Home / Pernikahan / Terjebak Pernikahan CEO Licik / Bab 13. Kecoa Meresahkan

Share

Bab 13. Kecoa Meresahkan

Author: Fiska Aimma
last update Last Updated: 2022-07-13 14:25:22

Aku membuka mata, lalu mengerjap beberapa kali karena merasa silau. Kulihat sekelilingku, ternyata aku masih di bumi tepatnya di kamarku belum pulang ke khayangan. Kutolehkan kepala ke kanan, ternyata gorden telah terbuka dan cahaya matahari masuk lewat kaca.

"Aw!" ringisku. Tadinya aku mau mencoba bangkit tapi sepertinya belum bisa, entah kenapa tumit dan pergelangan kakiku masih saja ngilu.

Pasrah.

Aku mendesah pelan. Menyadari kondisi ini, tak ayal mengingatkanku pada peristiwa semalam di mana aku merasa mengantuk hingga hampir tertidur di belakang punggung Mas Al pada saat dia membawaku ke apartemen.

Kukira lelaki itu akan membangunkanku, tapi aku salah. Mas Al ternyata mau bersusah payah membawaku sampai ke tempat tidur dan mengompres pergelangan kakiku agar bengkaknya berkurang.

Melihat ini semua, entah kenapa gelenyar aneh di dalam dada ini terasa semakin nyata. Apalagi, saat aku tertidur, aku bermimpi rambutku dibelai seseorang bahkan rasanya sangat nyata hingga aku merasa nya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 14. Suamiku Licik

    Dua hari libur, rasanya cukup bagiku untuk menyembuhkan luka kaki. Karena kalau kelamaan, bisa disebut songong nanti.Masa, baru saja jadi staf liburnya sudah kayak Bos besar. Bisa-bisa Pak Ridwan berubah jadi Hulk kalau aku minta ijin lagi. Awalnya Mas Al bilang, biar dia yang meng-acc langsung, tapi kan, kok rasanya kayak enggak ada akhlak, ya? Berasa nepotisme gitu.Mentang-mentang jadi istri Bos, jadi mudah mengajukan libur? Eh, tapi, siapa juga yang tahu di kantor selain Pak Ridwan, kalau aku istri Bos?Masa hantu? Ya kali, kalau hantunya datang di acara akad kami yang rahasia itu mah. Bisa jadi."Fey! Hey, Fey!" Suara seseorang mengagetkanku yang sedang melamun sepanjang jalan menuju ke arah lift.Aku berhenti dan memutar langkah, mengarah ke sisi kanan. Bibirku langsung tersenyum lebar kala kulihat siapa yang memanggilku."Geaaaaa!" teriakku membahana plus norak.Ternyata bukan hanya aku saja yang bahagia, Gea pun sama. Sekali pun kami sering bertengkar tapi kalau sehari saja e

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 15. Pelakor Yang Berkeliaran

    Mas Al itu tipe lelaki yang banyak ide dan rencana yang tak terduga. Kadang dia merencanakan A, kadang B dan kadang-kadang suka enggak masuk di akal. Namun, anehnya, berkali-kali pun aku dijahili. Kok, rasanya aku enggak kapok, ya? Malah aku suka senyam-senyum sendiri, jika mengingat semua tingkah 'absurd' suamiku.Buktinya saja, seperti tadi tanpa kuduga, dia tiba-tiba saja memelukku udah gitu di depan Bu Ana dan Yura lagi. Kan, asem!Lalu, sekarang? Dia sama sekali tak melepaskan genggamannya di tanganku. Dia seakan takut kalau aku kabur dan meninggalkannya.Padahal, aku mau kabur ke mana? Orang belum gajian.Mendapati perlakuan manis yang overdosis ini, harus diakui aku semakin galau.Di satu sisi aku diam-diam merasa senang dan dadaku bergetar hebat kala untuk pertama kalinya, dia menggenggam tanganku erat tapi di sisi lain aku merasa tak enak hati karena sejak tadi Bu Ana menatapku tajam tanpa berkedip.Ah, seandainya wanita setengah baya itu tahu, aku pun tak mau ada di sini.Wa

