Share

Bab 19. First Kiss

Semakin tua umur kita, pastinya kita juga ingin terlihat kalem apalagi kalau ada pasangan. Begitu pun aku, aku ingin terlihat anggun di depan Mas Al. Masalahnya, Emak itu tipe yang heboh kalau ada aku.

Orang bilang, like mother like daughter-lah. Jadi, kalau Emak teriak gembira pas ketemu aku, masa iya aku harus standar saja? Enggak nyambung dong.

Kayak sekarang. Baru saja aku mengucap salam, Emak langsung membuka pintu dengan gembira.

"Eneeeeng!"

"Emaaaak!"

Kami sontak berteriak hampir berbarengan lalu berpelukan, saling melepas rindu. Sedang, Mas Al terlihat mengurut keningnya.

Entah dia merasa pusing atau mual melihat kelakuan kami. Maklumlah, dia habis menyetir lama. Namun, meski begitu kulihat dia tetap tersenyum melihat pertemuan istrinya yang norak dan Emak.

Aku juga heran, kenapa aku bisa senorak ini? Mungkinkah efek sate?

"Gimana perjalanannya? Lancar?" tanya Emak.

"Alhamdullilah, Mak. Macet," jawabku seraya melepaskan pelukan Emak.

"Euleeh! Pasti capek ya, kalian? Ujang Kab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status