ada yang berani macam-macam. Nanda meraih tangan Sashi paksa, membuat wanita itu kebingungan dibuatnya. “Apa yang kamu lakukan? Sudah kubilang jangan menggenggam tangan di perusahaan,” ucap Sashi yang terlihat panik. “Aku melihatmu selalu saja takut dibully juga statusmu dibongkar. Padahal aku yakin jika tidak akan ada yang berani membullymu. Jadi, mari buktikan, jika ada yang membullymu, kupastikan karyawan itu kena SP atau pecat.” Sashi sangat terkejut me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Pengirim Makan Siang

    “Clara mengamuk lagi di rumah, Pa. Aku tidak tahu lagi, bagaimana mengatasinya,” ujar Bastian mengadukan sikap Clara. Bastian tidak ingin mengadu, tapi jika Clara terus dibiarkan takutnya akan terjadi masalah besar di kemudian hari. “Memangnya kenapa lagi sampai dia mengamuk?” tanya Melvin tak habis pikir, bahkan ikut bingung menghadapi Clara. Bastian pun menceritakan semua yang terjadi, hingga membuat Melvin benar-benar pusing dibuatnya. “Kenapa Clara menjadi seperti ini? Jujur, papa pun tak menyangka jika Clara akan seegois ini sekarang,” ujar Melvin setelah mendengar cerita Bastian. “Jika menurutku. Clara hanya iri, Pa. Dia menyukai Nanda, tapi ternyata tidak. Sedangkan aku dan Nana saling menyukai, sehingga dia berpikir Papa dan Mama tidak adil karena mengizinkan kami bersama, tapi dia tidak. Hanya saja yang aku bingungkan, kenapa dia tidak bisa menerima jika Nanda sudah menikah dan mencintai Sashi,” balas Bastian mengemukakan pendapatnya. Melvin menghela napas kasar mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Hanya Pelampiasan

    “Kenapa kamu jadi diam?” tanya Sashi karena Nanda tak menanggapi ucapannya. “Tidak ada,” jawab Nanda sambil tetap menatap lurus ke depan. Sashi terus memperhatikan Nanda, hingga kemudian bertanya, “Apa benar jika sebenarnya ada sesuatu yang kamu sembunyikan soal Clara?” Nanda menoleh Sashi sekilas, sebelum kembali menatap ke depan. “Tidak ada apa pun yang aku sembunyikan,” jawab Nanda. Sashi terus memandang suaminya itu, hingga kemudian berkata, “Lalu, kenapa kamu tak membalas apa yang sedang aku bicarakan.” “Kita tidak perlu membahas hal itu sekarang, Sashi.” Nanda bicara sambil menoleh Sashi. “Berarti memang ada yang kamu sembunyikan, serta harusnya kamu bahas karena ini menyangkut semua orang. Sikap Clara tidak hanya tertuju kepadamu, tapi semua terkena imbasnya,” ujar Sashi menuntut penjelasan. Nanda memalingkan muka sambil meremas stir, hingga kemudian menoleh Sashi lagi. “Kita bicarakan saat sampai di rumah.” Sashi menatap Nanda yang fokus menyetir, jadi benar kalau me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status