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 16. Pov Althaf

    POV AlAku memandang layar infokus tanpa minat. Info mendadak dari Gea tentang Yura yang mengajak bicara gadis ceroboh itu telah mengganggu pikiran.Sekali pun, orang-orang di depanku terus saja mengoceh mengenai penjualan yang naik. Dada ini masih saja tak lega.Berkali-kali otak ini sudah mencoba berkonsentrasi pada deretan angka dan rapat yang membosankan, nyatanya perasaan tetap mengalihkannya.Sekarang, bayangan Fey bahkan menari-nari di pelupuk mata.Ck! Aneh, padahal belum tentu, akan terjadi apa-apa setelah dia mengobrol dengan Yura. Fey itu gadis yang cukup kuat, walau kadang terlihat butuh pertolongan.Sedang Yura ... agh, aku tahu dia gadis yang tak biasa. Perbuatannya tak bisa terduga, dulu dia hampir saja mau bunuh diri karena tidak mendapatkan nilai A di pelajaran Kimia. Bisa dibilang, Yura adalah ancaman yang tak terdeteksi.Apakah Fey akan baik-baik saja bersama Yura?Sial! Kenapa aku jadi banyak memikirkan Fey? Dia hanya 'istri sementara', bukan? Untuk apa aku bersika

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 17. CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

    Dari segi mana pun Yura memang cantik, walau agak menyeramkan. Kulitnya putih pucat, rambut keriting bergelombang hitam kecoklatan sepundak. Mata Yura agak sipit, lengkap dengan bulu mata lentik dan panjang.Aku jadi penasaran apakah ini bulu mati asli apa palsu? Tapi, yang kutahu tubuhnya lebih tinggi dan proporsional. Berbeda denganku yang mungil, kurus dengan banyak lekukan menonjol."Kamu, sudah sejauh apa dengan Mas Al?" tanya Yura setelah kami hanya saling pandang setelah lima menit duduk berhadapan.Aku tak menyangka dia mengajakku ke restoran mahal seperti ini. Apa dia ingin menyombongkan diri, kalau dia lebih punya segalanya dari pada aku?"Heum, sejauh apa, ya? Menurutmu gimana?" tanyaku, mengetes Yura.Sepertinya wanita ini punya kepribadian ganda deh, terkadang dia sok ramah, terkadang dia bisa sangat menyeramkan. Seperti sekarang, bahkan langit pun tiba-tiba hujan gledek.Yura tersenyum tipis. Dia menyenderkan bahunya ke kursi restoran dengan sikap jumawa."Menurutku hubu

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 18. Cap Bibir CEO

    Aku menarik napas berulang kali sebelum keluar dari kamar mandi. Kumiringkan wajahku ke kanan dan ke kiri, sebagai latihan otot muka dengan raut wajah tanpa dosa.Namun, sayang, sekeras apa pun aku mencoba tetap saja aku malu. Ingin rasanya 'ngumpet' terus di belakang pintu.Membayangkan Mas Al melihat dalamanku saja, hatiku sudah bergetar tak karuan. Bagaimana nanti kalau bertemu?"Tenang Fey, tenang! Tarik napas! Anggap tidak pernah terjadi! Keluarkan dari belakang!" ujarku terus mensugesti diri. Setelah merasa siap, aku pun membuka pintu.Cklek.Kulongokkan kepala lalu dengan heboh menoleh ke kanan dan ke kiri waspada. Tetapi, sejauh mata memandang tak kutemukan wajah Mas Al sama sekali.Eh, kosong? Ke mana dia?Bergegas aku keluar dari kamar mandi dan menutupnya kembali.Fyuh! Untungnya enggak ada.Syukurlah ... aman. Aku pun berjalan mengendap-endap berniat mengambil tas tapi baru saja berniat kabur, sebuah suara berat menegurku."Kenapa buru-buru? Takut ya saya apa-apain?"Mende

