Share

Ngidam AC

Author: Akina
last update Last Updated: 2022-12-04 19:20:50

Mila menggelengkan kepalanya. Ia merasa tak butuh AC di kamar. Karena hawa di rumahnya sudah cukup sejuk. Kalau pun gerah ia hanya cukup pakai kipas angin biasa.

"Bisa jadi ibu lebih nyaman ketika pakai AC. Di ruangan ini pakai AC mobil Anda apa pakai AC juga?" tanya dokter lagi.

''Iya, Dok," jawab Rian cepat.

"Nah, kalau memang memungkinkan di rumah terutama di kamar dipasang AC agar bisa memudahkan ibu hamil ini agar mengurangi rasa mual yang berlebihan. Kasihan juga kalau sampai tak ada asupan 'kan? Apalagi ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang baik untuk dirinya dan juga anak yang ada di dalam kandungan," jelas dokter.

Rian hanya tersenyum.

"Ini saya resepkan vitamin saja. Karena memang tak membutuhkan obat. Jaga nutrisi yang baik terutama buah dan sayuran agar bisa memenuhi kebutuhan asam folat dan nutrisi lainnya," jelas dokter.

Rian merasa lucu. Ternyata ngidam wanita hamil tak bisa diduga. Permintaan pemasangan AC saja. Baginya tak sulit lah. Setelah mengambil obat di apotek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Bakso Pedas

    Setelah berkeliling cukup lama mereka hanya menemukan orang yang menjual bakso saja tanpa ada es degan. Mengingat juga sudah malam. Akhirnya Mila memilih turun di salah satu kedai panggil jalan yang menjual bakso raksasa. "Kita turun di sini saja yuk!" ajak Mila.Rian kemudian menepikan kendaraan nya. Terdapat tulisan bakso raksasa di depan kedai yang cukup ramai pembeli itu. Rian kemudian hendak memesan. Tetapi jawaban penjual bakso tersebut membuat Mila menjadi merengut. "Yah, kenapa habis sih? Sudah jalan lama juga," keluhnya.Dengan perasaan kesal akhirnya Mila kembali ke mobil. Rian menawarkan untuk membeli makanan yang juga Mila tetap nggak mau. Akhirnya Rian mencoba mencari pedagang bakso yang mungkin masih buka. Setelah cukup lama berjalan akhirnya Rian melihat asa penjual bakso dorong yang seperti nya masih ada.Rian tak langsung mengajak Mila turun. Ia lebih dahulu untuk bertanya kepada penjual bakso apakah masih ada dan ternyata masih. Belum juga Rian mengajak Mila turun te

    Last Updated : 2022-12-06
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kenyataan

    Rian sebenarnya cukup lelah dan ingin segera istirahat tetapi ia tak mungkin mengatakan hal itu. Ia tetap menjaga perasaan Mila. Pasti Mila telah menunggu dirinya sampai pulang dan ingin melakukan hal itu dengannya."Tapi aku belum dapat yang pas. Tunggu dulu, ya?" sahut Mila.Rian memilih untuk duduk tidak jauh dari Mila berada. Ia hanya memperlihatkan istrinya yang sedang sibuk memilih baju. Dan ternyata belum ada yang cocok. Mila kemudian dengan wajah ditekuk menghampiri Rian. "Nggak ada yang cocok," ucapnya."Terus kita mau kemana? Pulang?" tanya Rian."Aku mau ke pasar saja deh. Kayaknya kalau di pasar lebih banyak pilihannya juga," jawab Mila dengan semangat.Rian hanya menggelengkan kepalanya. Ia masih berpikir dimana pasar yang masih buka sampai malam. Ia melirik kini telah pukul tujuh malam. Mila yang awalnya semangat mau ke pasar begitu melihat suaminya menguap-nguap merasa tak tega. "Kita pulang saja, yuk!" ajak Mila."Loh, kenapa? Kita cari pasar yang buka malam, Sayang,

    Last Updated : 2022-12-06
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Pulang Kampung

