Share

Bab 125. Puas!

Author: Romero Un
last update Last Updated: 2025-02-17 13:00:13

“Ha! Yeah, right!”

Raffael sebenarnya sangat ingin menghantamkan tinjunya ke wajah Catherine. Wanita sialan itu benar-benar tidak merasa bersalah sudah mengambil calon suami wanita lain. 

Untungnya hanya butuh waktu 10 menit untuk mereka tiba di hotel. 

Mereka pun tiba di kamar yang sudah di pesan. 

Yang menguntungkan Raffael adalah kamar mereka dibuat terpisah. Dan saat acara nanti, susunannya memudahkan pria itu untuk menjalankan rencana yang sudah diatur dengan Regan. 

Ia dan Manda memang setuju membuat adegan yang sedikit drama. Sementara mempelai pria menunggu di belakang panggung, mempelai wanita nanti datang dari pintu

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 126. Hamil

    Tiba di bandara Beijing, Raffael segera mengikuti petunjuk dari kakak iparnya, bahwa Manda ada di hotel di dekat sana. Ia menuju kamar yang disebutkan dan langsung masuk hanya untuk menemukan bahwa yang mereka bawa ke sana bukanlah Manda dan keluarganya. “Apa maksud semua ini?!” raung Raffael murka.Chang dan bodyguard lainnya langsung mengancam mereka yang sepertinya disuruh menyamar menjadi Manda dan menyebarkan informasi salah mengenai rencana Seria. “Siapa yang menyuruh kalian?!” sentak Chang ikut murka. Ia merasa dipermainkan karena percaya begitu saja informasi tersebut dan melaporkan pada bos-nya. “Ti–tidak tahu! Saya hanya diminta untuk mengenakan semua ini.”Murka, Raffael segera menghubungi Reinhart. “Kau sudah bertemu Man—”“Reinhart!” bentak Raffael memotong ucapan santai Reinhart. “Mereka bukan Manda! Apa yang dilakukan anak buahmu, ha?!”“Apa?! Sial! Seria benar-benar membohongi kita!” rutuk Reinhart. Ia kemudian mengusulkan, “Dengan Raff, sebaiknya kau pulang dan

    Last Updated : 2025-02-17
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 127. Pencarian Tanpa Henti

    Dua minggu setelah hari kegagalan pernikahannya. Raffael sudah berhasil mendapatkan status dudanya sejak seminggu lalu. Di tengah keputusasaannya mencari Manda, hari ini ia sempatkan untuk mendatangi kediaman Indradjaya. Ia perlu memberitahu perubahan status pernikahannya dengan Soreim, karena wanita itu tidak sekalipun datang memenuhi panggilan pengadilan. Sebetulnya, juga karena Raffael memberikan alamat yang salah. “Apa ini?!” Catherine melempar surat putusan pengadilan yang menyatakan perceraian mereka. Dengan santai dan senyum lebar mengembang, Raffael menjawab. “Akta cerai, Nona. Apa di keluarga Soreim kurang ilmu membaca?”“Aku tidak terima!” raung Catherine sambil berlari menuju kamarnya. Seria pun langsung menampar Raffael. “Kau menghancurkan keluargamu sendiri, Raffael! Mom menikahkanmu dengan Catherine sebagai asuransi hidupmu ke depan—”“Ha! Jangan berlagak.” Raffael menangkis ucapan Seria. Ia bahkan tak peduli rasa sakit di pipinya. “Aku sudah dengar mereka investa

    Last Updated : 2025-02-18
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 128. Di Rumah Sakit

    Sementara itu di sebuah pedesaan tenang, di daerah Yogyakarta.Sudah hampir satu bulan, Manda dan Diana menetap di rumah baru mereka.Hasil menjual rumah mereka di Jakarta, Rowan belikan rumah kecil di tempat yang tenang dan sebuah mobil untuk akomodasi putri dan istrinya.“Manda—” Diana mencoba bicara, tapi ternyata putrinya itu sedang rapat secara daring dengan orang asing.Manda menuliskan di kertas sementara ia menatap layar, mendengarkan permintaan dari kliennya. ‘Ada apa, Ma?’Diana membalas dengan tulisan di bawah pertanyaan itu. ‘Nanti saja. Kau kerja dulu saja.’Manda mengangkat jempolnya, kemudian kembali fokus dengan rapat. Sejak tiba di Yogyakarta, Manda langsung meminta Yuike untuk mencarikannya lowongan pekerjaan yang bisa ia lakukan dari rumah. Dan sahabatnya itu langsung mendapatkan pekerjaan tersebut hanya dalam 2 hari. Kini, Manda sudah terbiasa bekerja dari rumah. Ia menjadi seorang asisten virtual, yang bekerja untuk perusahaan asing. Setiap matahari terbit, Mand