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 19. First Kiss

    Semakin tua umur kita, pastinya kita juga ingin terlihat kalem apalagi kalau ada pasangan. Begitu pun aku, aku ingin terlihat anggun di depan Mas Al. Masalahnya, Emak itu tipe yang heboh kalau ada aku.Orang bilang, like mother like daughter-lah. Jadi, kalau Emak teriak gembira pas ketemu aku, masa iya aku harus standar saja? Enggak nyambung dong.Kayak sekarang. Baru saja aku mengucap salam, Emak langsung membuka pintu dengan gembira."Eneeeeng!""Emaaaak!"Kami sontak berteriak hampir berbarengan lalu berpelukan, saling melepas rindu. Sedang, Mas Al terlihat mengurut keningnya.Entah dia merasa pusing atau mual melihat kelakuan kami. Maklumlah, dia habis menyetir lama. Namun, meski begitu kulihat dia tetap tersenyum melihat pertemuan istrinya yang norak dan Emak.Aku juga heran, kenapa aku bisa senorak ini? Mungkinkah efek sate?"Gimana perjalanannya? Lancar?" tanya Emak."Alhamdullilah, Mak. Macet," jawabku seraya melepaskan pelukan Emak."Euleeh! Pasti capek ya, kalian? Ujang Kab

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 20. Rentenir Gila

    Di ruang tamu. Mas Al menatap Mang Omod dengan penuh emosi, begitu pun aku. Persis seperti gosip, rentenir itu emang enggak punya aturan, mereka datang seenak udel mereka dan mereka menagih hutang juga enggak tahu waktu.Ini masih gelap loh. Gila apa?Bukannya beraktivitas dengan normal, si rentenir ini malah datang ke rumah kami tanpa permisi. Sampai Mas Al hampir saja tak bisa menahan diri, tapi aku sebisa mungkin mencegahnya."Mau apa kalian?"Mas Al mendengkus ke arah Mang Omod dan dua gundiknya yang berdiri di depan kami dengan wajah sangar. Namun, Mas Al-ku ternyata enggak kalah sangar."Masih nanya? Saya ke sini mau ngejemput calon istri saya!" sentak Mang Omod seraya menunjukan giginya yang kuning.Ampun! Kayaknya tuh gigi enggak pernah disikat sudah setahun. Jijik. Mas Al memintaku mundur, mungkin dia takut akan ada kejadian yang tak terduga."Jangan asal bicara, Anda! Fey ini istri saya, sekarang apa mau Anda? Dan berapa saya harus bayar untuk melepaskan keluarga ini dari ce

    Last Updated : 2022-07-13
  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 21. Lebih Dari Sekedar Pasangan

    Apakah ini rasanya ditembak seseorang? Kok, rasanya ada manis-manisnya gitu. Eh, tapi ini bukan hanya imajinasiku, 'kan?Ah, tentu saja tidak. Ini nyata dan sangat terasa bahwa kalimatnya untuk memintaku tetap bersama, bukan untuk menggodaku seperti biasa.Dia serius dan terlihat tulus, kala meminta kami untuk mencoba lebih dari sekedar pasangan karena perjanjian.Sejujurnya, ingin aku meng-iyakan apa pun yang dia minta padaku di detik dan menit itu juga. Namun, aku tak punya nyali mengkhianati sebuah kepercayaan dan kesepakatan walau harus menyakiti diri sendiri."Kurang apa dia, Fey? Dia udah bantu keluarga lo? Tanpa perlu lo minta, coba pikirkan! Apa susahnya sih, bilang 'iya'?""Susah Gea, susah! Lo gak bakal ngerti begitu juga laki gue.""Iya, kalau gue gak ngerti, jelasin dong!"Masih teringat jelas di benakku, saat aku bertanya tentang pendapat Gea mengenai Mas Al via suara. Aku bilang Mas ingin memperdalam ikatan hubungan ini, tapi aku masih bingung dan membutuhkan waktu.Maka