    "Kok mendadak sekali? Memang ada apa?" tanya Pak Seno."Nggak ada apa-apa kok, Yah. Lagipula ini sebenarnya sudah direncanakan sejak Mila masih hamil satu bulan. Dia minta mau ke kampung. Tapi menunggu dulu sampai kandungannya lebih besar. Dan tadi dia nasihat lagi. Jadi ya sudah aku akan mengajak Mila ke sana besok sekalian izin untuk hari senin besok cuti," jelas Rian.Pak Seno menegakkan posisi duduknya. "Ayah kira kenapa. Ya sudah nggak apa-apa. Tapi kalian jangan menyetir sendiri! Biar Pak supir saja yang akan mengawal kalian. Kamu hanya fokus menjaga Mila saja," tuturnya."Baik, Yah. Kalau begitu saya pamit ke kamar lagi membantu Mila mengemas," pamit Rian.Keesokan harinya masih gelap sekitar pukul empat pagi, Mila dan Rian sudah siap untuk berangkat. Mereka memilih berangkat lebih pagi untuk menghindari kemacetan di jalan dan agar lebih cepat sampai juga.Setelah berpamitan kepada ayah ibu, Mila dan Rian kemudian masuk mobil dan sudah siap untuk berangkat. Bu Yuni telah membe

    Last Updated : 2022-12-06
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Membantu Wega

    "Masmu, Wega, hutang kepada rentenir nggak bilang sama ibuk sama bapak. Sekarang Mas mu dan Bapak mu harus bekerja di peternakan sapi di rumah rentenir selama lima tahun tanpa digaji," jelas ibunya Rian. Netranya sudah basah dan mengeluarkan cukup banyak cairan.Rian tercekat dengan penjelasan ibunya. Padahal mereka ingin pulang kampung dan menghabiskan waktu di kampung dengan senang tetapi kenyataannya jadi seperti ini."Berapa hutang Mas Wega, Bu?" tanya Rian. Mas Wega adalah kakak tertua dari Rian. Anak bawaan dari ibunya Rian. Jadi masih saudara tiri dari Rian."Sekitar seratus juta. Tetapi bunga nya yang tinggi membuat hutangnya sampai banyak sekali " jawab ibunya Rian.Rian menelan saliva. "Untuk apa Mas Wega meminjam uang sama rentenir, Bu?" tanyanya."Katanya Wega, dia pinjam uang untuk menebas kebun jeruk. Tetapi setelah ditebas ternyata orang yang membeli menipu dan akhirnya Mas mu yang rugi dan harus mengembalikan uang rentenir dan karena nggak bisa Mas dan juga Bapakmu ke

    Last Updated : 2022-12-07
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Rujak Cingur

    "Wah, banyak juga uangmu. Kalau cepat mengembalikan begini 'kan kamu nggak usah capek-capek kerja di peternakan," ucap rentenir dengan menyunggingkan bibirnya. Ia masih menghitung banyaknya uang yang ada di depannya. "Oke, jumlah nya cukup. Kapan-kapan, Wega suruh hutang yang banyak biar aku juga bisa untung banyak."Bapaknya Rian dan Rian segera meninggalkan tempat rentenir tersebut. Namun, di sana Wega masih terdiam. Segera Bapaknya Rian mengajak untuk ke rumahnya sekarang juga.Sebelum menuju ke rentenir, Rian mengajak Bapaknya mencairkan uang terlebih dahulu. Sehingga butuh waktu. Di rumah Bapaknya Rian. Wega masih menunduk. Seperti ada rasa bersalah di wajahnya."Wega, lain kali kalau hutang dipikirkan dulu! Oke memanG kebun jeruk bisa menghasilkan cukup banyak hasil. Namun, perlu dikira-kira juga kapasitas kita," tutur Bapaknya Rian. Wega juga masih menunduk. Rian dan Mila hanya menyimak. Untuk sementara mereka memilih tak ikut campur. "Sekarang kamu berterima kasih sama Mil

    Last Updated : 2022-12-07
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Nyamuk

    "Iya, ini adalah istriku. Dia hamil," jawab Rian kemudian menunjuk ke arah Mila.Mila menyapa dengan senyuman kemudian mengulurkan tangan dan ingin berjabat tangan. Tetapi tangan Mila tak disambut oleh Ajeng. Segera Mila menarik lagi tangannya. "Mas Rian kok tiba-tiba menikah? Apa di kota Mas Rian hamil duluan?" tuduh Ajeng.Mila tak terima dituduh seperti itu. "Maaf, aku mau masuk dulu." Ia kesal dengan Ajeng. Padahal sejak tadi ia merasa senang tetapi kehadiran Ajeng membuat rusak moodnya. Masuk ke dalam rumah wajah Mila masih kusut dan ternyata diketahui oleh bapaknya Rian. "Mila, kamu kenapa?" tanyanya."Itu, Pak. Masa yang namanya Ajeng menuduh aku hamil duluan," jawab Mila dengan wajah ditekuk.Bapaknya Rian tersenyum. "Oh, biarin saja. Kadang omongan orang yang nggak benar memang tak harus ditanggapi.""Tapi 'kan sebel, Pak. Asal nuduh saja," gerutu Mila. Rian baru muncul dari belakang."Sudah ngobrolnya sama Ajeng?" tanya Mila kesal. "Sudah, Sayang. Jangan dimasukkan hati!