    Last Updated : 2025-02-18
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 129. Sebuah Reuni

    Satu setengah jam sebelumnya. Raffael sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, ketika Chin Han menghubunginya. Ia sengaja menggunakan mobil pribadi dibanding pesawat untuk menjernihkan pikirannya. Belum juga Raffael mengucap kata ‘halo’, pria itu sudah berceloteh tanpa rem. “Raff, keluar tol arah Jogja. Jangan lanjut ke Surabaya. Manda di Hermina. Baru saja daftar online.”“Tunggu dulu. Pelan-pel—Manda di Hermina?! Apa kau sudah dapat kabar?!” pekik Raffael langsung memberi kode pada Tara untuk siap-siap berbelok ke arah Yogyakarta.Setelah lebih dari 7 jam berkendara, seharusnya mereka sebentar lagi melewati Yogyakarta.“Yes. Mereka menginformasikan 5 menit yang lalu dan aku langsung menghubungimu. Segera, sebelum Manda pergi lagi.”“Thanks, Han.”“Mm.”Jantung Raffael seperti orang baru saja selesai maraton. Berdegup kencang seolah ia hidup lagi setelah mengalami mati suri. “Tara. Manda ada di Hermina.” Raffael mengulang kalimat itu beberapa kali. Tara bisa menilai betapa bahagi

    Last Updated : 2025-02-18
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 130. Tentang Raffael dan Keputusannya

    “Jadi, saya harus mengulang pemeriksaan?” tanya dokter Darius dengan wajah geli.Wajah Manda terlihat malu-malu.Setelah ia berhenti menangis tadi, Raffael langsung membawa Manda ke ruang pemeriksaan lagi.Ia memaksa menahan sang dokter yang notabene adalah kenalan Chin Han, untuk melakukan pemeriksaan ulang. Padahal jadwal prakteknya sudah selesai.Dengan tegas Raffael menjawab, “Iya, Dok. Saya ingin dengar hasilnya.”Darius tergelak. “Kalau bukan karena Chin Han, aku akan panggil satpam untuk kalian,” ledeknya.Ia kemudian

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 131. Lamaran Kedua Kali

    “Buat apa aku punya segalanya tapi kehilangan kamu?!”Suara Raffael mungkin tenang, tapi Manda bisa ikut merasakan betapa pedih rasanya. Karena itu juga yang ia rasakan selama satu bulan ini.Mungkin dia masih hidup dan tenang di pedesaan. Pekerjaannya pun nyaman, karena bisa dilakukan dari rumah. Namun, setiap malam ia berjuang sekuat tenaga untuk tidak terisak, walau menangis.Ia ingin teriak, tetapi memilih untuk menelan semua rasa frustasinya. Keinginan untuk bertemu Raffael dan kenyataan bahwa Raffael sudah bukan miliknya lagi. Semua itu membuat Manda frustasi.“Aku nggak mau kau kehilangan keluargamu.” Manda tertunduk lemas. “Aku menginginkanmu, tapi nggak

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 132. Pertarungan Pertama

    “Kau mau ketemu Mama?” tanya Manda ragu.Ia tak yakin tentang bagaimana penilaian sang ibu terhadap Raffael. Diana tidak menghujat seperti sang ayah yang terang-terangan membenci mantan bos-nya itu, tapi ia juga tidak pernah membahas Raffael. “Mama? Tentu saja! Kalau ada Papa mertua juga akan kuhadapi.” Raffael menjawab dengan tegas.Manda semakin tak yakin. Apalagi menyangkut Rowan. “Tapi Papa—”“Aku tahu.” Raffael menghentikan kalimat Manda yang bisa ditebaknya. “Dia benar-benar membenciku. Setiap hari aku datang ke toko emasnya. Dia dingin sekali menghadapiku. Katanya kau sudah nggak butuh aku.”Netra Manda membulat. “Kau ketemu Papa?”Pria itu mengangguk dengan wajah sedih. “Walau kau nggak butuh aku lagi, tapi aku butuh kamu, Manda.”Mendengar itu, Manda pun luluh. Ia akhirnya setuju untuk membawa Raffael ke rumah baru keluarganya dan menemui Diana. Ia tiba di rumah bersama Raffael yang cukup terkejut karena area pedesaan itu terasa nyaman. “Udaranya masih segar. Bagus buat kam