    Last Updated : 2022-07-13

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 29. Tamat

    Part 29. Menua Bersama.Hardworker. Mungkin itu satu kata yang pantas aku layangkan pada Mas Al, semenjak dia melepaskan banyak usaha milik Ayahnya dan memisahkan diri dari Bu Ana, sekarang dia makin sibuk walau acara bulan madu di kamar sendiri masih berjalan baik.Tidak perlu aku jelaskan, kan, bagaimana bulan madu ala kami? Yang jelas, icikiwir ehem-ehem.Nah, oleh karena alasan sibuk juga, aku yang biasanya menunggu dia di apartemen kini memutuskan ikut Mas Al sekalian jalan-jalan. Karena katanya, Mas Al akan mengajakku hangout setelah menemui klien dan pekerjaannya selesai.Ajaib, bukan? Bosque Mamas akhirnya mau berbaik hati mengajakku keluar.Serasa mendapat angin surga, tanpa berpikir panjang lagi aku pun menyanggupinya. Lagi pula, sekarang aku tak perlu masuk kantor karena setelah resign, aku memutuskan berjualan desain bajuku secara online dan hasilnya alhamdullilah bisa buat beli panci dan daster buat Emak.Coba, kalau aku enggak resign mungkin hari ini aku akan merelakan M

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 28. Cemburu

    Jam 3.30 dini hari ini, aku terbangun dengan hati bahagia karena akhirnya aku menjadi istri seutuhnya. Jika mengingat adegan semalam yang hot-marihot tiba-tiba aku merasa tak mampu untuk menjelaskannya khawatir yang baca ada yang jomblo.Kan, aku takut dosa dikira sudah memprovokasi. Namun, yang bisa aku jelaskan adalah semalam itu Mas Al sangat terlihat jantan.Dari mulai sentuhannya, bibirnya dan semua tentangnya membuatku melayang. Dia juga yang menjadi saksi bagaimana aku menahan perih karena ini pengalaman pertama kami melakukan 'ibadah terindah'.Ah, jadi ingin nyanyi.'Malam pertama kan, kuserahkan segala cintaku yang ... hanyalah untukmu.'"Loh, kamu udah bangun?" Suara yang sangat kukenal menyapaku yang masih bergelung di dalam selimut. Dengan gerakan cepat aku pun duduk dan memandang ke arah suamiku. Tak lupa kutarik selimut untuk menutup badan agar tidak terjadi hal-hal 'nganu' yang ingin diulang."Oh, wow!" pekikku spontan. Enggak nyangka, belum juga subuh sudah mendapat

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 27. Malam Pertama

    Part 27. Malam Pertama. Yakin?Setelah kejadian yang menguras emosi di rumah Yura. Sepanjang jalan Mas Al lebih banyak diam, lelaki itu tampak masih emosi hingga dadanya terlihat turun naik tak beraturan.Aku yang melihat ekspresi Mas Al dari kursi penumpang, tentu saja memilih untuk diam. Lagi pula dia memang butuh waktu untuk mengendalikan dirinya setelah meluapkan apa yang selama ini terpendam.Setelah tiga puluh menit berkendara dalam suasana hening, akhirnya kami sampai juga di apartemen. Dalam diam, kami berjalan beriringan menuju lift."Fey!" panggilnya lembut. Akhirnya dia bersuara juga. Diam-diam aku bersyukur, dia sudah kembali normal. Kan, bahaya kalau selamanya diam."Iya, Mas?" sahutku, memandangnya sekilas sambil berjalan."Kamu kok, gak bertanya kenapa sekarang saya kayak menentang Bu Ana?" tanyanya penasaran."Fey, bukannya gak mau nanya, tapi Fey takut kalau Mas gak nyaman Fey tanya. Jadi Fey, milih nunggu aja sampai Mas bilang sendiri," jawabku.Dia tersenyum tipis,