    Last Updated : 2022-12-07
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Diculik

    "Iya, memang air di sini cukup dingin. Ayo setelah ini kita sarapan!" ajak Rian. Tak butuh waktu untuk dandan Mila langsung duduk di samping Rian. Mila melihat menu yang cukup berbeda dengan biasanya ia santap di kota. "Ini apa?" tanyanya."Ini adalah sayur pakai sambal. Kata ibuk tadi bilang punya mu yang ini. Ini yang nggak pedas. Sedangkan yang ini pedas," jawab Rian seraya menunjukkan cobek yang ada dua. Mila masih belum tahu. Tetapi kalau ibu mertuanya menyiapkan sejak kemarin memang disarankan nggak pedas. Tetapi Mila justru penasaran yang pedas itu. Tanpa persetujuan Rian ia langsung mengambil satu sendok sambal pedas."Loh, ini pedas, Sayang," cegah Rian. Tetapi Mila kekeh mengambil dan langsung melahap itu. Matanya langsung berkaca-kaca. Mulutnya terbuka sempurna. "Hah, ini pedas banget. Aku kira pedas biasa tetapi bikin nagihin nih.""Jangan, Sayang! Lebih baik kamu pilih yang pedas tuh. Kasihan anak kita nanti makan kepedesan," tutur Rian.Mila akhirnya menurut. Ia campu

    Last Updated : 2022-12-07
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Keguguran

    "Kita tunggu saja bos! Tapi kulitnya mulus dan cantik aku jadi tergoda. Bagaimana kalau kita nikmati saja tubuh nya?""Dia lagi hamil. Gila kamu kalau ada apa-apa sama kandungan nya Bagaimana?""Peduli apa sama kandungan nya? Yang penting enak buat kita. Ayo lah kita gantian!"Mila yang di dalam sangat ketakutan. Ia bahkan berusaha untuk menyelamatkan diri namun tak bisa karena begitu kuat ikatan di tubuhnya. Perutnya juga sudah meronta. Sudah waktu ia makan. Kasihan bayi di dalam kandungan nya. Ia menangis dalam sunyi.Tak berselang lama masuklah dua laki-laki yang memakai topeng. "Kamu duluan! Aku setelahmu," ucap laki-laki yang berbadan tegap dan tinggi.Kini hanya ada satu lelaki yang mendekati Mila. Lelaki kurus. Mila tak dapat melihat wajahnya karena ditutup topeng. Mila berusaha menyelamatkan diri dengan menggerakkan tubuhnya dengan sekuat mungkin. Tetapi tak bisa. Lelaki itu kemudian mengusap pipi Mila lalu menyentuh bagian sensitif Mila. Mila hanya bisa meronta tetapi ia t

    Last Updated : 2022-12-08

Latest chapter

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Bahagia

    Sementara itu Bapaknya Rian juga masih ingin lebih lama dengan Rian. Karena saat ini Callista juga sebagai tidur karena pasti lelah setelah perjalanan cukup panjang. "Jadi kamu sekarang menjadi direktur utama di perusahaan milik keluarga Mila?" tanya Bapak. "Iya, Pak. Terima kasih atas didikan Bapak sampai akhirnya aku berada pada titik ini," sahut Rian."Itu karena semua kamu sendiri, Rian. Kamu memang anak yang sangat berbakat dalam segala hal. Bapak hanya ingin menyampaikan kalau Bapak bangga dengan kamu yang gigih dalam melakukan segala hal. Intinya kamu harus selalu menjadi diri yang jujur dalam segala hal. Dan jangan sampai kamu menyakiti istri! Karena kebahagiaan istri adalah ladang rejeki untuk kamu. Semakin kamu bisa membahagiakan istri tentu rejeki akan mengalir deras," balas Bapak. Ia sudah bertahun-tahun menjalankan pernikahan dengan ibunya Rian dan ingin memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. "Maafkan Bapak yang waktu itu memaksa kamu untuk menikahi Ajeng kare