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 133. Mereka yang Tidak Mau Menyerah

    Sementara Raffael ada di Yogyakarta, Catherine yang masih berada di Jakarta menolak untuk melepas Raffael begitu saja.Ternyata wanita Soreim itu terus memasang pengintai di dekat Raffael. Sekarang, ia tengah berada di sebuah kafe kecil bersama dengan informan yang mengintai Raffael.Mereka duduk di kursi pojok, jauh dari keramaian.Sang informan mulai melapor, “Pria yang anda maksud, Raffael Indradjaya, sedang berada di Jogja. Sepertinya ia ikut ke dalam ruang pemeriksaan kandungan dengan seorang wanita.”“Apa kau mendapat nama wanita itu?”Pria berpakaian hitam dengan model turtle neck itu mengangguk. “Manda Adinata. Apa ini target yang Anda kejar?”Catherine meremas kuat kepalan tangannya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan pilihan Raffael. ‘Apa bagusnya perempuan rendahan itu?!’Si pemberi informasi juga menambahkan, “Sepertinya, wanita itu sedang hamil 4 bulan lebih.”Netra Catherine membelalak. Pikirnya, ‘Bisa jadi Raffa cuma merasa bertanggung jawab. Aku akan cari cara supay

    Last Updated : 2025-02-20

Latest chapter

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 186. Safe Zone, Blind Spot!

    “Belum juga keluar suamimu, Nda?” tanya Diana. Manda menggeleng. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir. Suaminya itu hanya mengatakan ia ada rapat malam, tetapi hati Manda tak percaya dengan ucapan Raffael.Tak bisa dibohongi. Wajah Raffael hari ini terlihat sangat tidak tenang. Seolah ada hal yang mengganggunya, tetapi tidak bisa ia utarakan. Selama bekerja dengannya, Manda tahu, tidak pernah Raffael punya jadwal untuk rapat malam hari. Jangankan malam, siang saja kalau bisa akan ia hindari. “Menurut Mama, apa ada hal buruk yang terjadi?” tanya Manda khawatir. “Hal buruk? Yang seperti apa maksudmu, Nak?”Manda mengangkat bahu. “Mungkin dia dapat ancaman dari orang tuanya? Atau malah dia diganggu Catherine Soreim itu? Atau apa? Aku sama sekali nggak bisa menebak.”Diana menghela napas panjang. Ia juga tak setuju putrinya dibiarkan dalam area buta seperti ini, tetapi ia yakin, menantunya itu pasti punya alasan. “Mama rasa, kamu harus jelaskan ke Raffa, Nak. Tidak ada untungnya ka

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 185. Jangan Berhalusinasi!

    “Alana?” Raffael mengkonfirmasi nama orang yang dirujuk dalam ucapan Chin Han. “Yes, Raff. Dia dijadwalkan keluar jam 3 sore,” tambah Chin Han. “Kau sebaiknya bersiap. Aku yakin dia akan cari kamu, Raff.”Sekejap, penyesalan memenuhi hati Raffael. Baru kemarin ia mengumumkan pernikahannya dengan Manda. Bahkan wajah Manda terpampang di salah satu media cetak. Bukan hanya foto Manda, tetapi foto saat semua keluarga merayakan ulang tahunnya kemarin. Otaknya berpikir cepat dan berkata, “Han, tolong urus penarikan koran yang ada hubungannya sama berita kemarin.”“Ok!”Di Surabaya mungkin takkan terlalu banyak penerbit yang memberitakan kejadian itu, tetapi penerbit besar pasti mencetaknya. Tanpa peduli sambungan mereka sudah terputus atau belum, Raffael berbalik mencari Tiara. “Pak? Ada yang ketinggalan?” tanya Tiara saat berpapasan dengan Raffael di pintu ruang rapat. Wajah Raffael terlihat tegang. Ia kemudian me“Ra! Minta semua penerbit koran menarik lagi korannya.”“Ha?! Mana bis