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 26. Pembelaan

    Sudah kusadari kalau orang licik itu enggak boleh berteman dengan orang polos. Karena hasilnya, orang licik pasti akan menang dan sementara orang polosnya masih saja enggak sadar lagi dijebak. Terus saja begitu, sampai Marimar berubah jadi Marimas dan ladang gandum dihujani cokelat.Ah, kenapa sih, aku selalu kalah darinya?Dulu, aku kalah juga gara-gara uang dua juta. Sekarang, aku kalah juga dari menahan diri, buruknya yang sekarang lebih parah. Coba bayangkan! Aku malah terjebak salam perangkap liciknya, padahal sudah berusah-payah ber-acting kalau aku tak mencintai Mas Al.Astaga Naga Bonar! Kok bisa sih dia pintar mencari celah kelemahanku? Kapan aku bisa menang? Kapan? Ini enggak adil! Harusnya aku tahu, dia melakukan itu untuk membuktikan perasaanku. Eh, ini alih-alih menghindar, aku malah menikmati dan meminta lebih.Mau diletakkan di mana mukaku? Segala pertahanan ini hancur sudah, Mas Al emang paling enggak bisa ditebak."Kenapa kamu cemberut? Udah, jangan mikirin yang tadi

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 25. BAPER

    Memang ada kalanya, kita berlaga kuat seolah hati kita terbuat dari baja. Namun, saat sendiri, kita mulai merasa bahwa diri ini ternyata sangat rapuh dan buruknya kita mulai menyalahkan diri sendiri.Kenapa aku terlalu emosi?Kenapa aku berkata demikian?Kok, aku jadi gini, sih? Ah, hancur! Benar-benar hancur!Nahasnya, aku-lah yang membawa kehancuran itu. Akibatnya, aku juga yang menangis tanpa henti sampai-sampai mata ini tak bisa membuka mata karena perih sekali.Ternyata, begini ya, rasanya meninggalkan di saat sedang sayang-sayangnya? Sakit ... banget."Lo udah bangun, Fey?" tanya suara cewek menepukku yang sedang tidur membelakanginya.Dia Gea. Semalam aku memang tidur di kosan Gea, tidak pulang ke apartemen karena mana berani aku berhadapan dengan Mas Al setelah menyakitinya."Fey, lo masih idup,'kan?" tanyanya lagi karena aku hanya diam."Heum ....""Alhamdullilah lo gak mikir bunuh diri," kata Gea seraya duduk di atas ranjang.Pagi ini berbeda dari pagi biasanya, aku sangat

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 24. Sebuah Perpisahan

    Sesuai yang pernah diajarkan guru agamaku. Aku yakin dalam kondisi terberat bagaimana pun Tuhan akan mengirimkan hiburan di sela-sela kepedihan. Agar apa? Agar manusia tidak terlalu larut jatuh dalam keluhan dan percaya bahwa harapan itu pasti akan selalu ada sebagai penenang bagi jiwa-jiwa yang hampir putus asa. Maka, tak heran sering kali kita melihat orang-orang masih bisa tertawa walau dalam kondisi serba sulit.Mungkin itulah yang sedang aku rasakan sekarang. Di tengah perjuanganku untuk mempertahankan pernikahan ini, kejadian prank Mas Al tadi pagi berhasil mengobati sedikit rasa sedih akibat permintaan Bu Ana.Namun, tetap saja untuk meraih kebahagaiaan yang sempurna itu tak mudah. Aku sadar, bisa jadi moment jahil Mas Al seperti tadilah yang membuatku akan semakin terpuruk jika nanti hal itu hanya bisa kukenang.Dan ketika nanti masanya tiba, aku ragu. Apakah aku sanggup ketika harus kehilangan Mas Al?Ah, sepertinya itu sulit.Aku mendesah pelan seraya memutar pena. Hari ini