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   ke Kota

    Ibunya Rian menceritakan kalau sejak satu tahun terakhir Bapaknya mengalami sakit. Ia tidak dinyatakan sakit apa oleh dokter. Tetapi menurut dokter karena banyak pikiran. Bapak juga mengakui kalau dirinya sakit karena terlalu memikirkan Rian yang tak kunjung pulang. Ia tak mau menghubungi Rian dan meminta Wega untuk menghentikan komunikasi nya dengan Rian untuk membiarkan Rian pulang dengan sendiri nya. Ternyata Rian akhirnya pulang hari ini dan membuat semuanya menjadi clear. Wajah cerah tampak jelas di muka Bapak. Menurut ibunya Rian, Bapak nya memang agak berkurang. Hal itu membuat Bapak menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Ia hanya terus memikirkan Rian dan Rian. Ia merasa begitu bahagia karena anak nya pulang dengan membawa cucu serta menantunya juga. Bapak telah lama menyesali perkataan nya waktu itu untuk mengusir Rian dan tak akan menerima Rian kembali lagi. Tetapi sebagai seorang ayah tentu ucapan itu hanya kemarahan sesaat. Ia tak benar-benar mengucapkan itu. Tetapi hal it

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Garda Depan

    "Nyata, Sayang. Bukan mimpi lagi," sahut Rian. Ia juga begitu tak percaya tadi."Aku seperti mimpi saja," balas Mila.*Satu tahun kemudian. Kini usia Callista sudah satu tahun. Ia merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan Mila dan Rian. Rian kini juga telah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik Ayahnya Mila. Mila mempercayakan semuanya pada Rian. Ia juga tak mau ketinggalan untuk melihat tumbuh kembang Callista. Ia memilih mengelola resto saja. Jaraknya juga hanya melompat pagar rumah nya saja. Tak perlu naik kendaraan. Callista tumbuh dengan baik dan juga sehat. Ia juga sudah mulai belajar berjalan. Dengan tingkah lucu dari seorang anak.Seperti perayaan acara tujuh bulanan, acara ulang tahun Callista juga digelar di resto. Dengan menggratiskan semua pengunjung selama satu hari penuh. Tepat pukul dua belas siang, Mila dan Rian mengajak Callista bernyanyi bersama dengan pengunjung yang saat itu datang. Dengan kue tart berkarakter lucu beserta angka satu yang menjad

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Tak Terbayangkan

    Setelah kepergian Bu Widia akhirnya keesokan harinya Mila diperbolehkan untuk pulang. Sesuai dengan janji Mila yang akan menempati rumah samping rumah restonya. Ternyata rumah itu cukup besar jika dibandingkan dengan rumah restonya. Ia tak pernah melihat rumah itu sebelum nya. Karena ia hanya fokus sama rumah nya sendiri. Juga ia tak pernah melihat ke kanan dan ke kiri. Begitu Mila masuk ke dalam rumah ia disambut oleh dua orang. Satu ia memang tak mengenal sebelum nya. Ia tampak seperti baby sitter dengan pakaian yang khas. Tetapi di samping itu begitu familiar. Mila seakan mendapatkan kembali orang yang selama ini telah setia bekerja di rumahnya. "Bibi," serunya.Bibi telah kembali ke rumah Mila yang baru. Ia telah diminta oleh Bu Widia untuk kembali bekerja di rumah Mila. Mila begitu bersyukur. Callista segera digendong oleh baby sitter yang setelah tahu bernama Mbak Sisil. Usianya juga sudah berkepala empat tetapi orang nya meminta untuk dipanggil Mbak saja. Mila melihat rumah i

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kebaikan

    "Callista?" tanya Mila.Rian mengangguk. "Ya, kita beri nama anak kita Callista, bagaimana?""Setuju. Callista, semoga dia bisa jadi anak yang sesuai namanya, ya? Gemar akan kebajikan dan menjadi Wanita paling cantik. Cantik sikap maupun juga cantik wajah," sahut Mila. Ia kemudian mengecup kening bayinya yang telah diberikan nama Callista.Rian kemudian menyuapi Mila makanan yang telah ia beli sebelum nya. Karena ia begitu sayang pada sang istri. Ia begitu kagum dengan pengorbanan Mila yang berjuang untuk melahirkan sang buah hati. Terlebih Mila dalam keadaan yang begitu lemah tetapi Mila dapat bertahan sampai akhirnya berhasil dengan selamat sampai sekarang. Mila awalnya menolak karena ia tak mau disuapi. Tetapi akhirnya mau saja karena Rian memintanya untuk menuruti saja keinginan Rian yang ingin menyuapi dirinya. Ia melihat Rian begitu sabar dalam mendampingi dirinya yang berjuang.Tak terasa sama suapan terakhir. Mila kemudian merasa di sekitar payudara nya nyeri. "Aduh, kenapa s