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 184. Keluar Dari Penjara

    ‘RAFTEN, Memecat Sejumlah Artis dan Staf!’Adalah berita yang terpampang di halaman terdepan semua media yang beredar di ibukota. Dan setelah membaca setiap kolom berita, semua akan tahu apa yang sudah dilakukan mereka hingga pantas mendapatkan pemecatan.Kutipan Raffael pun tertuang di sana. ‘Penilaian ulang akan dilakukan. Sebagai seorang talent, RAFTEN tidak butuh mereka yang ahli dalam bidang akting tetapi nol dalam etika.’Kali ini, Manda juga tidak akan merasa kasihan lagi. Karena apa yang dilakukan sudah kelewat batas sebagai seorang manusia. Namun, karena ini juga, Diana dan Rowan jadi tahu apa yang terjadi pada putri mereka kemarin. “Astaga! Nggak perlu lah anggap kamu istri bos. Kita sama-sama manusia kenapa nggak bisa lebih lembut sedikit ya,” keluh Diana sambil memeluk Manda. “Jadi, ponselmu rusak, Nak?” tanya Rowan.Manda mengangguk, tetapi langsung menambahkan, “Raffa sudah belikan baru dan sudah atur semua sama seperti ponsel lamaku.”Rowan mengangguk. “Syukurlah, Ra

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 183. Happy Birthday!

    “Hon—”“Diam di dalam dulu. Aku mau ganti baju!” Setelah tenang, Manda mengunci Raffael di ruang rapat kecil, di dekat ruang kerjanya. Istri sang CEO itu memutuskan untuk tak peduli dengan apa yang sudah terjadi dan menyuruh Raffael berlatih menampilkan wajah terkejutnya saat nanti ia mendapatkan kejutan.“Baiklah ….” Raffael menyerah. Baginya yang terpenting saat ini Manda sudah terlihat lebih riang. Ia tak menyangka, istrinya bukan tipe wanita lemah yang bisa diinjak sembarangan. Padahal lawannya banyak dan ia kewalahan membuktikan statusnya sebagai istri sang CEO.‘Kurasa, aku harus membuat pengumuman dan memasang video pernikahanku segera. Supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi,’ tekad Raffael dalam hatinya.Kemudian, diam-diam ia meminta Tiara membukakan pintu ruang rapat itu. Lebih baik ia segera mengurus para pembuat onar.“Pak, sebenarnya ada apa?” tanya Tiara. Ia berdiri di samping Raffael yang tengah menunggu lift. “Saya belum tahu cerita detailnya. Tapi saya sudah

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 182. Kejutan Gagal

    Tak punya pilihan, Manda segera melayangkan tas besarnya ke arah satpam tersebut. Namun sayang, pintu lift sudah tertutup lagi.“Ibu ini! Malah mukul yang berwajib!”Satpam yang terkena pukulan pun langsung protes dan langsung mencengkram tangan Manda untuk memborgolnya. Namun, sebelum borgol itu menyentuh tangan Manda, suara Raffael menggelegar dari pintu lobi. Seperti biasa pagi tadi ia bangun dan menghubungi sang istri, tetapi tidak tersambung sama sekali. Takut terjadi sesuatu, Regan pun ia perintahkan untuk mencari tahu. Secepat kilat Raffael datang ke kantor karena mendapat bocoran dari Chang bahwa Manda pergi ke kantornya. Itu pun setelah Regan mengatakan bahwa ponsel majikan perempuan mereka tidak bisa dihubungi. Dan kondisi Manda yang tengah menghajar satpam kantor menjadi pemandangan pertama di mata Raffael. “Regan! Tangkap mereka semua!” bentak Raffael membuat semua orang yang ada di sana, termasuk mereka yang menonton ketakutan. Regan segera menggiring semua orang ke

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 181. Persiapan Pesta

    “Ma, aku titip Bintang ya,” bisik Manda pada Diana yang masih setengah tidur. Diana mengangguk paham, kemudian melanjutkan tidurnya di kamar Manda, di rumah mereka yang ada di Jakarta. Bintang masih terlelap di dalam boks bayinya. “Aku pergi dulu.”Manda segera menutup pintu kamarnya dan bergegas keluar dari rumah menuju mobil. Chang dan Tara sudah berada di depan untuk mengantar. Sebelum pergi, Manda menjelaskan tugas mereka. “Chang, nanti tolong jagain Bintang dulu. Aku sama Tara ke RAFTEN, sekitar jam 8 atau 9 Tara jemput kalian.”“Siap, Madam!”Pagi masih belum penuh, tapi Manda harus segera menuju kantor Raffael karena ia sudah mengatur jadwal dengan Rara bahwa hari ini ia harus tiba di kantor pukul 7 pagi untuk mengatur berbagai hal. Berangkat pukul setengah 6 pun tak membuat Manda datang tepat waktu. Ia terlambat 5 menit. “Tara, kamu balik ke rumah ya,” perintah Manda. “Jemput Mama, Papa sama Bintang.”“Baik, Nyonya.”Sepeninggalan Tara, Manda pun berbalik untuk memasuki g

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 180. Pesta Kejutan!