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 23. Nasi Goreng Rasa Cinta

    Aku kembali ke apartemen pada saat waktu hampir menunjukan tengah malam. Tadinya, aku berencana untuk tidur di kosan Gea dan mencoba menghindar sementara waktu dari Mas Al karena pikiranku teramat kacau. Namun, mengingat baju-bajuku dan kerjaan, aku pun memutuskan kembali setelah berjalan dengan gontai tanpa arah.Salah. Jika pembicaraan dengan Bu Ana tak mempengaruhiku sama sekali, karena sampai sekarang hatiku masih sakit.Bagaimana bisa Bu Ana memintaku meninggalkan Mas Al saat kurasa dia membutuhkanku sekarang? Bagaimana bisa dia menyangka perasaan kami hanya kekhilafan? Sepicik itukah pemikirannya?Ah, miris.Aku meletakkan tas di atas meja pantry. Suasana apartemen sudah sunyi, kulihat kamar Mas Al pun sudah padam. Mungkinkah dia sudah tidur?Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa rindu dengan lelaki itu. Seharian ini, kami bahkan tidak bertemu dan aku pun tak dapat menghubunginya karena ponselku mati total setelah pulang dari rumah sakit.Setelah menimbang-nimbang, aku memutuskan u

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 22. Pengakuan Hati

    Sudah dua hari Bu Ana dirawat di rumah sakit dan sudah dua hari berlalu setelah pengungkapan keseriusan Mas Al. Namun, seperti biasanya lelaki itu selalu penuh pengertian. Dia sama sekali tak mengungkitnya semua berjalan normal.Mas Al tetaplah lelaki yang jahil, humoris dan cukup tahu apa yang harus dilakukan sehingga dia seperti sengaja memberiku waktu, sampai aku siap.Tak dapat kubohongi, hal itu membuatku mengalami gangguan hati dan insomnia. Sampai rasanya, mau makan pun tak berselera karena memikirkan bisa saja perasaanku pada Mas Al harus kusembunyikan, karena aku pun gamang.Ya, seandainya Mas Al tahu, diam-diam aku pun merasa cemas karena Bu Ana pasti akan marah. Dia pasti akan menentang hubungan kami dan bisa jadi epilepsinya takkan sembuh cepat.Setahuku, riwayat penyakit orang kaya memang macam-macam. Kata Dokter, biasanya itu terjadi ketika seseorang mengalami trauma dan gangguan kecemasan sehingga saraf bermasalah. Mungkinkah itu yang terjadi pada Bu Ana?"Agh, ada-ada

  • Terjebak Pernikahan CEO Licik   Bab 21. Lebih Dari Sekedar Pasangan

    Apakah ini rasanya ditembak seseorang? Kok, rasanya ada manis-manisnya gitu. Eh, tapi ini bukan hanya imajinasiku, 'kan?Ah, tentu saja tidak. Ini nyata dan sangat terasa bahwa kalimatnya untuk memintaku tetap bersama, bukan untuk menggodaku seperti biasa.Dia serius dan terlihat tulus, kala meminta kami untuk mencoba lebih dari sekedar pasangan karena perjanjian.Sejujurnya, ingin aku meng-iyakan apa pun yang dia minta padaku di detik dan menit itu juga. Namun, aku tak punya nyali mengkhianati sebuah kepercayaan dan kesepakatan walau harus menyakiti diri sendiri."Kurang apa dia, Fey? Dia udah bantu keluarga lo? Tanpa perlu lo minta, coba pikirkan! Apa susahnya sih, bilang 'iya'?""Susah Gea, susah! Lo gak bakal ngerti begitu juga laki gue.""Iya, kalau gue gak ngerti, jelasin dong!"Masih teringat jelas di benakku, saat aku bertanya tentang pendapat Gea mengenai Mas Al via suara. Aku bilang Mas ingin memperdalam ikatan hubungan ini, tapi aku masih bingung dan membutuhkan waktu.Maka

DMCA.com Protection Status