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Melahirkan

    Saat Mila hendak dilepaskan terlihat pakaian Mila bagian bawah nampak basah. "Siapa yang menyiram kamu? Kok basah semua baju kamu?" gumam Joko.Bu Widia yang menyadari kalau Mika hendak melahirkan justru mendorong tubuh Joko dan membantu Mila Melepaskan semua tali yang menempel pada tubuhnya. "Cepat buka mobil dan angkat Mila ke dalam mobil!" perintah nya.Rian segera mengangkat tubuh istrinya ke dalam mobil. Dan mobil pun dengan cepat melaju dan hampir saja menabrak beberapa pengendara lain. Tetapi berhasil sampai di rumah sakit dengan selamat. Rian segera membawa Mila ke ruang UGD dan melihat kondisi Mila begitu lemah. Rian menemani Mila, ia ingin menepati janjinya ketika melahirkan nanti ia akan menemani Mila di samping nya. "Pak, ini air ketubannya sudah habis. Jadi nggak memungkinkan untuk melahirkan normal,'' ujar Dokter yang telah melihat kondisi Mila."Lakukan yang terbaik untuk istri saya, Dok!" sahut Rian. Ia sudah cemas melihat Mila dalam kondisi lemas.

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Diculik

    Keesokan harinya, Bu Widia mengabarkan kalau akan ada orang yang memantau rumah resto Mila. Karena dirasa tak aman karena adanya anak buah Yana yang berkeliaran. Mila dan Rian cukup berterima kasih karena ternyata ada orang yang masih ada di pihak mereka untuk saat ini. Bu Widia telah menyuruh orang juga untuk mengawasi perusahaan milik keluarga Mila serta rumah Yana juga. Karena Bu Widia benar-benar ingin membantu keluarga teman lamanya. Rian juga fokus mengurus resto saja. Ia juga harus menjadi suami siaga yang menjaga istrinya jika Sewaktu-waktu akan melahirkan. Karena menurut dokter HPL hanya sebagai perkiraan saja. Tetapi yang namanya takdir tidak akan bisa ditentang. Begitu juga kapan anaknya akan lahir. *Satu bulan berlalu.Bu Widia mengabarkan jika Yana telah ditangkap. Rian yang mendapatkan kabar itu langsung meminta izin ke kantor polisi untuk mengecek kebenaran. Mila diminta untuk selalu di rumah serta memegang ponsel jika Sewaktu-waktu ia akan m

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Teman Lama Pak Seno

    "Lalu bagaimana dengan kami? Aku sudah mengatakan yang sebenarnya kepada kalian. Kenapa kalian tega membiarkan aku dan Sera dalam ketakutan," tanya Sera. Wajahnya seperti marah."Kamu bisa istirahat di kamar karyawan. Kan ada beberapa tempat tidur di sana. Kamu bisa pakai satu untukmu dan Sean. Kamu tahu sendiri kalau kamar kami hanya satu di sini. Apa kamu tahu siapa yang membakar rumahku, Sera?" sahut Mila. Ia hanya ingin mengetes Sera saja."Aku benar-benar nggak tahu. Aku juga tahu dari berita kalau rumah kamu kebakaran," jawab Sera. Kemudian Sean menangis. Sera mengatakan kalau Sean mengantuk. Mila kemudian mengantarkan Sera ke kamar khusus karyawan agar Sean bisa tidur dengan nyaman. Sementara itu Rian membawa rekaman pembicaraan nya dengan Sera ke kantor polisi. Beberapa kali Rian menoleh ke arah belakang mobil yang sejak awal tadi seperti mengikuti nya. Ia kemudian melewati jalanan yang selalu ramai kendaraan. Meskipun agak jauh. Agar ia merasa aman sepanjang p

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Pengkhianatan

    Kenapa Yana melakukan semua itu? Dugaannya memang sangat tepat. Tetapi bagaimana menolong orang yang telah menjadi suruhan Yana begitu juga dengan istrinya. Ia harus berhati-hati karena Yana bukanlah manusia yang memiliki hati manusia. Hatinya sudah seperti iblis. Mungkin karena dia terlahir dari orang tua yang tidak memberikan dia kasih sayang. Sehingga ia seperti kurang kasih sayang dan tak ada yang mengarahkan dalam kebaikan. Itulah tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak agar bisa berfikir jernih dan juga bisa dihargai oleh orang lain.Rian juga harus berhati-hati. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan kantor polisi dan telah membuat kesepakatan kalau pelaku tadi tidak memberitahukan kepada Rian. Seperti yang dikatakan oleh pelaku, kalau Rian sebenarnya sudah diikuti oleh orang suruhan Yana. Sehingga Rian juga harus santai seperti tak tahu apa-apa. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah resto. Ia menyampaikan hal yang ia dapatkan dari kantor polisi. "Hah? Teg

DMCA.com Protection Status