    “Raffa, tunjukkan wajahmu sebentar saja!” Manda menyeret Raffael kembali ke meja makan di resort yang mereka sewa. Tentu saja, walau mereka bersenang-senang dengan pantai, Manda tidak lupa tugasnya mengingatkan Raffael jika ada rapat penting yang butuh kehadirannya. “Hanya satu ini lagi, Raffa,” bujuknya, melihat wajah cemberut sang suami. “Benar hanya satu ini lagi?” tanya Raffael mengerutkan dahi, seakan tak percaya. Manda mendengus. “Aku bukan kamu yang bilang sekali ini saja tapi bohong!”Mendengar itu Raffael tergelak. Ia akhirnya menurut dan duduk di depan laptop untuk mengikuti rapat. “Rapat harus selesai dalam 15 menit,” perintah Raffael tegas. “Beritahu saya apa saja masalah yang butuh penanganan!”Manda hanya bisa menggelengkan kepala, heran dengan CEO satu itu. Ia membiarkan Raffael dengan pekerjaannya dan menyusul Camelia yang tengah menikmati air laut di pinggiran pantai bersama dua anaknya. “Mau kerja dia?” tanya Camelia sambil terkekeh melihat adiknya tetap dipaks

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 179. Pak Bos Kabur

    “Astaga, Ra. Jadi, bos kamu kabur ini?” tanya Manda panik.Ia sedang menunggu Raffael keluar dari kamar mandinya pagi ini, ketika melihat pendar biru menyala lama dari layar ponsel sang suami.Ketika diintip, ternyata sekretarisnya yang menelepon. Takut ada hal penting, Manda menggunakan kebebasannya untuk mengusap layar ponsel ke atas. Menerima panggilan telepon itu. “Pak Raffael, apa Bapak sudah bangun? Saya sudah menunggu di lobi.”“Ra. Raffa lagi di Jogja. Apa kamu nggak diberitahu?”Spontan Manda mendengar suara seruan panik dari sang sekretaris. Hatinya merasa kasihan mendengar bahwa tidak seharusnya Raffael bisa meninggalkan kantor selama satu minggu ke depan. “Saya harus gimana, Bu Manda?” keluh Tiara dengan suara lemas. “Menurut kamu, ada pertemuan yang sangat penting sampai tidak bisa ditunda nggak?” Manda mencoba membantu sekretaris muda itu untuk mengejek jadwal si bos yang menyebalkan itu. ‘Kenapa juga aku bisa nikah sama dia. Tapi dulu dia nggak sesulit ini dihadapi.

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 178. Penyelinap!

    “Hon?”Raffael menghubunginya via panggilan video karena pesannya tak dibalas oleh Manda. Ia terkekeh melihat wajah sang istri yang tengah tersipu malu. “Ah … aku jadi ingin pulang. Kau membuatku gemas.”Manda membuang muka. Ia kesal karena jadi lemah dengan semua kata-kata Raffael yang seperti itu. Setelah mengkondisikan wajahnya, Manda pun kembali menatap layar. “Kamu nggak bisa tarik keputusan kamu soal artis itu?” tanya Manda, berharap Raffael lebih manusiawi. Namun, Raffael menggeleng. “Nggak. Tapi aku sudah meminta salah satu sutradara menjadikannya pemeran utama film layar lebar. Kau nggak perlu khawatir. Aku menyerahkannya ke rumah produksi lain.”Manda terlihat lega mendengar kalau Raffael tidak memecatnya dan menjadikan wanita itu kehilangan pekerjaan. Sederhananya, ia hanya memindahkan artis itu ke perusahaan entertainment lain. “Kalau begitu, aku lebih tenang.”Bersamaan dengan itu, ketukan di pintu kamar Manda mengejutkan Bintang dan dirinya. Diana masuk perlahan dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status